NovelToon NovelToon
Mengandung Anak Kaisar

Mengandung Anak Kaisar

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:23.4k
Nilai: 5
Nama Author: Annisa Nurhalizah

Yvonne yang menikmati malam festival mendapat masalah begitu terbangun dengan tubuh yang tidak terbalut pakaian. Belum sempat ia tahu laki - laki mana yang telah menidurinya, ia malah mengandung anak lelaki itu. Namun, setelah anak itu lahir, Yvonne beserta keluarga sangat terkejut karena bayi yang ia lahirkan mewarisi mata merah yang hanya dimiliki oleh keluarga kekaisaran. Akankah bayi yang Yvonne kandung jatuh ke tangan kaisar? Atau malah terbunuh karena hak sukesi yang bersaing ketat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisa Nurhalizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesta Teh

"Saya memberi salam kepada baginda permaisuri." Helma membungkuk dengan sopan yang diikuti Theo dibelakangnya.

"Apa kalian baik-baik saja? Aku sudah menyuruh Theo membawa kesatria tapi dia menolak." Yvonne terlihat begitu khawatir mendengar anaknya mendapat serangan.

"Baginda, anda terlalu meremehkan yang mulia putra mahkota. Beliau adalah sword master terbaik yang saya kenal!" puji Helma dengan begitu gembiranya membuat hati Yvonne sedikit tenang.

"Benarkan? Ya ampun, aku mengkhawatirkan hal yang sia-sia."

Theo tersenyum tenang. Ia sangat berterima kasih kepada Helma yang sudah mewakili dirinya untuk berbicara. Jujur, Theo paling tidak bisa membujuk ibunya untuk tidak mengkhawatirkannya. Tetapi Helma dengan begitu mudahnya meyakinkan Yvonne bahwa pria itu sangat kuat dan tidak terkalahkan.

"Duduk lah, Aishla akan datang telat karena kemarin bolos kelas." Yvonne lebih dulu duduk di kursi yang berada ditengah taman.

Helma dan Theo mendekati permaisuri dan ikut terduduk disana. Mereka tampak menunggu para pelayan menyajikan teh, itu adalah teh yang diracik khusus oleh Helma sesuai permintaan permaisuri.

"Aku sangat merindukan teh bunga mu, Helma." Ucap Yvonne.

Helma mengembangkan senyuman manisnya. "Terimakasih yang mulia, anda bisa memanggil saya kapanpun anda menginginkannya." Sahut Helma.

"Ya ampun, bagaimana aku bisa seenaknya pada putri Count?"

Helma tertawa pelan. "Sungguh tidak apa yang mulia!"

Theo melihat ekspresi Helma dengan sangat senang. Bagaimanapun juga, gadis itu terlihat sangat manis seperti teman masa kecilnya, Helina.

"Ah, ya ampun.. apa sedang ada acara?"

Semua pasang mata yang sedang menikmati teh itu melirik kearah suara. Julianna tersenyum dengan begitu manisnya membuat Yvonne mengangkat alisnya.

"Nona Albrech, ada apa kamu berkeliaran di istana permaisuri? Sepertinya aku tidak mengundang keluarga Albrech."

Satu kata yang dapat mendeksripsikan perasaan Julianna, malu.

"Ah, mohon maaf atas ketidaksopanan saya, baginda permaisuri. Saya datang bersama kakak saya menuju istana pangeran. Karena bosan, akhirnya saya jalan-jalan sampai ke istana yang paling indah ini." Jelas Julianna sambil menundukkan kepalanya.

Yvonne tau itu adalah kebohongan. Tetapi akan menimbulkan masalah jika dia bersikap buruk pada putri Albrech ketika berada putri Saverm disini. Ditambah lagi, Julianna adalah anak dari sahabat dekatnya.

"Begitu, kamu pasti lelah. Ikutlah dengan kami menikmati teh bunga buatan nona Saverm, apa kamu bersedia?" tawar Yvonne.

Julianna mengangkat kepalanya sambil tersenyum. "Suatu kehormatan bagi saya, yang mulia."

Yvonne menyuruh para pelayan untuk menambah satu kursi disana. Julianna duduk disamping Theo membuat dirinya kesenangan setengah mati.

Julianna diberikan teh bunga yang dimaksud permaisuri, ia mencoba meminum teh itu dan detik kemudian dirinya menyimpan gelas dengan sangat kasar.

"Ah, teh apa ini? Ya ampun, rasanya pahit sekali!"

Helma mengerutkan alisnya. Gadis itu jadi kepanikan karena ternyata rasa teh buatan dia tidak sesuai dengan selera nona Albrech.

"Maafkan saya.. sepertinya rasa teh ini tidak cocok dengan lidah anda. Apa anda mau gula batu?" Helma mencoba memperbaiki suasana dengan memberikan gula batu pada Julianna. Gadis itu menatap gula batu dengan begitu kesal dan mulai mengatur ekspresi wajahnya.

"Terimakasih, hanya saja.. saya tidak menyangka anda memberikan teh pahit ini kepada keluarga terhormat!" sindir Julianna dengan sangat tajam membuat Helma terdiam membeku.

Theo melihat perubahan ekspresi Helma itu menjadi geram. "Jangan sembarangan ngomong, Julianna, Helma it-"

"Kami tidak menyukai hal yang manis. Ah, lebih tepatnya saya. Karena pangeran anak saya, mungkin selera kami jadi sama?" Yvonne menahan Theo bicara membuat pria itu memalingkan wajahnya kesal.

Yvonne tau bahwa Theo akan memaki Julianna dengan sangat julit. Namun itu tidak boleh terjadi sama sekali karena itu bisa melemparkan kalau Julianna tidak bisa menjadi calon putri mahkota.

"Ah, saya minta maaf, baginda. Anda mengertikan omongan saya itu bermaksud untuk mengkhawatirkan anda?" jelas Julianna memasang wajah murung.

"Tentu, nona Julianna. Saya berterimakasih untuk perhatiannya. Theodore, coba panggil adikmu agar segera kemari."

Theo menghela nafasnya panjang. Ia bangkit dari duduknya lalu segera pergi menuju bangunan istana permaisuri.

Yvonne kini bersama kedua nona dari keluarga yang terpandang. Untuk saat ini, dirinya tidak boleh menunjukkan kepihak mana pun. Karena pangeran baru saja diresmikan menjadi pewaris, tentu saja calon tunangan Theo akan segera ditentukan.

"Yang mulia, apa anda selalu mengadakan pesta teh?" tanya Julianna dengan wajah ceria.

"Tidak, hanya saja saya merasa senggang dan teringat akan teh buatan nona Saverm." Jawab Yvonne.

Julianna mengangkat alisnya. "Ah, apa anda juga ingin mencoba teh buatan saya? Saya akan menyajikannya jika yang mulia mengundang saya ke pesta teh!"

Yvonne berpikir sejenak. "Itu hal yang bagus, aku juga penasaran dengan teh buatan nona lain." Jawab Yvonne.

"Ya ampun, terimakasih atas kemurahan hati anda. Ah, jika nona Saverm juga ingin ikut, aku akan menyediakan satu kursi lagi untuk anda sebagai balasan teh sekarang." Ucap Julianna dengan nada cerianya.

"Ah, apa boleh? Jika diundang saya pasti akan datang." Balas Helma.

"Tentu!"

Yvonne tersenyum lega. Sepertinya hubungan kedua nona ini akan lebih baik jika berteman lebih awal sebelum pemilihan.

"Kalau begitu tunggu kabar dariku ya."

1
Indriyani
Lanjut Author
Annisa Nrh
Tambahan, maaf banget kalo tada bingung karena gada kalimat miring. Aku dah coba buat di miringin, tp entah knpa dia jdi eror dan gamau miring gitu kwkwk, semoga kalian mengerti ya ~♡
Niaa🥰🥰
Luar biasa
Devi Rahmanita
baru tiga hari terkurung ,langsung hamil gmn ya thor
Sindy Saripah
bagus nya di jadiin komik thor
Annisa Nrh: wah, aamiin.. semoga bisa di adaptasi yah/Scowl/
total 1 replies
panty sari
lanjut thor
Dev
ortunya Yvone dmna Thor??kok gk ada kabarnya..
Dev: Oalah..
Annisa Nrh: dibuat istirahat dlu di istananya hihi, nanti aku munculin lagi yaa/Hey/
total 2 replies
muna aprilia
lnjut
panty sari
lanjut Thor
panty sari
lanjut thor
Annisa Nrh: ditunggu yaa, novel ini bakal update setiap hari/Kiss/
total 1 replies
Annisa Nrh
Jangan lupa beri penilaiannya dan tinggalkan like serta komen yaa temen - temen.. lopyu♡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!