NovelToon NovelToon
Dokter'S Romantic

Dokter'S Romantic

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:49.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Apakah perjalanan kisah Zeva dan Askara kembali berlanjut setelah 6 tahun berpisah. Pertemuan keduanya di rumah sakit yang sama. Zeva yang sudah menjadi Dokter muda beberapa bulan di rumah sakit dan tidak lama Askara yang tiba-tiba bergabung di rumah sakit yang sama sebagai senior.

Kecanggungan pertemuan keduanya. Karena masa lalu yang mereka alami bersama. Kasus kematian model terkenal. Membuat keduanya kembali dekat. Askara yang mengetahui kelemahan Zeva sebagai seorang Dokter yang ternyata memiliki ketakutan dan bukan seperti seorang Dokter pada umumnya. Askara yang tetap mendampingi Zeva sebagai senior dalam profesional pekerjaan.

Namun kedekatan keduanya tidak lepas dari dari rasa sakit hati Zeva yang merasa di permainkan dan tidak ingin terjebak dengan masalah hati dengan pria yang sama untuk kedua kalinya.

Bagaimana hubungan mereka selanjutnya?
Bagaimana Askara yang menyembuhkan luka yang pernah di berikannya pada wanita yang dulu pernah mengisi hari-hari nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8 Bersama di ruang otopsi.

Zeva dan Askara melakukan otopsi pada mayat tersebut. Zeva seperti murid yang baru masuk kedokteran yang takut-takut dan banyak tidak beraninya dan Askara yang kebanyakan melakukan otopsi. Walau seperti itu Askara berusaha untuk membuat Zeva tenang agar bisa fokus pada mayat itu.

"Kamu merasa sesuatu?" tanya Askara. Zeva menoleh ke arah Askara.

"Apa dia hamil?" tebak Zeva saat menemukan sesuatu pada mayat tersebut.

"Dokter Ardi tidak salah memuji kamu yang cepat menemukan sesuatu. Kekurangan kamu hanya tidak berani melakukan pembedahan. Kamu masih takut pisau bedah darah dan juga organ manusia yang membuat kamu mual," ucap Askara. Zeva terdiam dengan apa yang di katakan Askara memang benar apa adanya.

"Lalu apa tebakanku benar?" tanya Zeva.

"Iya pasien dalam keadaan hamil saat melompat dan tidak tahu apa yang terjadi," jawab Askara.

"Tetapi ada luka benturan di bagian perutnya dan itu bukan luka saat dia jatuh," ucap Zeva yang memang banyak menemukan keanehan pada mayat wanita yang menjadi pembicara itu.

"Kamu benar! banyak hal yang aneh," sahut Askara.

"Apa mungkin dia memang mati bukan karena bunuh diri?" tanya Zeva.

"Itu urusan Polisi untuk menyelidiki kematian pasien. Kita hanya memberikan hasil otopsi yang membantu mereka," jawab Askara. Zeva menganggukkan kepalanya.

"Ayo jahit lah pasien! otopsinya sudah selesai!" titah Askara. Zeva menganggukkan kepalanya. Zeva juga menjahit dengan teliti.

"Kamu pertama kali melakukan ini?" tanya Askara yang bisa melihat dari gerak tangan Zeva.

"Kalau belahan separah ini baru pertama kali. Biasanya hanya menjahit luka sedikit yang tidak sampai 10 jahitan," jawab Zeva jujur.

"Lalu mau sampai kapan, kamu bersembunyi seperti ini. Apa kamu pikir bisa menjadi Dokter yang harus mengelak terus?" tanya Askara. Zeva menggelengkan kepalanya dengan wajah senduhnya yang sebenarnya juga tidak ingin menghindar segala sesuatu yang sudah menjadi tugasnya.

"Lanjutkan!" titah Askara. Zeva menganggukkan kepalanya.

"Tanganmu lincah Zeva saat kamu mulai menjahit. Tapi kamu tidak berani untuk melakukannya dan kamu berpikiran jika kamu menyakiti pasien," batin Askara yang sebenarnya melihat Zeva begitu profesional. Tetapi kelemahan Zeva sebagai Dokter yang sebenarnya tidak masuk akal.

*******

Otopsi Zeva bersama Askara selesai. Zeva terlihat begitu lelah yang keluar dari rumah sakit yang sudah menggunakan pakaian biasa.

"Lelah dan seperti tubuhku tersayat, pegal dan perih," keluhnya dengan memegang perutnya.

Tin.

Zeva tiba-tiba di kejutkan dengan mobil yang memberi klakson yang berhenti di depannya. Kaca mobil turun dan ternyata Askara.

"Ayo masuk!" ajak Askara mengarah kursi di sebelahnya.

"Isss apa-apaan dia mengajakku seenaknya. Apa dia ingin kembali menjebakku kedalam kehidupan yang dulu, Kalau udah baper baru di tinggalkan. Aku tidak bisa menerima begitu saja, aku harus menolaknya," batin Zeva kesal dengan ujung bibirnya yang naik dan berusaha menjaga pertahannya.

Tin!"

Askara kembali membunyikan klakson yang membuat Zeva kaget dengan lamunannya yang tersadar.

"Ayo masuk!" ajak Askara lagi.

"Tidak Dokter. Saya menunggu di jemput," tolak Zeva dengan ramah dan dengan senyum terpaksa.

"Saya tidak mau mengantarkan kamu pulang. Saya hanya menyuruh kamu masuk!" sahut Askara.

"What!" pekik Zeva dalam hati dengan mata melotot. Wajah Zeva entah di taruh di mana dengan dirinya yang sudah kegeeran.

"Jangan membuang waktu saya Zeva. Ayo cepat masuk!" titah Askara lagi.

"Iya-iya!" sahut Zeva kesal yang sudah malu duluan.

Bruk.

Zeva memasuki mobil Askara yang berusaha untuk santai. Namun harus pintar-pintar menutupi rasa malunya.

"Ini!" Askara yang tiba-tiba memberikan selembar kertas pada Zeva.

"Apa ini?" tanya Zeva heran.

"Hasil otopsi. Kamu serahkan pada Polisi dan kamu juga besok konferensi pers untuk mengumumkan hasilnya pada media. Karena itu keinginan publik. Saya sudah mengatur jadwalnya," ucap Askara.

"Kenapa saya yang harus memberikan hasil otopsinya dan juga harus konferensi pers. Bukannya Dokter yang melakukan otopsi dan saya hanya melihat saja. Seharusnya Dokter yang melakukan semua ini," ucap Zeva dengan wajah bingung.

"Kamu juga ada di sana dan lakukan saja apa yang saya katakan," sahut Askara singkat.

"Tapi apa ini seperti mengakui apa yang tidak kita kerjakan?" tanya Zeva.

"Ini pekerjaan kamu dan bukan mengakui pekerjaan orang lain. Kamu juga konferensi pers dengan bahasa kamu sendiri. Jadi apa yang kamu sampaikan pada media juga akan mempengaruhi diri kamu. Jadi pelajari dengan baik hasil otopsi tersebut dan jangan sampai kesempatan yang saya berikan membuat kamu malah jatuh," ucap Askara memberi ingat.

Zeva hanya diam yang masih tidak mengerti Askara memberikan peluang bagi Zeva. Dalam lamunan Zeva tiba-tiba mobil Askara menyala yang membuat Zeva kaget.

"Eh kita mau kemana?"

"Bukannya tadi tidak mau mengantarku?" tanya Zeva bingung.

"Pakai sabuk pengaman mu!" titah Askara.

"Ya tapi kita mau kemana?" tanya Zeva lagi. Askara tidak menjawab. Demi menjaga keselamatan Zeva pun memakai sabuk pengamannya dengan penuh tanya dan tidak mendapatkan jawaban.

Tidak lama menempuh perjalanan akhirnya mobil Askara berhenti. Zeva benar-benar bingung dengan keberadaan mereka yang berada di pasar sayur dan kebutuhan lainnya yang ada di malam hari.

"Kita ngapain ke mari?" tanya Zeva bingung yang melihat di sekitarnya.

"Ayo turun?" ajak Askara dengan membuka safety beltnya.

"Kita mau ngapain dulu!" sahut Zeva. Askara tidak mendengarkan Zeva dan langsung keluar dari mobil.

"Isss kenapa sih dia terus saja mengaturku dan apa salahnya mengatakan tujuannya membawaku kemari! Jangan membuatku bingung!" kesal Zeva yang mau tidak mau mengikuti Askara.

"Kita ngapain sih ke mari?" tanya Zeva lagi yang berjalan di samping Askara.

Askara dengan cueknya yang tidak menjawab pertanyaan itu yang membuat Zeva penasaran.

Mereka bahkan melewati bagian pasar ikan dan Askara juga menghentikan langkahnya. Zeva yang berjalan cepat-cepat harus berhenti.

"Mau ngapain sih dia sebenarnya. Apa dia sedang menyuruhku untuk menemaninya belanja, memang istrinya di mana? Apa tidak bisa belanja," batin Zeva dengan mengoceh terus yang semakin kesal dengan Askara.

"Bu saya beli ikan yang paling besar!" pinta Askara.

"Baik mas!" sahut penjual yang membungkus ikan besar yang hanya 1 saja dengan ukuran besar.

"Ini mas!" sahut penjual.

"Terima kasih," jawab Askara.

"Lalu setelah ini mau beli apa lagi?" tanya Zeva.

"Hey kenapa diam? Apa salahnya menjawab pertanyaan ku?" tanya Zeva kesal.

"Kamu terlalu banyak bicara yang membuat tenaga kamu habis, jadi diamlah dan ikuti saja," tegas Askara.

"Bagaimana mungkin aku hanya diam dan mengikuti jika Dokter terus membuatku penasaran. Jadi jawablah apa sebenarnya tujuan Dokter?" tanya Zeva lagi.

Askara diam dan kembali menuju mobil.

"Apa sih sebenarnya maunya. Kenapa mau suka-sukanya sejak tadi!" kesal Zeva dengan emosi yang menggertakkan kakinya ketanah. Tetapi mau tidak mau dia kembali mengikuti Askara.

"Auhhhh!" langkah Askara terhenti ketika mendengar suara Zeva. Askara membalikkan tubuh dan melihat Zeva yang sudah jatuh.

"Zeva!" Askara langsung menghampiri Zeva dengan berjongkok.

"Kamu kenapa bisa sampai jatuh?" tanya Askara.

"Buru-buru berjalan!" jawab Zeva.

"Lain kali hati-hati dan jangan ceroboh!" tegas Askara yang membantu Zeva berdiri.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Askara dengan rasa panik. Zeva hanya menggelengkan kepala.

"Ya sudah ayo pergi!" ajak Askara lembut dan Zeva kembali menurut.

Bersambung

1
eneng eneng
Alhamdulillah akhirnya, Zeva bisa bersatu dengan Askara🥰
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
makasih banyak kak 👍👍🙏🙏❤️❤️
happy ending..so sweet ❤️❤️
achilla 82
horeeee,,,akhirnya happy ending,,,,
makasih mak othor,,,,selamat ya askara dan zeva, semangat terus berkarya ya mak othor,,,,
ainuncepenis: Makasih kak. Dukung karya aku berikutnya ya kak
total 1 replies
Yani Cuhayanih
akhirnya happy end...I love you othor/Heart/
ainuncepenis: Makasih kak
total 1 replies
Yani Cuhayanih
Aku pantengin sampai halal..gk usah neko2 ya thor campurin bumbu...godaan yg ada pake bumbu kacang jd gado gado..kayak nya enak niih..makan sekarang...hehehe...
Siti Aminah
ohhhh askara ,adakah cinta seperti ini di dunia nyata tolong titipkan aku satu
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Oh so sweet banget 💓💓
Yani Cuhayanih
Aku merasa...tak bahagia ya..dengan clbk reva dan askara...aku suudzan askara akan kembali labil...dan menyakiti zeva lagi....
Yani Cuhayanih
jangan dulu ketemu terlalu mudah...biarkan lah kucing2an dulu sela 3 thn..baik bangeet aku kan....hahahahaha....
Yani Cuhayanih
cemen bangeet dokter askara..baru lihat zeva berpegangan tgn dengan frans..dah menyerah sebelum berjuang....apakabar dengan kebohongan dokter askara selama bertahun tahun..gk bener aaaah
juan 🍫
udah ga sbar degan lanjutannya
achilla 82
mngkin itu kalimat perpisahan rora utk selamanya,,,
dan askara ma zeva jg akan berpisah,,,wiisss kabeh do pisah, gek bubar,,,wkk
Muliati Muliati
aeru
Muliati Muliati
Kecewa
Muliati Muliati
Buruk
achilla 82
definisi jodoh tak kan kemana ya ini,,, bukan ga ada laki" lain, bukan ga ada wanita lain, tp klo jodoh, meski di manapun dan kondisi apapun akan tetap bertemu dan bersatu,,,
berharapnya bgtu dg askara dan zeva ya mak othor,,,
Yani Cuhayanih
sama sama kabuuuuur....toh memang pasangan cocok..askara dan zeva...
ainuncepenis: Dah lah ya mereka di satukan aja lah ya
total 1 replies
Yani Cuhayanih
No no no no clbk.....
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Rora biar gila
kalau perlu dia bundir 😝😝

Mau pergi kemanapun
kalau memang udah jodoh
Zeva n Askara akan bertemu lagi👍👍
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾: terserah kakak aja
yg penting happy ending buat Zeva😘😘
ainuncepenis: Mereka di satukan aja ya
total 2 replies
Risdan Arpandi
kayak tidak ada cowok lain selain askara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!