NovelToon NovelToon
Kesucian Untuk Tuan Adnan

Kesucian Untuk Tuan Adnan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Kisah cinta seorang wanita malam dan seorang Aparatur negara, Kisah cinta yang di awali dengan ketegangan berbuah manis karna seorang Aparatur negara berhasil menyelamatkan kehormatan sang wanita malam meskipun itu tidak berjalan dengan mudah. Banyak masalah yang mereka lalui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6. Diam.

Saat Adnan dan juga Eko sudah berada di dalam Club' malam itu, matanya tak bisa percaya dengan semua orang yang ada di sana. Bahkan ada yang seusia kakeknya sedang di dikerubuti oleh para wanita muda yang berdandan heboh dan memakai pakaian yang seperti kekurangan bahan.

Aroma khas dari minuman beralkohol mulai tercium ke dalam rongga hidung Adnan, "Kita mau duduk di mana Dan ? " Tanya Eko.

"Jangan panggil saya komandan, Adnan saja ! Saya tidak mau mereka tahu tentang Pribadi saya. " Jawab serius Adnan pada Eko.

"Baik Dan, maksud saya Pak. " Jawab Eko.

"Pak ? Memang kamu dan saya tuaan siapa ? " Bentak Adnan.

"Siap Nan. " Sahut Eko.

"Bagus, kita duduk di sana saja ! " Pinta Adnan mengambil masker berwarna hitam yang ada di saku celananya.

Adnan benar-benar ingin menyembunyikan identitasnya.

"Mau pesan apa Tuan ? " Seorang wanita datang dengan lancangnya duduk di samping Eko dan menaruh tangannya di paha Eko.

Eko sudah biasa, namun ia merasakan tidak enak hati pada Komandannya yang duduk di sampingnya.

"Air putih saja, " Jawab Adnan lantang.

"Apa ? " Tanya wanita itu.

"Nanti kita akan memasangnya, kita sedang menunggu teman kita yang lain. " Eko berkilah agar wanita itu mau pergi dan tidak memaksa untuk memesan minuman lagi.

"Siapa wanita itu ? " Tanya Adnan saat melihat satu wanita yang terlihat mencolok di antara wanita lain.

Tatapan Eko mengikuti kemana telunjuk komandannya itu menunjukan arah yang di maksud, " Oh itu Mami Yesi, dia yang di percaya di sini. "

Adnan mengangguk paham, " Kamu paham sekali tentang tempat ini. Kamu sering kesini ? "

Eko tersenyum malu, " Sesekali saja. "

Adnan melihat kebohongan di raut wajah Eko.

"Saya tidak mau ada salah satu Taruna di bawah naungan saya berbuat senonoh di tempat manapun, jangan sampai kamu sesekali membawa atribut kesatuan ketempat seperti ini. PAHAM ! " Ucap tegas Adnan.

"SIAP LAKSANAKAN KOMANDAN ! "

"Hussttt ... Kecilkan suara kamu ! " Bentak Adnan.

Eko menahan rasa ingin tertawa nya, " Asyik juga menggoda Laksda Adnan di tempat seperti ini. "

Sudah beberapa jam menunggu Adnan tak melihat sosok Ayah tirinya namun menurut security-nya Pak Haris sudah keluar rumah dua jam yang lalu.

"Lantas jika bukan ke club malam itu, lalu kemana perginya laki-laki itu. " Adnan menggebrak meja dengan penuh emosi, sehingga orang-orang yang di sekitarnya pun melihat ke arah Adnan.

"Dan kenapa ? " Tanya Eko bergerak cepat.

"Kita pergi Sekarang ! " Ujar Adnan bangkit dari duduknya.

Saat Adnan ingin pergi langkahnya di hentikan oleh sosok wanita yang berusaha menggodanya.

"Kemana sih ko buru-buru amat, " Ujar wanita penggoda itu. Adnan menatap tajam ke arah wanita itu.

"Ko ! " Ujar Adnan mengisyaratkan bahwa Eko harus segera menyingkirkan wanita penggoda itu dari hadapannya.

Eko pun meraih tangan wanita itu dan Adnan pun bisa melanjutkan langkahnya. Adnan melangkah penuh emosi hingga ia menabrak siapapun orang yang menghalanginya.

Ada beberapa laki-laki yang merasa tersulut emosinya. " Hey Bung, santai dong ! " Teriak laki-laki itu yang hanya mendapatkan respon dengan tatapan tajam pada Adnan.

Tatapan mata elang Adnan terpancar saat itu juga.

"Bruukkkkkkkk ! " Tabrakan kali ini benar-benar keras sehingga siapapun akan terjatuh saat menabrak tubuh kekar Adnan.

"Awww ... !" Pekik Wanita itu yang terhuyung ke belakang saat tabrakan tubuh itu terjadi.

"SIALAN ... ! " Hingga laki-laki yang bersama wanita itupun merasa tersulut emosinya.

"BUGGGGG ... BUGGGGGG... BUGGGGG ! " Pukulan keras mendarat di wajah dan perut Adnan.

Walaupun tubuh kekar Adnan tak di buat ambruk oleh serangan yang tiba-tiba itu, namun pukulan itu terasa sakit di tubuh Adnan.

"Sudah-sudah Stop-stop, Sudah Bang ! Kok jadi ribut sih. " Wanita itupun melerai perkelahian itu.

"Emang nyolot sih tuh orang, pengunjung baru tapi belagu ! " Teriak salah satu pengunjung yang merasa tidak suka saat di tabrak oleh Adnan.

Eko yang berada di belakang Adnan, mampu mempertahankan tubuh Adnan agar tidak ambruk.

"DAN tidak apa-apa ? " Tanya Eko.

"Aman ! " jawab Adnan yang membuka maskernya karna merasa ada darah segar yang mengalir di sudut bibirnya.

"Anda tidak ... ! " Ucap Izza yang baru menoleh ke arah laki-laki yang baru saja menabrak dan terkena pukulan teman dekatnya.

Ucapan Izza terhenti saat ia melihat wajah laki-laki itu.

Adnan melirik ke arah sumber suara. Tatapan Adnan seketika terkunci namun tak lama dari itu Adnan membuang tatapannya pada Izza.

"Kita pergi Ko ! " Ajak tegas Adnan pada Eko.

"Kita beri pelajaran dulu DAN ! " Ujar Eko.

"Tidak usah, ini bukan waktunya ! " Jawab Adnan yang tak memperdulikan Izza, Adnan berjalan melewati Izza yang masih menatap heran padanya.

Langkah Adnan terhenti saat beberapa orang menghalanginya, laki-laki yang menghalangi langkah Adnan dan Eko merasa belum puas memberikan pelajaran pada Adnan.

Adnan yang tahu dirinya akan di serang memperkuat pertahanannya dan siap melawan musuhnya, " Ko Siap ! " Perintah Adnan pada Eko.

"Siap DAN ! " Jawab kecil Eko.

"Sudah cukup Bang, aku tidak Apa-apa ! biarkan mereka pergi. " Pinta keras Izza.

"Bang Izza mohon, beri mereka jalan ! " Para laki-laki bertubuh besar itupun bergeser sedikit, mereka seperti enggan melepaskan Adnan dan juga Eko.

Izza menatap heran pada kaki-kaki yang dia anggap sebagai kakak-kakaknya itu, Sehingga Izza menarik tangan Adnan agar Adnan tidak mendapatkan pukulan lagi dari para laki-laki itu.

Adnan yang sudah mempersiapkan pertahanan tubuhnya kini mulai luluh hanya karna tarikan tangan dari Sosok Izza saja.

Eratnya pegangan tangan Izza membuat hati Adnan bergetar. "Silahkan jika mau keluar. " Ujar Izza menatap Adnan dan juga Eko.

Tapi kali ini Eko yang merespon, " Baik, terimakasih atas bantuannya ! "

Izza tersenyum,

"Boleh kami pergi ? " Tanya Eko.

"Boleh. " Jawab Izza dengan senang hati.

"Tapi bagaimana Komandan saya mau pergi, jika tangannya masih anda genggam Nona ? " Ungkap Eko membuat Izza segera melepaskan genggaman tangannya pada tangan Laksda Adnan.

Adnan lebih dulu pergi, tanpa mengucapkan terimakasih pada Izza. Izza masih tersipu malu namun ia merasa kecewa karna laki-laki yang ia tolong tidak menoleh nya sama sekali.

"Dasar cowo jual mahal, kalau tidak tertarik sama cewe di sini kenapa masuk ke sini. Dasar cowo sok jual mahal. " Umpat Izza tanpa tau tujuan Adnan datang ke tempatnya itu apa.

Banyak sekali pertanyaan bersarang di otak Eko, namun karna Eko melihat Komandannya sedang tidak baik-baik saja ia lebih baik diam di banding harus banyak bicara dan bertanya.

1
Lucy Lien Herniwati Quin
cerita yg menarik ....lanjut tor
Yulida Nurhainy
lagiiiii
Yulida Nurhainy
/Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!