NovelToon NovelToon
Jodohkah Kita? (Kisah Seruni)

Jodohkah Kita? (Kisah Seruni)

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Angst / POV Pelakor / Pihak Ketiga
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lalalati

Usai penyatuan itu, Seruni bersandar pada dada polos Victor. "Ada satu yang belum aku kasih tahu sama kamu, Vic."

"Apa?" Tanya Victor.

"Aku... gak bisa punya anak," ucap Seruni dengan berat hati. Ia merasa sudah bertindak egois karena baru mengatakannya sekarang. Seruni berpikir Victor pasti sama seperti pria lain, yang menginginkan seorang anak. Apalagi ia seorang penerus perusahaan.

"Aku tidak peduli itu, Seruni. Aku mencintai kamu, bagaimana pun kamu."

Kata-kata Victor membuat bahagia menelusup di hati Seruni. "Kenapa kamu bisa nerima aku yang kayak gini?"

Victor tersenyum hangat saat Seruni menatapnya dengan tatapan bersalah. "Aku sudah kehilanganmu selama dua belas tahun. Apa kamu pikir aku akan rela kehilanganmu lagi karena alasan itu?"

Tanpa Seruni ketahui, Victor sudah menyembunyikan sebuah kenyataan pahit. Ego Victor untuk bisa kembali bersama cintanya yang belum usai membuatnya mengabaikan kenyataan itu. Kenyataan yang suatu hari akan menyakiti Seruni lebih dalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27: Upaya

"Apa..." Marsha terkejut sekali. "Cerai?"

"Selama ini ternyata kamu berselingkuh di belakang putraku?! Berani sekali kau melakukan itu! Kamu tidak hanya mengkhianati putraku, tapi juga kepercayaanku." Geram Emran. "Maka dari itu, pulang dari Bali, Victor akan segera menceraikanmu. Aku ingin kau menyetujuinya."

Air mata Marsha menetes begitu saja. Selama ini jika ia menggugat cerai Victor, ia tahu Victor pasti akan mempertahankan pernikahan mereka. Tapi kali ini, setelah Seruni hadir kembali dalam hidup Victor, membuat perceraian yang begitu semu pada awalnya, menjadi terasa begitu nyata. Hingga Marsha benar-benar tak tahu jika rasanya akan semenyakitkan ini.

"Tapi, Ayah, aku cinta sama Victor. Aku gak mau cerai." Isak Marsha.

"Jika kamu memiliki perasaan seperti itu pada putraku, lalu kenapa kau memilih untuk tidak setia? Tidak hanya sebentar tapi bertahun-tahun! Bisa-bisanya juga Victor menutupi semua ini. Mengapa kalian menikah jika ternyata begini kehidupan yang kalian jalani?!"

"Victor gak pernah bikin aku nyaman, Ayah. Dia memang selalu bersikap baik, dia melakukan semua kewajiban dia sebagai suami dan juga sebagai ayah yang baik, tapi hatinya kosong, Ayah. Gak ada aku di hati Victor. Ayah tahu gimana hidup seperti itu? Sesak sekali."

"Seharusnya jika kamu tahu seperti itu perasaan suamimu, ceraikan dia bukannya malah berselingkuh!" Bentak Emran tak habis pikir.

"Aku sering gugat cerai Victor, tapi dia gak mau cerai sama aku. Dia gak mau cerai karena Jason. Dia selalu pengen kasih keluarga yang utuh buat Jason."

"Itu bukan salah Victor. Itu salahmu sendiri tak bisa membuat Victor mencintaimu. Seharusnya kamu berusaha lebih keras agar dia benar-benar mencintaimu!"

"Ngomong itu gampang! Tapi Ayah gak tahu apa pun dengan apa yang aku rasain selama ini. Aku udah milih buat bareng sama Victor. Buat setia sama dia! Tapi kenapa Victor malah mau cerai sama aku sekarang?!" Marsha berteriak dengan marah. "Lalu sekarang, Ayah akan merestui pernikahan Victor sama Seruni? Makanya Ayah nyuruh aku cerai? Iya?!"

"Kamu tak perlu tahu apa keputusanku tentang wanita miskin itu. Sekarang pergilah. Aku sudah selesai bicara."

Dengan marah Marsha meninggalkan ruangan Emran. Ia bersumpah tidak akan membiarkan perceraian antara dirinya dan Victor terjadi.

Hari itu juga ia terbang menuju Bali. Marsha sudah tak bisa menunggu. Ia akan meminta penjelasan pada Victor mengenai semuanya. Di sebuah kamar hotel, akhirnya mereka bertatap muka.

"Akhirnya aku bisa nemuin kamu juga." Ucap Marsha dengan marah.

"Kenapa kamu sampai datang kemari?" Tanya Victor.

"Kamu masih nanya kenapa? Aku ke sini minta kamu jelasin semuanya! Gimana bisa kamu setega ini sama aku, Vic?" Lirih Marsha antara sakit hati dan juga kecewa.

"Maafkan aku, Marsha. Aku sudah berusaha keras untuk mencintaimu selama ini. Tapi ternyata aku tidak bisa. Hatiku hanya milik Seruni. Bahkan Seruni hamil sekarang. Jadi tak ada alasan lagi untuk aku dan Seruni tidak bersatu."

Marsha menggelengkan kepalanya merasa tak rela. "Terus aku gimana, Vic... Jason gimana?" Ia mulai terisak.

"Aku tahu hal ini akan melukai Jason juga, tapi aku akan membuatnya menerima ini semua. Secepatnya aku akan menemui Jason. Kita temui ia bersama-sama dan katakan semuanya."

"Maksud kamu?"

"Ayo kita cerai. Kita katakan semuanya pada Jason. Dia sudah cukup besar untuk bisa menerima perceraian orang tuanya."

"Kamu egois!" Marsha semakin histeris. "Cukup besar kamu bilang? Jason baru dua belas tahun. Dia masih anak-anak! Kamu mikirin gak sih perasaan dia?"

Victor menunduk merasa bersalah. Ia sangat tahu saat perceraian terjadi, anaklah yang akan menjadi korban. Itu yang selama ini mati-matian Victor hindari. Ia ingin memberikan kehidupan keluarga harmonis untuk sang putra.

Namun nyatanya ia tak pernah bahagia. Semuanya palsu. Kemesraannya dan Marsha yang selalu ia tampakkan di depan Jason, hanyalah pura-pura belaka.

"Aku gak mau cerai." Tegas Marsha. "Aku gak akan pernah cerai sama kamu!"

"Marsha, tolong. Kini aku melepaskanmu dan kamu bisa bersama dengan Rafael. Dia bahkan ada di Indonesia, bukan? Kamu bisa bersamanya, dan aku bersama Seruni. Bukankah itu baik untuk kita semua?"

"Gak! Aku gak mau. Aku cuma mau nikah sama kamu, Victor." Sontak Marsha melingkarkan tangannya di sekeliling tubuh Victor.

"Marsha, tolong!" Segera Victor melepaskan pelukan Marsha. "Aku sudah tidak bisa lagi sama kamu. Kita akan bercerai. Titik."

"Gara-gara Seruni..." Mendadak rasa sakitnya berubah menjadi amarah. Amarah yang begitu besar terhadap perempuan bernama Seruni. "Kamu lihat aja. Aku akan bikin perhitungan sama dia!"

"Jangan macam-macam, Marsha. Aku tidak akan membiarkanmu menyentuh Seruni seujung jaripun." Victor berwaspada.

Air mata Marsha semakin deras melihat Victor begitu membela Seruni di depan matanya. "Kamu segitunya sama Seruni, tapi kamu sama sekali gak mikirin gimana perasaan aku! Kamu akan nyesel, Vic. Kamu akan menyesal udah bikin aku kayak gini."

***

Keesokan harinya Victor baru saja keluar kamar hotelnya. Romi menghampirinya dengan tergesa.

"Pak, baru saja petugas kebersihan menemukan kamar Bu Marsha penuh dengan air."

Segera Victor berlari menuju kamar Marsha yang berada di lantai yang sama dengannya. Saat tiba di depan pintu, pintu kamar sudah terbuka. Benar saja air sudah menggenang di dalam ruangan presidential suite itu.

Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari dalam kamar. Victor segera masuk ke dalam dan mencari sumber suara. Ia masuk ke dalam kamar mandi, dan melihat petugas kebersihan terduduk di lantai yang basah. Tubuhnya gemetar melihat ke arah bathtub.

Tatapan Victor terpaku melihat bathtub yang penuh dengan air dari keran yang terus menyala. Dari sanalah air terus mengalir.

Dan rasa terkejutnya berubah panik tatkala ia melihat sesosok tubuh tanpa busana tenggelam di dasar bathtub itu.

"Marsha!"

Sontak Victor segera menghampiri bathtub dan meraih tubuh yang berada di dasar bathtub itu "Marsha!" Teriaknya lagi seraya menepuk pipinya. "Ambilkan aku handuk!"

Segera petugas kebersihan itu memberikan handuk pada Victor, sedangkan Romi pergi memanggil paramedis.

Lalu Victor meletakkan tubuh Marsha di lantai yang basah dan mengecek nadi dan juga nafasnya. Tubuh Marsha sudah mendingin, tapi kulitnya tidak pucat. Victor berpikir belum lama Marsha tenggelam di dasar bathtub.

"Nafasnya hilang, tapi nadinya masih ada." Gumam Victor sedikit lega.

Segera ia melakukan pertolongan pertama dengan memompa dada Marsha. Namun nafas Marsha tak kunjung kembali. Akhirnya Victor menjepit hidung Marsha dengan jarinya, menarik dagunya agar mulut Marsha terbuka, dan kemudian meniupkan udara ke dalam mulutnya beberapa kali.

Hingga Marsha pun terbatuk dan air keluar dari hidung dan mulutnya. Seketika Victor menghela nafas lega.

"Apa yang kau lakukan?! Kau mau menghabisi nyawamu sendiri?" Victor tak dapat menahan emosinya.

Marsha yang telah sadar mulai terisak lemah. "Aku...lebih baik...mati daripada kehilangan...kamu."

Meskipun Victor tidak mencintai Marsha, namun jika Marsha tak berhasil ia selamatkan, maka Victor tak akan memaafkan dirinya sendiri jika itu terjadi.

Hingga tanpa sadar Victor memeluk tubuh Marsha yang mulai menggigil.

"Jangan tinggalin...aku..." Lirih Marsha lemah.

"Aku di sini, Marsha. Aku di sini." Victor memeluk Marsha lebih erat lagi.

***

Pagi itu Seruni duduk di teras rumah. Entah mengapa perasaan Seruni sangat tidak tenang. Kemudian Tio, supir yang kini selalu mengantarnya kemanapun ia pergi, datang menjemputnya untuk berangkat ke hotel

"Nyonya, tadi Pak Romi menelepon saya. " Ucap Tio saat Seruni sudah duduk di bangku penumpang tengah mobil MVP tersebut.

"Pak Romi? Kamu gak ngasih tahu tentang penculikan itu 'kan?" Seruni panik. Ia memang merencanakan untuk menyembunyikan kejadian tempo hari dari Victor.

"Saya tadinya gak bilang, Nyonya. Tapi Pak Romi sudah tahu lebih dulu. Beliau dapetin rekaman cctv depan rumah. Jadi saya terpaksa cerita."

Seruni menghela nafas meredakan gelisahnya. Ia tak tahu apa yang akan Victor lakukan jika tahu apa yang Marsha lakukan terhadapnya.

...----------------...

Visual Marsha

1
Erni Fitriana
horang kaya..kko nyuruh pindah udah kyk ngusir laler
Erni Fitriana
ehh bapak plin plan
Erni Fitriana
cerita sweet...cerita SMA😘😘😘
Asep Saepudin
jgn sampai terjadi hal buruk sama Laura dan seruni
Asep Saepudin
mdh2 seruni baik baik saja
Soeharti Rifangi
tinggalkan saja seruni laki " yg gak punya pendirian ,baru diancam gitu saja sama marsha udah lembek /Frown/
Asep Saepudin
sebel sama Victor,masih meladeni Marsha udh tau Marsha bermuka dua...knpa g d hindari aja,sibuk ya seruni jauh dr Victor,dr PD makan hati terus sama Victor dan Marsha blum ma emran
Asep Saepudin
Marsha bnr2,ular.sbl bgtu,lagian Victor ngapain baikn Marsha,ular d pelihara
Asep Saepudin
rasain tuh Marsha,bermuka dua
Asep Saepudin
pasti ulah Marsha sama rapael
Asep Saepudin
smga Marsha g berniat jahat LG sama seruni
Soeharti Rifangi
apa salahnya menjadi orang miskin pak emran ,semua org pasti ingin menjadi org kaya tp semua kan kembali kpd takdir kita ,kaya maupun miskin dimata Tuhan kan sama derajatnya ..dasar kakek tua /Grimace/
Asep Saepudin
masih saja pa emran keras kepala,..
Soeharti Rifangi
menantu yg kau puja puja wahai pak emran dia hanya tukang selingkuh ,wanita bermuka dua hanya krn dia kaya kau bela mati " an ,apa org miskin seperti seruni tdk berhak bahagia ?hey bp emran ..jadi gemes sendiri aku sama si emran /Frown/
Alisa Erlani
emang emran ngga tahu menantu kesayangan nya pernah selingkuh ko malah mendukung menantunya harusnya dia thu menantu seperti apa marsha itu
Asep Saepudin
Marsha bermuka dua,smga Victor tau kelakuan Marsha terhdp seruni
Alisa Erlani
masrha harus nya thu dri yg mulai ngegoda dluan wktu kuliah kan dia yg hrus nya seruni yg ngomong dia ngerebut viktor dri seruni terus marsha selingkuh sm laki2 lain seolah dia yg tersakiti pas udhd campakan bru ngejer2 suami
Asep Saepudin
seruni bimbang lagi sama perasannya,smga Victor bs melindungi seruni dari marsa sama ayahnya
Asep Saepudin
seruni hamil Viktor,geregt ma Viktor kenapa g bs melindungi seruni dr ayah nya,kn Victor udh g SMA..
Soeharti Rifangi
2 garis merah ,,fiks kamu hamil seruni semoga ada jalan keluar utk permasalahan mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!