Bukan Dia Tapi Aku Lawanmu

Dan dia kembali di bawa kerumah sakit untuk pemeriksaan. Dan terjadilah hal - hal tersebut,

Dokter mengatakan tubuhnya tak bisa seimbang gara- gara kehilangan satu ginjalnya.

Sebenarnya semenjak aku memberitahukan ke pada Rio segalanya, sebelum aku berangkat ketika waktu itu, besoknya dia mulai menjenguk Bela dan menjaganya. Mulai dia sudah di rumah dan kembali ke Rumah sakit.

Tak berselang lama orang tua Bela mengetahui bahwa bela masuk rumah sakit. Dan akhirnya mereka membatalkan perjalanan mereka keliling dunia.

Ketika orang tuanya sampai, awalnya dia menutupi semuanya, tapi entah mengapa Rio memberitahu masalah ginjal Bela.

Dia hanya menceritakan Bela mendonorkan ginjalnya untukku, tapi dia tidak menceritakan permintaan Bela kepadaku ataupun ke pada Dia (Rio).

Semenjak orang tua Bela mengetahuinya, mereka sangat marah kepadaku dan mengatakan bahwa Bela harus memutuskan hubungan persahabatan dengan ku.

Tiada hari yang terlewat tanpa memakiku. Mereka semakin marah ketika mengetahui bahwa aku sudah kabur dari negara ini.

Semakin banyaklah umpatan dan hinaan yang mereka lontarkan. Dan mengatakan aku teman yang tidak memiliki hati nurani, yang meninggalkan teman setelah mendapatkan yang di inginkan.

Aku terdiam sesaat ketika Bela menceritakan dalam sisi yang ini.

Ahh, apakah aku seperti itu. Batinku.

Padahal niat hatiku untuk pergi karena lemahnya diriku dengan satu ginjal untuk bekerja berat di negara ini, sementara untuk kuliah aku juga tak punya biaya.

Jadi serba salah, Pikirku.

Dan di sela - sela kemarahan orang tua Bela, datang Rio memberikan bantuan.

Dia berkata sudah mendapatkan pendonor untuk Bela agar dia bisa memiliki dua ginjal kembali.

Setelah orang tuanya mendengar itu, mereka sangat bahagia. Dan mengganggap Rio seorang kekasih yang baik dan perhatian.

Walau sebenarnya saat itu mereka belum resmi jadian. Karena salah satu dari mereka belum mengatakan perasaan untuk menjadi sepasang kekasih.

Setelah Rio mendapatkan ginjal yang akan di gunakan untuk Bela, orang tuanya lebih perhatian kepada Rio.

Tapi Rio tidak menceritakan dari mana dan siapa pendonor ini. Dia hanya mengatakan bahwa orangnya telah mati karena kecelakaan.

Dan mereka semua percaya.

Tak berselang lama paska Bela operasi dia balik ke rumah.

Dan orang tuanya juga mengajak Rio untuk tinggal barsama di rumah, tapi dengan lembut dia menolak.

Dia berkata lebih baik saya tiap hari datang pulang pergi, dari pada tinggal di sini tidak enak omongan orang.

Atas perkataannya itu, orang tuanya semakin mempercayainya. Dan berniat mempercepat pernikahan mereka.

Tapi Bela yang mengatakan kepada orang tuanya untuk menunda dulu karena dia lagi sakit.

Memang stelah kejadian Rio memberikan kabar yang setengah ke pada orang tuanya, Bela mulai merasa aneh dan curiga terhadap Rio.

Walaupun itu untuk membela Bela, tapi setengah hatinya tidak terima. Tapi dia tidak bisa mengatakan bahwa Rio alat tukarnya.

Awalnya Bela mengira bahwa ini cara Rio balas dendam terhadapku karena cintanya tidak terbalas.

Tapi dalam hati Bela menjadi tak enak, karena sebenarnya dialah yang memaksa Ku untuk menerima tawarannya.

Tapi Bela juga hanya terdiam dan tak bisa berbuat apa - apa. Hanya saja di dalam hatinya mengatakan 'untung Rena sudah kabur.'

Karena untuk memutuskan hubungan mereka berdua, orang tuanya mengganti semua nomor dan media sosial Bela.

Pantas saja saya tak bisa menghubunginya dengan akun apapun.