syahnala (Nala) gadis yang dulunya periang berubah menjadi gadis pendiam karena trauma masa kecil dan penghianatan oleh orang-orang terdekatnya, menyebabkan dia hidup dalam kegelapan. hingga suatu hari Nala menemukan cahaya kehidupan tentang tujuan hidup Nala selalu berfikir dan mencari tahu apa tujuan dia hidup, jika sedari kecil dia tak di inginkan dan kenapa orang-orang bisa tersenyum dengan manis padanya sedangkan dia lupa bagaimana caranya tersenyum dan berterima kasih.
Nala harus mendapatkan senyumannya kembali dia juga harus berusaha sendiri untuk menghindari rasa traumanya mampukah dia menghilangkan kesedihannya. Perlahan Nala mulai
menemukan arti kehidupan tetapi jika dia ingin kehidupan seperti mimpinya itu dia harus menemukan rumah yang layak dia tinggali, rumah yang membuat nyaman yang membantunya menghilangkan rasa takutnya.
Mendapatkan rumah yang layak di
Cover by =pinterest
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bluefly9, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jealous
Kini mereka berempat berkumpul di ruang tengah, mereka berempat kini sedang fokus belajar.
Pulpen Nala tak sengaja terguling saat dia sedang menghapus bagian yang salah pada bukunya.
Pulpen itu kini berada tepat di bawah meja, Nala menundukkan kepalanya berusaha mengambil pulpen itu.
Raka yang melihat itupun reflek menutup ujung meja agar tak mengenai kepala Nala.
Nala berhasil mendapatkan pulpennya dan melihat perlakuan Raka padanya.
" Makasih kak Raka " ucapnya sembari tersenyum
" Nggak usah pede gue nahan biar meja gue nggak rusak kena kepala batu Lo itu "
" Ish... Dasar nyebelin " ucap Nala kesal sembari kembali belajar.
Arya yang melihat itu merasa tak nyaman, Raka yang menyadari perubahan mood temannya pun memiliki ide yang konyol.
" Aduh tuan rumah macam apa gue, parah emang bentar dah Arya sama Nala kalian disini aja soalnya gue sama Tasya mau keluar cari cemilan buat nemenin kita belajar oke "
" Nggak kalau Lo mau keluar kita ikut, masa Lo biarin gue sama Nala disini "
" Yaelah bro, biasanya juga Lo sendiri disini udah nggak apa-apa kok sayang mas pergi bentar aja kok "
" Udah pergi aja, Tasya gue saranin Lo kalau keluar jangan lupa beli obat gila "
" Oh iya kak, tapi aku lagi mal "
" udah nggak ada penolakan ayok "
Raka menarik paksa tangan Tasya.
kini hanya ada Nala dan Arya disini, canggung tak ada suara selain gesekan pulpen pada buku.
" Nala " ucapan pertama Arya.
" Iya kak, kenapa? "
" Menurut kamu Raka itu orangnya gimana? "
" Kak Raka yah, menurut aku dia itu nyebelin petakilan tapi kak Raka kalau lagi waras bikin Nala nyaman "
" Begitu yah, kalau menurut kamu aku ini gimana? "
" Hah maksud kak Arya? "
" Udah lupakan aja "
" Menurut Nala kak Arya itu orangnya baik banget, penyang dan juga ganteng " ucap Nala sembari tersenyum
Arya yang mendengar itu merasa sedikit lega.
setelah itu mereka berdua terus berbicara satu sama lain tentang diri mereka sendiri.
Nala meras tenang dan nyaman sekarang, rasanya sepertinya dia benar-benar jatuh pada Arya Wiguna.
tatapan mereka bertemu, entah apa yang ada dipikiran mereka berdua tetapi kepala Arya semakin mendekat, bahkan kini Nala bisa merasakan hembusan nafas Arya, Nala yang mengetahui hal apa yang akan Arya lakukan Dengan sigap menutup matanya sebelum.
Ceklek
Suara pintu terbuka menyadarkan mereka berdua, Arya segera kembali ke posisinya, Tasya masuk dengan begitu banyak kantong belanjaan di tangannya.
" lihat gue bawa banyak, sesuatu yang akan mengisi perut kita..ha..ha..ha...btw kok kalian kaya maling ketangkap basah gitu "
" OHH yah siapa yang nggak kesal, gue lagi ngafalin rumus dan Lo tiba-tiba masuk tanpa ngetuk pintu dulu, siapa yang nggak kesal coba " ucap Nala dengan nada kesal.
" Yah maaf, lagian Lo kok kesal banget sih sampai pakai gue Lo "
," yah, siapa yang nggak kesal Tasya kalau di gituin, btw Raka mana? "
" Masih dibawah kak, soalnya tadi ada ibu-ibu gitu ngalangin kami kak "
" ibu-ibu? Lo lihat mukanya nggak? "
" lihat kak, mukanya mirip kak Raka pasti itu mamahnya kak Raka yah ,"
" iya itu mamahnya, kalau kaya gitu kakak ke bawah dulu yah nyusul Raka "
" ngapain gue udah sampai kali, santai bro "
" Lo nggak kenapa-napa kan? "
" nggak kok "
Lain di multi lain di hati, Raka mungkin berkata kalau dia baik-baik saja aja padahal sebenarnya tidak.
kunjungi karyaku jg ya
jgn lupa mampir ya thor