NovelToon NovelToon
Hutang Cinta Liam & Elena

Hutang Cinta Liam & Elena

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Playboy / Konflik etika / Beda Usia / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Berawal dari Elena yang menolong seorang pria asing saat sedang mendaki gunung, membuat Elena harus kehilangan seluruh tabungan yang dia simpan untuk masa depannya. Sementara pria itu kabur melarikan diri dari rumah sakit keesokan harinya dengan meninggalkan sepucuk surat.
Kesal karena merasa tertipu, Elena bertekad membuat Liam untuk membayar hutangnya beserta bunganya.
Tapi dirinya malah terjebak dalam situasi romantis dan berbahaya.
Kelanjutannya bisa dibaca sendiri ya, masih on going...

Dukung terus Author, bisa like, vote, komen atau follow.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26

Preman - preman yang mengganggu keluarga Naomi pada akhirnya bertekuk lutut dihadapan Liam, sementara Sophia dan Elena yang menjauh dari tempat pertikaian pun akhirnya berjalan mendekat.

"Ada apa dengan wajahmu?" tanya Sophia melihat binar di wajah Elena.

"Bibi apa kau lihat tadi, gerakan paman... Whoosh.. Lalu tinju ke atas.. Sat... Sett.. Buggh" ucap Elena menirukan gaya Liam bertarung.

Elena tertawa geli, "Liam kurasa aku paham sekarang kenapa kau bilang Elena gadis yang cukup aneh"

"Apa?? Paman Liam bilang aku gadis yang aneh??" tanya Elena lagi.

Mereka terus berbicara, sampai ibu Naomi yang kebingungan dan ketakutan mulai membuka suara, membuat Liam, Elena dan Sophia sadar jika mereka masih berada di rumah sakit.

"Maafkan kami, kami seharusnya tidak membuat keributan" kata Sophia.

Sophia dan Liam kemudian berbicara dengan orang tua Naomi, sementara Elena menemani Naomi yang masih membisu tidak mau berbicara.

"Naomi, aku janji akan menangkap bedebah yang sudah membuatmu seperti ini" kata Elena.

Naomi tak bergeming, dia tetap membisu. Matanya menatap lurus ke arah langit - langit kamar, pikirannya seperti hilang entah kemana.

"Kau harus berisitirahat dengan baik, aku dan Nyssa menunggumu di kampus" kata Elena lagi.

"Kau masih bercita - cita menjadi fashion designer kan. Aku mungkin tidak tahu apa yang kau rasakan saat ini, karena aku tidak pernah dan tidak berharap mengalaminya. Tapi aku tahu, kalau kau membutuhkan bantuan. Banyak yang peduli padamu, aku membawa paman Liam dan bibi Sophia kemari untuk membantumu" jelas Elena lagi.

"Seharusnya waktu itu aku mendengarkanmu" lirih Naomi pada akhirnya.

"Elena.. Aku takut sekali. Mereka menarikku, memaksaku. Aku bahkan tidak memiliki kesempatan untuk meminta tolong karena mereka menutup mulutku" lirih Naomi dengan bibir bergetar seraya terus menangis.

Elena memeluk Naomi, "Tenang saja. Ada paman Liam yang akan membantumu. Mereka pasti akan mendapat ganjarannya" kata Elena lagi.

...****************...

Liam dan Elena pulang bersama - sama sekembalinya dari rumah sakit, "Jadi kita akan menyelidiki kasus Naomi paman?" tanya Elena.

"Iya, kau dengar sendiri tadi Sophia mengatakan seperti itu. Ditambah lagi, kami mengambil kasus ini bukan karena dia temanmu tapi karena dia adalah salah satu korban dari pelaku kejahatan yang baru saja akan kami selidiki. Denver Washington, dia adalah salah satu pemilik perusahaan entertainment dan juga agensi model Twilight Entertainment. Sudah banyak yang mencurigai jika perusahaannya itu memperlakukan pegawainya dengan buruk, tapi setiap laporan yang menuju kepadanya selalu berakhir damai. Sekarang aku tahu alasan dibalik kata damai tersebut" kata Liam.

"Tunggu!!! Kenapa aku menceritakannya padamu?" kata Liam lagi. Elena hanya menjawab dengan tawa mendengar perkataan Liam.

"Sebagai tanda terima kasih, aku akan membuat makan malam untukmu paman" kata Elena.

"Hah? Tidak usah, lebih baik kita pesan makanan saja" tolak Liam membayangkan masakan Elena yang mungkin akan menjadi makanan terakhirnya.

"Bicara apa kau? Tenang saja, aku sudah berlatih memasak. Selain itu sayang sekali kalau bahan makanan di kulkas tidak segera dimasak" jawab Elena lagi.

Sesampainya mereka dirumah, Elena benar - benar memasak seperti yang dia katakan. Dalam hati Liam, dia sudah sangat khawatir memakan masakan Elena, kali ini dia membuat pasta dengan irisan bacon sebagai pelengkap untuk makan malam mereka kali ini.

"Pamann, makanan sudah siap. Ayo makan?" seru Elena dari arah dapur.

Ragu - ragu Liam keluar dari kamarnya menuju menja makan yang telah tersaji satu porsi pasta yang setidaknya tampak normal, selain tomat utuh sebesar kepalan tangan bayi yang tidak diiris atau taburan keju yang menutupi hampir seluruh bagian pasta.

"Milikmu mana?" tanya Liam.

"Ah, aku sudah kenyang jadi aku hanya membuatnya untukmu" kata Elena senang.

"Terima kasih untuk makanannya" kata Liam sambil menelan ludahnya.

Perlahan - lahan Liam menyuapkan satu sendok ke dalam mulutnya, sensasi pedas karena terlalu banyak lada, dan asin karena Elena menaburkan garam sebanyak dua kali karena lupa hampir - hampir membuat Liam tersedak.

"Apa dia tidak mencicipi dulu masakan yang dia buat sebelum disajikan padaku" batin Liam yang susah payah menelan pasta tersebut.

"Bagaimana rasanya paman? Aku mencoba seperti yang tertulis di resep. Seharusnya rasanya enak dan tidak ada masalah" kata Elena penasaran.

"Masakan-mu.... Masakan-mu, lumayan. Tapi kau tidak perlu repot - repot begini memasak untukku" kata Liam setelah menenggak habis satu gelas air dihadapannya.

"Sudah kuduga, rasanya pasti tidak enak" kata Elena muram.

"Kalau kau berlatih terus, rasanya kau akan ahli. Tapi lain kali sebaiknya kau cicipi dulu masakanmu sebelum disajikan" kata Liam.

Elena makin penasaran dengan ucapan Liam pun merebut garpu milik Liam dan menyuapkan pasta itu ke mulutnya sendiri.

Baru saja menyentuh lidahnya, Elena langsung membuangnya ke tempat sampah.

"Padahal aku sudah mengikuti resep, tapi kenapa rasanya begini"

Liam tersenyum tipis melihat raut wajah Elena yang terlihat kecewa tapi tidak pantang menyerah untuk mencoba memasak lagi.

"Kalau dilihat - lihat dia cukup lucu juga meskipun sedikit aneh" batin Liam.

...****************...

Di kantor black team, Aaron, Piper dan Elena ditugaskan untuk mencari informasi terkait Denver Washington dan bagaimana cara dia merekrut para calon korbannya.

Sementara Holden dan Julia akan bertugas untuk mengikuti kemanapun Denver pergi.

"Dari data yang kami kumpulkan, Denver manarik calon korbannya dengan imbalan fee yang cukup besar, dan juga iklan yang mereka kirimkan secara acak. Selain itu, mereka juga memprioritaskan gadis dengan usia 15-20 tahun" kata Piper disela - sela briefing mereka.

"Mereka juga menyuruh orang - orang untuk berkeliaran di jalan dan berpura - pura sebagai bagian dari suatu agensi untuk menarik para korbannya, dan orang - orang ini selalu menyerahkan kartu nama agensi dengan nama lain, Maximus Entertainment. Aku sudah memeriksa agensi ini, dan agensi ini tidak terdaftar dimanapun, bisa jadi ini adalah perusahaan cangkang dimana Denver melakukan semua transaksi kotornya. Karena saat aku menyelidiki Twilight Entertainment, aku tidak menemukan satupun celah yang bisa menjatuhkan mereka, bahkan untuk penyelewengan pajak pun aku juga tidak menemukannya" kata Aaron.

"Aku tahu Maximus Entertainment, aku pernah menjadi salah satu model mereka sebanyak satu kali. Waktu itu aku tidak merasa aneh karena kami melakukan pemotretan seperti biasa, aku baru merasa aneh saat ada sesi foto menggunakan pakaian yang kulihat di majalah dewasa milik sepupuku, mereka juga berpose cukup vulgar" jelas Elena.

"Apa kau tahu dimana gedungnya?" tanya Sophia. Elena mengangguk dan menuliskan alamat gedung mereka tersebut.

"Mungkin mereka berusaha membuat pra korbannya untuk tidak waspada dan berpikir mereka benar - benar akan menjadi model, dengan melakukan pemotretan normal di hari pertama. Kemudian selanjutnya mereka menjebak korban seperti yang mereka lakukan pada Naomi" kata Elena lagi.

Sophia tampak berpikir keras, "Artinya kita harus menyusup kedalam untuk menangkap mereka, model wanita dengan usia 15-20 tahun. Dimana kita bisa mendapatkan yang seperti itu?" batin Sophia sambil terus mengerutkan keningnya.

Seketika semua pandangan mata tertuju pada Elena yang mengacungkan tangannya keudara sambil tertawa lebar.

...****************...

1
davil_14
bagus
Gabutz
lanjut thor yang banyak
Gabutz
akhirnya yang ditunggu tunggu
Risna Sari
seru
Gabutz
kpn update thor udh lama gak update aku bolak balik buat liat apa udh update atau belum tapi ternyata belum. lanjutttttt ya thor
Gabutz
masih nunggu update, tetap semangat dan sehat selalu yaa thor
Gabutz
kpn update thor?
Gabutz
double up ya thor
Gabutz: ganti yang kemarin gak update
total 1 replies
Gabutz
lanjut thor ceritamu makin seruuuu
Gabutz
lanjut
Gabutz
kyknya Elena tinggal dirumah aron karena permintaan Liam deh
Gabutz
lanjutttt double update thor
Gabutz
lanjuttttt
Neneng Dwi Nurhayati
keren ceritanya kak
Gabutz: pake sekaliiii malah
total 1 replies
Gabutz
lanjut
Gabutz
kpn update?
Gabutz
kapan double/triple updatenya thor 😀
Gabutz
lanjut thor
Gabutz
lanjutttt thor
Gabutz
lanjutttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!