NovelToon NovelToon
Menjadi Triliuner Dengan Sistem

Menjadi Triliuner Dengan Sistem

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kaya Raya / Harem
Popularitas:469.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: dee hwang

Sam hanyalah pemuda miskin biasa yang baru saja dipecat oleh managernya. Setelah itu, dia juga dipukuli oleh orang yang menyebabkan dia dipecat, hanya karena dia cemburu dengan Sam.
Padahal, Sam memiliki banyak hutang yang dia tanggung.
Karena kesialan yang bertubi-tubi, dia pun mendapatkan sebuah sistem yang aneh.
888 triliun bebas dia belanjakan, tapi tidak boleh untuk dirinya sendiri.

Ini sangat aneh.

Sam hanya mendapatkan 10% dari apa yang telah dia belanjakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 19. Pindah ke apartemen

[Sisa uang dalam rekening pribadi anda adalah 175.132.800.000]

[Berikut adalah surat-surat dokumen dari apartemen anda]

[Silahkan diperiksa]

Dari map-nya saja Sam sudah melongo, itu adalah logo dari Signature Group. Perusahaan properti yang masih berada di bawah The Royalty.

Pantas saja harga apartemennya sampai 60 miliar, karena memang itu adalah apartemen mewah full furnished. Sam tidak perlu lagi mengisi apartemennya dengan perabotan, kecuali jika Sam tidak puas.

Sam meminta Haris dan Deva datang saat sore karena Sam ingin mereka membantunya untuk pindah rumah.

Memang Sam sudah betah berada di rumah sewaan kecil itu, dia juga senang hidup disana karena ada banyak makanan enak yang sering lewat. Seperti ketoprak, cilok, bakso, mie ayam, dan lainnya.

Tapi saat Sam sudah mendapatkan tempat tinggal atas nama sendiri, yang mewah pula, tidak mungkin dia menolak untuk tinggal disana.

Brak!

Sam menoleh pada arah pintu karena terkejut, Raihan datang sambil membanting pintu. Jika dimarahi bibi Mirna mampus dia. Untungnya bibi Mirna sedang pergi ke kondangan tadi siang.

“Apa-apaan! Kalo pintunya rusak, aku yang nanti diomelin!“ Protes Sam.

”Aku denger kamu mau pindahan, emang mau pindah kemana?“ tanya Raihan, tanpa memedulikan ucapan Sam sebelumnya.

Sam mengernyitkan dahinya, ”tahu darimana?“

”Bibi Mirna lah, siapa lagi!“

Yah, Sam memang sempat berpamitan untuk pindah dari rumah sewaan sebelum wanita paruh baya itu pergi ke kondangan.

”Bukannya nggak betah disini, betah banget malahan, tapi kalau tetap disini aku nggak enak sama tetangga. Soalnya setiap hari ada mobil mewah mampir, aku juga berencana untuk membeli mobil sendiri,“ ucap Sam.

”Eh, seriusan? Katanya trauma bawa mobil?“ Tanya Raihan, dia duduk di depan Sam dan mencomot kue yang Sam buat untuk diri sendiri.

”Aku sadar kalau terlalu terlarut dalam trauma juga nggak baik, aku harus bisa nglawan trauma itu. Lagian aku nggak mungkin ngerepotin orang terus buat nganterin aku kemana-mana, kan?“

”Ya elah, bisa bayar orang buat jadi supir pribadi, kan? Sekarang kamu itu boss.“

Sam menggaruk tengkuknya bingung, ”ya bener juga, tapi gini lho… pokoknya aku mau ngilangin trauma aja, ya kali nggak bisa nyetir mobil selamanya, kalo nanti ada masalah, terus harus nyetir mobil sendiri, gimana? Pokoknya gitu lah, terus aku juga pengen ganti suasana aja, pengen ngerasain tinggal di apartemen mewah sekali-kali, ini Signature apartemen lho Han! Gila, kan? Satu unit 60-an!“

”Juta?“

”Miliar lah!“

”Kalo gitu bawa aku pindah juga juga dong, pengen ganti suasana juga… ehe.“

Sam berdecak malas, ”kalo mau ganti suasana tinggal bikin rumah sendiri, apartemen sendiri… kan aku modalin, bikin perusahaan properti atau jadi itu lho… developer, kayak Agung Serayu grup.“

”Yah, maunya juga gitu, tapi kan masih bikin kos-kosan mu, bentar lagi kosan selesai, aku bisa bikin yang lain lagi, tapi kalo sekarang maunya tinggal di apartemen mewah dulu.“

”Heleh kebanyakan gaya, ya udah ayo bantuin pindahan, biar cepet.“

Raihan pun bangkit berdiri sambil memberi hormat, ”rebes pak boss!“

Beberapa jam kemudian semua barang-barang Sam yang diperlukan sudah dipacking dengan rapih, Haris dan Deva juga datang untuk membantu.

Keduanya sangat terkejut setelah tahu Sam akan pindah ke apartemen baru, apalagi itu bukan apartemen biasa, tapi apartemen Signature yang super mewah.

Saat Sam pindah, banyak tetangga yang mengerumuni, karena Sam bagi-bagi uang seratus ribuan. Kata Sam, biar tetangga tahunya Sam itu orang baik.

Karena jaman sekarang, membantu dengan jasa saja itu tidak akan diingat, berbeda dengan membantu dengan uang. Meski uangnya cuma sedikit, dia akan tetap dianggap orang baik.

Memang miris sekali kehidupan ini.

Sam juga capek jika berada di dalam lingkungan yang kebanyakan orang miskin. Bukannya apa, dia hanya tidak nyaman digunjing terus.

Saat dia masih miskin, orang-orang membicarakan betapa miskin dan kasihannya dia. Lalu saat dia memiliki uang, orang-orang kembali membicarakan tentang uangnya, jangan-jangan itu hasil memelihara tuyul dan sebagainya.

Begitulah cara orang miskin menghibur diri, dengan menggunjing dan menghina orang lain.

Bad influence.

”Anda yakin anda punya apartemen disini?“ seorang resepsionis menatap Sam yang menenteng barang bawaannya dengan wajah curiga.

”Emang mbak pikir, kalau saya nggak punya apartemen disini, bakal pergi ke sini, gitu?“ Sam malah balik bertanya, karena tersinggung dengan ucapan resepsionis.

”Ya mana ada orang kaya raya yang bawa barang pakek kardus Indomie?“ sahut mbak resepsionis.

Sam menurunkan barang bawaannya, lalu membuka tas ransel yang dia kenakan, menunjukkan dokumen kepemilikan apartemen dengan lengkap.

”Tuh lihat, asli kan?“

Resepsionis tidak percaya setelah melihat semua dokumen asli tersebut. Kok bisa orang kampungan tapi ganteng membeli apartemen mewah seharga 60 miliar? Tidak masuk akal.

”Ada apa boss? Kok berhenti disini?“ Tanya Haris, yang baru saja datang dengan Deva dan Raihan. Ketiganya memang terlambat, karena Sam saja yang tidak bisa menunggu terlalu lama untuk masuk gedung. Hasilnya jadi dicurigai resepsionis.

”Tuh mbak-mbak itu nggak percaya aku punya apartemen disini.“ ucap Sam, sambil merebut kembali dokumennya, menatap jengah pada resepsionis.

”Kamu berani menuduh boss yang tidak-tidak?“ tanya Haris pada resepsionis, membuat wanita itu segera menggeleng ketakutan.

Haris sangat menyeramkan, apalagi setelah melihat otot-otot lengan yang kekar itu.

”Tidak, tentu saja tidak tuan!“

”Ayo pergi!“

Sam pun segera berjalan menuju lift bersama ketiga temannya.

Namun, yang Sam tidak tahu, resepsionis segera meraih telfon dan menghubungi seseorang.

”Boss, ada orang-orang mencurigakan yang memasuki gedung apartemen! Mereka membawa dokumen asli, tapi bagaimana jika itu curian? Mereka terlihat seperti preman jalanan, penampilan biasa aja cenderung kucel, tapi ganteng sih — enggak, maksudku, maksud saya, dia mencurigakan sekali boss.“

(Kau yakin? Aku akan kesana, tapi jika ucapanmu bohong, kamu akan ku pecat)

Resepsionis itu gemetaran, tapi dia mengangguk, meski bossnya tidak mungkin bisa melihatnya, ”saya yakin boss.“

(Aku akan segera kesana.)

1
Sebut Saja Chikal
Sebenernya Bagus. cuma kaya nya author kurang dapet pemasukan dari sini 🤣🤣🤣
Sebut Saja Chikal
gpp deh. terimakasih atas karyamu thor
Salwa Muazzizah
buruk
Ronny Stevie
Lumayan
Sebut Saja Chikal
kardus indomie /Scowl/
Sebut Saja Chikal
banyak yg baca alien kayanya 🙈
Sebut Saja Chikal
wkwkwkwk cocok sih itu dua" nya emang agak konslet kan /Joyful//Joyful//Joyful/
Z Yaqub
Anaknya Sam bernasib sama dengan Sam yang nantinya setelah dewasa baru mengetahui siapa ayah kandungnya..
Kharisma
kurang puas sama endingnya
kalau bener itu anak Sam harusnya Sam pasti bertanggung jawab
nanti malah anaknya dendam karena kesalahannya ibunya
Watashi Erryzh-Kun
Luar biasa
Simba Berry
kagak usah dilanjutin.aneh ceritanya.
Simba Berry
ceritanya membosankan.tdk jelas.skip dulu dah bacanya.cari cerita lain.
saa
S2 ny mn
saa
angel
saa
temenmu
saa
kamu
saa
mari
saa
menang
Dede Mutakin
Luar biasa
Aisyah Noor55
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!