jamZay darmawangsa keluarga terkaya di kotanya. Seorang Zay membenci para wanita terkenal, Apa lagi wanita cantik, yang memiliki banyak pesona. Bagi Zay, wanita cantik dan kaya akan banyak mempermainkan pria dan akan menjadikan pria sebuah pion atau ATM berjalan, dan untuk mereka pamerkan pada teman-temannya. Namun siapa sangka seorang Zay begitu benci dengan satu nama, dimana hingga sekarang pria itu begitu membencinya atas semua penghinaan yang iya terima dimasalalu.
Yuk mari ikuti kisahnya.
Follow IG : admiensyauqie
Follow Tiktok: Uqiee1280
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqie AlHaq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 7
Ya begitu sayang, kau sungguh luar biasa..." racau Zay tidak karuan, tidak lama Zay mengerang penuh nikmat setelah mencapai kenikmatannya, pria itu terengah- engah dengan nafas yang memburu, "terimakasih sayang" ujar Zay setelah bisa mengatur nafasnya kembali, dia mengecup kening Jeny sekilas dan segera berlalu ke kamar mandi yang berada dikamar VIP itu, untuk membersihkan diri.
Sedangkan Jeny hanya mengangguk, wanita itu terus menatap tubuh Zay yang berlalu dari sana, dia menarik nafasnya panjang dan meng-hembuskannya, wanita itu memperbaiki bra beserta bajunya, dia akan pergi ke luar negeri, tapi dia bingung cara mengatakan pada Zay, pria itu pasti akan sangat marah dan mendiami dirinya, karena dari dulu Zay tidak suka dia ada pemotretan di Australia.
Tidak lama pintu kamar mandi terbuka, terlihat Zay sudah rapi kembali dengan kemejanya, dia mengernyit saat melihat Jeny terus menatapnya, "Ada yang ingin kamu katakan sayang?" Tanya Zay sambil berjalan menghampiri Jeny.
"Zay, maafkan aku, aku ada pemotretan di Australia, apa kamu mengijinkan aku kesana, karena bagaimanapun ini tentang masa depanku, lebih tepatnya karirku" lirih Jeny sambil menunduk, dia bersiap untuk mendengarkan amarah Zay, karena Jeny paham Zay akan murka, seperti yang sudah-sudah, apa lagi pria itu selalu meminta dirinya untuk berhenti menjadi modeling.
Cup, namun sebuah kecupan mendarat di pipi Jeny, sehingga membuat wanita itu mendongak dan menatap Zay dengan tatapan bingung-nya "Apa kamu mengijinkan aku Zay?" Tanya Jeny akhirnya, karena sedari tadi Zay hanya diam saja, dan hanya menatap dirinya.
"Pergilah sayang, kali ini aku mengijinkan-mu, berapa lama kamu disana?" Zay mengelus lembut pipi Jeny, namun Jeny justru merasa bingung, apa benar yang iya dengar kali ini begitulah pikir Jeny.
"Are you serious?" tanya Jeny, karena dia masih belum percaya dengan yang iya dengar.
"yes of course" jawab Zay sambil membawa Jeny dalam dekapannya, "Setidaknya sampai urusanku dengan keluarga Nugroho selesai Jen," batin Zay.
"Aku akan berangkat besok sayang, dan mungkin disana sekitar dua bulan, apa kamu bisa mengantarku ke bandara?" Jeny melepas pelukannya dari Zay, dia menatap pria itu dengan senyum manisnya, mendapat ijin saja, wanita itu begitu bahagia, tanpa ada rasa curiga sedikitpun, dan ini yang Jeny mau, karena dia tidak ingin Zay berubah pikiran, seperti yang sudah-sudah.
"Ok, akan aku antar nanti, Ayo kita pulang, sepertinya Rey masih menunggu kita dibawah," mereka berdua bergandengan tangan untuk turun ke lantai satu, karena hari semakin larut, ya hanya sebatas itu saja hubungan mereka selama ini, Zay menghargai Jeny, itu sebabnya pria itu tidak pernah merusak Jeny selama ini, dan hanya saling memuaskan dengan cara yang lain.
Zay menatap sekeliling, namun dia tidak melihat Rey, sehingga dia memutuskan untuk keluar club tanpa menunggu Rey, namun dari kejauhan pria itu melihat siluet seorang wanita yang tidak asing, "Apa yang aku pikirkan, mana mungkin wanita itu berada disini" gumam Zay, namun tidak lama dia di kagetkan dengan kehadiran Rey yang berdiri dihadapan.
"Tuan muda!"
"Kau! Jangan biasakan seperti itu Rey! Membuatku terkejut saja" omel Zay, namun Jeny hanya terkekeh, keduanya ini selalu saja seperti itu, begitulah pikir Jeny.
"Maaf tuan muda, tadi saya mengantar Nona Nugroho ke parkiran, karena dia mabuk, mau tidak mau saya memapah wanita itu ke mobil" lapor Rey panjang lebar, biasanya mereka tidak akan formal begini kalau diluar, hanya saja ada Jeny, jadi Rey lebih memilih bersikap formal.
"ck masih persoalan wanita itu" batin Zay.
Dukung author dengan cara like koment vote ya kak, terimakasih 🙏🙏🙏
Who knows
Gurih gurih.. nyoooyyy
ya Ampuunn bisa di gorok kau sm Zaylangkung ..😠😡
Duhh ada yg nolong Jeny gak ya..
Emangg gedegg lihat yang bening2 langsungg hajarr, jadi degdegan gini ya. Kasihan Jenny kalau sampai jatuh kepelukan Ashoka sang Casanova, Otorr bantu Jenyy.. Dia yang berbuat dia juga yang marahh😫