NovelToon NovelToon
Bercinta Satu Malam Dengan CEO Dingin

Bercinta Satu Malam Dengan CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Office Romance
Popularitas:28.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kimmy75

Tidak terbayang kehidupan Elina yang tadinya biasa-biasa saja berubah dalam sekejap mata. Hari dimana ia mendapatkan kabar dari sang kekasih berselingkuh dan berhubungan intim dengan kekasih gelapnya.

Detik itu juga Elina bersumpah perasaan dan juga cintanya ia akan kubur sedalam dalamnya. Baik itu mantan pacarnya atau pria lain semuanya sama brengsek dimata gadis itu.

Namun naasnya malam itu saat ia bertemu dengan pria bernama Damian Aditama Sanjaya janji itu ia ingkari sendiri. Karena insiden itu seorang anak lahir ke dunia.

Bagaimanakah kelanjutan hidup Elina selanjutnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kimmy75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 33. Uncle

Di penghujung jalan mobil yang dikendarai Bian dihalangi oleh sekelompok preman. Mereka satu persatu sengaja memukuli kendaraan mewah itu dengan balok kayu dan meneriaki agar orang didalam sana ketakutan.

Tidak tahan dengan kelakuan senonoh para preman itu. Akhirnya Bian lekas turun ditangannya sebuah pemukul baseball dengan membabi buta meluncurkan pukulan keras ke semua pemuda disana. Tidak peduli orang-orang tersebut menjerit minta ampun padanya. Bian masih belum mau berhenti.

Mereka tidak beruntung mood lelaki itu sedang sangat buruk. Karena pagi tadi ia harus kena omelan sang ibu.

"Kalian tidak tahu hah! Sepanjang hari telinga ku ini sakit mendengar ocehan ibu ku dan sekarang kalian datang entah darimana malah menambah kekesalan ku saja, sialan!!" Amukan Bian tak henti.

"Hei… apa kita salah orang kali ini!?" ucap salah satu pemuda disana kepada keempat temannya.

"Tapi jelaskan orang ini kaya raya, lihat saja pakaiannya itu sangat berkelas walau warna rambutnya tidak demikian," timpal seorang pemuda gendut berkulit hitam itu memuji tampilan Bian yang hari ini mengenakan jas rapi, namun karna warna rambut Bian terlihat seperti anak nakal.

Mereka jadi tidak sepenuhnya yakin seratus persen bahwa Bian anak orang kaya.

Seulas senyum devil tersemat disudut bibir Bian.

"Bagaimana kalo hari ini kalian menghibur ku."

Mereka langsung saling memandang satu sama lain. Ekspresi penuh tanda tanya tampak di wajah mereka.

"Lepas semua pakaian kalian," ujarnya mengintruksikan kesemua preman itu untuk melepas semua pakaian mereka.

"Hah!?" ucap mereka serentak.

"Tidak dengar, apa dengan baseball ku ini yang mengulang ucapan ku tadi!?" tegasnya berniat menakuti-nakuti para pemuda itu.

Tidak menunggu waktu lama semua preman tersebut malah menuruti perintah Bian. Mereka bertelanjang dada dengan boxer yang masih setia menutupi junior mereka.

Bian mengetuk-ngetuk dagunya dengan telunjuk. Berpikir jika bermain secara berlebihan akan lebih menyenangkan, bukan?

"Bawahan kalian juga harus dilepas."

Alhasil satu persatu pemuda disana terkesiap. Mereka tidak berpikir panjang lagi akhirnya melarikan diri biarkan saja daripada harus mempermalukan diri.

"Gila… tampan-tampan kok punya hobi aneh!"

Suara anak kecil membuat atensi Bian teralihkan.

"Paman suka lelaki!?" Egi anak itu menahan tawa masih mengenakan seragamnya.

Ia hendak akan pulang ibunya memberikan jajan yang lebih Egi gunakan untuk menaik angkutan umum, namun karena lama kendaraan muncul akhirnya anak itu pergi melihat perkelahian Bian dengan preman tadi.

"What!! Who do you mean!? Stupid kid!"

Tersenyum miring. Bian menatap Egi remeh akan sekecil itu mana tahu artinya. Namun beberapa saat kemudian, dia tertampar oleh perkataannya sendiri sebab dia meremehkan lawan bicaranya.

"I'm not that stupid to say that uncle likes men."

Bian nampak menganga lebar. Kenapa bisa dia berbicara bahasa Inggris fasih sekali?

"Paman mulutmu akan kemasukan lalat, tahu," ledeknya tak mau kalah.

"Dengarlah aku bukan paman mu dan usia ku tidak setua itu!" elak Bian dan sekarang tujuan utamanya terlupakan agar-agar kesal karna anak lelaki Damian itu.

"Benarkah!? Paman jangan lupa umur sendiri ya… maaf aku harus pergi semoga kita bertemu lagi, paman!" Egi berlari ke halte karena angkutan umum telah datang.

Setelah anak kecil itu naik dan angkutan umum itu tak terlihat lagi. Bian masih bengong ditempatnya berdiri.

"Kenapa aku sedikit senang diganggu anak nakal itu," gumamnya heran.

Entahlah perasaan aneh terhubung dan terikat ini mengusik dibenaknya. Ada kala dia ingin menyayangi Egi seperti keponakannya sendiri.

"Astaga aku benar-benar lupa ke kantor Damian!" Bian berseru seketika mobilnya langsung melaju kencang membelah jalanan pusat kota yang sedang ramai pengendara.

***

Di depan ruangan. Lily melipat kedua tangannya diatas dada. Kalau saja dia tak jadi melihat riwayat pesan Damian dengan Gery sampai detik ini Lily tidak akan tahu keberadaan suaminya itu.

"Nona, mengerti lah tuan Damian sedang rapat kerja." Gery merasa bersalah sebab kelalaiannya menimbulkan masalah untuk Damian.

"Kenapa aku bisa menunggunya disini kenapa kamu mempermasalahkan hal itu, kamu jangan berani terhadapku aku juga punya kedudukan di keluarga Sanjaya, ingat."

Lily melototi pria itu tajam. Perkataannya mengarah pada ancaman bila sewaktu-waktu Gery melanggarnya Lily juga takkan segan-segan membiarkannya hidup tenang.

Gery tidak jadi mengehentikan Lily masuk. Setelah seseorang keluar dari ruangan tersebut. Gadis dengan tampilan modis itu segera melangkah lebar kedalam sana.

Damian yang tampak acuh tak acuh membiarkan Lily mengoceh sana-sini.

"Mas Damian! Kamu tidak peduli dengan kami lagi!? Buat apa bersusah payah dengan jalang itu jelas kamu sudah punya seorang putri di rumah dia terus mengunggu kepulangan mu," teriaknya dan lagi-lagi Damian acuh masih sibuk dengan urusan sendiri.

Brag!!

Dobrakan keras ke meja kerja Damian. Lily menatap marah kearah pria dihadapannya.

"Cukup Lily jangan buat keributan di kantor ku."

Ekspresi datar di wajah Damian. Mengurungkan niatnya untuk memarahi pria itu.

"Ku mohon pulanglah sesekali, Liora sangat merindukan mu mas," lirih Lily. "Ibu dan Bian telah pulang Minggu ini mereka juga sedang mencari mu, sekarang," lanjutnya.

Damian berhenti dengan aktivitasnya bersama setumpuk berkas di meja. Dia ikut berdiri. Bukannya ibunya akan pulang Minggu depan. Kenapa secepat ini mereka kembali.

"Apa yang kau katakan dengan ibu selepas aku pergi dari mansion," katanya penuh penekanan.

"Aku-tidak mengatakan apa-apa," jawab Lily gugup berbohong.

"Jawab pertanyaanku dengan jujur Lily! Katakan apa yang sudah kamu beritahu pada ibuku!" erang lelaki itu seraya mencengkram keras pergelangan tangan Lily.

"Mas Damian tangan ku sakit, lepaskan aku!" jerit wanita itu berpaling dia takut beradu tatapan dengan Damian.

"Aku tidak akan melepaskan mu sebelum kamu menjelaskan semuanya."

Tahk!?

Serpihan keramik dari vas bunga pecah keduanya beralih ke sumber suara tersebut.

"Owh jangan hiraukan aku lanjutkan saja pertengkaran kalian, okey aku akan pergi bye…"

Rupanya Bian yang baru saja masuk dia tidak berniat menguping pembicaraan mereka dan tangannya tak sengaja memecahkan vas yang ada disana.

"Mau kemana kamu, Bian!"

"Ha…ha… keluar cari angin sebentar saja."

Pria berperawakan tinggi 178 cm itu hendak melangkah kembali, namun Damian lebih dulu berujar.

"Kenapa terburu-buru pergi kamu mendengar semua pembicaraan kami bukan, lebih baik jelaskan apa yang terjadi setelah kepergian ku," tekannya dengan nada tinggi.

Bian sedikit menghindari tatapan kakaknya itu. Bibir bawahnya ia gigit karena gugup. Untuk sejenak dia terdiam.

"Kau tahu kan seperti apa aku ini mana mungkin aku peduli hal tidak sepenting itu dan apa yang kau maksud aku tidak mengerti samasekali," jawabnya. "Kalo ingin bertanya tentang kondisi ibu dan aku kami baik-baik saja tidak ada hal aneh yang terjadi di mansion," sambung Bian berucap tanpa jeda.

Tidak ada samasekali? Apa yang coba mereka sembunyikan? Pikir Damian. Lily pasti tidak diam dan menceritakan prihal dia menikahi Elina, tapi Bian adek tidak bergunanya itu memang terkadang malas pusing dengan masalahnya.

"Kalian sama saja tidak ada yang berguna!" cecar Damian lekas pergi.

Bian melongo seraya menunjuk dirinya sendiri. "Masa iya aku juga tidak berguna!" ulang Bian kesal.

"Lihatlah Mas Damian pergi karna mu pasti dia curiga dan pergi menemui ibu," sesal Lily menyalahkan Bian.

Wanita itu secepatnya mengikuti Damian pergi. Kalau sampai Damian mengatakan bahwa pernikahan mereka hanya sekedar diatas kertas dan jika pria itu membocorkan kontrak yang mereka buat. Maka habislah dirinya. Semua usahanya akan sia-sia dan Rosalina si gila uang itu pasti lebih memihak pada putranya.

"Dasar sialan!! Elina si gadis perusak itu dia yang harus disalahkan aku akan mencari gadis itu dan melenyapkan dia dimuka bumi!" murkanya bahkan setiap karyawan yang melihat perilaku Lily yang tidak biasa mereka tidak bisa berpura-pura tidak terkejut dengan wanita yang selalu terlihat anggun dan lemah lembut.

"Apa yang coba kalian lihat, hah! Kalian juga ingin menertawakan aku seperti Elina!" bentak Lily menatap tajam.

Ting!

Dia mendapatkan pesan dari Rosalina. Langsung dia baca seksama.

["Pulanglah aku perlu diskusi dengan mu."]

–Rosalina

"Oh permainan apa lagi yang sedang ibu mertua ku lakukan. Lihat saja kalo dia ingin menipu ku atau memilih gadis sialan itu menjadi menantunya," gumamnya api kemarahannya tak luput di benaknya.

Hanya akan ada kebencian untuk seorang di hatinya yakni Elina.

BERSAMBUNG.

1
Asta
Luar biasa
Adinda
demian kalau cinta sama Elina ceraikan saja lili dan tes DNA anak lili itu biar kamu tahu
Adinda
kenapa demian gak cerai aja sama lili kasihan elina dan anaknya tidak ada status sedangkan anak lili bukan anak kandungnya
Ripah Ajha
the best
KimMy
makasih 😚😚
Miyura Akari
omaagaattt ceritanya bagus bangettttt 🤧🫶
Red Moon
/Scowl/
Red Moon
Mereka mesra bgt ya😙
afifah aefa
Luar biasa
Gabutz
lanjut
tia
lanjut thor makin seru ceritany
tia
lanjut thor update udah lama gk update
KimMy: maaf kak aku jg sibuk dgn pekerjaan rmh🙏

saya usahain buat up setiap hari 🥺
total 1 replies
tia
lanjut thor bagus cerita nyaa
KimMy: SDH kak 🙏🥺
total 1 replies
Mommy_JJ
lnjt dong Thor🙏😆
Mommy_JJ
bagus banget aku suka dengan ceritanya
KimMy: mksh dukungannya Mommy chan ☺️
total 1 replies
Mommy_JJ
cucok🤭
👑Queen of tears👑
aku mampir thor 👍
ninggalin jejak dulu ❤️
Tít láo
Selesai baca, aku langsung dapet mood bagus. Terima kasih thor!
ʀɪᴢᴀʟ Wibu
Gak bisa berhenti baca
acc_.xm
Aku merasa terseret ke dalam cerita ini, tak bisa berhenti membaca.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!