Fabrizio Argantara seorang CEO Diamon Group terpaksa harus menikahi Putri dari orang yang ia tabrak hingga meninggal.
Fabrizio menikahi Jihana Almayra hanya demi sebuah tanggung jawab semata, hingga suatu hari salah satu diantara mereka memiki perasaan mencintai.
Mampukah Fabrizio dan Jihan mempertahankan pernikahan mereka saat badai rumah tangga mereka hadir disaat mereka sudah saling yakin untuk mencintai satu sama lain ?
Yuk simak selengkapnya novel "Istri Siri CEO" karya Dewi KD.
Jangan lupa untuk dukung author dalam bentuk Like & Comment 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERNYATA CINDY SEBENARNYA...
"Gabriel kau..."
"Iya kau tahu semua tentangmu, kau terobsesi dengan kekasih suadara kembarmu. Saat saudaramu meninggal kau menggantikan dia padahal kau bukanlah Cindy tapi Nindy" Gabriel menyeringai karena sejatinya Gabriel sangat membutuhkan Nindy dalam bisnis dunia hiburannya agar semakin banyak perusahaan yang mau menjadikannya Brand Ambassador dan itu membuat perusahaannya banyak mendapat suntikan dana.
Jantung Nindy berdetak berpuluh kali lipat, bagaimana bisa Gabriel mengetahui identitasnya. Ia menjadi takut bagaimana jika Gabriel memberitahu pada Fabrizio, dan membuat Zio murka ia bisa saja menghancurkan karirnya dalam sekejap.
"Ga..gabriel kau..." Nindy tak berani meneruskan kata-katanya.
"Tinggalkan dia, honey. Kau tenang saja aku akan memberimu waktu" Gabriel mengelus pipi Nindy, kemudian bangkit memakai pakaiannya dan mengecup singkat pipi Nindy. "Aku pergi sayang".
Nindy hanya mampu terdiam sekelebat ingatannya pada masa lalu Cindy yang tewas karena kecelakaan, ia bahkan menukar identitas Cindy dengan dirinya. Agar Zio percaya kalau yang meninggal adalah Nindy bukanlah Cindy. Dan selama ini ia berpura-pura menjadi Cindy wanita yang dicintai oleh Zio.
"Tidak, Zio tidak boleh tahu siapa sebenarnya aku. tapi bagaimana dengan karirku, Gabriel berani sekali kau secara halus mengancamku" Nindy geram dan kemudian bangkit memakai pakaiannya dan keluar dari kamar hotel menuju apartemennya.
*FLASH BACK DUA TAHUN LA**LU*
Nindy mengajak saudari bertemu disebuah danau tempat yang biasa mereka kunjungi bersama saat mereka butuh ketenangan. Cindy yang tak menyadari jika Nindy memiliki maksud tertentu pada dirinya merasa tidak mencurigai apapun pada Nindy.
"Jadi dia akan melamarmu, saat hubungan kalian menginjak satu tahun ?" tanya Nindy penasaran, jujur saja sejak pertama kali Cindy membicarakan Zio dan menunjukkan foto-toto Zio padanya. Ia langsung menyukai Zio walau ia sadari Zio adalah kekasih saudara kembarnya sendiri.
"He'em, minggu depan dia akan melamarku" Cindy tersenyum bahagia tak sabar menantikan hari itu. Nindy mengepalkan tangannya ia merasa tak bahagia saay saudarinya itu bahagia bersama Zio.
Tiba-tiba muncul sebuah niat jahat Nindy untuk melenyapkan Cindy, jika Cindy tiada pasti ia bisa menggantikannya dan merebut Zio dengan mudah. Lagipula Zio tak pernah tahu kalau Cindy memiliki saudari kembar dan Cindy juga tidak pernah sekalipun mempertemukan Nindy pada Zio.
"Cindy, bagaimana jika kita ke arah sana disana pemandangannya lebih bagus" Tunjuk Nindy pada sebuah tebingan memang benar disana sangatlah indah pemandangannya namun disana juga sangat bahaya.
"Tapi disana kan.."
"Ayolah Cindy sekali saja kita ke sana dan berselfi, okey" Nindy terus membujuk Cindy agar ikut dengannya. Cindy yang baik hati tak mau membuat Nindy kecewa dengan ajakannya, ia pun menuruti Nindy.
Saat mereka berada ditebingan, Nindy berusaha meminjam tas selempang Cindy. Karena di dalam tas tersebut pasti ada dompet dan hp Cindy, ia sangat membutuhkan itu nantinya untuk dekat pada Zio.
Nindy menatap Cindy dengan senyuman menyeringai, Cindy menyadari itu ada yang tidak beres pada Nindy ia membulatkan matanya kala Nindy hendak mendorongnya.
"Selamat tinggal saudariku" Nindy mendorong Cindy dari atas tebing, sempat Cindy bergantungan pada akar pohon namun Nindy buru-buru mencari benda tumpul untuk mencelakai Cindy.
"Nindy, apa yang kau lakukan. Tolong aku..hiks.." tangis Cindy semakin histeris kala Cindy melihat Nindy memegang sebuah batu dan menghantamkannya ke kepala Cindy. Cindy tak kuat memegang akar kayu tersebut dan membuat dirinya jatuh ke jurang yang cukup dalam, hingga dirinya meninggal.
Nindy sangat berhati-hati dalam tindakannya bahkan batu yang ia pakai untuk memukul kepala Cindy, ia bawa pulang. Dan tak lupa ia melemparkan tas selempang milik Nindy ke jurang. Agar suatu saat jika Cindy ditemukan orang akan mengira itu adalah mayat Nindy bukan Cindy.
Dan sampai saat ini tidak ada yang tahu identitas Nindy sebenarnya. Ia menjadi kalang kabut saat Gabriel mengetahui siapa dirinya. Ia tak mau Zio bahkan orang lain tahu kalau dirinya bukanlah Cindy.
aku jg sering mkn mie bareng ayah ku🥹
Al Fatihah ayah🤲