Spin of novel TOUCH ME, UNCLE DOM!
The Prisoner of mafia menceritakan tentang seorang gadis yang di tawan oleh Bos Mafia yang paling di takuti di Negara Italia.
Arracelia nama gadis itu. Dia adalah gadis riang dan bar-bar yang mampu menjungkir balikkan hidup Carlos sang Bos Mafia.
Follow IG me @thalindalena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasanya mau makan orang
Carlos tersenyum puas karena The Camborra akhirnya menyerah, dan tunduk kepadanya. Akan tetapi, pimpinan Klan Mafia itu melarikan diri. Ini yang akan menjadi PR baginya, karena bisa saja pimpinan The Camborra membuat Klan baru dan menyerangnya kapan saja.
“Mike!! Aku mau pulang!” ucap Carlos pada asistennya.
“Anda yakin ingin pulang dalam keadaan kacau seperti ini? Karena Nyonya Arra akan jijik melihat Anda,” jawab Mike sembari menyimpan senjatanya di belakang pinggang, terselip di sela gesper celananya.
Carlos menelisik penampilannya yang memang tampak kacau. “Aku akan membersihkan diri dulu.” Carlos berjalan menuju ruangannya, di dalam markasnya itu.
Selesai membersihkan diri, Carlos sudah terlihat sangat tampan mengenakan outfit casual. Rambutnya tertata rapi dan juga sangat wangi, ia harus tampil sempurna di depan istrinya.
“Mike, setelah ini kau kembali ke New York, handle perusahaanku,” titah Carlos pada Mike yang menikmati sebatang rokok.
“Baik, Tuan,” jawab Mike, meski berat hati. Baru saja bersantai akan tetapi sudah mendapatkan tugas lagi.
Carlos keluar dari markasnya, dia akan kembali ke mansion menggunakan mobil mewahnya.
*
*
“Jadi ini memang di siapkan untukku?” tanya Arra pada beberapa pelayan yang ada di dalam kamarnya.
“Benar, Nyonya. Semua ini sudah di siapkan Tuan Muda sejak dua minggu yang lalu,” jawab salah satu pelayan di sana.
“Oke, terima kasih penjelasan kalian. Sekarang kalian boleh keluar dari sini. Ah, jangan lupa siapkan makan malam untukku,” ucap Arra.
“Baik, Nyonya,” jawab beberapa pelayan dengan kompak, lalu segera keluar dari kamar tersebut.
“Nyonya Arra sangat ramah dan baik. Sungguh di luar dugaan kita. Aku pikir istri Tuan Muda akan angkuh dan sombong.” Beberapa pelayan itu membicarakan Arra sambil menuruni anak tangga. Tapi, mereka langsung terdiam dan segera membubarkan diri saat melihat Carlos memasuki mansion.
Eugino yang berada di ruang keluarga, berdehem sangat keras saat melihat putranya tidak menyapanya.
Carlos menoleh, ia tersenyum tipis sambil menghampiri ayahnya. “Dad, apa kabar?” sapa Carlos pada pria paruh baya itu.
“Kabar buruk!” jawab Gino pada putranya.
Carlos mendudukkan diri di samping ayahnya.
“Carl, sambutan istrimu sangat luar biasa! Sungguh tidak beretika sama sekali!” lanjut Gino pada putranya.
“Ya, kenapa tidak minta Carlos untuk menceraikan aku?! Bukankah Ayah mertua bilang sendiri tadi kalau ingin menyingkirkan aku dari sisi Carlos?!” sahut Arra dari anak tangga.
Arra yang tadinya ingin ke dapur pun mengurungkan niatnya saat mendengar ucapan Ayah mertuanya uang mengadu pada Carlos.
“Kita lihat saja, siapa yang akan tunduk lebih dulu! Kau atau aku!” batin Arra, menatap sengit ayah mertuanya.
“Kau!!” geram Gino. “Carl, lihat sendiri ‘kan kalau istrimu sangat tidak sopan seperti itu kepadaku!” lanjut Gino.
Carlos memejamkan kedua matanya dengan erat, seraya memijat pelipisnya, tapi dia sedikit tenang karena Arra bisa mengatasi sikap ayahnya.
“Dad, sampai kapan pun aku tidak akan menceraikan Arra! Dan, aku harap Daddy mengerti dan menerima keputusanku!” tegas Carlos pada ayahnya, lalu beranjak dari duduknya, menghampiri istrinya yang masih berdiri di anak tangga.
Eugino mengepalkan salah satu tangannya dengan kuat, seraya menggertakkan giginya. Gadis itu akan sulit untuk di singkirkan dari sisi Carlos.
*
*
“Jangan menyentuhku! Eh! Apa ini, kau berganti pakaian? Dan sangat wangi?!” Arra memicingkan kedua matanya, menatap Carlos sangat tajam.
“Jangan berpikiran negatif. ini pakaian baruku dari markas,” jawab Carlos.
“Oh, aku tidak peduli!” Arra menepis tangan Carlos yang ingin memeluknya.
“Aku lapar, rasanya ingin makan orang!” Arra berkata sedikit keras sambil melirik ayah mertuanya.
Eugino melotot lebar saat mendengar perkataan Arra.
***
Mertuanya kena mental🤣
/Facepalm/
bisa bikin bos mafia kocar kacir