NovelToon NovelToon
Yaa Habibi

Yaa Habibi

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Indah Purnama

Mengisahkan tentang seorang gadis yang pernah menjadi korban pelecehan. Namun siapa sangka, gadis itu malah di jodohkan dengan lelaki bergelar Gus sekaligus Direktur utama di perusahaan ternama.

Akan kah hubungan mereka berjalan lancar?

Akan kah Gus muda itu menerima kisah kelam gadis itu?

Note : ***
Kisah ini hanya disarankan untuk pemabaca 17 tahun keatas!! Diharapkan pembaca dapat dengan bijak dalam berpendapat, berkomentar , maupun memilih daftar bacaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 34

"Istigfar, Gus. Dia bukan mahram mu. " Ucap salah seorang dari ketiga Ustadz muda.

Gus Azzam tersentak, kaget pastinya ketika mendengar suara seorang yang tak lain adalah sahabatnya. Namun Gus Azzam juga merasa tak senang karena sahabatnya itu berkata kalau Indah bukan mahram dari Gus Azzam.

Gus Azzam melirik ketiga ustadz muda itu, sengaja melepas rengkuhannya pada tubuh Indah secara perlahan dan berjalan lurus kearah ketiga ustadz muda. Gus Azzam mengambil tempat dan duduk di single sofa diantara mereka.

"Astagfirullah haladzim. " Ucap Gus Azzam. "Maaf saya khilaf. " Lanjutnya tanpa dosa.

Ustadz Farhan dibuat cengo dengan Gus Azzam, sementara Ustadz Sahar dan Ustadz Ali menggelengkan kepala dan mengelus dada melihat sikap Gus Azzam yang memang selalu cuek pada sekitar.

"Kesayangan Ummi akhirnya sampe juga. " pekik Ummi Ainun berjalan dari arah dapur menghampiri menantunya.

Ummi Ainun menaruh teh yang sudah dibuatnya untuk ketiga Ustadz muda itu dan mempersilahkan mereka untuk minum. Kemudian Ummi Ainun menghampiri Indah dan langsung memeluknya dengan erat.

"Assalamu'alaikum, Ummi. " Salam Indah ketika Ummi Ainun sudah melepaskan pelukannya.

"Wa'alaikumsalam, kok lama banget sih nyampenya Ummi nungguin dari tadi. "

" Maaf Ummi. "

"Diajak masuk dulu, Mi. " Ucap Abi Umar.

"Iya, Abi. Ayo masuk kesayangan Ummi. " Ucap Ummi Ainun saking senangnya sampai lupa untuk mengajak Indah masuk.

"Assalamu'alaikum, Abi" Salam Indah sambil menyalami tangan Abi Umar.

"Wa'alaikumsalam, istirahat dulu nak. Jangan mau kalau diajak Ummi aneh-aneh. " Ucap Abi Umar.

"Abi kok gitu sih ngomongnya?" Kesal Ummi Ainun mendengar ucapan Abi Umar.

Ummi Ainun melihat kearah Ustadz Fauzan, Ustadz Sahar dan juga Ustadz Ali yang memandang kearah Indah. Ummi Ainun langsung menarik Indah agar mengikutinya kearah dapur.

Gus Azzam yang juga melihat arah pandangan ketiga sahabatnya menggeram kesal. Sudah dikatai bukan mahram padahal Indah adalah istrinya, ketiga sahabat itu juga terang-terangan memandang istri kecilnya.

"Jaga pandangan kalian pada perempuan yang jelas-jelas bukan mahram kalian. " Tegas Gus Azzam.

Ustadz Fauzan terkekeh kecil sambil beristighfar, begitu juga dengan Ustadz Ali dan Ustadz Sahar. Pertama kali melihat Gus Azzam sangat ketus pada mereka karna lalai menjaga pandangan.

"Siapa gadis itu, Abah?" Tanya Ustadz Ali yang memang penasaran.

"Namanya Indah. Dia anak bungsu dari Harist Wijaya, adiknya Husain. " Jelas Abi Umar.

"Ma sya Allah." Guman Ustadz Fauzan dan Ustadz Ali bersamaan.

"Berarti tidak sulit. " celetuk Ustadz Sahar.

"Apanya yang tidak sulit? " Tanya Gus Azzam sewot.

"Dia adik Husain, berarti tidak sulit untuk mengkhitbah adik sahabat kita itu untuk saya. " Jawab Ustadz Ali.

"Dia manis, sulit memalingkan pandangan ketika melihatnya. " Ucap Ustadz Fauzan.

"Jika dia adiknya Husain, berarti ilmu agamanya tidak perlu diragukan. Calon istri, bahkan calon ibu idaman. " Ustadz Sahar juga tertarik dengan Indah.

Wajah Gus Azzam merah padam ketika mendengar ketiga sahabatnya itu terang-terangan memuji istrinya, bahkan berniat mengkhitbahnya.

"Berhentilah memikirkan yang tidak-tidak, dia bukan mahram kalian. " Tegas Gus Azzam sambil menyindir ketiga Ustadz muda.

Ustadz Fauzan kembali terkekeh kecil mendengar sindiran Gus Azzam, namun ia penasaran kenapa Gus Azzam sangat tidak senang ketika mereka membicarakan Indah? Biasanya ketika mereka membicarakan seorang gadis, Gus Azzam akan bersikap acuh tak acuh. Tetapi Ustadz Fauzan tidak mempertahankan langsung pada Gus Azzam.

🦋🦋🦋

Di dapur ndalem, Ummi Ainun sibuk menyiapkan semangkuk mie ayam yang dibuatkan nya khusus untuk Indah.

"Indah buat sendiri saja ya Ummi" pinta Indah tak enak hati merasa merepotkan Ummi Ainun.

"Tidak, Ummi mau buatan khusus untuk mantu kesayangan Ummi. " Ucapan Ummi Ainun.

"Tapi Ummi-

"Kalau tidak nanti Ummi marah. " Ummi Ainun memotong ucapan Indah.

"Ummi buatin ini khusus untuk kamu, dari sore Ummi tungguin tapi kalian baru sampai sehabis isya. "

"Maaf Ummi, siang tadi Gus Azzam katanya ada kerjaan, jadi baru bisa berangkat sore kesini. " Jawab Indah seadanya.

"Kalian sudah sholat?"

"Sudah Ummi, tadi Indah dan Gus Azzam menjamak sholat Maghrib ke isya. "

"Azzam ga ada ngapa-ngapain kamu kan?" Tanya Ummi Ainun penuh selidik.

Indah terdiam mendengar pertanyaan Ummi Ainun, ia tak tau mau menjawab apa dan tidak mungkin juga menceritakan nya pada mertuanya itu. Ummi Ainun menghela nafasnya pelan, diamnya Indah sudah menjadi jawaban untuknya.

"Kamu jangan mau ya sayang, kalo Azzam mau macem-macem. " Ucap Ummi Ainun sambil menghidangkan mie ayam buatannya untuk Indah.

"Macem-macem, Ummi?" Tanya Indah tidak mengerti.

"Iya, pokoknya kalau Azzam minta macem-macem kamu jangan mau. "

"Iya, Ummi. " Indah mengangguk polos mengiyakan, walau sebenarnya ia tak tau apa yang dimaksud Ummi Ainun.

"Bagaimana rasanya?" Yanya Ummi Ainun antusias ketika Indah menyuapkan mie ayam buatan Ummi Ainun kemulutnya.

"Enak sekali, Indah suka Ummi. " Mata Indah berbinar ketika ia merasakan mie ayam buatan Ummi Ainun, rasanya benar-benar enak.

"Waah, Alhamdulillah. Kalo mau makan apa-apa bilang Ummi ya, nanti Ummi bikinin. " Ummi Ainun bertepuk tangan dengan senyum yang lebar.

"Terimakasih, Ummi. "

"Malam ini kamu tidur sama Ummi ya. "

"Boleh Ummi? "

"Boleh dong, tidur sama Ummi saja. Nanti Abi tidur sama Azzam. Kamu ganti baju tidur dulu ya, diatas kamar pertama. Itu kamarnya Azzam, kamar kamu juga. " Beritahu Ummi Ainun.

"Baik, Ummi. " Setelah menyelesaikan acara makannya, Indah langsung berpamitan pada Ummi Ainun untuk berganti baju.

🦋🦋🦋

Gus Azzam mengambil handuk berniat untuk mandi, panas sendiri rasanya mendengar para sahabatnya terkagum-kagum pada istri kecilnya. Bukannya Gus Azzam tak suka Indah dikagumi orang, hanya saja Gus Azzam merasa cemburu. Terlebih lagi ketika para sahabatnya terang-terangan memandang istrinya.

Bahkan sebelum ketiga Ustadz muda yang tak lain adalah para sahabatnya itu pamit pulang, mereka sepakat akan bersaing untuk memiliki Indah. Mereka tidak salah karna memang mereka tidak mengetahui bahwa Indah sudah sah menjadi istri dari Gus Azzam.

Saat Gus Azzam menikmati acara mandinya, Indah masuk kedalam kamarnya tanpa mengetahui kalau suaminya tengah mandi. Begitu juga Gus Azzam, tidak menyadari ada yang masuk kedalam kamarnya.

Indah membuka kopernya yang memang sudah dibawa oleh Gus Azzam. Indah mengambil handuk, baju tidur dan juga hijabnya. Saat Indah berbalik ke arah kamar mandi, saat itu juga Gus Azzam keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit di pinggangnya sampai ke lutut.

Indah membatu melihat pahatan sempurna tubuh Gus Azzam dengan enam kotak di perutnya. Sudut bibir Gus Azzam terangkat menyadari Indah terus memandangnya, ia berjalan mendekat pada istri kecilnya itu.

...Next?......

1
Dian Soedarminto
atau ceritanya cm segini aja ya thor?
sehat2kah dirimu?

ayo dilanjut ceritanya
jangan dianggurin
kami nunggu lho
Dian Soedarminto
atau ceritanya mmg cuma segitu ya...
Dian Soedarminto
piye to kiiii
Dian Soedarminto
🤭
Dian Soedarminto
ooo yg jatuh dijalan itu kan?
Dian Soedarminto
lhah...
Dian Soedarminto
cakeeepp👍👍♥️
Dian Soedarminto
Luar biasa
Dian Soedarminto
wkwkwkwk
Dian Soedarminto
😁🤭
Dian Soedarminto
so sweet♥️♥️
Dian Soedarminto
ooo pantas belum minta
Dian Soedarminto
hehehe...unik
Dian Soedarminto
kereeenn
Dian Soedarminto
hhhmmm
Dian Soedarminto
alhamdulillah
Dian Soedarminto
lanjut
Dian Soedarminto
lumayan
Nurnurul
ceritanya seru tapi bagian 23 dan seterusnya itu adalah ulangan dari bagian 1,,kaya nipu gitu padahal seru ceritanya
Nurnurul
torr ko malah ke ulang,, kya ga jelas gitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!