NovelToon NovelToon
MY BOYFRIEND ACTOR

MY BOYFRIEND ACTOR

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Showbiz
Popularitas:86.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Jingbei bereinkarnasi ke tubuh barunya, seorang gadis SMA setelah dia mengalami koma lama lalu bertemu seorang aktor film yang menjadi pacarnya

Akankah mereka berdua bersama ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 Pasar Batu Berharga

Jingbei langsung memiliki ide setelah Jing-Shen meragukan kemampuan dirinya dalam bermain saham untuk perusahaan produk minuman sebesar perusahaan milik Fang Yin.

Gadis sekolah menengah atas yang merupakan perwujudan dari robot AI itu lalu menarik tangan Jing-Shen seraya berlari cepat melewati sepanjang area jalan di dekat gedung perkantoran.

Jing-Shen tentunya langsung panik ketika dia tiba-tiba ditarik paksa oleh Jingbei agar mengikuti dirinya.

Hampir tersandung ketika Jing-Shen berlari karena menuruti kemauan pacarnya itu.

Tanpa bisa menolak keinginan Jingbei, aktor muda itu hanya bisa mengikuti Jingbei dan terdiam saja.

Jingbei terus berlari dengan menggandeng tangan Jing-Shen sedangkan pandangan mata robot AI itu berubah lain. Dia mengaktifkan sistem yang ada pada penglihatannya yang berubah menjadi tangkapan layar canggih seperti kerja mesin komputer.

"Kita mau kemana, Jingbei ?" tanya Jing-Shen penasaran.

"Suatu tempat yang pastinya kamu tidak akan pernah menduganya", sahut Jingbei seraya berlarian.

"Tidak bisakah kita berjalan biasa saja", ucap Jing-Shen.

"Tenanglah, kita hampir sampai !" sahut Jingbei.

Bukan memperlambat larinya, Jingbei justru semakin mempercepat langkah kakinya dan terus berlari.

Terlihat keduanya bergerak bagaikan cahaya kilat sepanjang jalan.

Rupanya Jingbei meningkatkan kemampuan sistem robot AI miliknya dengan mempercepat langkah larinya untuk sampai ke tempat tujuan.

Dalam hitungan sedetik saja, keduanya telah sampai dan berada tepat di depan sebuah gedung besar.

Jingbei menarik tangan Jing-Shen untuk masuk ke dalam gedung yang luasnya mirip tempat penjualan lelang.

Keduanya lalu melangkah masuk ke dalam gedung sembari terus mengedarkan pandangan mereka ke segala arah guna mengamati situasi yang ada dan sedang terjadi disekitar mereka.

Di dalam gedung terlihat keramaian orang-orang yang berjubel penuh sesak saat mereka mengunjungi tempat ini.

Mungkin tepatnya gedung ini disebut gedung pasar batu berharga yang menjual berbagai macam batu-batu alam bernilai tinggi.

Jingbei mendekati sebuah lapak penjual batu-batu berbagai ukuran.

Batu-batu itu tampak kusam seperti batu biasa lainnya yang tersebar di pegunungan batu serta berwarna hitam.

Jingbei lalu melihat batu-batu tersebut melalui lensa robot AI miliknya yang dapat menembus ke dalam isi batu.

Dalam penglihatan mata robot AI, Jingbei dapat melihat jelas kandungan pada batu-batu itu.

Memang jika dilihat dari arah luar, batu-batu hitam itu terlihat biasa saja seperti batu alam pada umumnya yang tersebar di tanah dan biasa ditemukan di sekitar area jalan atau daerah gunung tandus.

Namun, kalau dilihat melalui lensa mata robot AI yang terdapat pada kedua mata Jingbei, akan terlihat jelas jika batu-batu itu bukanlah sekedar batu biasa saja melainkan batu yang mengandung batu berharga tinggi.

Jingbei mengulurkan tangannya tepat ke arah sebuah batu besar berwarna hitam pekat yang tampak lusuh bahkan tampak batu itu mirip seperti bongkahan batu biasa.

"Aku ambil batu itu !" ucap Jingbei pada pemilik lapak.

"Apa kau yakin akan memilih batu lusuh ini ?" tanya pemilik lapak. "Kau tahu jika batu ini tidak berharga sama sekali dan nyaris tak bernilai sama sekali", sambungnya.

"Tidak apa-apa, bukan masalah bagiku karena aku menyukai batu lusuh itu dan berikan padaku", sahut Jingbei.

"Kau sungguh-sungguh ingin mengambil batu biasa ini, nona ?!" tanya pemilik lapak untuk meyakinkan Jingbei.

"Ya, aku akan memilihnya dan membeli batu itu", sahut Jingbei yakin.

"Apa kau tidak akan menyesali keputusanmu itu, nona ???" tanya pemilik lapak mencoba membujuk Jingbei untuk mengurungkan niatnya membeli batu biasa itu.

"Tidak, aku tidak akan pernah menyesalinya dan sudah keputusanku untuk membelinya sekarang", sahut Jingbei.

"Tapi ini hanya batu alam biasa saja, tidak memiliki kandungan nilai tinggi di dalam batu ini bahkan aku sengaja iseng membawanya dari pegunungan untuk dipajang saja", kata pemilik lapak.

"Tidak masalah bagiku karena aku tetap akan membelinya berapapun itu harganya, aku ingij batu itu menjadi milikku", sahut Jingbei.

"Astaga, nona ! Tidak baik terlalu bersikap keras pada diri sendiri !" ucap pemilik lapak yang mencoba mengingatkan Jingbei.

Jingbei menggeleng pelan seraya bersikukuh tetap ingin membeli batu besar itu meski pemilik lapak sendiri menolak untuk menjualnya karena dia membawa batu ini pada lapaknya hanya sebagai pajangan.

"Berikan batu itu ! Dan aku akan membayarnya sesuai harga yang kau pinta !" kata Jingbei.

Kali ini sorot mata Jingbei terlihat tajam menusuk ketika dia menatap ke arah pemilik lapak sehingga laki-laki itu menjadi sungkan terhadap sikapnya.

Pemilik lapak lalu melirik ke arah Jing-Shen yang berdiri disebelah Jingbei yang sedari tadi hanya mendengarkan pembicaraan mereka.

"Apa kekasihmu itu tidak keberatan dengan keputusanmu ini, nona ?" tanya pemilik lapak yang terlihat ragu-ragu saat memberikan batu hitam lusuh berukuran besar itu kepada Jingbei.

"Tidak masalah baginya jika aku menginginkan barang kesukaanku meski barang itu hanyalah batu besar hitam biasa", sahut Jingbei.

"Benarkah itu ?!" tanya pemilik lapak.

"Percayalah padaku !" sahut Jingbei seraya tersenyum ramah.

"Yah, baiklah jika dia tidak keberatan, aku akan memberikan secara cuma-cuma batu ini padamu karena aku tidak akan memungut biaya apapun dari penjualan batu ini", kata pemilik lapak.

"Apa anda memberikan batu ini tanpa memungut uang dariku ?'' tanya Jingbei.

"Yah...", sahut pemilik lapak.

Jawaban dari pemilik lapak langsung membuat Jingbei tersentak kaget.

"Apa tidak masalah memberikan barang jualan kepadaku tanpa membayar uang ?" kata Jingbei.

"Tidak, aku memang memberikan batu biasa ini untukmu karena batu ini hanya batu biasa", sahut pemilik lapak.

''Anda yakin jika batu ini hanyalah batu biasa saja pada umumnya ?!" kata Jingbei.

"Yah..., ambil saja !" sahut pemilik toko.

"Kalau begitu aku ucapkan terimakasih atas kebaikanmu ini jika aku dapat menjual batu ini dengan harga tinggi maka aku akan memberikanmu uang dari hasil penjualan batu ini", kata Jingbei.

Pemilik lapak batu-batu alam itu langsung tertawa ketika mendengar ucapan Jingbei yang dirasakannya sangat aneh karena mengharap batu hitam lusuh itu bernilai tinggi sedangkan batu yang disukai oleh Jingbei, dia temukan secara tak sengaja di sekitar pegunungan dan tidak berharga.

Tetap saja pemilik lapak itu merelakan batu tersebut menjadi milik Jingbei.

"Tidak, tidak usah kau membayarku, nona !" sahutnya sembari tertawa.

"Kenapa ?" tanya Jingbei.

"Aku sudah merelakan batu itu menjadi milikmu dan sebaiknya segera kau bawa pulang, jadikan saja sebagai batu sandaran pintu atau pagar di rumahmu, nona", sahut pemilik lapak.

Jingbei menggeleng pelan ketika pemilik lapak batu-batu alam itu menyarankan padanya suatu ide tentang batu miliknya.

"Aku tidak akan menjadikan batu ini sebagai sandaran pintu karena aku akan memotongnya", ucap Jingbei.

"Apa kau sedang bercanda ? Memotong batu biasa itu ?!" sahut pemilik lapak tersentak kaget.

"Iya, dimana tempat untuk memotong batu supaya bisa melihat kandungan di dalam batu ini ?" kata Jingbei.

"Nona, aku sarankan kau pulang saja karena tempat ini bukan tempat untuk bermain-main bagi kalian", sahut pemilik lapak.

"Aku tidak bermain-main saat memutuskan datang kemari karena aku ingin menunjukkan keahlianku dalam melihat batu berharga pada pacarku ini", kata Jingbei seraya menunjuk ke arah Jing-Shen.

Pemilik lapak hanya melirik ragu-ragu ke arah Jing-Shen setelah Jingbei memberitahukan alasannya, dia datang ke pasar batu berharga ini.

1
horse win
please the next episod for Jingbei and Wanye 🙏
Reny Rizky Aryati, SE.: of course 👍👍👍👍
total 1 replies
horse win
he felt humiliated by jingbei
Reny Rizky Aryati, SE.: thats drama, just 🍰
total 1 replies
horse win
cool thor 👍
horse win
Why Yolanda become Jingbe ??? Why ????
horse win
not bad...🍔🍔🍔🍔🍔
horse win
why your cover change, author ?
horse win
🍔🍔🍔🍔🍔🍔🍔🍔🍔🍔🍔/Good/
Reny Rizky Aryati, SE.: 😢😢😢😢😢😢😢
total 1 replies
iirmaynt
loh gambar sampulnya ganti ini, bukan kayak kmrin.. bagusan juga kmrin kak.. 😢
dan juga nama tokoh nya diganti semuanya ya? padahal bagusan Yolanda & Nicholas Abbey.. 🙄
kenapa diganti ya kak?
Reny Rizky Aryati, SE.: okay... okay... okay.../Determined//Toasted//Ok/
Reny Rizky Aryati, SE.: 😢😢😢😢😢/Sob//Sob//Sob//Sweat/
total 7 replies
iirmaynt
hemm.. jadi kepo lanjutannya.. next kak, semangat yaaa... 💪🏻💪🏻😄😄
iirmaynt: kenapa kak? 🤔
Reny Rizky Aryati, SE.: kakak... tolong aku... 🥺🤧🥮/Whimper/
total 4 replies
horse win
Up , 🌞
Reny Rizky Aryati, SE.: okay 🥮
total 1 replies
iirmaynt
di tunggu cerita selanjutnya, semangat kak Author 💪🏻😊
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂
Reny Rizky Aryati, SE.: di tunggu juga komentar2 nya ya 🙏 thanks you
total 2 replies
horse win
chayo 🌞
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks ya 👍👍👍👍👍
total 1 replies
horse win
🌞🌞🌞🌞🌞🌞
Reny Rizky Aryati, SE.: 🌹🌹🌹🌹🌹🌹
total 1 replies
ari sachio
jd inget sdraku pernah pya ank sprti it tp dia tak bertahan lama krn Tuhan lebih mencintainy d mengambil dia kembali.awaly ak denger penyakit semcm itu aneh krn blm prnh dgar.ku kirà sdra aku mengada2.kr ak tdk mdngr langsng dr doktery
ari sachio: 💪💪💪💪sama2 kak...😉🥰
Reny Rizky Aryati, SE.: semangat terus ! 💪💪💪
total 8 replies
💖 sweet love 🌺
baru nih.. lebih suka cerita fantasi gini ketimbang yg lain..
halu nya lebih berasa apalagi romantis nya..
Reny Rizky Aryati, SE.: 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks ya 🙏🙏🙏
total 2 replies
horse win
new story 🌞
horse win: 🥮🥮🥮🥮🥮🥮
horse win: ⛄☃️⛄⛄⛄⛄⛄⛄
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!