NovelToon NovelToon
Dikira Cupu Ternyata Suhu

Dikira Cupu Ternyata Suhu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hafizoh

(Identitas Tersembunyi) Inarah yang biasa di sapa Nara sudah dari dulu tak mengikuti jejak sang kakak dan sang adik yang masuk pondok pesantren, Nara memilih sekolah di SMA milik sang kakek.

Tak ada yang tau bahwa Nara adalah cucu dari pemilik SMA karena Nara memang tak menyombongkan diri, bahkan Nara yang penampilannya seperti anak pesantren justru menjadi hinaan oleh teman-teman sekolahnya dan jadi korban bullying.

Tapi itu hanya sesaat, ketika Nara sudah lelah berpura-pura menjadi lemah kini taring yang selama ini di sembunyikannya pun keluar juga bahkan membuat para bullying jadi ketakutan.

Ikuti ceritanya Nara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Setelah satu minggu SMA tersebut melakukan ulangan semester satu, kini seluruh murid berkumpul di laboratorium untuk mengambil kertas yang berisi hasil ulangan para murid.

Setelah mendapatkan hasil ulangan masing-masing, Nara membuka hasil ulangannya dan syukurnya tak ada satu pun mata pelajaran yang harus mengulang, semuanya tuntas dengan nilai yang baik.

Erika mengulang mata pelajaran Kimia, sedangkan Adi mengulang mata pelajaran Fisika. Antara mereka berempat hanya Nara dan Beni yang tak mengulang sama sekali, tapi tidak tau teman mereka yang lain.

Pukul 11.00 siang Nara dan teman-temannya berkumpul di depan kantin yang tak jauh dari musholla, jika masuk waktu Dzuhur mereka tinggal menyebrang, dari kejauhan ada Raden yang berjalan menghampiri mereka.

"Nah, kenapa lagi nih?" tanya Erika melihat Raden yang menghampiri mereka dengan raut wajah serius

"Ben, di cari Pak Irwan" kata Raden dengan napas tak beraturan

"Pasti pas jalan tadi lupa napas ya, Den?" tanya Adi

"Matilah gue kalo gak napas" sahut Raden masih terengah-engah

"Sana Ben, datangin dulu. Ada perlu apa Pak Irwan nyariin loe, nanti kesini lagi" titah Erika

Nara mengangguk, Beni pamit dengan teman-temannya untuk menemui Pak Irwan dahulu tapi Beni juga berpesan pada teman-temannya untuk tidak pergi kemana-mana sebelum dirinya kembali.

Nara dan yang lain kembali menikmati gorengan yang di beli oleh Adi tadi, Raden yang kelelahan langsung mengambil minuman milik Adi dan menghabiskannya begitu saja.

"Den, astaga-toge habis haaa" kata Adi frustasi sembari menghentakkan kakinya seperti anak gadis yang tengah merajuk

"Haus, terima kasih ya Adi. I LOVE YOU" kata Raden langsung berlari menyusul Beni

"Ahh, ihh kesel. Ogah banget dapat LOVE dari loe, bukan tipe gue huuu....." kata Adi lagi-lagi bergaya kayak perempuan yang ke Ge-Er an tak karuan

"Jijik dah, gue lihat loe kayak gitu Di" kata Erika bergidik

"Aku tampol cabe, mata mu Di" gerutu Nara terkekeh

"Ahh!!! susah ya jadi perawan primadona di sekolah, banyak yang iri" kata Adi sembari berdiri lalu berjalan seperti bebek masuk kantin memesan minuman lagi

"Ya Allah, Adi...." pekik Erika sembari geleng-geleng melihat kelakuan Adi

"Adi itu tampan dan manis, tapi sayang kayak perempuan" kata Nara masih terkekeh

"Bener banget, Nara. Kalau dia gak gitu mungkin aku naksir sama dia" jawab Erika

Nara dan Erika melanjutkan menikmati gorengan sembari membahas liburan nanti, liburan semester satu ini bergabung dengan liburan tahun baru yang mana akan banyak tempat wisata di buka di berbagai kota.

"Putri sekarang aneh banget ya"

Dua murid perempuan teman satu kelas Nara dan teman-temannya, datang ke kantin langsung membahas soal Putri yang akhir-akhir ini memang jadi buah bibir setiap murid ketika melihat kelakuannya yang aneh.

"Iya, gue lihat-lihat Putri itu kayak orang....."

Susi tak melanjutkan kata-katanya saat melihat Nara dan Erika yang ada di kantin juga, Helma yang penasaran menyikut lengan Susi. Susi menunjuk Nara dan Erika dengan dagunya, Helma menoleh lalu mengangguk.

"Kayak orang masuk angin gitu" bisik Susi tapi masih terdengar oleh Nara dan Erika

"Masak masuk angin sampe seminggu, ngeronda kali tuh anak" kata Helma sembari memilih-milih gorengan yang berjejer di atas meja kantin

"Woii gosip mulu, jangan di kantin. Sana di acara TV gosip, jadi presenter sekalian" sahut Adi

"Ihh kayak cewek aja loe Adi, sensitif banget" kata Helma cemberut

Erika menyuruh Adi untuk diam, untuk tidak menyahuti Helma. Yang ada jadi panjang urusannya, karena mulut perempuan memang sangat panjang jika sudah berbicara apalagi ketika tengah marah.

Selang berapa menit Beni datang membawa beberapa kertas ulangan Matematika mereka berempat, nilainya bagus-bagus, Adi terus mengucap syukur karena baru kali ini mendapatkan nilai yang memuaskan.

"Alhamdulillah" ucap Beni

"Ini berkat belajar bersama Nara" kata Adi

"Iiiuhhh" sahut Helma dan Susi ketus

"Kenapa sih? Iri ya sama kita" kata Erika tersenyum dengan penuh kemenangan

"Remedial ya, hhuuuu" kata Adi memanas-manasi keduanya, dengan mengibaskan kertas ulangan di wajahnya

Susi dan Helma langsung pergi dari kantin dengan raut wajah kesal, Adi dan Erika tertawa puas sudah membuat Susi dan Helma kesal, apalagi berhasil mengusir keduanya dari kantin tersebut.

Bel pulang berbunyi, Nara dan teman-temannya duduk di gazebo menunggu jemputan masing-masing, selama menunggu mereka mengobrol sembari tertawa melihat tingkah Adi yang selalu melucu.

Ada segerombolan murid kelas lain yang keluar dari gerbang sekolah menatap sinis ke arah Beni, terlihat murid itu tengah kesal dengan hasil ulangannya yang ada di tangannya yang di pegangnya.

Murid itu adalah Beni Setiawan, yang waktu itu balapan liar dan menuduh Beni Nugroho teman Nara. Beni tetap santai cuek saja tanpa menanggapi, selang berapa menit ketua kelas X.IPS.3 keluar dengan raut wajah kesal juga.

Ketua kelas itu menoleh sekilas kemudian berlalu begitu saja, Nara dan teman-temannya juga tak terlalu banyak bicara mengenai dua murid tadi, fokus mereka membahas mengenai liburan nanti.

Satu persatu dari rombongan Nara mulai di jemput oleh orang tua masing-masing, tak lama kemudian Mang Udin juga telah sampai untuk menjemput Nara, Nara segera masuk mobil dan duduk di kursi belakang.

"Sekarang wajah non Nara, terlihat cerah dan bahagia terus ya" kata Mang Udin saat mobil sudah melaju

"Alhamdulillah, Mang. Tidak ada lagi yang mengganggu Nara, jadi Nara merasa damai dan tentram sekarang. Belajar juga jadi makin fokus, udah banyak yang mau temannya dengan Nara juga"

"Alhamdulillah ya, non" kata Mang Udin

Nara sekarang semakin semangat sekolahnya, dulu awal masuk sekolah Nara sempat berpikir pasti tak ada yang mau bertemannya dengan penampilannya seperti anak pesantren berbeda dengan yang lain.

Apalagi hinaan dan cacian sering di dengarnya dari setiap murid yang tak menyukainya, syukurnya Nara justru memiliki tiga teman yang di anggapnya sahabat karena berteman dengannya begitu tulus.

Meski pun sampai detik ini masih ada yang membencinya, tapi Nara tak peduli. Toh membuat semua orang menyukai kita itu sangat melelahkan, jadi lebih baik tetap jadi diri sendiri dan apa adanya.

Yang terpenting Nara ingin menyebarkan energi positif pada teman-temannya, agar mereka bisa jadi orang yang sukses dan bermanfaat kelak ketika dewasa nanti, perjuangan mereka juga masih panjang.

Sesampai di rumah Nara langsung menunjukkan hasil ulangannya pada kedua orang tuanya, Abinya berpesan untuk tetap rendah hati dan tidak sombong ketika mendapatkan keberhasilan.

1
" sarmila"
Luar biasa
Tamirah
balas dendam mah gak kenal dosa neng
Tamirah
namanya aja cerita novel walau dibully tetap sabarr luar biasa .
kalau di dunia nyata ya langsung sdh ambil tindakan berurusan dgn pihak yang berwajib.
Tamirah
Emang dibuat sedemikian rupa ceritanya sama author tdk ada perlawanan biar yg baca semakin penasaran toh nnt diakhir cerita happy ending
Debbie Teguh
bukannya ketos sblm beni itu davin ya?
Debbie Teguh
apa gak dosa ya rencana kerjain org kayak gt?
Debbie Teguh
parah bullying
bunda
Luar biasa
ngabdul salah
Lumayan
Asma Mohd Arsyad
cerita bodoh malas mau baca
Imang Tiah
Luar biasa
Mom's Putrhy Liontin
Gak lnjut ku bcanya bikin emosi aja ,
Mom's Putrhy Liontin
kok aku emosi sndri ya bcanya ,, nara nya ini ingin ku cekek aja seklian , biar na tau Klau udah mau mati di bilng sulap
zian al abasy
Luar biasa
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): terima kasih bintangnya
total 1 replies
Alfiyah Hasna
jd emosi sendr baca nya,LBH baik berhenti di sini baca nya dr pada darah tinggi naik
Alfiyah Hasna
BKN wanita kuat judul nya tp wanita bodoh,dah hampir mati jg masih
Alfiyah Hasna
jgn terlalu lembek donk,JD gerged JD nya
Nur Lela
luar biasa
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): terima kasih bintangnya
total 1 replies
Darti Darti
😍😍😍
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): iya 😉😉
total 1 replies
Madun Haikal
Luar biasa
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): terima kasih bintangnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!