Apa itu bitcoin?
Siapa pencipta bitcoin?
Kenapa harus bitcoin?
Untuk apa bitcoin itu?
Apa tujun dari bitcoin?
Saat semua orang mulai bertanya tanya tentang bitcoin, langit tiba tiba berubah dan semua pertanyaan akhirnya akan terjawab
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yanir90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memilih batu
Malam yg melelahkan akhirnya berlalu. Val hanya bisa menatap kosong ke langit langit kamar mengingat kejadian gila yg terjadi tadi malam.
Carla dan Ilvy benar benar berubah menjadi Singa betina yg kelaparan dan menerkam Val dengan sangat ganas.
Val benar benar menghabiskan stok susu kental manis dalam tubuhnya. Mungkin perlu beberapa hari untuk mengisinya kembali. Sekarang jika Val memaksakannya mungkin yg keluar adalah hembusan angin sepoi sepoi.
Berbeda dengan Val, Carla dan Ilvy terlihat sangat energik pagi ini dengan senyum cerah yg selalu terlihat di bibirnya.
"Val, sarapan pagi sudah siap. Ayo kita mandi bersama sebelum makan." Kata Carla yg perlahan duduk di sisi tempat tidur.
"Aku bisa mandi sendiri, kalian bisa duluan."
"Val, jangan seperti itu." Carla perlahan menaiki tubuh Val dengan cara yg menggoda.
"Apa tadi malam kamu belum puas?"
"Val, ibu mencintai mu." Sesuatu yg hangat dan lembut mulai menyelimuti tingkat sakti milik yg ada di selangkangan Val.
"Bu.." Val sudah tidak bisa berkata apa apa lagi karena lubang lembut dan hangat milik Carla sudah mulai memijat tongkat sakti Val.
"Maaf Val, tapi ibu benar benar tidak bisa menahannya. Satu kali saja, tidak akan lebih." Carla segera mencium bibir Val dan mulai menggerakkan pinggulnya naik dan turun dengan sangat liar.
Suara tepuk tangan yg khas mulai terdengar untuk beberapa menit sebelum tubuh Carla bergetar hebat dan jatuh ke atas tubuh Val.
"Ayo cepat bangun sebelum Ilvy melihat kita." Desak Val tapi sayangnya semua itu sudah terlambat.
"Aku sudah melihatnya, apa ada masalah? kamu ingin bersikap tidak adil pada ku?"
Mendengar kata kata Ilvy, Carla memberi tatapan bersalah pada Val. "Maaf Val.." Dan dia segera turun dari tubuh Val lalu di gantikan dengan Ilvy yg naik ke atas tubuhnya.
"Semua karena mu Val, sekarang aku kecanduan dengan tubuh mu." Bisik Ilvy yg sudah dengan liar menggoyang pantatnya naik dan turun.
Val sudah tidak memiliki harapan lagi dan terpaksa memeras sisa kekuatannya untuk memberi yg terbaik pada Ilvy.
Segera Val mengubah posisi menjadi di atas tubuh Ilvy dan mulai menghisap puting susunya sambil menggali lubang dengan liar.
Segera teriakan kepuasan Ilvy terdengar dan ribuan kata cinta dimuntahkan dari mulut Ilvy. Hingga waktu berlalu mereka akhirnya siap dan segera pergi menjemput Yunzi untuk pergi bersama ke rumah pelelangan giok milik Jia yi.
"Kamu sepertinya mengalami malam yg panjang dan mendebarkan, terlihat dari raut wajahmu yg seperti mayat hidup." canda Jia yi yg hanya di balas dengan helaan nafas tak berdaya.
"Jangan seperti itu nona Jia, Val sudah bekerja dengan sangat baik. 5 putaran untuk kami berdua dan dia masih belum jatuh dan paginya 2 putaran berturut turut. Lihat apa ada pria yg bisa melakukan itu, hanya Val yg bisa karena dia manusia super. he he he...." Balas Ilvy dengan suara rendah agar tidak di dengar oleh pengunjung lainnya.
Jia yi kembali di buat kagum dengan pernyataan Ilvy dan memberi tatapan penuh makna pada Val. Tentu saja Val segera menepisnya. "Jangan dengarkan dia nona Jia, aku hanya pria muda yg lemah. Tolong hentikan tatapan itu, aku benar benar tidak sanggup melihatnya."
"Menarik..." Kata Jia Yi.
"Aku tidak menarik, sungguh. Aku hanya ingin menyelesaikan kesepakatan kita dan segera kembali ke hotel untuk beristirahat."
"Oohhh.. bagaimana jika memilih batu mu terlebih dahulu?"
Val mengangguk. "Tolong nona Jia."
"Tentu, silahkan ikuti aku." Jia yi mengantar Val dan yg lainnya ke area di mana tumpukan batu berada. Di sana juga terlihat beberapa orang dengan serius memeriksa setiap batu berharap menemukan harta Karun di dalam batu tersebut.
Val tidak terlalu berharap karena dia sangat awam dengan memilih batu yg kemungkinan kecil berisi batu giok di dalamnya. Jadi yg bisa Val andalkan hanya kemampuan spiritualnya yg dapat melihat aura.
Dari batu batu itu, Val dapat melihat berbagai warna aura yg terpancar. Setelah melihat beberapa saat, Val akhirnya menemukan sebuah batu yg memiliki sebuah titik aura yg sangat padat sedang berkumpul dalam sebuah batu. Hal itu menandakan bahwa di dalam batu tersebut ada sebuah giok yg bisa menghasilkan energi khusus yg cocok untuk sebuah artefak.
"Aku akan memilihnya untuk kalian." Kata Val pada Carla dan Ilvy yg di balas dengan anggukan setuju.
"Pilihkan untuk ku juga dan buatkan perhiasaan darinya." Kata Yunzi dengan santai seakan itu bukan apa apa.
"Kamu bisa memilihkan untuk ku juga." Tambah Jia yi yg membuat alis Val sedikit berkedut.
"Kamu pemilik tempat ini, bukankah kamu punya giok yg lebih bagus."
"Aku ingin semuanya murni dari mu, apa ada yg salah dengan itu?" Balas Jia yi dengan sikap yg mendominasi.
"Baiklah, aku harap kamu tidak menyesal dengan pilihan ku."
"Tidak akan." Jawab Jia yi dengan santai.
Val mulai memilah batu karena batu yg dia inginkan terkubur jauh di tengah tumpukan batu batu yg lain.
Satu demi satu Val menemukan batu yg dia inginkan, tapi saat akan mengambil batu yg dia pilih untuk Jia ya sebuah tangan tiba tiba menangkap tangan Val.
"Aku juga menginginkannya." Kata seorang pria yg menatap Val dengan tatapan serius.
"Maaf, siapa cepat dia dapat." Val menepis tangan pria itu dan segera mengambil batu yg dia pilih.
"Ada apa Val?" tanya Jia ye.
"Bukan apa apa, aku sudah memilih semuanya dan siap untuk memproses." Balas Val dengan santai.
"Maaf, tapi aku juga menginginkan batu itu." Kata pria yg baru saja menangkap tangan Val dan saat mata mereka saling bertemu, Val dapat melihat aliran energi emas terpancar dari matanya.
"Maaf tuan, peraturan di ruang lelang ini siapa yg mengambilnya lebih dulu maka dia berhak membelinya." Jawab Jia yi yg membuat Pria itu langsung mengerti dan mengangguk setuju.
"Maafkan aku tuan, aku akan memilih batu yg lain." Balas pria itu.
"Pria yg mudah di ajak bicara." bisik Jia ye dan Val segera menjawab dengan berbisik di telinga Jia yi. "Sebaiknya kamu segera menyelidiki latar belakang pria itu."
"Untuk apa?" Val hanya tersenyum sebelum matanya tiba tiba teralihkan dengan sebongkah batu besar yg baru saja di bawa masuk oleh salah satu staf di rumah lelang itu.
Aura kuat yg membuat tubuh Val berteriak ingin memeluknya batu itu membuat Val tidak bisa menahan diri dan segera berkata. "Nona Jia, aku akan sangat berhutang Budi pada mu jika kamu membiarkan ku mendapatkan batu itu. Aku berjanji akan membayarnya dengan mencicil."
"Ada kamu bisa melihat apa yg ada di dalam batu itu?" tanya Jia ye yg tatapannya seakan sudah bisa menebak kemampuan Val.
"Aku bisa membuat sesuatu yg bisa membantu mu di masa depan dengan batu itu."
"Tidak, aku bisa menyimpannya untuk diri ku sendiri. Kenapa aku harus membiarkan mu memilikinya." Jawab Jia yi dengan nada sombong.