NovelToon NovelToon
Cinta Annisa

Cinta Annisa

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:71.4k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Fia

Cerita ini hanya khayalan Author semata ya...

Menerima kritik dan saran ya namun yang membangun bukan menjatuhkan.

Bercerita tentang Cinta Annisa (36 tahun) harus menikah dengan Rafael Ibrahim (27 tahun) karena sebuah keadaan.

Keadaan seperti apa yang mengharuskan mereka menikah?.

Apa saja yang harus mereka lalui untuk bisa hidup bahagia bersama?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Fia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Promo Novel Baru "Istri Lugu Mr. Smith"

Bab 1 Episode 1

Smith William, dari namanya saja itu pasti orang bule ya. Ia seorang pria tampan kaya raya. Seorang pekerja keras walau terlahir dalam keluarga yang teramat sangat kaya.

Usianya saat ini genap 34 tahun, tapi masih single. Itu dikarenakan tidak ada seorang wanita pun yang menarik baginya. Mereka bisa didapatkan dimana dan kapan saja. Baginya tidak ada yang lebih penting dan menarik adalah harta dan kekuasaan.

Semua jenis pekerjaan dilakoninya dengan sungguh-sungguh. Dari pekerjaan legal sampai ilegal telah ia cicipi manis, asam, asinnya.

Luna Ariana, gadis remaja berusia 20 tahun yang tidak pernah diizinkan melihat dunia luar selain di dalam rumah mewah milik kakeknya. Dunia luar menurut sang kakek yang bernama Rohim sangatlah kejam dan Luna tidak perlu melihatnya. Semuanya sudah tersedia dan difasilitasi sang kakek.

Di dalam rumah pun ada beberapa hal yang dibatasi oleh kakek Rohim yaitu tentang laki-laki dan semua yang berhubungan dengan makhluk tersebut. Jadi Luna sangat lah awam terhadap hal seperti itu.

Kakek Rohim adalah kakek Luna dari pihak ayah. Yang ternyata sudah menyiapkan jodoh untuk Luna. Seorang laki-laki yang menurutnya paling baik diantara yang terbaik. Kakek Rohim pun seorang yang kaya raya hingga tidak akan habis sampai tujuh turunan dan tanjakan. Namun ia lebih senang tinggal di pedesaan yang masih banyak udara segar.

Kakek Fredy, kakek kesayangan Smith William dari pihak ibu. Smith banyak sekali belajar dari laki-laki tua itu. Apapun permintaan sang kakek akan selalu dipenuhinya tanpa pikir dua kali. Walau nyawa sekalipun yang menjadi taruhannya.

...****************...

Mansion William

"Kau ingat nama Rohim? Sahabatku yang tinggal di pedesaan?."

"Hmmm, kenapa?."

"Besok luang kan waktu dua hari, kita akan mengunjunginya ke sana?."

"Apa tidak bisa Rohim yang ke sini?."

Plak

Pukulan keras mendarat pada lengan bagian atas Smith. Laki-laki itu tetap bergeming tanpa merasakan apapun. Jelas saja otot-ototnya begitu keras karena sering berolahraga.

"Aku yang boleh memanggil namanya. Kau memanggilnya kakek."

"Hmmm. Apa aku tetap harus ikut?. Kalau iya, kita akan kehilangan keuntungan milyaran."

"Biar kan saja, itu tidak masalah karena kita akan mendapat triliunan."

"Kau siapkan buah tangan yang bisa dimakan dan dipakai Rohim."

"Hmmm."

Kakek Fredy bangkit berdiri, berjalan sambil menggendong tangannya di belakang. Meninggalkan Smith yang masih duduk anteng memangku laptop.

Smith segera mengirimkan pesan pada seseorang yang dapat membantunya mencari buah tangan yang diminta sang kakek padanya. Namun cukup lama pesan itu terabaikan hingga Smith harus menghubungi orang tersebut.

"Vio, kau sudah baca pesanku?."

"Iya, Mr. Smith."

"Kenapa kau tidak membalasnya?."

"Aku sedang di rumah sakit."

Smith mengangkat wajah, ia melihat pada layar ponselnya kemudian memindah laptop ke atas meja.

"Kau sakit?." Tanya Smith sedikit khawatir.

"Bukan aku, tapi Bibi Nenny yang mendapatkan perawatan. Tadi tangan dan kakinya kena tumpah minyak panas." Kedua ujung bibir Vio terangkat sempurna. Perhatian Smith padanya selalu berhasil membuat wajahnya merona.

"Oh, astaga. Kenapa tidak ada yang bilang padaku?. Di rumah sakit mana? Biar aku ke sana." Smith langsung bangkit dan berjalan keluar dari ruang kerja. Ia terus berjalan ke arah mobilnya yang terparkir.

"Miami Hospital."

"Ok, aku ke sana sekarang." Tanpa menunggu Vio bicara lagi Smith sudah memutus sepihak panggilannya.

Ia langsung mengendarai sendiri mobilnya menuju Miami Hospital.

Setelah melakukan perjalanan singkat, Smith sudah memarkir mobilnya. Ia langsung mencari keberadaan Vio dan Bibi Nenny.

Vio melambaikan tangan saat melihat Smith yang mencari keberadaannya.

"Mr. Smith" Vio memanggil Smith.

Smith semakin melebarkan langkahnya ke arah Vio.

"Bagaimana keadaan Bibi Nenny?." Smith sudah berdiri di depan Vio.

"Masih di dalam, di sana juga ada dokter dan suster yang menangani Bibi Nenny." Vio menatap wajah laki-laki yang memang terlihat cukup khawatir.

Smith mengangguk sambil mendekati kaca, terlihat dokter dan suster sedang bekerja. Membantu Bibi Nenny supaya tidak merasakan sakit yang terlalu yang diakibatkan luka bakar.

"Besok kita ke mengikuti kelas lukis lagi?." Tanya Vio sudah berdiri di samping Smith yang begitu fokus melihat ke dalam sana. Namun telinganya masih bisa mendengar dengan jelas pertanyaan Vio hingga ia langsung menjawabnya.

"Besok aku tidak ikut melukis, aku harus menemani kakek menemui sahabatnya."

"Oh" wajah Vio seketika berubah menjadi sendu.

"Berapa hari?."

"Dua hari. Kenapa?." Smith mengalihkan pandangannya pada Vio. Wanita itu buru-buru menghindari kontak mata bersama Smith.

Vio segera menggeleng. "Aku hanya ingin melihat hasil lukisan Mr. Smith saja."

"Oh itu, aku juga belum selesai melukisnya. Mungkin masih lama."

Vio mengangguk-anggukan kepalanya.

Kemudian dokter keluar setelah mengoleskan salep pada Bibi Nenny. Kalau tidak ada hal lain yang fatal besok pagi Bibi Nenny sudah boleh pulang.

Vio berdiri di sisi kiri Bibi Nenny sedangkan Smith berisi di sini kanan Bibi Nenny.

"Mr. Smith ke sini?" kedua mata wanita paruh baya itu berkaca-kaca. Selalu merasa terharu atas perhatian kecil yang diberikan Smith.

"Iya, aku langsung ke sini setelah diberitahu Vio."

"Terima kasih sudah ke sini."

"Sama-sama, tapi aku tidak bisa lama-lama di sini. Besok pagi harus menemani kakek."

"Iya, Bibi mengerti."

"Jangan dulu pulang kalau masih ada yang dirasa belum baik."

"Iya, Mr. Smith."

"Aku pulang, Vio tolong kau jaga Bibi Nenny."

"Iya, Mr. Smith." Sahut Vio dibarengi mengangguk.

Smith pulang dan dalam perjalanan pulang ia mencari sendiri apa yang diminta kakek nya untuk buah tangan besok. Sebenarnya sangat ribet, tapi mau bagaimana lagi dari pada kakek kesayangannya mengomel. Yang penting judulnya buah tangan.

Setelah didapat apa yang dicarinya, Smith segera pulang ke rumah.

...****************...

Pedesaan

"Kenapa Villa kita dihias, kakek?." Tanya seorang gadis remaja yang mengenakan hijab.

Dari tadi pagi orang-orang yang bekerja di Villa begitu sibuk mendekor. Hasilnya memang sangat cantik dan membuatnya terpesona. Bukan hanya Villa saja ternyata yang dihias, melainkan dirinya juga. Walau tidak mewah namun cukup mencolok kalau dibandingkan dengan yang lain.

"Tidak apa-apa, Luna. Kakek hanya ingin suasana baru saja." Jawab sang kakek.

Luna mengangguk, ia sangat mempercayai apa yang dikatakan kakek Rohim padanya.

Secara bersamaan kakek Rohim dan Luna melihat ke arah luar, dimana ada sebuah mobil yang berhenti tepat di depan Villa.

"Mereka sudah datang." Kakek Rohim memasang senyum lebar lalu berjalan guna menyambut kedatangan tamunya.

"Siapa itu, kek?." Tanya Luna sambil mengekor.

"Nanti Luna tahu." Sahutnya sambil terus berjalan menuju teras.

Tiba di teras, kakek Rohim dan laki-laki tua yang baru turun dari mobil pun langsung saling memanggil nama dengan suara lantang.

"Rohim!."

"Fredy!."

Lalu keduanya saling berpelukan dan mereka melihat pasangan pengantin yang siap dinikahkan.

"Itu menantuku?" tanya kakek Fredy menunjuk pada Luna.

Pun sebaliknya.

"Itu menantuku?" tanya kakek Rohim menunjuk pada Smith.

Bersambung.

1
Maz Andy'ne Yulixah
Rina benar2 sahabt sejati deh,mendukung yang terbaik buat sahabat nya..
Maz Andy'ne Yulixah
Nesha sama Rafael sma2 egois
Maz Andy'ne Yulixah
Gak ngomel2 lagi Ma,biasa nya apa yang dilakukan sama Anissa salah trus🙄
Maz Andy'ne Yulixah
Alhamdulilah langsung dapat Rejeki ya Nis😇
Maz Andy'ne Yulixah
Nesha Kamu ketahuan😅
Maz Andy'ne Yulixah
Terlambat kamu sudah menalak Annisa😥😥
Maz Andy'ne Yulixah
Berharap sebelum Rafael menalak Annisa tau perselingkuhan nya Nesha sama Evan tapi ternyata gak😌😌
Maz Andy'ne Yulixah
Rina sahabat sejati..
Maz Andy'ne Yulixah
Hadeh entahlah😌😌
Maz Andy'ne Yulixah
Dasar Rafael gak sopan🙄🙄
Maz Andy'ne Yulixah
Kasihan Annisa😭😭
Watinih
mg aja jodohmu lelaki lain yg jauh lebih baik lgi supaya hidup bahagia
Maz Andy'ne Yulixah
Manja si Rafael🙄🙄
Evan sebener'nya tulus dan baik semoga nanti Nesha sama Evan dan Annisa sama Rafael😇
Nenden Zakiah Bahasuan
nesa SM Rafael gadis ketemu bujangan
Anisa SM Rafael janda ketemu duda
tapi janda rasa gadis walau sudah janda 2*/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Maz Andy'ne Yulixah
Rafael cari perhatian🙄🙄
Maz Andy'ne Yulixah
Kasihan Annisa,Mama Nur mengabaikan Annisa apa2 cuma Nesha😥😥
Watinih
lanjut dong thor
Watinih
ceritanya bagus tidak berbelit-belit
Maz Andy'ne Yulixah
Rafael egois pengen dapat 22 nya,kayak nya sudah ada rasa sama Annisa,cari tau dulu tentang Nesha kayaknya dia menghianatimu dan untuk Mama kenapa gak mikirin hati Annisa mama egois cuma mikirin hati Nesha saja,gak tau saja anak kamu menghianati Rafael..
Maz Andy'ne Yulixah
Kenapa,katanya hanya sekedar buat pengasuh si Kembar,mau minta lebih🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!