TABIB JENIUS DARI MASA DEPAN

Seseorang berjalan pelan ke arah tubuh yg terbujur kaku di atas tandu beberapa orang menatap sendu ke arah nya,.

Mereka menyingkir memberi jalan ,Putra mahkota tiba di sana,dg tangan gemetar Membuka penutup Wajah Adnan,

Ia menatap kosong wajah di depan nya ,badan nya luruh kelantai semua yg berada disana menangis melihat sang pewaris ke kaisaran begitu rapuh ,.

Bibirnya berucap pelan "Adnan" hanya itu Air matanya jatuh,Adnan bukan hanya teman nya,ia saudara,keluarga ,sahabat ,adik,jg orang yg begitu berarti untuk nya,

Sesak, matanya berkabut,setetes air jatuh dari sana tp tanpa teriakan ia menatap nya kosong,rsa bersalah menggelayuti hatinya,andai saja ,andai saja ia yg pergi,andai saja ia yg mati maka tak akan sesakit dan sesesak perasaan nya sekarang,.

Beberapa ingatan tentang kebersamaan mereka berputar bagai kaset di ingatan nya " Heh ada apa dg wajah kaku kalian itu,haisss lebih baik aku pergi dan menggantung diriku di sana," ucap Adnan saat itu.

" Cih kau putra mahkota harus adil kenapa hanya Jamess yg kau bela , kenapa aku tidak?" lg lagi kata kata Adnan," Hais ini rambutku yg paling berharga ,kalian berdua tak setampan jendral yg manis ini " Tawa Adnan menggema di kepala nya .

Dada Azran sesak,ia memukul nya beberapa kali ,para mentri,pengawal serta sang kaisar hanya menatap putra mahkota ,tak ada yg bergerak ,bahkan rasanya aula kekaisaran begitu sesak air mata jatuh di pipi mereka,

Ada beberapa mentri mengejek sinis,namun lebih banyak yg merasa ikut sedih,PUTRA MAHKOTA,yg biasanya kaku,tanpa senyuman dan cenderung arogan, sekarang begitu rapuh seperti anak kecil yg kehilangan orang tuanya.

" Putraku" ujar sang kaisar ,ia memegang pundak sang putra,Azran mendongak menatap sang Ayah,"Adnan" ujarnya lg ia menggigit bibirnya matanya bengkak karna menangis,

" aku ,gara gara aku ayahanda,lagi lagi karna aku " ratap nya

" Jangan menyalahkan dirimu anakku kematian bukan sesuatu yg bisa kita atur,semuanya karna kehendak dewa"ucap sang ayah dg suara lembut .putra mahkota kembali menatap wajah sahabatnya,.

Disana terdapat 2 Tusukan di area dekat jantungnya,dapat ia lihat senyuman kaku di wajahnya,wajah yg selalu menampakan wajah tengilnya,wajah yg selalu mencairkan aura kaku diantara mereka.

Saudara yg siap mengorbankan segalanya kini terbaring di sana ,tanpa nyawa hanya raga.

Ia berdiri dengan wajah yg kaku,ia melihat dan menatap wajah itu seakan menyimpan nya dalam memorinya." Kau begitu jahat Adnan,kau menyalahi perintahku,tp aku bersumpah padamu akan kubalaskan dendammu pada orang yg telah menghabisimu,aku berjanji dg nyawaku akan aku habisi dia dg tangan ku sendiri ,mereka akan mengalami kematian yg tak akan pernah mereka bayangkan".setelahnya ia berbalik dan pergi dari sana.

Sedangkan di tempat lain Kabar kematian Adnan dan terluka nya James tersebar seperti angin membuat Para rakyat merasakan kesedihan yg sama,siapa yg tak kenal dg anak angkat sang kaisar ,Jendral yg gagah berani berhati mulia dan selalu tersenyum ke arah mereka ,.

Beberapa dari Wanita yg selama ini menyukai sang jendral patah hati,dan mengamuk, dilain tempat.

" APA?! Kenapa baru di laporkan sekarang ? " ujar sang bangsawan han, siapa lg kalau bukan TUAN Hao," katakan pada Aiyong dan beritahukan agar ia menyusul ke istana sekarang,"ucapnya memanggil kusir agar mempersiapkan kudanya,.Sisca yg mendengar kaka nya terluka meninggalkan ramuan yg telah ia buat tanpa perduli lagi.