NovelToon NovelToon
Chaotic Destiny

Chaotic Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Action / Fantasi / Epik Petualangan / Perperangan / Light Novel
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kyukasho

Kedamaian yang seharusnya bertahan kini mulai redup. Entitas asing yang disebut Absolute Being kini menjajah bumi dan ingin menguasai nya, manusia biasa tak punya kekuatan untuk melawan. Namun terdapat manusia yang menjadi puncak yaitu High Human. High Human adalah manusia yang diberkahi oleh kekuatan konstelasi kuno dan memakai otoritas mereka untuk melawan Absolute Being. Mampukah manusia mengembalikan kedamaian? ataukah manusia dikalahkan?. Tidak ada yang tahu jawaban nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyukasho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17: Pahlawan

Langit ibu kota Vixen dipenuhi sorotan cahaya senja saat Sho, Aria, dan Yara melangkah melewati gerbang Guild Utama. Kerumunan petualang, pedagang, dan penjaga terlihat memenuhi pelataran. Suara tawa, dentingan senjata, dan teriakan lelang saling bertabrakan seperti simfoni kota yang tak pernah tidur.

Sho menarik napas panjang. Debu dari medan pertempuran masih melekat di bajunya, dan bayangan pertempuran tadi masih menari di balik matanya. Aria berjalan di sampingnya dengan kepala sedikit menunduk, sementara Yara menatap ke depan dengan rahang mengeras, seperti siap bertarung lagi jika perlu.

Pintu besar ruang utama Guild terbuka, disambut oleh hawa hangat dan aroma kayu bakar dari perapian. Di dalam, para staf sibuk mencatat laporan misi dan para petualang saling bertukar cerita sambil tertawa.

"Selamat datang kembali, High Human." ucap salah satu resepsionis dengan nada penuh hormat.

"Guild Master Levina sudah menunggu kalian diruang bawah tanah" Ucapnya sembari memandu mereka bertiga menuju bawah tanah.

Mereka langsung diarahkan ke lantai bawah, Didalam ruang tertutup berada di bawah tanah Guild, dikelilingi tembok mithril dan segel sihir kuno. Di dalamnya, terdapat meja bundar dan kristal proyektor raksasa yang mulai menyala saat mereka masuk. Levina terlihat duduk disana, wajah nya tampak serius.

"Masuklah, aku sudah menunggu kehadiran kalian." Ucap Levina tanpa melihat, saat ketiganya membuka pintu.

Sho melangkah maju, berdiri tegap. "Kami datang untuk melaporkan hasil misi investigasi Hollow di Desa Calven." Ucap Sho dengan suara datar.

Levina mengangguk. "Duduklah. Aku ingin mendengar laporanmu langsung dari awal." Ucap Levina dengan nada santai.

Sho duduk, sementara Aria dan Yara berdiri di belakangnya. Ia menatap mata Levina langsung.

"Hollow yang kami temui telah kehilangan kemanusiaannya sepenuhnya. Dia menunjukkan evolusi yang menyimpang dari semua bentuk kehidupan normal. Mustahil bagi kami untuk membawanya hidup-hidup." Ucap Sho, suaranya datar.

Levina menaikkan alis. "Dengan kata lain... misi gagal?" Tanya Levina kepada Sho.

Sho mengangguk pelan. "Ya... Misinya gagal. Tapi dari sudut pandang hukum alam dan realitas dunia, kami berhasil menyelamatkan dunia dari makhluk yang telah melampaui batas eksistensi makhluk hidup." Jawab Sho.

Aria menyambung dengan nada lembut namun serius, "Hollow tersebut tidak lagi bisa disebut sebagai manusia atau ataupun Absolute Being. Dia telah menjadi entitas yang membahayakan keseimbangan. Bahkan ketiga Konstelasi kami turun tangan untuk mengatasi nya."

Yara menghela napas, lalu menambahkan, "Persephone, Apollo, dan Fujin, turun tangan secara langsung hanya untuk memusnahkan makhluk itu. Bahkan mereka pun menyebutnya sebagai ancaman bagi tatanan dunia." Ucap Yara, kali ini Yara benar-benar terlihat serius, padahal dia suka sekali bercanda dan hampir tidak pernah serius dalam bersikap.

Ruangan hening sejenak. Hanya suara detik jam dinding yang terdengar. Levina berdiri perlahan, berjalan ke arah meja besar. Ia memandangi kristal sihir, lalu berkata tanpa menoleh. "Kalian telah melampaui ekspektasi ku, ternyata benar bahwa kalian adalah aset berharga umat manusia." Ucap Levina sembari menyentuh kristal sihir.

Sho mengernyit. "Tapi bukankah kami gagal?" Ucap Sho dengan suara bergetar.

Levina berbalik, menatap mereka dengan sorot mata yang dalam. "Kadang, hasil terbaik adalah yang tidak tertera di laporan. Misi akan dianggap berhasil karena kalian bertiga berhasil melenyapkan ancaman tatanan dunia." Ucap Levina dengan suara yang tegas namun terdengar lembut.

Ia lalu menarik napas panjang. "Namun... berita tentang keterlibatan para Dewa akan menyebar. Para High Human Dan masyarakat... mereka akan mulai bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Karena mereka merasakan runtuh nya langit saat ketiga dewa muncul." Ucap Levina dengan nada serius.

Sho menunduk sedikit. "Kami siap menjawab pertanyaan apapun dari masyarakat." Ucap nya dengan suara yang bergetar.

Levina tersenyum kecil, lalu mengambil stempel Guild dari meja. Ia menyegel dokumen laporan mereka dengan cap emas.

"Misi ini... akan dicatat sebagai 'selesai dengan tindakan darurat dari makhluk setingkat dewa'. Klasifikasi tertutup." Ucap Levina.

Sho mengangguk. Aria dan Yara saling berpandangan, lalu tersenyum tipis.

Sebelum mereka pergi, Levina menambahkan, "Kalian bertiga… istirahatlah. Tapi jangan terlalu lama. Dunia sedang berubah. Dan aku rasa... ini baru awal dari bencana sesungguhnya." Ucap Levina sembari memperingati mereka bertiga.

Ketiganya keluar dari ruangan. Di lorong Guild, para petualang menatap mereka dengan penuh rasa ingin tahu. Mereka, yang telah menyaksikan runtuhnya langit dari kejauhan kini sudah tahu bahwa dunia semakin tidak seimbang dan semakin berbahaya, perang bisa saja dimulai kapanpun dan dimana pun.

Angin malam membawa aroma wangi bunga kering dari taman-taman kota Vixen saat Sho, Aria, dan Yara melangkah keluar dari Guild. Lentera-lentera magis berayun pelan, menciptakan kilatan cahaya di atas jalanan berbatu yang masih ramai oleh pedagang malam dan penjaga kota. Suasana ibu kota Vixen tetap hidup, meski langit telah ditelan malam.

Baru beberapa langkah mereka keluar dari Guild, suara derap kaki kuda menghentikan langkah mereka. Dari arah barat pelataran, sekelompok ksatria berkuda dengan zirah berkilauan datang memecah kerumunan. Di antara mereka, seseorang yang familiar turun dari kuda, sosok itu adalah Komandan Shina.

"Sho Noerant, Aria Pixis, dan Yara Noelle" ucap Shina dengan lantang, suara menggema di antara bangunan batu.

"Atas nama Yang Mulia Raja Noah Vixen, kalian diperintahkan untuk segera menghadap ke istana. Ini adalah panggilan langsung dari tahta kerajaan." Ucap Shina dengan nada tegas.

Kerumunan yang semula riuh mendadak sunyi. Para petualang yang tadinya tertawa kini menatap mereka dengan tatapan penasaran dan kagum. Beberapa bahkan berbisik, menyebut nama mereka dengan kagum dan penasaran.

Yara bersiul pelan. "Wah… dipanggil langsung oleh Raja? Kita naik level cepat sekali." Gumam Yara dengan nada bercanda.

Aria memegang lengan Sho, suaranya pelan. "Kuharap tidak ada hal buruk yang terjadi." Bisik Aria kepada Sho.

Sho mengangguk. "Kuharap begitu" Balas Ucap Sho dengan suara datar.

Istana Vixen berdiri megah di atas bukit berlatar langit malam yang dihiasi bintang. Dindingnya terbuat dari marmer putih yang berpendar lembut, dan menara-menara kristalnya menyentuh langit seperti jari-jari cahaya. Sepanjang jalan masuk, para penjaga kerajaan berdiri dalam formasi sempurna, zirah mereka berkilau di bawah cahaya lentera biru.

Saat gerbang emas dibuka, derakannya bergema seperti lonceng perang. Sho, Aria, dan Yara dibawa melintasi koridor panjang yang penuh dengan lukisan sejarah, lilin sihir yang menari di udara, dan lantai ubin yang memantulkan bayangan mereka.

Akhirnya, mereka tiba di Ruang Takhta Agung. Langit-langit kubahnya dihiasi lukisan pertempuran antara manusia dan Absolute Being, sementara pilar-pilar kristal ungu menjulang tinggi, memancarkan cahaya hangat. Di ujung ruangan, duduklah Raja Noah Vixen, seorang pria paruh baya berwajah tegas, bermata tajam seperti elang dan rambut keperakan yang diikat rapi ke belakang. Jubah kerajaannya berwarna hitam dengan bordir emas, dan lambang Phoenix Emas tersemat di dada kirinya.

Disamping Raja Noah Vixen, terlihat Zenith berdiri tepat disampingnya, Ia benar-benar tangan kanan Raja.

Raja menatap mereka dengan tatapan tajam tapi penuh wibawa. Suaranya berat dan bergema saat ia berbicara. "Sho, Aria, dan Yara... kehadiran kalian bertiga benar-benar membuat dunia terkejut." Ucap Raja dengan suara yang berwibawa.

Ketiganya berlutut di hadapan tahta, kepala menunduk. Sho berbicara lebih dulu. "Yang Mulia, kami bertanggung jawab penuh atas keputusan yang kami ambil di Desa Calven. Makhluk yang disebut Hollow itu telah menyimpang dari hukum alam. Dia bukan lagi manusia, bukan pula Absolute Being. Kami tidak memiliki pilihan selain memusnahkannya." Ucap Sho dengan nada serius dan berhati-hati agar tidak salah ucap.

Raja Noah turun dari singgasananya, langkah-langkahnya yang berat bergema di ruang luas itu. "Dan kalian melibatkan tiga Konstelasi…?" Ucap Raja sembari berjalan kearah mereka bertiga.

"Persephone, Apollo, dan Fujin turun ke dunia ini sekaligus. Selama seribu tahun terakhir, tidak pernah terjadi, ini adalah momen penting. Langit bahkan runtuh pada hari itu. Aku melihatnya sendiri dengan kedua mataku dari balkon menaraku." Ucap Raja dengan penuh wibawa, namun suaranya terdengar serius.

Aria mengangkat kepalanya sedikit. "Kami tidak memanggil mereka, Yang Mulia. Mereka datang... karena ancaman itu terlalu besar untuk ditangani manusia biasa." Ucap Aria dengan nada lembut namun tegas.

Yara menyambung, kini suaranya lebih serius dari biasanya. "Dan mereka menyebutnya sebagai awal kehancuran. Sesuatu yang jauh lebih buruk dari perang biasa." Sambung Yara dengan nada bicara yang serius.

Raja Noah terdiam. Ia berjalan ke arah jendela besar yang menghadap ke taman kerajaan, lalu berbicara tanpa menoleh.

"Sudah lama aku menanti kemunculan generasi seperti kalian. Dunia tidak akan bertahan lama jika makhluk seperti Hollow muncul. Kehadiran Absolute Being sebagai penjajah saja sudah membuat kedamaian dunia hancur." Ucap Raja Noah sembari menghela nafas nya.

"Kalian bertiga akan membawa takdir baru bagi umat manusia." Sambung Zenith dengan suara yang lembut.

Raja Noah berbalik, menatap mereka bertiga dengan tajam. "Mulai malam ini, atas otoritas kerajaan Vixen, kalian bertiga ku angkat secara langsung menjadi pahlawan. Misi kalian akan dimulai bukan dari laporan ataupun kertas, tapi dari firasat dunia." Ucap Raja Noah dengan penuh Wibawa.

Sho menatap lurus ke depan. "Apapun yang diperintahkan oleh Yang Mulia kami siap menjalankannya."

Raja Noah mengangguk perlahan. "Bagus. Karena malam ini... langit sudah mulai bergerak. Dan aku takut... ini baru awalnya." Ucap nya dengan nada khawatir.

Di luar jendela, angin malam bertiup kencang. Awan hitam mulai menggulung jauh di cakrawala, menandai bahwa badai besar tak lama lagi akan datang. dan dunia tidak akan pernah sama lagi.

1
J. Elymorz
Semoga 5 sekawan itu baik' aja/Frown//Frown/
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Mercenary of El Dorado
J. Elymorz
Bagusss tiap chapternya seruu + bikin penasaran🤩🤩
J. Elymorz
Oemjii, ku kira udah damai eh ternyata belum/Sweat//Sweat/

Btw bagusss bangett, aku menunggu chapter berikutnyaa/Applaud//Applaud/
J. Elymorz
Mau peluk lioraaaa /Sob//Sob/

sayangg lioraa🫂🫂
J. Elymorz
aaaaaa yaraa :(
peluk jauh untukmu sayanggg🫂🫂
J. Elymorz
Bahkan Apollopun takut sama Aria, apalagi sho/Proud/
J. Elymorz: INI SERIUS MEREKA TUNANGAN? AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

AKU SENENG BANGETTT /Kiss//Kiss/

makasii buat authornyaa/Hey//Hey/
total 1 replies
J. Elymorz
Terima kasih atas penjelasannya Kak, aku jadi paham dan ga penasaran lagi sama karakter-karakter yang ada di Novel ini.

Btw Aria cantik 08 berapa neng? /Smirk//Smirk/
J. Elymorz
Untuk authornya, aku ga bisa berkata-kata tapi yang pasti NOVELNYA BAGUS BANGETT WOIIIIIIIII SUMPAHHH
J. Elymorz: Gwa sampe mau roll depan sangking bagusnya, cepet lanjut ga lu? /Grievance//Grievance/
total 1 replies
J. Elymorz
SUMPIL? KEREN BANGETTT /Angry//Angry/
J. Elymorz
Chapter kali ini bener-bener bikin aku ngerasa ikut kebawa dalam ceritanya
J. Elymorz: Kepada author yang terhormat, jangan buat aku sesak napas lagi ya/Smile//Smile/
total 1 replies
J. Elymorz
Selamat datang member baru (Liora) /Smile//Smile/
J. Elymorz
Wow... Aku menanti kelanjutan cerita ini

Semangatt terus buat authornya yaaaa
J. Elymorz
Petualangan besar menanti mereka.
J. Elymorz
KERENNN BANGETTT

Rasanya campur aduk kayak nasi uduk, aaaa aku ga bisa ngungkapin perasaan ku dengan kata' tapi yang pasti ini KERENNN BANGETTTTT
J. Elymorz
Aku ga sabar baca chapter selanjutnya, kira-kira ada plot twist apa lagi yaa?/Doubt//Doubt/

Oiyaa, semangat terus yaa buat authornyaa /Determined//Determined/
J. Elymorz
Cinta segi tiga? /Chuckle//Chuckle/
J. Elymorz
SERUU!! apakah akan ada cinta segi tiga? /Doubt//Sweat/
J. Elymorz
AAAA NOOO, SHO... ARIA.. /Sob//Sob//Sob/
J. Elymorz
BAGUSS BAHGETT, SEMANGATT BUAT AUTHORNYAA/Kiss//Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!