NovelToon NovelToon
Sang Manager : Cinta Orang Kantoran Part 3

Sang Manager : Cinta Orang Kantoran Part 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying di Tempat Kerja / Office Romance
Popularitas:214.7k
Nilai: 5
Nama Author: Septira Wihartanti

Mencari-cari kesalahan karyawan dengan tujuan dipecat adalah pekerjaan Regi Einar. Ia menerima daftar Karyawan Bermasalah di Garnet Bank, dan tugasnya adalah mencari alasan masuk akal yang bisa dijadikan senjata untuk mengeluarkan 'penyakit' di perusahaan. Pekerjaan itu tidak mudah. Bahkan beberapa karyawan seakan tidak berdosa dan sudah mengabdi lama di sana.

Regi bisa menyelesaikan setengah dari daftar bermasalah, namun ia tiba-tiba tersendat akan sesuatu yang datang pertama kalinya dalam hidupnya.

Kenapa Ratu Arumi harus begitu cantik di matanya?! Dan kenapa ia harus jatuh cinta saat sedang di tengah proyek penting?! Selama 28 tahun ia single, kenapa harus sekarang?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawanan

(Request Pembaca, interaksi Rahwana dengan istri, hehe)

Rahwana yang merupakan pria dengan jabatan bonafit dan memiliki warisan kekayaan triliunan juga merupakan manusia biasa. Hidupnya memang kerap berhubungan dengan dimensi berbeda, baik itu alam fana yang gelap, maupun alam ghaib.

Namun, saat bertemu dengan istrinya, dia hanya laki-laki biasa.

Istri Rahwana, masih berstatus pelajar. Karena urusan pendidikan, Rahwana menikahinya secara siri, sebelum nantinya akan di sah-kan secara hukum saat lulus. Nama Istrinya Sita. Dicatat di negara, Fransita Tasmirah. Nama itu bukan tanpa alasan.

Cinta pertama Rahwana adalah ibu Sita, namanya Sisca. Dulu pekerjaan ibunya adalah wanita malam yang mendapat perlakuan teraniaya dari gembong narkoboy. Sisca dianiaya secara brutal di depan mata Rahwana, saat Rahwana kebetulan diculik oleh Si Gembong. Dan hal itu menyisakan masa lalu yang sangat kelam, perangai Rahwana langsung berubah. Dan saat Sisca dianiaya itulah... ia ternyata sedang hamil Sita.

Walau tangan dan kaki Sisca sudah hilang akibat penganiayaan, hidupnya ditunjang dengan alat bantu medis. Dalam keadaan koma itulah ia melahirkan Sita. Sampai Sita berusia 7 tahun, Sisca pun akhirnya meninggal. Anak itu tidak pernah melihat ibunya membuka mata, hanya terbaring lemah di ranjang dengan selang menempel di sepanjang tubuhnya. Sampai akhirnya Sita diangkat anak oleh keluarga Bagaswirya, dan akhirnya Rahwana bersedia meminangnya. Sisca, sang ibu, sering dipanggil Tasmirah. Artinya ‘Permata Yang Indah’ itu merupakan sebuah kode di dalam organisasi perdagangan obat.

Fransita Tasmirah adalah nama yang kerap digunakan Sisca saat wanita itu mengetahui kalau dirinya sedang hamil. Saat Ia menemui Rahwana dalam wujud ghaib, ia juga mengenalkan dirinya dengan nama itu. Seakan wanita itu sedang memberitahu semua orang, kalau ‘ini loh nama bakal anakku, Fransita. Yang melahirkannya adalah aku, Tasmirah’.

Nama itu juga mengingatkan mereka berdua, bahwa seumur hidup, Sisca akan selalu mengiringi langkah mereka berdua, doa kepadaNya untuk Sisca akan selalu tersematkan.

Saat malam itu setelah berbincang dengan ayah dan Om-nya, Rahwana memasuki kamarnya dan mendapati istrinya itu sedang serius memandangi layar laptop, namun tangannya sibuk mencorat-coret kertas.

Rahwana pun melongok isi kertas istrinya, isinya coretan hitungan. Saking seriusnya Sita, ia tak sadar coretannya sudah keluar dari kertas dan mengotori meja belajarnya.

“Sayang, kamu coret-coret jangan di meja dong.” Tegur Rahwana sambil mengecup dahi Sita.

“Hm?” Sita menoleh ke bawah, “Haissshhh!!” seru gadis itu kaget. Ia segera mengambil tissue basah dan membersihkan mejanya.

Rahwana menatap layar laptop Sita. “Nilai x yang merupakan penyelesaian dari (x-1)/(x+2) \= (x+1)/(x-3) adalah ….”

“Jawabannya antara 7 dan 1. Tapi aku lagi bingung yang mana Mas.” Sita menggaruk kepalanya.

“Jawabannya 1/7. Itu yang A. ” Sahut Rahwana.

Lalu mereka berdua terdiam.

Sita menatap Rahwana dengan kesal.

Rahwana menyeringai.

“Mas Iwan nggak seru banget sih!” Sita mendorong Rahwana. “Kasih waktu aku buat mikir dong seenggaknya! Amsyong dah!!”

“Jawaban kamu salah semua kok aku yang dibilang nggak seru, hehehehe,”

“Ya setidaknya dukung dulu dong antara 7 atau 1, biar kesannya kamu selalu mendukung segala keputusanku!”

“Lah itu aku mendukung semuanya kan? 1/7 loh, satu per tujuh.”

“Nggak locoooooo!” seru Sita kesal.

“Kamu lucu ih,” Rahwana mengelus kepala Sita. Lalu berbaring di ranjangnya dan mulai membuka media sosialnya.

Tak berapa lama, ia pun bertanya ke Sita.

“Sita, ini kenapa Idris nge-like postingan kamu?”

“Siapa pun boleh nge like kok, Kinasih juga boleh, Pak Banda juga boleh, Aki juga boleh, semua dedemit juga boleh kalau bisa...” gerutu Sita. Dalam hati gadis itu ‘lah memang ngapa?!’.

“Terus ini kenapa Romeo juga komen love di sini?”

“Ya kita kan saling polo.”

“Follower kamu kenapa bisa sampai ratusan ribu begini? Perasaan postingan kamu cuma 8 reels. Kamu bikin postingan apa aja sih?” desis Rahwana sambil mengernyit, “A day with my life, cara melapisi lantai marmer ratusan juta memakai wallpaper 10 ribu per meter.”

Rahwana reflek melihat ke arah lantai. Dari marmer hitam elegan, sudah berubah jadi motif kayu.

“Sita...” desisnya jadi sebal.

“Gampang diubah lagi kok.” Jawab Sita cuek, “Itu kan cuma konten.”

“Kapan kamu mau ubah lagi?”

“Kalau sempat. Aku sibuk sekolah.”

“Pulang sekolah kamu ubah lagi.”

“Aku sibuk les mandarin.”

“Habis pulang les-“

“Aku mau ke Mall sama Glady,”

“Lusa-“

“Mas Iwan kalau tak berkenan bisa kelotok sendiri itu wallpaper dari lantai marmer.”

“Kan kamu yang-“

“Kalau aku nggak bisa belajar gara-gara sibuk sama lantai, bisa-bisa aku nggak lolos ujian, nggak jadi nikah resmi tahun depan kita!” sahut Sita sambil melotot.

“Kamu bikin konten berjam-jam bisa.”

“Itu kan kebetulan ada waktu.”

“Aku kangen.”

“Oke!” Sita menutup laptopnya dan naik ke ranjang, lalu memeluk Rahwana. “Aku juga ngantuk. Matematika bikin otakku berpikir terlalu keras.”

“Soal mateknya menurutku terlalu mudah untuk-“

“Ssssttt!!” Sita menutup bibir Rahwana. “Aku yakin banget hari ini Mas Iwan sudah bekerja keras di kantor melebihi batas normal orang kantoran, sekarang jangan ngomel-ngomel lagi, Idris lah dipermasalahin, Romeo lah diomongin. Sudah merem, Kita bobok.”

Kehidupan sebenarnya dari seorang Rahwana semudah itu, hal-hal sederhana dan obrolan ringan dengan istrinya. Namun rumitnya pemikiran Sita, membuat Rahwana bahkan tidak bisa memanipulasi Sita seperti orang lain.  DI lain pihak, Sita sebenarnya sangat memahami jalan pikiran Rahwana lebih baik dari orang lain, bahkan lebih baik dari Pak Sebastian.

“Ini hapenya di- ugh!” Sita merebut ponsel Rahwana dan melemparnya ke sofa di ujung sana. “Di-istirahatkan dulu ya Pak Dirut!”

“Aku lagi-“

“Jangan kau duakan aku dengan Mbak Ipon!”

“Aku masih ada-“

Rahwana mengambil ponsel satunya lagi  dari kantong celananya, tapi Sita merebutnya juga, “Ini Mas Semsong juga singkirin dulu biar pacaran sama Mbak Ipon di ujung sana!” Sita juga melempar ponsel Rahwana yang lain ke sofa.

“Hm...”

“Tangan kamu tuh ke sini Mas.” Sita mengarahkan tangan Rahwana ke punggungnya, dan yang lain ke arah bokongnya. “Puk-puk aku.”

“Bocah...” gerutu Rahwana.

Tapi herannya tak sampai 15 menit, mereka sudah tertidur pulas dalam kondisi berpelukan.

**

Subuh, saat Matahari bahkan belum menampakkan dirinya,

Sebastian Bataragunadi memasuki bangsal perawatan tempat anggota GSA biasa diperiksa kesehatannya. Tampak dua bersaudara, si kembar Kenny dan Kenzo duduk di ranjang dalam kondisi luka parah.

Kenzo bahkan tertembak di bagian paha.

“Pakde...” sapa mereka.

Pak Sebastian mendekat dan langsung memeluk mereka berdua. “Kalian baik-baik saja?”

“Kami baik-baik saja, tapi Yoga mereka tangkap.” Isak Kenny sangat khawatir.

“Rumi? Bagaimana ini?” tanya Pak Sebastian ke salah satu seseorang di sana.

Komandan GSA, Rumi Rutherford, sedang mengatur strategi bersama beberapa anggota yang lain. Tampak ia juga sedang berusaha keras mencari cara untuk membawa Yoga kembali.

“Om katanya sedang meminta salah seorang karyawan Garnet Bank untuk melakukan pembersihan kan? Regi Einar?” Rumi malah bertanya balik padanya.

“Betul.”

“Mungkin kita bisa meminta bantuannya. Sudah saatnya ia bergerak lebih massive. Yoga bergerak di luar instruksi, tampaknya ia berusaha masuk sendiri ke markas gembong. Dan ia melakukan hal itu bisa jadi tersulut emosi karena barusan saya dengar dari Idris, setelah kemarin terlibat pertengkaran dengan Pak Regi, Yoga tak berhenti mengomel.”

“Aku kira dia bakalan mundur, Pakde, tapi ternyata dia malah menyusup sendirian. Sumpah! Sudah kucegah mati-matian!!” seru Idris Beaufort.

“Apa yang dia katakan terakhir kali?” tanya Pak Sebastian.

“Katanya aku juga bisa lebih hebat dari Regi.” kata Idris.

“Haduuuuh...”

“Tolong panggil Pak Regi kemari, Om. Saya ingin bicara dengannya. Mudah-mudahan dia bersedia membantu.” kata Rumi.

“Apa yang bisa dibantu dari si judes itu?”

“Ada beberapa nama tersangka di daftarnya, dia bisa sekaligus membereskannya.” Rumi menatap Pak Sebastian dengan wajah yakin.

Rahwana masuk ke bangsal setengah berlari. “Ini salahku.” Ia langsung membungkuk dalam-dalam di depan Rumi. “Maaf banget Om, ini salahku. Aku terlalu percaya diri dengan rencana yang kurancang tapi aku nggak memperhitungkan sifat Yoga yang cenderung labil!” sahutnya.

Wajahnya yang biasa sumringah dan tersenyum santai, kini tampak sangat khawatir dan pucat. Ia mendapat kabar dari GSA subuh tadi, dan langsung secepat kilat berangkat ke Markas.

“Wan, kini kita harus ambil strategi agak berbahaya, kamu tolong panggil Pak Regi ke sini.”

“Kalau dibutuhkan aku siap turun ke lapangan karena ini salahku juga.” Kata Rahwana sambil menyambar ponselnya.

“Tidak bisa, Iwan, kamu masa depan Garnet. Sementara GSA urusanku.” Cegah Rumi. “Semua orang ingin ikut terlibat karena nyawa Yoga dalam bahaya. Tapi maaf, kali ini kamu harus berjaga di kantor untuk menghubungi beberapa orang.”

1
Lý🪔
🤣🤣🤣🤣
humorku sebatas kalau mau pipis🤣🤣
susi anti
kesian bgt,baru siuman langsung disuruh meeting 😂😂
Daisy🇵🇸HilVi
semua pasti ada hikmahnya ya reg
endang sri sejati
ya allah.... nungguin brhari2, bacanya semenit 🥹🤣
Mayarni
lanjut thor
Lyta Thalita
tapi Rahwana yg ini dengan good looking walau badan lebih Gedhe dr org pada umum nya , gk seperti Rahwana dlm pewayangan yg muka merah rambut gimbal dan bertaring
walau sama2 nyeremin sih dua2 nya🤣🤣🤣
Lyta Thalita
kamu dpt review dari siapa regi kalau setelah kematian gk ada rasa sakit
Emi Wash
mas iwan takut regi mati beneran yo, smp mohon2 gitu.....😀😀😀
Emi Wash
wih...imbang ya karna taruhan nyowo
Emi Wash
nasibmu gi....😂😂😂😂
Emi Wash
ya salam...baru siuman dan babak belur gitu lngs di ajak meating aja....😂😂
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
hilih bu jani panik karna liat regi ga bisa ngapa"in ,klo smpe knp" kan ga menghasilkan... paham banget sayah tipe ortu kyk gitu ,jarang ada yg bisa brubah .... bisapun cmn dikit paling
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀𝐀му𒈒⃟ʟʙᴄ🍂
emang kamu mau juga dipegangin sama Iwan, Reg? 🤣🤣🤣
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
ya yg 2 org kan Regi sm Ratu kyknya ...

wah mas iwan mohon" tuh smpe nangis
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
duh , menang banyaaaaaakkk regi
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
hahahahhhhh nyebelin yakin
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
duh iwan ,sarkas bget ngomongnys 😅😅😅😅
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
wkekkkkk
Ela Zidan
kan ter hura sama kelakuan ibu jani/Puke//Puke/
✨rossy
Ratu kemana????
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!