Suatu hari hidup seorang pangeran bernama Afnan Azkiya yang mendapatkan julukan pangeran tertampan di dunia dan dia bertunangan dengan putri kerajaan paling cantik di benua manusia.
namun konflik antara kerajaan mereka terjadi karena ada Kerajaan yang telah menipu kerajaan tunangannya dengan surat palsu agar mereka berperang yang membuat kerajaan sang pangeran hancur lebur dan dia dijadikan selir pertama laki-laki di dunia dengan penuh hinaan dan ejekan namun suatu hari ternyata kebenaran terungkap yang membuat sang pangeran mencari kerajaan mana yang bersengkongkol untuk membuat kedua kerajaan berperang.
Inilah kisah seorang pangeran yang mencari kerajaan yang membuat kedua kerajaan berperang namun siapa sangka ternyata sang pangeran memiliki takdir yang lebih sulit daripada itu yang membuat dia harus melawan seluruh dunia,takdir apakah itu? ikuti kisah sang pangeran yang menantang seluruh dunia demi membalas dendam keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GEZA KUSUMA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ujian Prajurit tingkat rendah (bagian 2)
Afnan Azkiya yang sudah beristirahat selama sehari akhirnya pulih kembali dan mulai berkumpul dengan ratusan orang yang lanjut ke test yang ke 2.
Afnan Azkiya sekarang selalu di perhatikan semua orang karena bahkan bila bermain curang sedikitpun kepada dia maka mereka akan di bunuh di tempat seperti dia mendapatkan perlakuan khusus dari putri Delisa dan peri rubah.
Peri rubah mendekati Afnan Azkiya berkata dengan lembut "bagaimana istirahatmu?."
Afnan Azkiya menjawab dengan lembut "aku sudah pulih terimakasih atas bantuannya dan obatnya."
Peri rubah menggelengkan kepalanya berkata dengan lembut "tidak perlu berterimakasih sebagai kebaikan ku kamu sudah tidur bersama ku sehari bila kamu ingin tidur lagi bersamaku katakan saja karena kamu bisa memerintah semua keinginan mu yang penuh hasrat seksual mu itu."
Afnan Azkiya"..."
Afnan Azkiya bergumam dengan mengejek"apa aku memiliki hasrat seksual padamu tidak mungkin kamu jalang-jalang saja."
peri rubah pergi dan kembali duduk ke tempatnya dengan santai sambil melirik putri Delisa yang cemburu kepada peri rubah.
Raja Glimmer Wood bergumam secara perlahan"kenapa pria budak ini di sukai oleh dua wanita dan persaingannya melibatkan putri terakhir ku beruntung nya Kaka perempuannya tidak mengikuti jejaknya."
Raja Glimmer Wood berkata dengan keras "dari ribuan peserta menyisakan ratusan peserta untuk ujian ke 2 kalian akan berusaha lepas dari teknik ilusi peri rubah karena kami tidak butuh pria yang mudah tertipu dengan wanita dan berbalas kasihan."
Semua peserta yang bertanding mulai sedikit bingung karena ujian selanjutnya harus lepas dari ilusi peri rubah yang di juluki peri penggoda namun mereka tidak tahu sebenarnya peri penggoda adalah iblis penggoda yang sangat mematikan bagi pria.
Raja Glimmer Wood berkata dengan keras "sekarang kalian masuk ke portal masing-masing dan harus bertahan dari godaan peri rubah bila gagal kalian akan bisa mengikuti kembali dalam 4 tahun."
Semua orang masuk termasuk Afnan Azkiya yang sudah siap secara mental melihat dia berada di ruangan kamar yang sangat mewah dan di sana Afnan Azkiya melihat peri rubah yang sedang bangun tidur dan mencoba menggodanya dengan mendekati Afnan Azkiya dan menyentuh kepalanya.
Afnan Azkiya yang sudah terbiasa dengan wanita cantik tidak tergoda sama sekali dan hanya berbaring di ranjang dengan santai hingga test nya selesai.
Namun peri rubah memeluk Afnan Azkiya yang berbaring dan melepaskan pakaian atas Afnan Azkiya dan menyentuh tubuhnya dengan genit
Peri rubah berkata dengan menggoda "kamu lupakan saja tentang test ujian ke 2 ini dan berkeluarga dengan ku saja."
Afnan Azkiya tidak mempedulikannya dan langsung memakai pakaiannya kembali berkata dengan mengejek "ilusi yang menarik sayang sekali aku sudah pernah melihat wujudnya haha."
Peri rubah berkata dengan centil "ilusi kamu tidak berada di ilusi coba lihat baik-baik, dan juga coba kamu tampar dirimu sendiri bila merasakan sakit kamu bukan di ilusi dan bila tidak merasakan sakit kamu berada di ilusi."
Afnan Azkiya mengikuti perkataan peri rubah dan menampar wajahnya dengan keras
PANG!!!
Afnan Azkiya merasakan sakit dan mukanya memerah karena tamparan nya sendiri berkata dengan tenang "ini sihir ilusi tingkat tinggi yang di bicarakan peri rubah kepadaku sebelum mengikuti test ke 2 ini."
Peri rubah berkata dengan menggoda"selamat kamu berhasil mengikuti test ke 2 dan ini buktinya." peri rubah memberikan sebuah kertas dan bertuliskan berhasil.
Peri rubah berkata dengan lembut "terimakasih sepertinya karena diriku yang lain memberitahu mu rahasia ini jadi semakin tidak menarik oh aku juga hampir lupa kita akan bertemu lagi Bahir Azkiya atau Afnan Azkiya."
Afnan Azkiya terkejut namun hanya sebentar karena menganggap hanya ilusi dan melupakan perkataan dari ilusi peri rubah dan langsung masuk ke ilusi selanjutnya dan Afnan Azkiya seperti berada di daerah kerajaan Harmonia dan di sana melihat Bella Caily yang sedang kesal kepadanya .
Bella Caily berkata dengan mengejek "oh ini selir laki-laki ku yang melarikan diri."
Afnan Azkiya berkata dengan lembut "aku bukan selirmu tapi suamimu apa kamu tidak ingat?."
Bella Caily tertawa kecil berkata dengan dingin "oh suamiku apa ini lelucon kamu hanya penghangat tempat tidur ku jalang."
Afnan Azkiya berkata dengan tegas "ternyata hanya ilusi lagi lebih baik kamu mati saja."
Namun sebelum Afnan Azkiya menyerang tiba-tiba Afnan Azkiya terdiam dan melihat anak perempuan yang cantik dan juga anak laki-laki yang tampan mencoba melindungi ibunya.
Anak perempuan Berkata dengan sedih "ayah apa kamu akan membunuh kami.".
Afnan Azkiya berkata dengan tegas "kalian hanya ilusi aku tidak akan tertipu oleh Kelian."
Anak laki-laki berkata dengan lembut"ayah,ayah memang selir dari ibu kami dan kami keturunannya kenapa ayah melarikan diri dan meninggalkan kami apa ayah tidak ingin bertemu kita lagi."
Afnan Azkiya merasa seperti tubuhnya gemetar hebat karena mendengar kan perkataan Anak laki-laki karena bagi Afnan Azkiya anak dirinya lebih berarti dari pada nyawa semua orang di dunia ini jadi bila anaknya mati karena seseorang maka Afnan Azkiya akan berubah langsung ke wujud aslinya yang mengerikan.
Bella Caily berkata dengan marah "sekarang kamu paham kamu hanya selir ku tapi aku bersedia melahirkan kedua anakmu dan kenapa kamu melarikan diri dari kerajaan."
Afnan Azkiya berteriak sekeras-kerasnya dan memukul dirinya dengan keras hingga berdarah agar keluar dari ilusi ini namun Afnan Azkiya merasakan sakit yang artinya bukan ilusi pikir Afnan Azkiya.
Bella Caily berkata dengan lembut "aku akan melupakan apa yang terjadi dan kembali dengan ku sebagai selir yang baik."
Afnan Azkiya tidak bergerak hanya berdiri seperti patung Bella Caily mendekati Afnan Azkiya memeluknya namun saat sudah memeluknya Bella Caily mengeluarkan pisau kecil dan hampir menusuk Afnan Azkiya.
Afnan Azkiya yang insting nya semakin tajam dan merasakan pisau kecil yang akan di tusuk langsung menendang dada Bella Caily dengan keras hingga terpental jauh dan menabrak kedua anak kecil itu.
Afnan Azkiya bergumam "ilusi ini benar-benar membuatku mempercayainya seperti dunia nyata bila aku melawan peri rubah sepertinya seperti menggali kubur sendiri."
ilusi Bella Caily dan kedua anaknya akhirnya hilang seperti kabut dan Afnan Azkiya di pindahkan ke tempat di mana dia melihat semua keluarganya terbunuh dan terus-menerus di perlihatkan secara berulang yang membuat Afnan Azkiya mengeluarkan air mata dengan deras seperti air terjun.
Afnan Azkiya memukul dirinya kembali dengan keras hingga mengeluarkan darah namun Afnan Azkiya tetap merasa sakit Afnan Azkiya mencoba menusuk tangannya hingga mengeluarkan darah dari tangannya.
Afnan Azkiya berteriak dengan keras "sadar-sadar ini hanya ilusi." terus memukul dirinya sampai berbaring lemas namun tetap saja tidak sadar namun Afnan Azkiya melihat cahaya yang sangat terang dan mencoba berjalan dengan lemas namun ilusi melihat keluarganya terbunuh membuat tubuhnya terasa lemas dan tidak bisa bergerak.
Afnan Azkiya mengigit lidah nya dengan keras hingga berdarah dan terus berjalan menuju cahaya yang sangat terang dan akhirnya dia berhasil selamat dari ilusi tersebut dan kembali ke arena dengan menarik nafas lega.
Peri rubah bergumam dengan perlahan "kenapa dia seperti habis di siksa oleh ilusi bukannya dia hanya budak,oh aku ingat dia dia pasti melihat keluarganya di bunuh terus menerus padahal ini belum kemampuan ilusiku sebenarnya hanya 10% saja tapi manusia sudah masuk ilusi ini benar-benar lemah."
Raja Glimmer Wood berkata dengan keras "karena peserta terakhir sudah muncul coba kalian tunjukkan surat yang sudah di berikan oleh ilusi peri rubah."
Semua orang mengeluarkan nya termasuk Afnan Azkiya namun ada ratusan orang yang tidak dapat surat tersebut dan mereka langsung di usir dan bisa kembali dalam 4 tahun lagi.
Afnan Azkiya berbaris dengan puluhan orang yang tersisa untuk menunggu ujian selanjutnya Afnan Azkiya melirik semua orang dan mereka semua mukanya pucat seperti melihat siksaan paling kejam di dunia ini.
Raja Glimmer Wood berkata dengan keras "karena hanya menyisakan 60 orang untuk test ketiga akan di lewat dan akan langsung masuk ke test ke 4 yaitu bertanding satu sama lain seperti test pertama namun bedanya kalian akan bertanding secara perorangan dan yang berhasil hanya 20 orang dan yang gagal akan diberikan beberapa hadiah menarik dan untuk yang berhasil dari 20 orang kalian akan mendapatkan satu wanita yang masih perawan,beberapa barang berharga dan juga ratusan ribu koin emas."
Raja Glimmer Wood berkata kepada Afnan Azkiya dengan tegas "kecuali kamu Bahir kamu sudah dimiliki oleh putri ku jadi kamu tidak akan dapat wanita kamu paham."
Afnan Azkiya mengaguk berkata dengan tegas "tentu saja aku disini bukan untuk wanita tapi untuk tujuanku dan putrimu juga tahu karena aku sudah memberitahunya."
Raja Glimmer Wood bertanya kepada putri Delisa dengan lembut "putriku apa tujuan pasanganmu itu."
Putri Delisa menjawab dengan lembut "tujuannya dia ingin menjadi kekasihku dan juga berambisi untuk menaklukkan semua kerajaan di dunia ini."
Afnan Azkiya bergumam dengan mengejek"aku ingin menjadi kekasihmu sungguh lucu aku hanya memperalat mu sampai tujuanku berhasil."
Raja Glimmer Wood mengerutkan dahinya bertanya dengan tegas kepada Afnan Azkiya"apa kah seperti itu Bahir Azkiya?."
Afnan Azkiya berkata dengan lembut "untuk yang pertama itu hanya keinginan putrimu namun kedua memang benar itu tujuanku tapi selama beberapa hari bersama dirinya aku menjadi cinta kepada putrimu itu yang mulia."
Peri rubah berkata dengan menggoda "oh ternyata seperti itu tapi apa kamu lupa kamu pernah mandi bersama ku dan putri Delisa secara bersamaan dan akhirnya kita juga tidur bersama hehe."
Semua orang "..."
Muka putri Delisa memerah karena dilihat semua orang karena dia menyukai budak laki-laki yang sangat jarang terlihat namun Raja Glimmer Wood hanya menghela nafas dengan berat.
Ratu Glimmer Wood bergumam "putri ku memang pintar memilih pria tapi dia sudah tidak ada kejantanan nya, lupakan saja putri ku sudah berumur 17 tahun harus memang memiliki kekasih untuk dirinya."
Raja Glimmer Wood berkata dengan keras "karena dalam 3 hari kalian bertanding kalian boleh beristirahat di tempat penginapan yang kami sewakan untuk kalian dan semoga kalian berhasil dalam pertandingan selanjutnya."
Semua orang bubar termasuk Afnan Azkiya namun Afnan Azkiya di tahan oleh ekor peri rubah dan menariknya dengan lembut untuk dibawa ke kamarnya.
Putri Delisa mengikuti mengikuti peri rubah dan Afnan Azkiya dari belakang untuk ke kamar peri rubah dengan tersenyum menawan.