NovelToon NovelToon
Princess Of 100 Talents

Princess Of 100 Talents

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: xialin12

100 tahun yang lalu, seorang wanita bernama Xia Lin Yao, wanita yang memiliki banyak bakat, bahkan memiliki perguruan yang begitu besar. Pada suatu hari beberapa pembunuh bayaran berhasil menyelinap ke dalam perguruannya, saat dia sedang bermeditasi. Dan dia pun berhasil di tangkap oleh mereka.

Namun saat berhadapan dengan orang yang memerintahkan pembunuh bayaran itu, dia meledakan diri untuk membunuh semua musuhnya, dan saat dia terbangun, dia sudah berada dalam tubuh seorang wanita yang begitu lemah.

"Dimana aku? Kenapa aku berada di dalam tubuh wanita yang lemah ini?

**
Jangan lupa untuk mendukung cerita Xia Lin 😊😊

Dan di mohon untuk tidak melakukan plagiat pada karya orang lain. Terima kasih 🙏😊.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xialin12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab #9

Braaak !

Pintu kamar nyonya Liu terbuka dengan keras, dan yang melakukannya adalah selir Qian.

Nyonya Liu dan bibi Hong yang berada di kamar terkejut, karena gebrakan pintu kamarnya yang begitu keras oleh selir Qian itu.

Selir Qian dan pelayannya masuk ke dalam kamar nyonya Liu tanpa permisi, tatapan selir Qian begitu tajam pada nyonya Liu.

"Dasar kau wanita sakit-sakitan! Berani sekali kau mengajari anakmu yang tidak berguna itu untuk melawan anakku!" Seru selir Qian pada nyonya Liu.

"Selir Qian, apa maksud ucapanmu? Aku tidak mengerti." Ucap nyonya Liu dengan pelan.

"Berhenti berpura-pura! Aku tahu kau yang sudah mengajari anakmu itu supaya berani berteriak dan memukul Fang Yin. Dan kau juga yang menyuruhnya menyebarkan berita yang sedang banyak di bicarakan di luar sana."

"Selir Qian, tolong jaga bicara anda di depan nyonya." Tegur bibi Hong.

"Kau! Beraninya kau memerintahku, dasar pelayan rendahan!" Selir Qian menatap bibi Hong seperti serigala ingin memakan orang.

"Cukup. Selir Qian, aku sama sekali tidak tahu apa yang kau katakan. Aku bahkan tidak tahu berita apa yang sedang di bicarakan di luar sana." Ucap nyonya Liu.

"Tidak perlu berbohong. Xia Li Wei, kau hanyalah seorang istri yang tidak pernah di lihat oleh tuan perdana menteri, dan juga kau adalah wanita yang sakit-sakitan. Jadi jangan pernah berfikir kau dan anak tidak bergunamu bisa membuat tuan memperhatikanmu."

Nyonya Liu diam.

"Jika putri mu berani menyakiti Fang Yin lagi, aku akan membuat kalian di usir dari kediaman ini!"

prok prok prok prok

Selir Qian dan nyonya Liu terkejut mendengar suara tepuk tangan dari arah pintu.

Selir Qian menoleh dan melihat Lin Yao berdiri di depan pintu sedang menatapnya dengan tajam. Seketika tubuh selir Qian bergetar karena tertekan oleh tatapan Lin Yao yang sangat menakutkan.

"Pintar sekali kau berkata selir Qian. Seorang selir sungguh sangat berani berbicara dengan keras kepada istri sah. Benar-benar mengagumkan." Ucap Lin Yao dengan nada dingin.

Selir Qian tersentak, dia tidak menyangka jika Lin Yao akan berani berkata seperti itu, di tambah Lin Yao berhasil membuat selir Qian tertekan hanya dengan tatapannya saja.

Lin Yao berjalan masuk melewati selir Qian yang berdiri di dalam kamar ibunya, dan berdiri di depan tempat tidur.

"Kau, beraninya kau...."

Lin Yao melemparkan secarik kertas pada selir Qian, di atas kertas itu ada sebuah resep obat.

"Beraninya seorang selir memberikan obat yang membuat istri sah menjadi orang yang sakit-sakitan. Apa kau pikir jika aku ini sudah mati, selir Qian?" Ucap Lin Yao.

Selir Qian menatap kertas di atas lantai yang di lemparkan oleh Lin Yao tadi.

Kedua mata selir Qian membulat setelah membaca tulisan di atas kertas itu.

"Ini.... ini adalah...."

"Itu adalah resep obat yang di berikan tabib suruhanmu, beberapa bulan yang lalu ibuku sakit dan kau dengan berpura-pura baik membawa tabib untuk memeriksa ibu, tetapi obat yang di berikan tabib itu bukanlah obat untuk menyembuhkan ibuku, melainkan untuk membuat ibuku terus sakit dan mati perlahan."

Tubuh selir Qian gemetar, tangannya mengepal menahan ketakutannya pada Lin Yao, yang telah mengetahui rahasia yang selama ini dia sembunyikan.

Melihat reaksi selir Qian, Lin Yao yakin semua yang dia katakan adalah benar.

"Lebih baik aku membawa ibuku keluar dari sini."

Selir Qian yang tidak bisa berkata apa-apa menatap Lin Yao dan nyonya Liu dengan rasa tidak suka yang semakin besar.

"Kalian berdua, lihat saja kalian tidak akan bisa hidup tenang disini!" Ucap selir Qian sebelum akhirnya dia berjalan dengam cepat keluar dari kamar nyonya Liu.

Setelah melihat selir Qian pergi, nyonya Liu meraih tangan Lin Yao.

Lin Yao yang merasa tangannya di sentuh, menoleh dan duduk di sisi tempat tidur ibunya.

"Ada apa ibu?" Tanya Lin Yao dengan lembut.

"Lin'er, ibu tidak pernah melihatmu bersikap seperti tadi. Kau pasti sudah sangat menderita disini."

Lin Yao tersenyum "Ibu, bisakah kita keluar dari rumah ini?"

Nyonya Liu tertegun, selama ini mereka memang sudah sangat menderita di kediaman Liu. Tetapi nyonya Liu tidak pernah sedikitpun berfikir untuk keluar dari rumah itu.

"Lin'er, rumah ini adalah pemberian dari nenek dan kakekmu, sebagai hadiah pernikahan ibu dan ayahmu. Bagaimana bisa kita pergi dari sini?"

"Ibu, kita akan mendapatkan rumah ini lagi. Dan tentu saja hanya kita yang akan tinggal disini nantinya."

"A... apa maksudmu Lin'er?"

Lin Yao memeluk tubuh nyonya Liu.

"Ibu, Lin'er tidak ingin melihat ibu selalu di tindas seperti tadi oleh selir Qian. Sekarang Lin'er sudah bisa mencari uang dengan mengobati orang lain, jadi kita bisa tinggal di luar kediaman Liu ini."

Nyonya Liu mengusap punggung Lin Yao, dia mengerti bagaimana perasaan putri satu-satunya itu.

"Biarkan ibu memikirkannya." Ucap nyonya Liu seraya melepaskan pelukan mereka.

"Ibu."

Nyonya Liu tersenyum "Paman pertama mu (kakak dari nyonya Liu) memberikan ibu sebuah paviliun, dan sekarang paviliun itu di tempati oleh salah satu anggota keluarga Xiao. Jadi kita harus memberitahu mereka terlebih dahulu sebelum kita keluar dari kediaman Liu ini."

"Paviliun?"

Nyonya Liu mengangguk "Benar, ibu dan paman tertuamu tidak ingin siapapun tahu mengenai paviliun itu, jadi untuk merahasiakannya ibu meminta tolong pada keluarga Xiao untuk menempatinya sementara waktu."

Lin Yao mengangguk mengerti.

Nyonya Liu membelai rambut Lin Yao dengan lembut.

"Jika memang kita sudah tidak bisa tinggal disini lagi, dan kau ingin pergi dari kediaman Liu ini. Maka aku sebagai ibumu akan ikut denganmu."

1
Erlina Ibrik
Luar biasa
Erlina Ibrik
Hai Author ,aku baca cerita ini utk yg semiannual kalinya /Drool/
Erlina Ibrik: sekian kalinya*
total 1 replies
Sintia Sinta keyla
w cukup sampai disini.
w gak dapat motivasi hidup apapun dr cerita ini.
sekian. terima kasih
Sintia Sinta keyla
w murka, kalo wanita cantik tapi gak punya otak.
MC kaga sempurna Dimata w.
Desi Manis
rumah bordil yg benar itu thor ......
rumah bordil = rumah tempat pelacuran
rumah bordir = tempat untuk bordir ( semacam sulam ) untuk kain sebagai hiasan ataupun sebagai badge atribut
Leni Ani
ayo tu tanda2 permaisuri hamil😊
yee akan laucing pangeran kecil😊😘
Neng Alifa
habisin aja perdana menterinya
Neng Alifa
kok aku ngerasa lin'er ini kaku.membosankan.flat .ky gak ada mnja manisnya gitu ngomongnya juga masih saya ,yng mulia terus /Grimace/
Neng Alifa
rebusin kunyit pake madu /Grin/
Neng Alifa
ambeyen kayanya
Neng Alifa
njirr lebaran gak tuh /Grin/
Siti Hadijah
Luar biasa
Leni Ani
😆😆😥😥😁
fitri
Luar biasa
oktaa
polos sekali 😭
oktaa
oon
Leni Ani
itu kayak nya anak selir kan yin fang🤔🤔
Vea Love
/Rose//Rose/
oktaa
percaya diri banget lu kadal afrika
oktaa
to the poin banget ye bang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!