"Aku tidak ingin terus seperti ini, aku ingin diakui sebagai istrimu didunia dan dihati mu, aku tidak ingin menjadi istri yang hanya dijadikan istri panjanganmu saja..." Ingin sekali Tania berteriak menyampaikan rasa sakit dihati nya saat melihat suami nya malah asik bercanda ria dengan mantan nya,
mampukah Tania merebut hati suami nya yang hanya bersikap acuh dan dingin pada nya? ataukah Tania akan meninggalkan Dion dan mencari pelabuhan baru di hati nya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Ratnasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34) Menahan lapar
Dan pada akhirnya pertemuan nya dengan suami pun terjadi juga, pelayan datang memanggil nya yang sedang sibuk menonton tv, memberitahu jika Dion sudah menunggu dimeja makan, dengan kepala tertunduk Tania menuju dapur berjalan dibelakang Pelayan, sungguh rasanya Tania kehilangan muka....
Sampai dimeja makan, Tania langsung duduk disamping suaminya tapi masih dengan kepala tertunduk, ia sangat enggang untuk sekedar mengangkat wajahnya.....
"Apa ada yang ingin kamu sampaikan pada saya, misalnya permintaan maaf karna masuk kamar mandi saat saya sedang mandi?...."Tania menggigit bibir bawahnya ingin meminta maaf tapi lidah nya terasa keluh untuk mengeluarkan satu kalimat pun, sementara Dion bertumpu pada tangan nya menunggu Tania meminta maaf dan memberikan alasan.....
"Maafkan saya tuan, tadi itu saya benar-benar tidak sengaja, saya mana tau kalqu tuan sedang mandi, saat saya bangun dari tidur saya terkejut karna jam sudah mengarah keangka 8, jadi saya buru-buru masuk kamar mandi, niatnya mau mandi, tapi sumpah tuan saya tidak bermaksud lancang...."Tania mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V,......
"Baiklah kali ini saya terima alasan kamu, tapi tidak lain kali, kamu lolos dari hukuman, jika sampai terulang lagi jangan salahkan saya kalau anakonda saya yang langsung menghukum mu, apa kamu tau dia itu sangat ganas....."Tania membelalakkan matanya, secepat kilat ia menggeleng membuat Dion tertawa keras, hingga pelayan yang berbaris tak jauh dari mereka kebingungan dengan tawa Dion yang begitu nyaring...
Usai makan malam dengan suasana yang penuh kecanggungan bagi Tania, mereka pun selesai, Tania memilih untuk kembali menonton film kartun kesukaan nya sementara Dion Kembali kekamar entah apa yang dilakukan pria itu Tania tidak mau ambil pusing, terserahlah pria mau melakukan apa Tania tidak perduli.....
.....
Dilain tempat, Monika sedang asik bercinta dengan Om Jack, sepertinya berhubungan intim sudah menjadi jandu untuk Monika, sudah banyak pria yang ia kenal untuk sekedar melayani hasrat seksual mereka tapi sayangnya Dion malah tak pernah menyentuhnya....
"Sayang sampai kapan sih kita akan seperti ini terus, aku ingin bersama kamu setiap saat memadu kasih dan cinta setiap waktu, apa kamu tau tidak melakukan nya dengan mu melebihi 8 jam membuat ku frustasi...."Om Jack merengek seperti bayi, ia menatap gadis yang usianya 15 tahun darinya...
"Sabarlah om tunggu sampai semua rencana kita berhasil, apa om mau semua rencana yang sudah kita susun sejak awal berantakan?...."
"Tidaklah, kita berjalan sudah sejauh ini, cepat jebak dia agar kita bisa mengambil semua hartanya dan hidup bersama, tapi sebagai hadiah kesabaran ku aku ingin malam ini kau melayaniku sampai pagi...."Om Jack mulai menggerakkan kembali pinggulnya menghantam milik Monika, memang keduanya masih bersatu, belum mencabut benda pusaka milik Jack dari lubang milik Monika....
Mereka pun Kembali bergulat tanpa henti, menjadikan ruangan itu jadi saksi perbuatan keji mereka, Monika terus mendesah mengeluarkan kenikmatan yang ia rasakan hingga puncak kenikmatan pun ia rasakan, berhenti beberapa menit lalu kembali melanjutkan permainan panas mereka, sepertinya Om Jack memang menginginkan Monika hingga pagi.......
.....
Pagi harinya Tania dan Dion sudah berada dikantor, seperti biasanya mereka akan sibuk dengan pekerjaan masing-masing, setelah jam istirahat, Tania pun menuju Restoran usai mendapat izin dan sang suami,....
"Ehhh tumben ibu sekertaris mau makan bareng kita nih Gi,...."Ujar Gita saat melihat Tania membawa nampang dan duduk diantara mereka....
"Apaan sih Git,maklum lah Tuan Dion memberikan aku pekerjaan yang sangat banyak jadi biasa jam Istirahat ku terlewat, seandainya aku bisa milih aku pasti akan lebih memilih pekerjaan ku dulu saat bersama kalian, jadi sekertaris Tuan Dion capeknya minta ampun, masih untung aku di kasih Jam istirahat...."Gita dan Dion saling pandang, kasihan pada sahabat nya itu karna terlihat dari raut wajahnya Tania seperti sangat tertekan....
"Yang sabar saja bestie, yang penting kan gajinya juga gede, ngak kayak kita, nikmatin aja suka dan duka nya....."Gita menepuk bahu sahabatnya seolah memberikan semangat, Tania hanya tersenyum tipis menyembunyikan perasaan nya yang sangat kacau, sebenar nya ia sangat ingin menceritakan semua nya pada Gita tapi lagi dan lagi ia takut jika sahabat nya itu keceplosan dan menghancurkan segalanya tentu nya Tania tidak ingin disalahkan.....
Usai jam istirahat, Tania pun kembali kemeja kerja nya, ia juga memesan makanan untuk sang suami, pria itu belum makan siang...
Tok tok tokk.....
Tania mengetuk pintu, tapi tak ada jawaban, ia pun memberikan diri untuk membuka pintu, tapi seketika tarikan napas terdengar dari hidung nya saat melihat nenek lampir sedang duduk diatas pangkuan Dion, Tania melihat makanan yang ia bawa, niat hati ingin memberikan nya pada Dion malah ia membawa nya kemeja kerja milik nya....
"Kamu tidak sopan sekali Tania, masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, sayang dia benar-benar tidak sopan sama kamu...."Monika menegur Tania yang kini duduk di meja kerja nya, ia tak menghiraukan teguran Monika dan kembali mengutak atik laptopnya...
"Tania apa kamu tidak mendengar teguran dari Monika?...."Dion ikut bicara saat melihat Tania diam saja....
"Saya rasa sekeras apapaun saya mengetuk pintu tidak akan terdengar oleh Tuan dan Nonya yang sedang sibuk berpacaran,...."menatap Dion kesal, ia pun tak ingin menghiraukan kedua pasang bucin itu, fokus pada pekerjaan nya itu adalah pilihan yang paling tepat....
Dion melirik makanan yang berada diatas meja Tania, ia yakin makanan itu untuknya tapi Tania sungkan untuk memberikan nya, ingin sekali Dion menyuruh Monika untuk turun dari pangkuan nya dan menyantap makanan itu, jujur saja Dion sangat lapar, tapi untuk menjaga perasaan Monika ia pun terpaksa membiarkan Monika duduk dipangkuan nya dan menahan rasa lapar nya.....
"Tahan tuh lapar sampai Sore, aku ingin lihat sejauh mana Tuan Dion bertahan...."Tania tersenyum saat menangkap basah Dion melihat makanan yang ia bawa dan sekali-kali mengelus perutnya.....
"Sayang bagaimana kalau kamu masuk kekamar untuk beristirahat, aku tau kamu pasti lelah kan, aku ingin menyelesaikan pekerjaan ku dulu nanti aku susul...."Dion memberi saran agar Monika pergi dari ruang kerjanya karna ia sudah sangat lapar, jika ia mengatakan yang sebenarnya pasti wanita nya itu akan merajuk dan mendiami nya....
"Ide yang bagus, aku masuk kamar dulu ya, jangan lupa menyusul ku, aku sangat merindukan kamu...."Dion mengangguk cepat, kemudian Monika pun masuk kedalam kamar nya,setelah memastikan Monika sudah masuk dengan gesit ia pun bangkit dan mengambil makanan dari meja Tania....
Tania tentu saja terkejut melihat tingkah suaminya, tapi ia hanya diam saja membiarkan Dion makan, ia tau jika lelaki itu sudah sangat kelaparan.....