Saat Kaisar Ryu telah berhasil membunuh musuh Klan Liu, Liu Ryu berniat untuk pergi ke Dunia Tiantang untuk membuat perhitungan kepada Kaisar Langit karena mereka telah mengganggu ketenangan Kekaisaran Awan juga ingin membunuh Keluarganya.
Untuk pergi ke Dunia Tiantang bukanlah perkara mudah, dimana Liu Ryu harus menjelajahi berbagai tempat karena dia bukan dari Dunia Tiantang.
Dalam perjalanan tersebut Liu Ryu menemukan pengalaman baru sehingga dia semakin kuat.
Apakah Liu Ryu berhasil pergi ke Dunia Tiantang???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyelidikan
Setelah berjalan setengah hari Ryu melihat masih ada dua rombongan yang yang baru menuju Goa tersebut. Rombongan pertama berjumlah 5 Orang dan rombongan Kedua adalah 2 Orang.
Dimana rombongan pertama Ryu melihat kelima Pemuda yang berada di Restoran dimana tempat mereka bertemu.
Sedangkan Rombongan kedua adalah Sosok wanita bercadar yang pernah berpapasan dengan Ryu dan Wu Tian sebelumnya.
Setelah semua memasuki Goa tersebut, Ryu dan Wu Tian langsung menyusul masuk dengan jarak sekira tidak diketahui mereka.
Di sebuah lorong Goa tersebut sangatlah luas bahkan mampu menampung 20 orang sekali berjalan serentak.
Setelah berjalan beberapa waktu, mereka berdua pun telah mencapai ujung Goa tersebut disambut hamparan Gurun pasir berwarna kuning kecoklatan.
Ryu sengaja tidak mengambil jalur kedepan namun dia lebih memilih jalur bagian kiri dari mulut Goa tersebut.
Setelah berjalan tanpa arah, Ryu hanya berjalan menuruti instingnya saja yang selalu diikuti oleh Wu Tian.
Mereka berdua pun terus berjalan menyusuri luasnya Gurun tersebut yang kemudian mereka melihat ada satu pohon yang tumbuh di tengah padang Gurun tersebut.
Setelah melihat matahari sudah tidak menampakkan diri lagi Ryu mengajak Wu Tian membuat sebuah Kemah dan didirikan juga sebuah tenda kecil dekat pohon tersebut.
Api unggun pun terlihat, Ryu mengeluarkan beberapa potongan daging untuk dimasak sebagai pengganjal perut.
Selesai makan Wu Tian langsung masuk ke dalam kemahnya, sedangkan Ryu masih berdiam seakan memikirkan sesuatu bergegas membuat Formasi Pelindung Yin-Yang Kura-kura lalu membaringkan tubuhnya yang sudah diberi alas kemudian tertidur dibawah tenda miliknya tersebut.
Pada keesokan pagi Ryu dan Wu Tian kembali melanjutkan perjalanan sambil mencari Sumberdaya tingkat Surgawi keatas ataupun Harta langit.
Di dalam perjalanan Ryu mendengar sebuah pertarungan dibalik tebing di depan mereka.
Setelah sampai di tempat pertarungan, Ryu melihat dua sosok wanita bercadar sedang bertarung melawan Kalajengking Gurun yang berjumlah 10 Ekor.
Setelah beberapa saat kedua Gadis bercadar tersebut sudah tidak berdaya lagi karena sudah banyak mengalami luka.
Dari kejauhan Ryu yang mengamati pertarungan tersebut, kemudian mengambil tindakan.
" Wu Tian, kamu tunggu disini... aku akan membantu kedua wanita itu." Ucap Ryu seraya melesat cepat ke arah pertarungan.
" Wuush." Sebuah bayangan hitam melesat cepat menuju ara pertarungan.
Didalam pertarungan terlihat kedua wanita itu sudah terlihat pasrah.
Kelompok Kalajengking tersebut melancarkan serangan terakhir mereka dengan ganas untuk membunuh kedua wanita itu.
" Craaash... Craaash."
Ekor kedua Kalajengking Gurun yang ingin menyerang tersebut putus dalam satu tebasan bercampur Elemen Petir.
Terlihat sosok Pemuda memegang sebuah Pedang Hitam bercampur Petir berdiri di tengah Pertempuran tersebut.
Tidak ingin menunggu lama, Ryu langsung melesat dengan kecepatan tertingginya menyerang sekelompok Kalajengking Gurun tersebut.
" Slaaash... Slaaash... Slaaash."
Tebasan demi tebasan dari Pedang Naga Petir memotong leher semua Kalajengking Gurun dengan mudah.
Melihat kejadian tersebut kedua wanita tersebut membulatkan matanya dengan rahang terbuka.
Mereka tidak menyangka bahwa sosok Pemuda tersebut menebas leher Kalajengking Gurun yang begitu keras seperti memotong benda lunak.
Setelah menyelesaikan pertarungan, Ryu langsung mendekati kedua wanita tersebut.
Dia pun memberikan 2 jenis Pil kepada masing-masing wanita tersebut yang kini sudah terlepas dari Cadarnya dan tampak sebuah wajah putih mulus dengan bibir yang memerah.
"Minumlah Pil itu! Itu akan memulihkan tubuh kalian... Kemudian yang Satunya lagi membantu memulihkan Qi kalian yang banyak terkuras." Ucap Ryu.
Tanpa menunggu lama mereka berdua pun menelan kedua Pil tersebut, dengan sekejap tubuh mereka pulih seperti tidak pernah terluka. Qi mereka kembali seperti semula.
Dengan cepat Ryu langsung melesat jauh dimana awalnya Wu Tian bersembunyi.
" Saudara Rou Lyn... Sepertinya kita belum sempat berterimakasih kepada Pemuda itu. Bahkan kita belum tau namanya" Ucap salah satu dari mereka.
" Saudari Xia Yun benar... Pemuda itu tidak hanya kuat, tetapi Juga tampan dan baik" Ucap wanita bergaun merah yang tidak lain adalah Sheng Rou Lyn.
" Bagaimana Saudari Rou Lyn tau bahwa dia orang baik?" Tanya wanita lain yaitu Xin Xia Yun.
" Saudari Xia Yun, fikirkan saja! Bagaimana dia menyelamatkan nyawa kita dan juga memberikan Pil yang sangat berharga dengan cuma-cuma?" Ucap Sheng Rou Lyn seraya menggelengkan kepala.
" Lagi pula, jika dia berniat buruk kepada kita. Sudah pasti dia akan melakukan hal yang buruk saat kita sudah tidak berdaya tadi." Lanjut Sheng Rou Lyn.
" Benar juga... Apa Saudari Rou Lyn menyukainya?" Tanya Xin Xia Yun.
" Haaahh... Wanita mana yang tidak menyukai seorang Pemuda gagah dan tampan apalagi bersikap baik. Aku yakin Saudari Xia Yun juga tertarik kepada Pemuda itu." Ucap Sheng Rou Lyn seraya menggoda Xin Xia Yun.
" Sudahlah, jangan fikirkan lagi... lebih baik kita fikirkan bagaimana mencari sesuatu yang berharga disini! Aku harap kita akan lebih kuat lagi untuk menyelamatkan Yang Mulia Kaisar dan Yang Mulia Permaisuri dari penjara bawah tanah." Tutup Sheng Rou Lyn kemudian bangkit mengambil Inti Roh Kalajengking Gurun tersebut.
Mereka berdua langsung beranjak dari tempat itu, kemudian menyusuri berbagai tempat mencari tempat dimana Harta dan Sumberdaya berada.
*******
Di sisi lain, Ryu yang sudah melesat jauh dari kedua wanita tersebut. Ryu dan Wu Tian masih belum menemukan tanda-tanda tentang dimana keberadaan Harta ataupun Sumberdaya.
Kini terlihat beberapa kelompok beranggotakan lebih dari seratus orang dalam satu kelompok sedang berjalan bergerak lumayan jauh dari Ryu dan Wu Tian yang juga ikut mencari Sumberdaya.
Ryu dapat merasakan bahwa beberapa sosok tersebut sudah mencapai Pendekar Surgawi, sedangkan yang lain hanya mencapai Pendekar Langit tahap menengah.
Melihat hal tersebut, Ryu hanya tersenyum sambil menatap ke arah langit
" Sepertinya hari sudah mulai gelap. Sebaiknya kita mencari tempat untuk beristirahat." Ucap Ryu
" Dewa Agung... Bukankah sebaiknya kita ikuti mereka? Lagi pula aku merasa belum merasa kelelahan." Ucap Wu Tian terlihat bersemangat.
" Kadang manusia meremehkan sesuatu yang kecil. Sikap penuh semangat dan ambisi berlebihan kadang membuat kita sangat kuat, namun sebaliknya mereka telah membuka celah mereka kalah dalam segala hal. " Ucap Ryu.
" Sekalipun kita tidak merasa kelelahan apapun, tapi setiap makhluk hidup membutuhkan istirahat. Sang Pencipta menciptakan malam adalah sebuah tanda bahwa kita harus menghentikan aktifitas kita. Lagi pula kita tidak diburu waktu." Ryu menutup pembicaraan seraya mengeluarkan beberapa perlengkapan kemudian mendirikan sebuah kemah di tengah padang gurun tersebut.
Begitupun dengan Wu Tian, dia juga dengan sigap mendirikan tenda untuknya.
Tidak lupa Ryu menciptakan Formasi Yin-Yang Kura-kura di sekitar kemah mereka kemudian mengisi perut.
Selesai makan, Ryu dan Wu Tian masuk ke kemah masing-masing untuk beristirahat.
Sebenarnya Ryu dan Wu Tian bisa kembali ke Dunia Quzhu. Hanya saja Ryu tidak ingin mengganggu proses Kultivasi Liu Jiang Yu yang dibantu oleh Istrinya yang lain.
Begitupun dengan Wu Tian, dengan melakukan petualangan seperti itu, pengalaman baru akan bertambah.
*******
Pada keesokan pagi Ryu dan Wu Tian melanjutkan perjalanan kini mengambil ke arah Timur.
Setelah berjalan cukup jauh akhirnya mereka menemukan sebuah danau yang dikeliling pepohonan yang rindang.
Tidak lama kemudian mereka mendengar sebuah pertarungan yang tidak jauh dari mereka Berada.
Ryu pun langsung melesat ke arah tersebut hingga melihat sebuah pertarungan antara 2 kelompok dimana 50 kelompok memakai pakaian serba Hitam melawan 5 Kultivator lainnya.