"Aku ingin bercerai karena aku sudah tahu maksud busuk mu! Tidak ada hubungannya dengan Rose! Aku tidak pernah mencintaimu sejak awal. Kau telah merampas posisi Rose sebagai istriku!"
"Selama aku tidak menandatangani surat cerai, itu tetap dianggap selingkuh! Dia tetaplah perusak rumah tangga!"
Setiap kali Daisy melawan ucapan Lucifer, yang dia dapatkan adalah kekerasan. Meskipun begitu dengan bodohnya dia masih mencintai suaminya itu.
"Karena kamu sangat ingin mati, aku akan mengabulkannya!"
Kesalahpahaman, penghianatan, kebohongan. Siapa yang benar dan siapa yang salah. Hati nurani yang terbutakan. Janji masalalu yang terlupakan. Dan rasa sakit yang menjadi jawaban.
Apakah kebenaran akan terungkap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little turtle 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jika Kamu Bisa, Mengapa Aku Tidak?
Saat itu, setelah konser selesai, Lucifer mengajak Rose ke kafe yang dulu sering mereka kunjungi. Kafe yang ada di depan SMA X itu direkomendasikan oleh Rose, karena dia alumni sekolah itu.
Begitu dia masuk, Lucifer mendengar suara yang dikenalnya. Dia menoleh dan terkejut melihat penampilan Daisy yang tak biasanya. Namun setelah melihat Zyran di seberangnya, wajahnya langsung berubah gelap.
"Kapan kamu jadi begitu populer? Apa kamu di sini sedang berselingkuh?"
Rose menyadari perubahan mendadak dari ekspresi Lucifer dan melihat ke arah dia melihat juga. Setelah melihat Zyran, dia tiba-tiba merasa sangat senang karena ada bahan untuk mencela Daisy.
Dia berpura-pura heran dan berkata, "Ah, Kakak? Zyran juga disana.. Bagaimana kalian berdua bisa jalan bersama?"
Melihat wajah Lucifer yang semakin suram, dia melanjutkan dengan puas, "Oh, aku ingat! Bukankah Zyran menyukai Daisy saat SMA? Dia bahkan menembaknya di depan seluruh sekolah. Apakah kalian masih berhubungan?"
Mendengar kata-kata Rose, wajah Lucifer menjadi semakin muram dan matanya menatap tajam ke arah tangan mereka yang saling berpegangan. Daisy yang menyadari hal itu langsung menarik tangannya.
"Lucifer, ini tidak seperti yang kau pikirkan. Kami-"
"Diam! Kamu benar-benar menjijikkan! Beraninya kamu masih berbohong di depanku setelah berselingkuh?!"
Tukas Lucifer sebelum Daisy selesai bicara. Setelah melihat ekspresi marah Lucifer, wajah Daisy menjadi pucat, dia menundukkan kepalanya.
Lucifer melirik Zyran, lalu beralih ke Daisy, kemudian berkata dengan nada mengejek, "Kekasih lama bertemu lagi? Kalian benar-benar pasangan yang cocok! Mengapa kamu tidak menandatangani surat cerai saja, Daisy? Kamu benar-benar punya cara yang bagus untuk mendapatkan seorang pria!"
Tubuh Daisy mulai gemetar. Zyran yang melihat hal itu mulai khawatir. Semua ini adalah salahnya. Tapi jika saat ini dia angkat bicara, bukan menyelesaikan tapi dia akan semakin membuat segalanya semakin runyam.
Daisy mengangkat kepalanya, dan dengan mata memerah dia menatap Lucifer.
"Tidak, kami bertemu di rumah sakit secara tidak sengaja. Ini pertama kalinya kami keluar untuk bertemu. Ini tidak akan terjadi lagi. Aku akan kembali sekarang.." ucap Daisy dengan wajah memohon.
Dia tidak pernah menyangka akan bertemu Lucifer dan Rose lagi di sini. Rose, melirik ke arah Daisy, mengangkat dagunya dan menatapnya penuh kemenangan dengan mata penuh ejekan.
Hati Daisy mulai sakit. Dia tidak ingin pertengkaran ini lagi. Orang-orang di sekitarnya mulai tertarik pada mereka berempat. Tatapan mengerikan tertuju pada Daisy seolah dia memang bersalah. Dia tidak tahan dengan semua itu.
'Bukankah Lucifer juga menemani wanita lain untuk makan malam dan berkencan? Kenapa aku tidak bisa? Kenapa mereka menatap ku seperti itu? Mereka tidak tau apa-apa!' batinnya meronta.
"Lalu mengapa kamu bisa berada di sini bersama Rose? Bukankah kamu juga selingkuh? Jika kamu bisa, mengapa aku tidak bisa?"
Daisy berdiri menatap Lucifer dan dengan tegas membalik semua tuduhan nya.
Lucifer tidak menyangka Daisy yang tidak pernah berani membantahnya akan mengatakan hal ini. Dia tertegun sejenak.
"Apakah kamu menuduhku? Daisy, apa hakmu mengatakan itu? Aku telah memintamu untuk bercerai, tetapi kamu terus menempel padaku seperti parasit!"
Mendengar Lucifer meremehkannya di depan semua orang, Daisy merasa bahwa sejak awal dia berada pada sikap yang paling rendah hati di depan Lucifer, memperlihatkan sisi dirinya yang paling bodoh dan memalukan.
Tubuhnya semakin gemetar, napasnya menjadi tak beraturan. Dia memundurkan langkahnya dan hampir terjatuh, namun dengan siaga Zyran menangkapnya.
"Kamu tidak apa?" tanya Zyran khawatir.
"Tidak apa, aku hanya butuh istirahat.." jawab Daisy sambil menepis tangan Zyran dengan pelan.
Melihat Zyran begitu peduli terhadap Daisy, Lucifer merasa kesal dan merasa bahwa pemandangan di hadapannya sungguh menyakitkan matanya.