NovelToon NovelToon
When Mafia Fall In Love

When Mafia Fall In Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia
Popularitas:690k
Nilai: 4.9
Nama Author: Puput

Setelah gagal berjodoh dengan Ustaz Ilham, tanpa sengaja Zahra bertemu dengan pria yang bernama Rendra. Dia menolong Rendra saat dikejar seseorang, bahkan memberi tumpangan pada Rendra yang mengaku tak mempunyai tempat tinggal.

Rendra yang melihat ketulusan hati Zahra, merasa jatuh cinta. Meski dia selalu merasa kotor dan hina saat berada di dekat Zahra yang merupakan putri pertama pemilik dari pondok pesantren Al-Jannah. Karena sebenarnya Rendra adalah seorang mafia.

Apakah Zahra akan ikut terseret masuk ke dalam dunia Rendra yang gelap, atau justru Zahra lah penerang kehidupan Rendra?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34

Rendra kini menatap dirinya dicermin. Dia sudah memakai kemeja putih dan juga jas berwarna hitamnya. Dia memang bahagia akhirnya bisa menikahi Zahra, tapi melihat kondisi Zahra yang semakin menurun rasanya dia sangat sedih. Harusnya dia bisa melangsungkan resepsi yang mewah bersama Zahra seperti impian Zahra.

"Zahra, setelah kamu sembuh aku pasti akan membuat pesta yang mewah untuk kamu."

Dia memasang senyum palsunya di depan cermin. "Oke Rendra, gak boleh sedih di depan Zahra. Harus tersenyum."

Kemudian dia mengambil kopiah hitamnya dan memakainya.

"Calon pengantin udah siap?" tanya Hendra yang kini berdiri di ambang pintu sambil melipat tangannya.

Rendra membalikkan badannya dan berjalan mendekati Hendra. "Udah."

Hendra tersenyum sambil menepuk bahu Rendra. "Kalau seperti ini kan terlihat kayak manusia."

"Memang sebelumnya aku bukan manusia?"

Hendra tertawa untuk mencairkan suasana yang penuh haru itu. "Orang tua Zahra pasti akan datang kan?" tanya Hendra sambil berjalan berdua menuju ruang rawat rumah sakit.

Rendra menggelengkan kepalanya. "Aku gak tahu." Rendra menghela napas panjang. Bahkan cara kasar pun sudah dia lakukan. Entahlah jika Abah Husein masih tidak mau datang untuk menikahkan putrinya.

"Aku yakin, mereka pasti datang." Hendra kembali menepuk bahu Rendra. Mereka kini masuk ke dalam ruang rawat Zahra.

Terlihat Zahra sedang duduk bersandar. Dia sudah memakai gamis putih dan hijab putih dengan wajah yang sedikit bermake up. Zahra tersenyum menatap Rendra yang kini berdiri di dekat brangkarnya.

Wajah itu terlihat cantik dengan riasan natural. Meskipun kesan pucat masih terlihat.

Cepat sembuh Zahra...

Rendra duduk di dekat brangkar Zahra. Mereka hanya saling tatap tanpa bersuara. Dada mereka juga sama-sama berdebar. Selangkah lagi mereka akan sah menjadi suami istri.

Beberapa saat kemudian penghulu datang dengan membawa surat-surat mereka. Pak Marko dan Kevin juga sudah datang. Mereka kini duduk berjajar di ruangan Zahra.

"Sebentar Pak, masih menunggu wali nikah Zahra." kata Rendra.

Zahra mulai ragu karena sampai saat itu kedua orang tuanya belum juga datang.

"Sepertinya Abi tidak akan datang." kata Zahra berputus asa.

"Masih kurang 5 menit. Kita tunggu dulu." kata Rendra dengan santai meski sebenarnya dalam hatinya juga ragu.

Mereka kini menunggu dengan tidak sabar. Bahkan 10 menit juga telah berlalu tapi Abah Husein belum juga datang.

"Pak tunggu 10 menit lagi." pinta Rendra.

"Iya saya tunggu. Jam 11 saya harus ke pernikahan yang lainnya." kata penghulu itu.

Zahra menggigit bibir bawahnya, dia semakin tidak tenang. "Rendra, kan aku sudah bilang kalau abi memang tidak mau menjadi wali nikah aku, biar wali hakim yang menggantikannya."

Hati Rendra terasa disayat lagi. Dia merasa tidak bisa mewujudkan keinginan Zahra. Dia tahu betul, Zahra pasti menginginkan kehadiran abinya untuk menjadi wali nikahnya meski Zahra selalu menutupinya.

Rendra berdiri dan berjalan ke ambang pintu. Dia lepas kopiahnya. Dia merasa bersalah terlalu memaksa keadaan. Haruskah dia membatalkan pernikahannya dan menunggu sampai mendapat restu dari orang tua Zahra.

"Sudah 10 menit. Bagaimana?" tanya Pak penghulu lagi.

Rendra menekan ujung matanya. Dia menghela napas panjang. "Saya..."

Rendra menghentikan kalimatnya saat melihat Abah Husein berlari ke arahnya.

Setelah sampai di depan pintu, seketika Abah Husein memeluk dan menepuk punggung Rendra. "Maafkan Abi, sedikit terlambat."

Setelah itu Abah Husein beralih pada Zahra. Seketika tangis yang terbendung dari semalam pecah. Dia memeluk tubuh Zahra dengan erat. "Maafkan abi Zahra, maafkan abi." Hanya itu yang bisa Abah Husein katakan.

"Abi..." Zahra semakin mengeratkan pelukannya. "Zahra rindu..." Zahra sangat merindukan pelukan hangat itu.

Abah Husein tak membalas perkataan Zahra. Dia semakin menangis tergugu di pundak Zahra.

Beberapa saat kemudian Umi Laila juga masuk dan ikut memeluk Zahra.

"Zahra, maafkan umi. Umi tidak ada bersama kamu saat kamu membutuhkan umi."

Zahra menggelengkan kepalanya. "Zahra, tidak apa-apa. Zahra sudah bahagia Abi dan Umi bisa datang hari ini."

"Bisa dimulai ijab qabulnya sekarang?" tanya Pak Penghulu karena waktu terus mengejarnya.

"Iya Pak."

Rendra kembali memakai kopiahnya lalu duduk di hadapan Abah Husein.

Abah Husein membaca sesaat nama lengkap Rendra, lalu dia menjabat tangan Rendra. Abah Husein mengucap basmalah terlebih dahulu lalu menarik napas panjang.

"Saya nikahkan engkau Rendra Permana bin Marko Permana dengan Zahra Almaira binti Muhammad Ali Syakib dengan mas kawin..."

"Kenapa bukan nama abi?" Zahra memotong kalimat ijab itu saat Abah Husein justru menyebut nama lain pada nasabnya.

Begitu juga dengan Rendra yang melepas jabatan tangan Abah Husein.

Abah Husein terdiam beberapa saat, matanya kembali mengembun. Dia usap puncak kepala Zahra. "Maafkan abi ya, nak. Abi tidak cerita sama kamu tentang masalah ini. Sebenarnya abi akan menceritakan saat kamu akan menikah."

Seketika air mata Zahra membasahi pipinya. "Jadi Zahra bukan anak kandung abi dan umi?"

Umi Laila kembali memeluk tubuh Zahra. "Meskipun kamu bukan anak kandung umi tapi umi sangat sayang sama kamu."

"Zahra, sebenarnya ibu kamu sudah meninggal saat melahirkan kamu dan Ayah kamu mengalami kecelakaan saat kamu masih berumur satu tahun. Sejak saat itu kamu abi angkat sebagai bagian dari keluarga kita. Bagaimanapun juga, abi masih satu nasab dengan kamu karena abi adalah adik kandung ayah kamu."

Zahra hanya terdiam. Mengapa dia baru tahu sekarang? Rasanya dia tidak ingin menerima keadaan ini tapi bagaimana pun juga ini sudah takdir.

"Umi sangat sayang sama kamu. Maafkan umi dan abi, mungkin selama ini umi dan abi banyak salah saat merawat kamu." Umi Laila melepas pelukannya lalu menghapus air mata Zahra.

Rendra hanya terdiam menyaksikan drama kehidupan itu. Pantas saja sikap Abah Husein selama ini sedikit acuh dengan Zahra, jadi ini yang sebenarnya terjadi.

Rendra berdiri dan melepas kopiah hitamnya lagi. Sepertinya pernikahan itu tidak akan berlanjut. Dia tidak mau lagi memaksa keadaan. Zahra pasti masih butuh waktu untuk menerima semua ini.

Zahra mengusap air matanya. Dia menarik napas panjang lalu menghembuskannya. Ya, dia harus bisa menerima ini semua dengan lapang dada. Dia kini menatap Rendra yang sudah berjalan menuju pintu.

"Rendra, mau kemana?"

💕💕💕

.

Like dan komen ya...

1
nuraeinieni
ceritanya bagus dan luar biasa
Anjelie Sharma
di tunggu cerita azam nya
jgn lama2
critanya bnyk bngt cobaan nya
Anjelie Sharma
seorang ustad tp ngerti ga di pake
Nifatul Masruro Hikari Masaru
muncul lagi musuhnya
Surati
bagus
kristi hartati
Luar biasa
kristi hartati
Lumayan
afifah aefa
Luar biasa
Ina Karlina
wah sepertinya tanda tanda Hamidin Alhamdulillah 🥰🥰🌹🌹🌹
Ina Karlina
semoga aja ga ada ulat bulu yang menggangu mereka
Ina Karlina
beruntung nya Zahra mendapatkan laki laki sebaik Rendra.. semoga bahagia
Hani hana
Lumayan
Hani hana
Kecewa
Ina Karlina
ha ha ha ayooo siapa cepet dia dapet... semangat ya kalian 🤣🤣🤣🤣
Ina Karlina
idih seorang kiyai tapi pikiran nya sangat picik ..tidak bisa menilai ..dan berpikir bijak😡😡😡
nada Tsani
Luar biasa
RossyNara
ustad cuma gelar tetap dia cuma manusia biasa yang bisa egois, tapi sangat di sayangkan abi husen seperti lilin bisa menerangi org lain tapi tak bsa menerang diri sendiri.
RossyNara
Zahra trauma sama perjodohan abi, ilmu. yang terbaik menurut orang tua belum tentu terbaik bagi si anak.
Aize Ze🗝️🥀°_°
kak buat cerita anaknya Zahra Ama Rendra donk Thor penasaran sama kelanjutan nya
MPit Mpit MPit
Iyah ih inih pak ustad bikin kesel meresahkan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!