NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Dibalik Skrip

Kisah Cinta Dibalik Skrip

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Anak Balita

Awalnya pura-pura, lama-lama jadi cinta. Aku, Renata Priyanka, menghadapi kenyataan hidup yang tidak terduga setelah calon suamiku memutuskan hubungan satu minggu sebelum pernikahan.

Untuk memperbaiki nama baik keluarga, kakek mengatur pernikahanku dengan keluarga Allegra, yaitu Gelio Allegra yang merupakan pria yang terkenal "gila". Aku harus beradaptasi dengan kehidupan baru dan konflik batin yang menghantui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Balita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesepakatan Pra-nikah (2)

30 Maret 2025, masih berada di rumah pribadi Gelio Allegra.

Setelah aku menandatangani kesepakatan pra-nikah dari nya, sekarang adalah giliran ku untuk menuliskan apa saja yang ingin ku sepakati dengannya. Mon Dain telah siap dengan laptopnya, karena setelah diketik akan langsung diprint lalu ditandatangani.

Aku mengajukan setelah pernikahan nanti, karena aku dan Gelio akan hidup serumah, aku adalah tipe orang yang tidak suka diatur ataupun dipaksa. Jadi, syarat pertama adalah, tidak boleh mengatur-atur pasangan, semua hal yang menyangkut dua orang, harus disepakati oleh kedua belah pihak.

Kedua, Gelio harus melakukan tanggung jawab sebagai seorang suami yang baik. Tugas seorang suami pada umumnya, seperti menafkahi ku, menyayangi ku, dan yang paling utama dari tugas seorang suami yang baik adalah, tidak melakukan tindakan kekerasan rumah tangga.

Ketiga, tidak boleh mengajak tamu luar menginap di rumah. Karena aku tidak ingin mereka mengetahui hubunganku yang sebenarnya dengan Gelio. Apalagi kalau mengajak selingkuhan tidur di rumah, itu sangat tidak akan ku toleransi.

Keempat, aku sangat tidak menyukai kebohongan. Jadi ku menuliskan agar aku dan Gelio selalu terbuka tentang apapun semasih berstatus suami istri. Gelio mengutamakan komunikasi, aku mengutamakan kejujuran.

Setelah membaca semua poin-poin itu, Gelio tersenyum. Dia merasa jika syarat yang ku berikan itu adalah syarat yang mudah, dan memang sudah seharusnya untuk di lakukan setelah menikah.

"Disini tidak ada poin yang menyangkut tentang cinta... Hmm, jika seiiring berjalannya waktu, ku jatuh cinta padamu, dan kau sedang memiliki pacar lain, apa yang harus ku lakukan?" tanya Gelio.

"Memangnya siapa yang bakal memiliki pacar lain setelah menikah? Apa pria ini stres?" kataku dalam hati.

Aku tersenyum, menaikan sebelah kakiku ke atas paha lalu menyeruput teh yang Mon Dain sajikan di atas meja. Gelio tampak tidak senang begitu melihat sikapku yang tidak sopan.

"Sayang, bagaimana aku bisa memiliki pacar lain setelah aku menikah dengan pria tampan dan kaya seperti mu? Aku akan menjadi wanita yang paling tidak bersyukur jika aku melakukan itu," kataku merayu, itu adalah kata-kata yang sering ku gunakan untuk menggoda Edward, walau ada beberapa kata yang aku ganti agar sesuai dengan apa yang ingin Gelio dengar.

"Hah! Menarik... Haruskah aku menghapus syarat itu, sayang?" tanya nya.

Aku berdiri, berjalan menghampiri nya lalu duduk di pangkuannya. Mon Dain tampak amat terkejut dengan apa yang ku lakukan secara tiba-tiba, tak terkecuali Gelio yang menatap mataku dengan lekat.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Gelio sambil merangkul pinggangku dan meraba pahaku.

"Menurutmu?" keningnya mengernyit saat ku mulai membelai rambut, lalu turun membelai telinganya.

"Kau..." Gelio merasa tertantang. Dia mengangkat tubuhku sedikit dan bermaksud memojokkan ku di ujung sofa.

"Ekhem-ekhem!!" Mon Dain berdehem dan menyadarkan Gelio yang terpengaruh oleh godaan ku. Pria itu tampaknya cepat tanggap, dia mengerti maksudku yang tiba-tiba merayu Gelio seperti itu.

"Ck!" decak kesal keluar dari bibirku, sorot mata tidak suka tampak terpampang jelas di wajah Mon Dain yang menatapku dengan tatapan datar dan sinis.

"Tuan Muda, sekarang sudah pukul 4 sore, ini adalah waktunya anda mengantar Nona Regina Priyanka pulang sebelum matahari mulai terbenam. Anda tidak berniat menahan Nona Regina semalaman di rumah anda bukan? 5 hari lagi anda akan menikah, jadi mohon bersabarlah sampai hari itu," kata Mon Dain.

Mon Dain seperti nya sudah tidak tahan melihatku lama-lama bersama Gelio. Mungkin dia membenciku karena menggunakan Tuannya sebagai pelampiasan, dan menganggap Gelio hanya sebagai suami pengganti untuk Edward yang menghilang.

Atau mungkin dia membenciku karena gara-gara diriku, wanita yang pernah Gelio cintai kini merasa sakit hati. Aku tahu kalau aku salah dan aku sudah berbuat jahat kepada mereka yang tidak bersalah sama sekali. Tapi, bukankah keputusan ada di tangan Gelio sendiri? Dia yang bersedia menikah dengan ku, walaupun dia tahu kalau dia hanya berperan sebagai suami pengganti untuk ku.

"Terimakasih, kau sudah mengingatkan waktu yang tidak terasa sudah jam segini. Hmm, siapa namamu?" tanyaku kepada Mon Dain.

"Nama saya Mon Dain," sahutnya.

"Wah nama yang bagus! Semoga kita bisa menjadi teman yang baik, karena mulai nanti kita akan sering bertemu," kataku, dia hanya mengangguk.

"Benar, kalian akan sering bertemu setelah kau resmi menjadi istriku," Gelio menambahkan.

"Iya Tuan Muda. Kalau begitu, saya akan menyiapkan mobil terlebih dahulu," kata Mon Dain. Aku menggunakan kesempatan itu untuk menjadi lebih dekat dengan pria peka itu.

"Ah aku ikut! Bukankah kita harus memulai pendekatan yang baik agar tidak canggung?" kataku yang berdiri tepat di samping Mon Dain.

"Sayang,"

"Baiklah, lakukan apa yang anda inginkan," jawab Mon Dain yang jelas-jelas menatapku dengan tatapan tidak suka nya. Aku semakin ingin menggoda nya!

...----------------...

30 Maret 2025, sore hari.

Sudah sekitar satu jam aku terus mengikuti kemanapun dan apapun yang sedang Mon Dain kerjakan. Kini, kami berdua sedang berada di dalam mobil berdua. Mon Dain yang dari tadi sudah berusaha menahannya, kini mulai menoleh dan menatap wajahku dengan ekspresi kesal.

"Sudah cukup Nona Regina Priyanka! Sebenarnya apa yang anda inginkan dari saya? Anda sudah menatap saya seperti itu lebih dari 30 menit!" Mon Dain kesal.

"Hmm... Aku penasaran... Sebenarnya apa yang membuat mu begitu membenciku seperti itu?" tanya ku.

Mendengar pertanyaan itu, Mon Dain menghela nafas panjang. "Nona Regina, saya tidak membenci anda, kenapa anda merasa jika saya membenci anda?" tanya Mon Dain dengan nada yang dilembut-lembutkan.

"Kau melakukannya," kataku menegaskan.

"Terserah anda mau berfikir seperti apa," kata Mon Dain yang tidak mau memperbesar masalah.

Setelah berkata begitu, aku memegang pundak pria itu hingga dia kembali menoleh ke belakang. Kini ku serius, semoga pria ini mau bekerja sama denganku untuk membantu menemukan keberadaan Edward.

"Mon Dain, kau tidak menyukai ku bukan? Aku akan memberikan penawaran kepadamu," kataku yang membuat Mon Dain merasa heran sekaligus penasaran.

"Apa itu?" tanya nya.

"Kau tahu alasan kenapa aku menikah dengan Gelio Allegra bukan? Aku akan bercerai dengannya 5 tahun nanti sesuai dengan syarat, tapi itu akan ku lakukan jika kau berhasil menemukan keberadaannya untuk ku. Namun, kalau kau tidak berhasil... Aku tidak janji akan bercerai dengan Gelio, apalagi jika ku sudah mulai jatuh cinta kepadanya," kataku.

Pria itu terdiam sejenak, "Apa yang membuat anda berfikir jika saya mungkin bisa menemukannya?" tanya nya.

"Apa kau meragukan kemampuan mu?" tanyaku balik.

"Itu tidak seperti yang anda katakan," sahutnya.

"Kalau begitu, apa kau setuju?"

"Saya akan mencobanya,"

"Oke, Deal!"

Tak lama kemudian setelah itu, Gelio datang dengan pakaian yang sudah rapi dengan mantel jas yang keren dan keliatan banget mahal nya. Mon Dain keluar untuk membukakan pintu mobil untuk Gelio.

"Oh maaf sayang, kau menunggu lama. Aku baru habis mandi dan bersiap, karena setelah mengantar mu pulang, aku akan pergi ke hotel untuk menemui Direktur Wang," kata Gelio.

"Itu tidak masalah, lagian aku cukup banyak berbincang dengan Mon Dain. Dia papa yang sangat baik!" kataku, aku sebenarnya hanya menebak karena kurasa Mon Dain adalah pria yang sudah memiliki anak dan istri.

"Oh benarkah? Itu bagus," kata Gelio.

Aku menghela nafas lega karena alasan yang kuberikan ternyata benar dan tidak membuat Gelio curiga sama sekali. Mon Dain hanya terdiam dan fokus mengendarai mobil di kursi kemudi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!