Aisyah dan Andromeda adalah seorang mahasiswi dan dosennya yang merupakan korban salah sasaran yang meminum syrup yang sudah diberi obat perangsang. Mereka akhirnya melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama.
Akibat kejadian itu, Aisyah hamil anak dari laki-laki dingin dan cuek. Untuk menjaga nama baik semua orang, keduanya pun menikah dan hidup bersama di satu atap.
"Sejak awal aku tidak pernah mencintaimu," kata Andromeda dengan tegas.
"Ya, aku tahu kamu sangat mencintai sepupumu itu. Namun, cintamu bertepuk sebelah tangan. Apalagi dia wanita yang merupakan istri orang. Sampai kapanpun cintamu tidak akan terbalas," ucap Aisyah dengan sinis.
Akankah kedua orang itu saling membuka hati untuk menyembuhkan luka di hati mereka?
Atau mereka memilih untuk berpisah setelah bayi itu lahir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. Pergi Berbelanja Bersama
Bab 33
"Lalu, Bapak menyalurkan 'itu' dengan siapa?" tanya Angela lanjut.
"Dengan siapa aku menghabiskan malam itu bukan urusan kamu. Setidaknya aku memilih wanita yang lebih baik dari kamu," jawab Andromeda sambil berdiri.
Angela merasa penasaran, seandainya dia tahu kalau Andromeda yang meminum minuman itu, maka dia akan dengan senang hati melayaninya untuk melampiaskan napsunya malam itu. Namun, dirinya malah terlalu fokus kepada Surya yang terlihat baik-baik saja. Seharusnya dia langsung curiga saat itu kalau kemungkinan ada orang lain yang meminumnya.
"Sebaiknya kamu siapkan pengacara keluarga kamu. Karena aku tidak akan main-main, sebaiknya kita saling bertemu di pengadilan," ucap Andromeda sebelum pergi ke luar rumah Angela.
'Entah aku harus bersyukur kalau Aisyah juga dalam pengaruh obat perang_sang malam itu. Kalau enggak? Bisa-bisa aku yang dilaporkan karena kasus perkosaan.'
Andromeda pulang ke rumahnya dan beban dalam pikirannya terasa ringan kali ini. Mungkin karena semua pelaku sudah diketahui dan akan dihukum.
***
Hari-hari Aisyah dan Andromeda berjalan lancar dan keadaan rumah semakin hangat dengan interaksi kedua penghuninya. Sang istri merasa dirinya diperhatikan dan dicintai. Dia juga selalu berusaha membuat bahagia laki-laki yang menjadi imam dalam keluarga.
"Mas, sedang membuat apa?" Aisyah memeluk tubuh Andromeda dari belakang dan menengokkan kepala di balik punggung kekar itu untuk melihat masakan yang dibuat oleh Andromeda.
"Aku buat soto Jawa, kebetulan ada bahan-bahannya di kulkas," jawab Andromeda sambil mengalihkan perhatiannya kepada Aisyah.
"Hari ini aku ingin menginap di rumah Kak Zahra. Besok Kak Fatih akan menikah, jadi aku ingin membantu untuk mempersiapkan apa yang mereka butuhkan," kata Aisyah masih memeluk tubuh Andromeda.
"Tidak. Kamu tidak boleh kelelahan atau sampai capek. Lagian mereka sudah mengurus semuanya, jadi kamu tidak diperlukan di sana," ujar Andromeda dan membuat Aisyah memberengut.
Ibu hamil 3 bulan itu melepaskan pelukannya dan memelih duduk di kursi. Dia sudah 13 hari tidak bertemu dengan Zahra, karena sedang sibuk membuat mempersiapkan acara pernikahan.
"Sudah jangan cemberut begitu. Makan ini selagi panas," ucap Andromeda.
Suasana hari itu memang dingin, semenjak kemarin sore terus turun hujan tiada henti meski gerimis. Bahkan semalam Aisyah mendatangi kamar Andromeda dan ingin tidur dipeluk olehnya.
"Susu kamu habis? Kenapa kemarin tidak dimasukkan ke daftar belanjaan?" tanya Andromeda yang membuka tempat stok susu ibu hamil.
"Sepertinya aku lupa, mengira stok masih ada," balas Aisyah sambil tersenyum.
"Ya, sudah aku akan minta Erlangga kirim susu untuk kamu lewat kurir," ucap Andromeda sambil duduk dan siap makan bersama.
"Bagaimana kalau kita belanja bersama? Kita belum pernah melakukan hal itu," ajak Aisyah dengan senyum tipisnya.
"Hari ini sedang weekend. Akan banyak orang yang datang ke mall. Lebih baik jangan," tukas Andromeda.
Sebenarnya laki-laki itu sedang malas ke luar rumah. Dia ingin di rumah seharian ini bersama Aisyah, seperti minggu kemarin. Mereka menonton film bersama. Gara-gara Aisyah mengajak menonton film bergenre romantis, mereka banyak meniru adegan di film itu, kecuali aktivitas ranjang. Bahkan, sekarang mereka sering berpelukan dan berciuman tanpa malu-malu. Mungkin awalnya Aisyah malu dan gugup ketika harus mencium suaminya, tetapi setelah sehari dua hari sudah menjadi biasa dan malah membuatnya ketagihan.
"Mas, aku juga ingin makan ayam bakar kemangi yang dekat dengan Mall Mega itu," kata Aisyah merengek.
Andromeda tidak mau anaknya nanti ileran, mau tidak mau menuruti keinginan Aisyah. Jadi mereka pergi siang hari ketika hujan benar-benar berhenti.
***
"Aisyah kenapa kamu memakai cadar? Apa malu berjalan dengan aku?" tanya Andromeda yang melihat ke arah istrinya.
"Bagaimana jika kita bertemu dengan orang-orang yang kita kenal dan tidak tahu kalau kita sudah menikah. Nanti akan jadi gosip panas yang menjadi beban pikiran aku," jawab Aisyah.
Aisyah berjalan sambil merangkul lengan Andromeda, sementara itu sang suami mendorong troli membawa barang belanjaan. Niat awal hanya membeli susu ibu hamil, tetapi saat di tempat tujuan mereka memasukan banyak barang dan makanan.
"Pak Andromeda? Siapa ini?" Dugaan Aisyah terbukti.
Ada beberapa mahasiswi dari kampus tempat Andromeda mengajar. Mereka terlihat berdandan kasual, sepertinya akan nonton bioskop atau nongkrong di tempat yang nyaman buat kumpul-kumpul bersama teman.
"Dia adalah wanita yang akan menjadi ibu anak aku nanti," jawab Andromeda dengan santai.
"Wah, calon istri Bapak! Kita semua patah hati berjamaah." Wajah para perempuan muda itu berubah kecewa dan menatap kesal atau iri ke arah Aisyah.
Andromeda membiarkan muridnya berpikiran sesuai pikirannya. Dia tidak ada niatan menjelaskan lebih detail.
Rupanya ada yang sadar dengan dus susu untuk ibu hamil yang ada di dalam keranjang. Dia diam-diam memvideokan belanjaan Andromeda dan keberadaan wanita bercadar.
"Tuh, 'kan? Apa kata aku juga, akan bertemu dengan orang yang kita kenal," bisik Aisyah saat mereka menjauh. Tanpa mereka sadari kalau ada yang memposting kejadian barusan.
Ketika keduanya sedang berada di kasir, pegawai kasir itu menatap penuh damba kepada Andromeda. Aisyah yang melihat itu merasa tidak suka. Dia langsung bergelayut di lengan kokoh suaminya dan membuat karyawan itu malu.
"Aisyah?" Ada orang yang memanggil dan itu membuat mereka terkejut.
***
Siapakah orang yang menyapa Aisyah? Apakah Andromeda akan menerima cinta Aisyah? Tunggu kelanjutannya, ya!
bagus² semua karya author ,,suka 🥰