"Itu di kulkas banyak bahan makanan, lo masak lah. Tugas lo sebagai istri itu masak, ngerti lo!" Ucap Raka dan masih berusaha merebut HP nya dari tangan Ryana.
"Gue gak bisa masak!" Kata Ryana langsung mendengus, "Bukannya lo yang bilang kalau lo bisa masak. mending sekarang lo aja yang masak, gue gak mau tau. Lo masak atau HP lo gue buang!"
Setelah mengatakan itu, Ryana pun langsung pergi kembali menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar.
"Istri gak becus lo!" Teriak Raka dengan kesal.
"Bodo amat!" Balas Ryana tak perduli.
Dua manusia yang berbeda sifat, selalu bertengkar dan tidak pernah akur, namun saling perduli dan peka satu sama lain di kala masa sulit. akankah rumah tangga mereka bertahan sampai akhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mabuk
...~Happy Reading~...
Ting tong.... Ting tong...
Suara bel terus berbunyi dengan begitu nyaring. Membuat tidur siang penghuni rumah merasa terusik dan terpaksa bangun.
"Siapa sih yang bertamu jam segini?" gumam seorang wanita mengucek mata nya lalu mengecek jam di atas nakas, "Astaghfirullah, jam dua."
"Kenapa Sayang?" tanya seorang laki laki paruh baya yang ikut terbangun akibat pergerakan istri nya.
"Ada tamu," jawab wanita itu lalu kembali terdiam.
Ting tong... Ting tong...
"Siapa?" tanya laki laki itu mengerutkan dahi nya, namun sang wanita hanya mengangkat kedua bahu nya.
"Biar aku yang buka," imbuh laki laki itu lalu segera beranjak dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar.
Merasa khawatir, akhirnya wanita itu ikut beranjak dan menyusul suami nya. Dan saat keduanya sudah berhasil membuka pintu, alangkah terkejut nya mereka saat melihat seorang anak laki laki remaja yang tengah bersandar di samping pintu dengan mata terpejam.
"Raka!" gumam kedua nya terkejut.
"Hehehe, Raka mau jemput pesek. Istrinya Raka pesek hahaha," gumam laki laki remaja itu yang tak lain adalah Raka menantu nya.
"Kamu mabuk!" pekik laki laki paruh baya itu tertahan.
"Enggak!" Raka menggelengkan kepala nya, berdiri tegak dan menatap mertua nya dengan tegas, "Raka gak pernah mabuk! Raka mau jemput Ryana hehehe!"
"Mom, istri Raka mana?" imbuh Raka menggelengkan kepala nya, berusaha mengumpulkan kesadaran.
"Pergi kamu dari sini!" usir Adnan yang tidak menyukai sikap menantu nya.
"Raka mau sama Ryana Dad," rengek Raka tiba tiba terduduk di lantai, persis seperti anak kecil.
"Mas, bahaya kalau kamu menyuruh dia pulang. Biarkan dia masuk," ujar Nasya merasa kasihan pada menantu nya.
"Dia mabuk Sya!" pekik Adnan tertahan.
"Kamu lihat, dia mabuk seperti orang gila begitu. Dia tidak akan menyakiti Ryana!" ucap Nasya kembali menatap Raka yang tengah meracau dan tertawa seorang diri di lantai.
"Justru kalau kamu menyuruh dia pergi, itu akan bahaya buat dia. Kalau sampai terjadi apa apa di jalan sama dia bagaimana? Kamu mau anak kita jadi janda? Kamu dulu sudah menjadi duda, jangan juga kami buat anak kamu jadi janda!" saut Nasya sedikit berdecak kesal.
Adnan terdiam, ia sudah tidak bisa membalas perkataan istri nya. Ia hanya menatap datar pada menantu nya yang kini tengah di bantu oleh istrinya untuk bangun.
"Kamu gak ada niat buat bantu? Tega kamu Mas lihat istri kamu susah begini!" ucap Nasya menatap tajam pada suami nya.
"Ckckck menantu yang menyusahkan!" decak Adnan, dan akhirnya mau tak mau ia pun membantu untuk menggotong Raka dan melemparkan nya ke sofa begitu saja.
Brukk!
"Hahaha aku jatuh! Aku jatuh cinta sama pesek!" racau Raka justru malah tertawa saat tubuh nya di lempar oleh mertua nya.
"Biarkan saja dia di sana sampai pagi!" ucap Adnan menatap kesal, "Kita kembali ke kamar!" lalu ia menggandeng tangan istri nya dan membawa nya kembali ke dalam kamar.
Adnan tidak menyangka, bahwa ternyata menantu nya suka mabuk. Ia pikir, Raka hanyalah seorang anak yang tengil dan usil saja, tapi ternyata ia salah. Raka peminum dan juga pemabuk, kini ia merasa menyesal sudah menikahkan putri nya dengan Raka.
Sementara itu, Raka yang masih berada di sofa hanya terkekeh.
"Heh pesek bangun! Bangun, jangan tidur mulu, suami kamu sudah pulang!" ucap nya seraya mencolek colek bantal sofa di depan nya, "Lama lama kok muka lo datar sih hahahaha!" imbuh nya lalu ia tergelak kembali.
...~To be continue......
seruuuuu