Di sarankan untuk baca Menikahi Janda Kakakku sebelum baca novel ini
Dewa Adipraja terpaksa menikahi adik dari wanita yang ia cintai agar wanita yang ia cintai bahagia . Mereka sepakat untuk hidup bersama selama satu tahun dan bisa terbebas dari segala ikatan setelahnya .
Akankah cinta tumbuh diantara mereka !?
Ataukah akan benar benar berpisah setelahnya ??
Tidak akan ada yang tahu jawabannya karena cinta memiliki jalannya sendiri .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
Sampai di tempat perhelatan Dewa dan Reyhan mengandeng masing masing pasangan , sejenak kedatangan mereka menjadi pusat perhatian karena penampilan cantik wanita mereka .
Jasmine yang tampil dengan gaun merahnya sedikit terlihat lebih ' berani ' daripada tampilan kakaknya yang lebih kalem dengan gaun warna peach nya .
Jika orang lain melihat pasti mereka mengira Jasmine mempunyai sifat yang lebih dominan , style nya yang sangat elegan menggambarkan sifatnya yang tegas dan dewasa . Penilaian yang tidak salah , tapi mereka pasti tidak mengira di balik tampilan itu ada sifat manja dan apa adanya yang membuat Dewa jatuh cinta .
Berbanding terbalik dengan penampilan Astika yang terlihat lebih kalem . Mereka yang tidak mengenalnya pasti menilai wanita itu seorang yang dewasa yang baik hati .
" Hai ... Dewa Adipraja , suatu kehormatan anda sudi datang ke acara kami . Malaikat cantik ini pasti istri anda ... "
Tuan rumah sampai menghampiri Dewa bersama istrinya yang belum sempat ke mimbar menemui pengantin beserta orangtuanya dikarenakan banyaknya rekan bisnis yang menyalaminya .
" Hai tuan Suprapto , selamat atas pernikahan putri anda suatu kehormatan juga anda beserta keluarga sudi mengundang kami . Ini istri saya Jasmine Effendy dan di sebelah saya ini kakak ipar saya Reyhan dan istrinya . Beliau tidak dapat hadir karena masih berada di Belanda saat ini"
" Oooohh ini menantu dan putri tuan John Effendy ??! Saya senang berjumpa dengan anda tuan Reyhan "
Reyhan tersenyum dan menyalami tuan rumah , sudah sangat biasa jika ia belum di kenal oleh kaum pengusaha . Berbeda dengan Dewa yang selalu saja di elu elukan di semua tempat .
Mereka semua mengenal Dewa walau pria muda itu belum terlalu lama terjun di dunia bisnis . Tapi ternyata Dewa tidak seburuk yang ia pikirkan , pria muda itu tetap memperkenalkannya sebagai saudara bukan sebagai seorang ' menantu ' dari keluarga Effendy .
Tak sedetik pun Dewa melepaskan tangannya dari pinggang istrinya . Dan itu membuat hati seseorang panas .
" Je temenin Kakak kesana yuk , kita icip icip kue " bisik Astika pada Jasmine .
Mendengar kata kue Jasmine langsung mengangguk antusias . Dia juga sudah merasa lapar dan haus karena dari tadi sibuk menemani suaminya berbasa basi dengan tekan rekan bisnisnya .
" D ... " bisik Jasmine tepat di telinga suaminya .
" Ya sayang ... "
" Laper ... aku mau makan dulu di sana ya "
" Ya sudah ayo "
Tapi sebelum melangkah sang istri menahan langkahnya dan kembali berbisik ..
" Kamu disini saja sama Reyhan , aku kesana sama Kak Asti ya .. ya ... " bujuk Jasmine
" Ya sudah jangan lama lama " sebelum istrinya melangkah pergi Dewa sempat mencium keningnya sekilas , dan dia dapat melihat tatapan tak suka dari Astika .
Dewa menghela nafasnya dan dia merasa seseorang menepuk punggungnya .
" Rey ... "
" Boleh aku bicara !? "
" Tentu saja "
Mereka melangkah di meja yang ada di ujung ruangan , dari sana mereka bisa melihat dengan jelas isteri mereka yang kalap mencicipi kue . Dewa bisa melihat istrinya sangat senang bisa kembali bersama kakak yang dia kira sangat menyayanginya .
" Sepertinya semua sudah berubah ... " Reyhan mengawali pembicaraan mereka .
" Kurasa hanya orang bodoh yang tidak mau berubah " sahut Dewa tanpa melihat ke arah Reyhan .
" Kau sudah mendapat apa yang kau inginkan , kau menikahi wanita yang kau cintai " lanjutnya .
" Aku adalah piala untuknya ... dia ingin mendapatkan aku karena dia mengira Jasmine sudah berhasil merebutku . Dia tidak rela jika piala yang dimilikinya direbut oleh adiknya sendiri "
Dua pria itu sama sama menghela nafas panjang .
" Mereka berdua seperti sebuah lotere , dan sepertinya kaulah yang mendapat jackpot nya . Aku terlalu mempertaruhkan hatiku hingga aku tidak mendapat apa apa " kata Reyhan sambil mengalihkan pandangannya dari dua wanita yang dari tadi ia lihat .
" Matanya masih tertutup hingga tak bisa melihat cintanya padamu dan betapa besar cintamu padanya . Dia terobsesi denganku hanya karena nama belakangku . Lucunya dulu aku membenci istriku hanya gara gara hal itu . Kita berdua pernah sama sama salah menilai sebuah buku hanya dari sampulnya "
Dua pria itu tertawa sambil menyesap minuman buah mereka .
" Kau mencintai istrimu ??! "
" Melebihi nyawaku , Jasmine adalah segalanya untukku . Bagaimana denganmu ?! Kau masih sangat mencintainya bukan ? "
" Aku tidak tahu , terlalu banyak yang terjadi kepada kami "
" Dan itu mampu menghapus rasa cintamu padanya ?? "
" Dia mengerikan !! Ya Tuhan ... dia sungguh sungguh wanita mengerikan "
" Jadilah pria yang mampu merubahnya , di situlah cinta kalian di uji . Dia wanitamu , dia tanggung jawabmu ... jangan pernah menunjuk.orang lain bersalah untuk hal yang tidak mereka lakukan . Daddy menyayangi kalian , setiap menelponku dia pasti bercerita tentang betapa cepatnya kau bisa belajar tentang ilmu perusahaan . Bukan hal yang mudah belajar bisnis tapi dengan bangga beliau bercerita bahwa menantu pertamanya adalah pria yang tidak mudah menyerah . Aku hanya cambuk untukmu ! Alat agar kau bisa memacu dirimu sendiri ... bukan untuk bahan perbandingan seperti yang kau pikir "
" Kau tahu hal itu .... "
" Aku tahu semua tentang saudaraku ... kau adalah saudaraku Rey " ujar Dewa memukul lengan Reyhan pelan .
Tapi mereka dikejutkan dengan kedatangan Jasmine yang terlihat terburu buru . Dewa langsung berdiri dan menghampirinya .
" D .... "
" Sayang ... ada apa ?? "
" ltu ... Kak Asti ... ehhmmm " Jasmine tampak sulit untuk menjelaskannya .
" Ada apa ?! Mana kakakmu !? " Reyhan pun mendekat pada adik istrinya itu .
" Ehhhmmm ... itu ... "