Menolak untuk menerima lamaran setiap laki-laki yang datang kerumah,sering dapat cibiran atau makian dari tetangga.Katanya suka memilih dan memilah pasangan.Tentu saja itu kerap di dengar oleh Azizah,mereka hanya berkomentar dengan apa yang mereka liat.Tapi,Mereka tidak pernah tau,apa yang di rasakan Azizah.
Setelah mencoba dan menyakinkan hati untuk merima pria terakhir yang datang untuk melamar,memiliki gelar seorang ustaz dan juga lulusan terbaik di kairo-mesir.Justru,itu awal membuka luka lama Azizah,keluarga pihak laki-laki menolak dan menentang pernikahan itu,setelah mengetahui masa lalu Azizah.
Bagaimana dengan pernikahan Azizah,batal kah?atau tetap berjalan sesuai rencana sebelumnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alex
"Ha..Ha..Ha.."Dua orang polisi itu tertawa terbahak,Caston mengepalkan tangan nya yang terborgol,Maryam juga menyembunyikan tangan nya yang terborgol di bawah meja.
Brak!
Pintu ruangan interogasi terbuka lebar,saat di tendang kuat oleh Alex.Semua orang yang berada di dalam ruangan itu menoleh ke arah Alex secara bersamaan.
"Tuan,Anda tidak di perbolehkan masuk!"Salah satu polisi itu datang untuk menghalangi Alex,
Duaaagh!
"Aagrh"
Satu tendangan tepat di bagian perut polisi tersebut,sehingga membuat pria berseragam polisi itu jatuh dan tersungkur ke lantai,di tangan yang memegang perut menahan rasa sakit.
"Tuan"Satu lagi datang untuk menghadang Alex.
Krak!
Alex segera mengeluarkan sen-jata nya membuat polisi itu terkejut dan mengangkat tangan nya.
"Lepas"Titah Alex,pandangan nya tidak berpindah dari tadi menatap Maryam.
"Tuan,ini ruangan interogasi,anda tidak boleh menganggu kami melakukan pekerjaan kami!"Ujar Polisi itu,yang masih mengangkat tangan nya.
"Le-pas!"Teriak Alex,dengan keras,sen-jata masih mengarah ke arah polisi itu.Rahang Alex mengeras,wajah nya merah padam,tangan kiri mengepal,sehingga terlihat garis urat-urat tangan nya yang membesar.
Tap...Tap...Tap...
"Tuan Alex,maafkan saya,ini salah Saya,mereka semua tidak mengenal Anda!"Seru seseorang yang berlari ke arah Alex,yang baru saja datang ke kantor,sang komisaris yang bertugas di kantor polisi itu.
Alex menoleh,melihat pria yang tak asing baginya,dan juga sudah di kenal lama oleh nya.
"Mario..."Lirih Alex,pria yang sedang memakai baju kerja nya itu,sejak tadi berlari tergesa-gesa,saat mendapati panggilan dari Alex.
Polisi yang terjatuh tadi kembali bangkit dan berdiri tak jauh dari mereka.
"Pak!"Hormat kedua nya serentak ke arah Mario.Mario adalah atasan mereka.
"Apa yang kalian lakukan,kenapa masih berdiri disana,cepat lepaskan borgol mereka !"Titah Mario kepada bawahan nya.
"Tapi,pak!"Mereka masih belum bergerak.
"Cepat"
"Ba-baik"Ke dua nya segera melepaskan tangan Maryam dan Caston yang sejak tadi terborgol.
Maryam segera menghampiri dan suami,dengan yang masih memegang perut nya,Alex mengetahui kalau sang istri sedang menahan rasa sakit.
"Belum berobat?"Maryam menggeleng pelan,
"Tuan,maaf.Ini semua salah saya yang tidak masuk bersama dengan Nyonya saat Nyonya berobat!"Tukas Caston,yang menunduk.
"Mario,kamu sudah tahu apa yang ku benci yang tak ingin kulihat?"Tanya Alex,melihat ke arah pria yang bernama Mario,tubuh Mario bergetar hebat,saat mendapati pertanyaan itu,tentu saja Mario tahu bagaimana Alex.
"Sa-saya minta maaf Tuan,Saya tau apa yang harus saya lakukan!"
"Bagus!"Alex segera membawa Maryam keluar dari tempat itu,dan di ikuti oleh Caston.
"Kalian berdua di skor,dan kalian akan mendapatkan hukuman atas perbuatan kalian!"Tukas Mario,kepada ke dua bawahan nya itu.
Diluar ruangan,Alex yang mengandeng Maryam keluar dari tempat itu,dan secara bersamaan,Astuti juga kelaur dari ruangan tunggu,untuk melihat perkembangan di ruangan interogasi.
Ceklek !
"Kenapa kalian keluar?"Tanya Astuti,belum menyadari keberadaan Alex.Maryam tidak menjawab.
"Kamu bisu ya?"Sambung Astuti,langsung Alex naik pitam mendengar kata - kata itu.
"Nyonya,seperti nya anda tidak menghargai keberadaan saya disini!"Ujar Alex,Astuti melirik ke arah Pria berbadan besar dan tinggi,dengan tubuh yang kekar dan terlihat begitu menyeramkan pandangan nya itu.
"Memang nya anda siapa?apa urusan Anda di mari.Urusan saya hanya dengan wanita ini!"Tegas Astuti,sembari menunjuk ke arah Maryam.
"Mama"Seru Satria,saat melihat sang ibu yang sedang berdebat dengan Alex,Wanita itu segera menoleh.
"Sayang,kenapa kamu disini?dimana Papa mu?"Tanya Astuti yang mencari sosok sang suami.
"Tuan,Alex.Apa yang terjadi,apa yang membawa Anda dan istri anda kemari?"Tanya Satria.
"Sat,kenapa kamu bertanya kepada mereka,harusnya kamu bertanya pada mama,mereka sudah membuat keributan di rumah sakit mama,padahal mama ada janjian untuk bertemu dengan istri rekan bisnis Papa mu.Tapi,mereka malah membuat keributan pagi ini!"Pungkas Astuti yang belum menyadari orang yang ia maksud ada di depan nya.
"Ma"Panggil Satria,melihat ke arah ibu nya sekilas,lalu kembali melihat Alex.
"Ini orang yang di maksud oleh Papa,Tuan Alex,klien penting kita pagi ini.Namun,karena istri nya sakit,Papa menyuruh Tuan Alex untuk mengirim istri nya ke rumah sakit untuk berobat!"Astuti terkejut,mendengar pernyataan Satria.Kepala nya pusing dan berat,bagaikan di hantam benda dengan berat yang tiada tara.
"Apa?"Astuti,memegang kepala nya,ia sedikit merasa pusing.
"Apa Anda sudah mengetahui nya sekarang!"Ketus Caston,
Alex segera membawa Maryam bersama nya.Namun,Satria berusaha mencegat mereka.
"Tuan,bagaimana dengan kerjasama kita?"Alex menoleh,melihat ke arah Satria.
"Kamu masih berani bertanya,setelah apa yang di lakukan Mama mu?"Satria terdiam,ia tidak berani menjawab lagi.
"Caston,tutup rumah sakit purna,tekan seluruh perusahaan nya agar tidak ada satupun perusahaan yang mau bekerjasama dengan mereka!"Titah Alex,
"Baik Tuan,Caston segera mengambil ponselnya.
"Tu-Tuan,jangan lakukan ini kepada Saya,jangan tutup rumah sakit Saya.Kami mengaku salah,maafkan saya!"Astuti memohon kepada Alex,
"Semua tergantung kepada istri saya!"Tegas Alex,yang melewati tempat Astuti berdiri.
"Tuan,Saya mohon,kita bisa menyelesaikan ini secara baik-baik,tolong jangan lakukan itu kepada kami"Sambung Astuti lagi,
"Tuan,berikan kami satu kesempatan lagi,kami akan memperbaiki nya!"Satria berusaha untuk memohon kepada Alex,meskipun itu pertama kali nya ia memohon kepada orang lain.
"Awal nya saya tidak keberatan di hina dan di maki.Tapi setelah saya berakhir di tempat ini,saya berpikir saya tidak dapat membiarkan kesombongan Anda terus merajalela!"Tukas Maryam,menatap nyalang ke arah Astuti yang satu jam sebelumnya,berdiri kokoh untuk menghina Maryam,kini tidak mampu menatap netra Maryam,bahkan lutut nya mulai terasa lemas dan kaki nya sudah gemetar,serta jari jemari terasa dingin.
"Nyo-Nyonya,saya tau,saya salah,tapi tolong maafkan saya,hidup kami bergantung pada perusahaan dan rumah sakit,jangan lakukan itu kepada kami!"
"Minggir!"Caston mendorong Astuti yang mencoba menghalangi jalan Alex dan Maryam.
Satria segera menoleh sang ibu yang hendak jatuh.
"Tuan,apa yang harus saya lakukan agar anda memaafkan kami?"Tanya Satria,Alex melirik sang istri,ia tahu Maryam tidak akan tega berbuat demikian kepada orang lain.
"Berlutut,dan minta maaf kepada istri saya!"Tegas Alex.Maryam membulatkan mata nya,menatap sang suami,sembari menggeleng kepala untuk memberi Alex isyarat agar tidak melakukan itu.
Astuti mengepalkan tangannya begitu juga Satria,Astuti tidak ingin melakukan hal yang memalukan itu.Namun,Perusahaan dan rumah sakit sangat berarti untuk mereka.