Delisha adalah seorang Gadis yang ingin membahagiakan ibu dan adiknya, namun perjuangan Delisha tak mudah karna kakak iparnya selalu mencari cara untuk memanfaatkan sang ibu untuk kesenangannya sendiri, sedangkan kakak laki lakinya sangat bucin pada sang istri,bagaimana kah cara Delisha menghadapi kakak iparnya yang sangat serakah dan egois itu...kita baca bersama sama yukk marii...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dehas Ryuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KULKAS BARU BUAT IBU
Setelah Sholat dan mengaji Delisha dan pipit adiknya berjalan kemeja makan, untuk makan malam bersama, nampak ibu nya sudah duduk di meja makan sambil menata piring buat putri putrinya,mereka pun makan malam dalam diam,hanya terdengar suara sendok yang beradu dengan piring,setelah selesai Delisha dan Pipit membantu ibunya membereskan meja makan,lalu mereka berkumpul di ruang tengah.
Delisha mendekati ibunya "Bu..." Kata Delisha pelan,Bu Aini pun menoleh ke arah Delisha "ada apa nak" kata Bu Aini "Bu ini Delisha ada sedikit Rezeki buat ibu"kata Delisha pelan, seraya memberikan uang yang dia ambil dari dalam saku dressnya,kepada sang ibu sebesar 5 juta rupiah, Bu Aini yang melihat itu pun terbelalak melihat tumpukan uang berwarna merah yang ada di tangan Delisha, dengan bingung di pandang nya Delisha "nak kamu dapat uang itu dari mana?"tanya bu Aini sambil menatap mata Delisha , Delisha tersenyum "bu...Deli hari ini gajian yang pertama"jawab Delisha pelan, dia faham sekali sang ibu pasti verfikiran macam macam kepadanya karna memang Delisha tidak pernah cerita jika Dia menulis novel online "apakah kamu kerja nak" Delisha mengangguk "tapi ibu gak pernah tau kamu berangkat kerja, lalu bagaimana dengan sekolahmu" tanya bu Aini khawatir, karna dia ingin memenuhi amanat sang suami yang mengharapkan anak anaknya bisa sekolah hingag selesai. "Ibu gak usah khawatir dengan sekolah Delisha, karna Delisha kerjanya secara Online" jawab Delisha berusaha menjelaskan kepada sang ibu. "Maksud kamu nak" tanya ibu yang masih bingung, "swbentar bu" Delisha berdiri dan berjalan menuju kamarnnya,diambilnya HPnya lalu segera kembali kedekat ibunya, Delisha sejenak membuka aplikasi novel online, Delisha menjelaskan pada ibunya jika Delisha sebagai penulis online di salah satu aplikasi kepenulisan,dan Delisha pun menjunnukkan gaji yang di dapatnya,bu.Aini pun kaget melihat nominal yang di peroleh Delisha, bu.Aini bangga pada Delisha "Alhamdulillah nak" kata Bu.Aini seraya mengelus punggung Delisha "iya bu Delisha minta doakan selalu supaya Rezeki Delisha makin lancar, dan novel Delisha makin banyak pembacanya"kata Delisha "Selalu nak,ibu selalu berdo'a buat kalian" kata ibu dengan mata berkaca kaca "Bu ini buat ibu, buat bantu bantu kebutuhan sehari hari" kata Delisha lagi, Bu.Aini menggeleng seraya tersenyum "itu terlalu banyak nak...kamu juga masih perlu"kata Bu.Aini "Delisha masih ada bu" kata Delisha meyakinkan sang ibu "Baiklah kalau begitu, lalu ibu mengambil 15 lembar saja,dan sisanya di kembalikan pada Delisha, "ibu ambil ini saja, dan ini gunakanlah untuk kebutuhanmu" kata Bu.Aini "Nanti jika ibu perlu lagi,ibu akan bilang padamu "lanjut bu.Aini" "Baiklah bu" kata Delisha. "Bu besok kita ke pasr ya" kata Delisha "aku ingin membeli kulkas supaya kita tidsk harus belanja setiap hari"kata Delisha "Baiklah nak jika maumu begitu,besok kita ke pasar" jawab sang ibu.
Hari ini hari minggu matahari bersinar cerah sekali secerah Hati Delisha, setelah membersihkan rumah dan sarapan,Delisha,pipit dan bu.Aini bersiap siap untuk berangkat kepasar,dengan mengendarai becak mereka bertiga menuju ke pasar,sesampai nya di pasar mereka bertiga menuju toko elektronik,dan mereka menjatuhkan pilihan mereka ke kulkas 2 pintu berwarna merah dengan merek panasunic,setelah menyelesaikan pembayaran mereka pun membeli sayuran dan daging serta snack untuk mengisi kulkas baru nanti.setelah itu barulah mereka pulang.Sesampainya dirumah,Rena dan Baim sudah menunggu di depan rumah mereka "ngapain lagi tuh orang" pikir Delisha "hmmm mereka lagi" kata pipit dengan nada tak senang ,mata Rena terbelalak meihat kami membawa 2 kantong besar belanjaan yang terlihat berat "ibu dari mana sih?" Tanya kak Rena "ini nganter Delisha belanja"jawsb ibu "Banyak uang juga kamu Del" sindir Rena "Alhamdulillah kak ada Rezeki sedikit" jawab Rena dengan malas , Rena manatap Delisha dengan sinis, setelah pintu di buka 3 kantong belanjaan itu di bawa ke dapur,baru aja akan menata belanja yang di beli tadi "ehhh lihat kamu beli apa aja " kata Rena sembari merebut kantong belanjanya,lalu mengeluarkan semua isinya, ada minyak goreng 2 bungkus, gula,kopi, teh, beras 10kilo, mie, kecap, daging ayam 2kilo, daging sapi 1kilo, tak menunggu waktu lama daging ayam dan daging sapi serta minyak dan gula sudah di masukkan ke.bali ke dalam plastiknya, "bu yang ini aku bawa ya" teriak Rena dari dapur sebelum ibu menjawab"apa aku gak salah denger kak" tanya Delisha dengan ketus, "enggak lah,calon keponakan kalian lebih perlu"kata Rena ketus "kami juga perlu kak,kalau mau belanja sendiri donk" ucapku sengit, aku sudah benar benar habis kesabaran melihat tingkah laku kakak iparku ini "taruh gak" kataku dengan tegas "gak ini jatah mas Baim" kata kak Rena dengan tak tahu Diri "Heh kak...kamu mikir gak,kak Baim gak pernah bantu ibu sedikitpun,ehh ini mau minta jatah,gak tau diri banget" kata Delisha dengan sengit, "halah ini juga bukan uang kamu kan?" Kata Rena tak terima, uangku atau bukan tetap aja kamu gak ada hak buat ngerampok ini semua, enak aja dasar benalu" kata delisha masih dengan nada tinggi , bu.Aini yang mendengar itu lalu melerai dan menjelaska pada Rena bahwa semua barang itu di beli dari uang Delisha "Ren gak papa jika kamu mau membawa sebagian tapi jangan semua ya nak, karna Delisha membeli semua ini supaya kami tidak harus selalu belanja" kata ibu "Bela terus anak kesayangan ibu" kata Rena dengan nada tinggi, ibu hanya menggelengkan kepalanya,lalu ibu mengambil kantong dan memasukkan 1 kilo ayam, 1/2 kilo daging, 1 minyak goreng, 1kilo gula,kopi,teh dan beberapa snack ke dalam kantong itu, "ini nak bawalah pulang buat kalian" kata ibu seraya menyerahkan kantong plastik hitam pada kak Rena, dengan kasar Kak Rena memgambil kantong tersebut lalu berjalan ke ruang tamu menghampiri kak Baim,dengan bibir mengerucut "mas ayo kita pulamg" kata Kak Rena mengajak kak Baim untuk segera pulang, "tapi Ren ini kopinya belum habis"jawab kak Baim "udah buruan mas" kata Kak Rena dengan jengkel ,akhirnya kak baim pun mengalah.baru saja mereka berdua keluar dari rumah "permisi pak,bu" terdengar suara menyapa mereka, "iya ada apa ya mas" jawab kak Baim "apa benar ini rumah bu.Aini?" Tanya Pria berbadan tambun itu "iya mas ada keperluan apa ya?" Tanya Rena kemudian "ohh ini bu mau ngantar kulkas yang di beli bu.Aini tadi pagi "ohhh...Sebentar ya saya panggilkan ibu saya" kata kak baim dan gegas masuk kembali dan mencari ibu "bu...ada orang yang mau anter kulkas di depan" kata kak Baim setelah menemukan ibu di dapur, "ohh iya sebentar" jawab ibu seraya berdiri "emang nya ibu membeli kulkas?" Tanya kak Baim "iya nak adikmu yang membelikan ibu karna kami bingung jika harus menyimpan makanan yang crpat basi" jawab ibu seraya berjalan menemui orang yang mnegantar kulkas itu,aku mengekor di belakang ibu dan kak Baim, setelah ibu menemui nya sebuah kulkas berwarna merah 2 pintu diturunkan dari mobil pick up berlabel toko elektronik,melihat itu Rena tampak geram, timbul rasa iri dalam hatinya.Rena meriang melihat kebahagiaan Mertuanya, "Mas ayo buruan" kata Rema dengan nada tinggi.melihat istrinya marah,Baim pun segera berpsmitan pulang.