NovelToon NovelToon
Terpaksa menjadi kedua

Terpaksa menjadi kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO
Popularitas:886.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ny.prast

"Ingat posisimu, kau kujadikan istri hanya untuk menebus semua hutang Ayahmu!" satu fakta yang teramat menyakiti hati hati Anyelir. Dia menjadi istri kedua, demi untuk melunasi hutang.
Hal-hal mulai terjadi, setelah Anyelir menjadi istri Devan pun, demi melunasi hutang Ayahnya dan menyelamatkan keluarganya dari kemiskinan. Anyelir masih mendapatkan perlakuan buruk dari saudara tirinya serta Rose yang tidak lain ibu kandungnya sendiri. Lantas, bagaimana dengan Devan, lelaki yang penuh mistery dan rahasia, membuat Anyelir seolah sulit menembus tembok Devan. Hidup seolah tidak berpihak pada Anyelir, dengan keadaannya yang memaksa untuk menjadi kedua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.prast, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatian Devan

Devan tersenyum menatap istrinya yang sudah terlelap dalam tidurnya, tidak lupa dia  juga menyelimuti tubuh polos Anyelir, ditatapnya dengan seksama wajah Anyelir yang tertidur setelah melayaninya, Devan tahu pasti Anyelir kewalahan dengan permainannya. Terbesit rasa bersalah dalam hatinya, karena takut sudah menyakiti istri mudanya itu.

‘Teruslah di sampingku, apapun yang terjadi aku mohon jangan pernah pergi,’ batin Devan penuh harap, dikecupnya kening Anyelir dengan penuh cinta, setelah itu Devan melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Selesai membersihkan diri, Devan kembali menatap Anyelir yang masih terlelap dalam tidurnya, cantik, itu satu kata yang hanya mampu Devan katakana. Devan tidak menyangka, kalau akhirnya dia sudah menyentuh Anyelir, padahal selama ini Devan cukup  menjaga jarak karena takut Anyelir akan menolak. Bisakah Devan katakan kalau jebakan obat perangsang yang diberikan oleh Laura adalah sebagai jalan pembuka Devan? ponsel Devan tiba-tiba berdering tanda panggilan masuk, dan ternyata itu dari Laura. Dengan malas Devan menerima panggilan tersebut.

[“Ada apa?”] tanya Devan langsung.

[“Kamu di mana?”] tanya Laura dengan kesal.

[“Menghilangkan, efek minuman yang kamu berikan,”] jawaban Devan tidak kalah dingin. Laura yakin yang dimaksud oleh Devan adalah Anyelir.

[“Itu semua karena kamu Dev, andai saja kamu sedikit memperhatikan aku, mungkin aku tidak akan melakukan ini,”] ujar Laura dengan terisak, dia harap dengan menampilkan kesedihannya, bisa membuat Devan iba dengan dirinya.

[“Kamu pikir aku perduli? Bukankah sudah pernah aku bilang, apa alasan aku menikahi mu, jadi sadar posisimu sedikit,”] Tekan Devan.

[“Lalu bagaimana dengan Anyelir, kamu menikahinya juga karena kamu ingin membantu ayahnya kan? lalu sekarang apa? kamu...”]

[“Stop! Jangan melampaui batasmu Laura, atau …”] Devan menggantung ucapannya.

[“Atau apa?”] tanya Laura dengan berani.

[“Apa aku harus mengatakannya? Bukankah kamu mengenalku Laura,”] suara dingin Devan membuat Laur terdiam, ada rasa takut yang tiba-tiba saja muncul dari diri Laura. Keberanian yang semula sudah dia kumpulkan tiba-tiba saja menghilang begitu saja.

[“Jaga saja ibu ku, bukankah hanya itu tugas yang aku berikan pada mu?”] ucap Devan lagi, membuat Laura semakin terdiam/

[“Kau jelas tahu, aku tidak suka barang bekas,”] Laura langsung mematikan sambungan telepon, dan melemparkan ponsenya kearah ranjang, dia sangat marah dengan ucapan Devan terakhir kali, rasanya Laura sangat ingin berteriak sekarang.

‘Ini semua gara-gara kamu Anyelir, akan aku tunjukkan siapa wanita yang lebih pantas mendampingi Devan, hanya aku dan Cuma aku yang pantas mendampingi Devan. Akan aku tunjukkan siapa aku,’ batin Laura dingin, dia mengepalkan tangannya dengan erat.

**

Pukul 05.00 pagi, Anyelir sudah terbangun dari tidurnya, dia merasakan tubuhnya sangat remuk, dan Anyelir yakin ini efek samping dari kegiatannya bersama Devan semalam. Mengingat kejadian semalam, membuat semburat merah di pipi Anyelir. Namun, Anyelir menatap sisi ranjang yang kosong dengan tatapan sendu, Anyelir yakin kalau Devan pasti sudah kembali bersama Laura. Akhinya Anyelir mulai perlahan-lahan menurunkan kakinya, dia ingin mandi sekarang, meskipun pangkal pahanya terasa sakit, namun Anyelir harus tetap berangkat ke kantor, karena ini adalah tanggung jawabnya sebagai mahasiswi yang tengah magang.

“Awe,” pekik Anyelir saat dia mencoba melangkah.

“Sayang? kamu mau apa?” Devan keluar dari kamar mandi dan masih mengenakan bathrobe nya, rambut yang masih basah menandakan bahwa dia baru saja selesai mandi.

“Kamu belum pulang sayang?” tanya Anyelir cukup terkejut, karena dia pikir Devan sudah pergi dan meninggalkan Anyelir sendirian.

“Pulang? Bukankah kamu juga rumahku untuk aku pulang?” ucap Devan sembari menaikkan sebelah alisnya, melihat tatapan Devan ditambah dengan rambut acak-acakkan yang masih basah, membuat kadar ketampanan Devan semakin naik di mata Anyelir.

“Kamu mandi ya?” tanya Devan membuyarkan lamunan Anyelir.

“Iya, aku harus ke kantor kan hari ini?” ujar Anyelir lagi, namun Devan menggelengkan kepalanya tegas.

“Tidak, hari ini kamu bisa cuti dulu sayang,” Devan tahu, pasti Anyelir masih kesakitan dan Devan tidak mau terjadi hal buruk pada Anyelir.

“Ta-tapi …” Anyelir merasa tidak enak kalau dia harus libur hari ini, dan meninggalkan tanggung jawab pekerjaannya, namun Devan tetap meyakinkan Anyelir bahwa itu tidak masalah.

“Beristirahatlah di rumah, aku yakin semalam pasti menyakitkan karena aku yang sudah mengambil mahkota mu kan?” Devan kembali mengingatkan Anyelir pada kejadian semalam, noda merah di atas sprei masih terlihat dan itu semua menjadi tanda bahwa Anyelir menyerahkan kesuciannya pada orang yang tepat, yaitu Devan yang tidak lain suami Anyelir sendiri.

“Kenapa pipimu merah sayang?” Devan menggoda Anyelir yang nampak malu-malu mengingat kejadian semalam, dan hal itu membuat Devan sangat gemas. Kalau saja Devan tidak punya hati dan lebih mementingkan hasratnya, mungkin pagi ini pun dia sudah kembali menerkam Anyelir, namun Devan tidak melakukan itu, karena melihat Anyelir yang tengah kesakitanpun membuat Devan merasa bersalah, padahal Devan sudah berusaha semaksimal mungkin supaya dia tidak terlalu menyakiti Anyelir.

“Aku mau mandi…” rengek Anyelir, dia harus cepat mengganti topic pembicaraan, karena kalau tidak maka Devan akan terus menggoda Anyelir.

“Baiklah, ayo aku bantu,” Devan langsung menggendong Anyelir ala bridal style, ternyata Devan sudah menyiapkan air hat untuk Anyelir berendam, menurut artikel yang Devan baca semalam, soal mengurangi rasa sakit setelah berhubungan, berendam menjadi pilihan yang tepat.

“Berendamlah dulu,” ucap Devan kepada Anyelir, setelah itu dia meninggalkan Anyelir dalam kamar mandi, jika Devan menemani Anyelir di kamar mandi, dia takut kalau nantinya dirinya tidak bisa mengendalikan keingannya.

Anyelir tersenyum dan merasa beruntung, dia sudah berpikir soal Devan yang mungkin langsung meninggalkannya setelah mendapatkan apa yang Devan mau, namun ternyata Anyelir salah, Devan masih bersamanya bahkan menyiapkan apa yang dibutuhkan Anyelir saat ini. Mengingat kejadian semalam,  Anyelir pun ingat satu kata Devan soal obat perangsang.

‘Obat perangsang? Siapa yang memberikannya? Apa kak Laura? Tapi untuk apa kak Laura melakukan itu? Kalau pada akhirnya Devan malah datang ke sini,’ batin Anyelir bingung.

Sedangkan kini Devan tengah membereskan noda yang ada di sprei, dia mengambil sprei tersebut dan menggulungnya sampai noda merah tidak terlihat lagi. Devan langsung membawa sprei ke belakang rumah untuk di cuci, Devan memasukkan sprei ke dalam mesin cuci setelah sebelumnya tepat di bagian noda merah dia berikan sabun pencuci pakaian cukup banyak.

“Tuan? sedang apa?” Larissa datang menghampiri Devan yang tengah memasukkan sprei ke dalam mesin cuci.

“Ah kebetulan, aku sudah memberikan cairan pencuci pakaian, kamu tinggal tunggu saja sampai selesai, nanti kalau sudah bersih, pastikan sprei itu bersih tidak ada noda sedikitpun,” titah Devan. Larissa cukup paham dengan apa yang dimaksud oleh Devan, jadi dia pun menganggukan kepalanya. Karena pekerjaan mencuci sudah diambil alih oleh Larissa, Devan pun kembali ke kamar untuk melihat keadaan Anyelir.

1
Siti Solikhatun
mbingungin ya ceritanya dibulang ulang.
Debby Tewu
klu mau lanjut lanjut aja
Debby Tewu
ko ceritanya sama semua sudah tidak ada cerita lain.ngga asik.
Tarwiyah Nasa
Bosen di ulang2 terus
Henny Mihawati
lanjut kan
dina firara
dihhh drama bngt wkwkwkk...
dina firara
ini kenapa cuma di copas² aja ...authorrrrr 😭
dina firara
pingsan lagi ... wkekekek..
rose sama kaya Anye
Erma sama kaya si Gita licik nya wkwkm
dina firara
bnyak bngt lgi 😭
dina firara
kok bisa diuble bab thor,,3bab terakhir double semua
Louisa Janis
Desi sudah GILA
Arin
kok bab'nya brntkan gni,pertm kirain sy yg slh baca...mlh gtauny nulisny ya thor
nami
pembaca gak nyaman karena banyak bab2 yng sering di ulang2 terus tanpa adanya perbaikan🥱😒🙄😤
Nyi Arifin Bwi
Sifat ibunya nurun ke Gita, ngk bersyukur, ....
Nyi Arifin Bwi
Kenapa Thor kok dobel" sampai beberapa bab ...
Nyi Arifin Bwi
Nah Lo ,ternyata Gita ibumu yg ngelunjak kan,....
Yaya
mampir
MIRSHA 5222
di ulang 2 terus knp, jadi malas membacanya
Lisa Tansil
Di ulang” terus malesi
Herawati Tohir
ini cerita tiap bab sll diulang trs jadi bukan bab 199
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!