NovelToon NovelToon
Doktor Dika'S Wife Is Queen Mafia

Doktor Dika'S Wife Is Queen Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: IAS

Silvya karena kematian saudara kembarnya memutuskan bergabung dalam organisasi mafia saat berumur 17 tahun. kemampuannya dalam ilmu beladiri menjadikannya Ratu Mafia yang disegani. Ia tidak segan-segan menghabisi musuhnya saat itu juga.
karena sebuah penghianat dalam organisasinya menyebabkan dia mengalami kecelakaan tragis yang hampir meregang nyawanya.
Dokter Dika, niatnya menolong malah harus menikahi orang yang ditolongnya karena digrebek warga.
Bagaimana Silvya membongkar penghianatan dalam Wild Eagle dan menemukan dalang dibalik kematian saudaranya?
Bagaimana pernikahan Dokter Dika dan Silvya akan berjalan dan bagaimana reaksi dokter yang terkenal dingin itu saat mengetahui wanita yang dinikahinya itu adalah Ratu Mafia yang disegani?

Ikuti kisahnya, bukan plagiat jika ada kesamaan nama tokoh itu bukan kesengajaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15. Tragedi

Silvya yang bertransformasi menjadi gadis cupu sangat mendalami perannya. Bahkan sekarang ia mulai berani membantu di klinik. Tentu saja Nia, Risa, dan Tio sangat senang. Silvya juga sering memasak untuk para perawat tersebut. Silvya sendiri merasa senang, selama ini dia tidak pernah berinteraksi dengan 'orang biasa', tau sendiri circle pertemanan Silvya adalah para mafia yang setiap saatnya membahas tentang dunia bawah yang begitu hitam.

Bersama para perawat itu setidaknya membuat bagian dirinya yang lain ikut berwarna. Namun Silvya juga tidak lengah. Ia tengah menyusun rencana untuk menjatuhkan 'saudara' yang telah mengkhianatinya.

"Tenang saja brader, silahkan kamu menikmati kesenanganmu sekarang. Tapi aku berjanji kamu akan menderita nantinya. Aku tidak akan membiarkan apa yang di bangun 'ayah' hancur karena perbuatanmu itu."

Silvy bermonolog. Ia mengingat saat pertama kali bergabung dengan Wild Eagle. Saat itu ia sangat sedih atas kematian saudara kembarnya.

Zion Austin linford, saat itu mereka tengah merayakan ulang tahun yang ke -17. Sweet seventeen, begitulah kira kira. Harold dan Fatimah mengajak kedua putra putrinya untuk makan diluar sebagai tanda perayaan. Zion sangat senang karena jarang sekali dia bisa keluar mengingat kondisi tubuhnya yang sangat lemah.

"Yes. Akhirnya aku bisa keluar juga kak." Zion berteriak senang.

" Iya Zi, tapi jangan terlalu senang begitu. Ingat…." Ucap Silvya mengingatkan.

" Iya iya kak aku tau. Huftt susah bener ya jadi aku. Nggak boleh terlalu senang, nggak boleh terlalu sedih. But it's ok. I'm happy. Karena kakak disini nemenin aku."

Silvya mengangguk, ia memeluk Zion dengan lembut.

"Happy sweet seventeen Zi."

"You too kak, aku harap kita akan terus bisa bersama seperti ini."

"Pasti, itu pasti."

Obrolan kecil tak luput dari pandangan dan pendengaran Harold dan Fatimah. Keduanya tergugu. Fatimah merasa sangat bersyukur memiliki Silvya yang begitu pengertian bahkan sama sekali tidak memiliki rasa iri terhadap Zion.

"Ok kids, are you ready to be an adventurer today?"

"Yes !!! We  are ready." Jawab Zion semangat.

Mereka sekeluarga pun pergi mengunjungi wahana bermain, karena memang itu yang Zion inginkan. Selama disana Zion sangat senang. Ia memainkan wahana wahana yang sekiranya aman untuknya dna lagi lagi Silvya selalu mengikuti.

Namun sebuah kejadian yang tidak terduga terjadi. Saat mereka tengah beristirahat tiba tiba ada suara tembakan yang begitu nyaring terdengar.

Dor……….

Semua orang panik. Tak terkecuali Harold dan Fatimah. Orang orang di taman hiburan itu berlarian kesana kemari tanpa arah, yang ada di pikiran mereka hanya bagaimana menyelamatkan diri. Harold dna Fatimah kebingungan karena tidak menjumpai kedua anaknya.

"Dad, dimana anak anak."

"Entha mom, dad juga tidak tahu. Tenang ya jangan panik."

Harold mencoba menenangkan istrinya walau sebenarnya ia pun merasa sangat panik dan takut tentang keadaan putra putinya.

Hard mencoba menghubungi Silvya, dan untungnya berhasil.

"Vya, sayang kamu dimana."

"Dad, kami di sebelah bianglala. Kami bersembunyi di sini."

" Ok tunggu disitu jangan kemana mana."

"Ok Dad."

Harold mematikna telponnya dan memberitahu Fatimah kalau Silvya dan Zion berada di dekat bianglala.

Mereka berdua pun beringsut menuju bianglala, sesekali mereka  bertabrakan dengan para pengunjung yang lain. 

Ketika mereka sudah melihat bianglala tersebut tiba tiba suara tembakan senjata api itu terdengar lagi. Bahkan kali ini tidak hanya sekali.

Dor...dor...dor...dor.

Brug…..

Zion terjatuh tepat di depan Fatimah dan Harold. Ternyata saat melihat kedua orang tuanya Zion tanpa sadar berlari dna dia tertembak tepat di dadanya.

"Zioooon!!!!!"

Harold, Fatimah, dan Silvya berteriak bersama. Fatimah begitu histeris melihat darah di dada putranya. Mulut Zion pun juga mengeluarkan darah.

"M-mom…"

"No baby, no. Stay with mommy please… hiks.hiks…"

"Zion. Please. You must be ok."

"No kak. K-kak S-si-si  m-maaf-fin a-akku ya."

"No Zi. No. Tidak harus ada yang dimaafkan. Kamu nggak salah. Please Zi. Don't do it."

Silvya sudah menangis. Harold langsung mengangkat tubuh putranya dan berlari diikuti oleh Fatimah dan Silvya.

"Dad, th-thankyou, f-for y-youre l-love."

"No son, kamu tidak apa apa. Dady akan membawamu ke rumah sakit."

" N-no Dad. S-stop.a-aku t-tak punya b-banyak wa-ktu l-lagi."

Harold pun berhenti dan duduk memangku tubuh putra nya. Fatimah yang melihat Harold berhenti marah dengan tangis histeris.

"Dad, ayo cepat bawa Zi ke rumah sakit. Mengapa berhenti huhuhu."

"M-mom. I-l-love y-you. Kak, dad i l-love y-you. Allahu Akbar."

Zion menutup matanya sempurna, nafasnya sudah tidak ada. Detak jantungnya telah terhenti. Harold yang tubuhnya ikut berlumuran darah menangis tanpa suara memeluk tubuh putranya. Sedangkan Fatimah, ia masih meraung melihat putranya meninggal di depan matanya.

"No...no. Son… please… jangan tinggalin mommy."

Silvya menangis, ia merasa sangat bersalah karena tidak bisa menjaga adiknya.

"Sorry.. I'm sorry. I really sorry."

Harold menyerahkan Zion kepada Fatimah dan langsung memeluk Silvya. Ia sedikit lupa disini Silvya lah yang memiliki trauma.

"No girl, kamu tidak salah. Itu bukan salahmu. Kamu sudah cukup baik menjaga Zion. Mungkin ini sudah takdir Allah."

Silvya menangis dipelukan Hard. Tangannya mencengkeram kuat punggung ayahnya. Harold dapat merasakan kesedihan dan ketakutan dalam diri putranya.

Semenjak kepergian Zion, Silvya sangat jarang berada di rumah. Ia memilih menghabiskan waktunya untuk memperkuat diri dengan berlatih bermacam macam ilmu beladiri hingga menyabet banyak sekali penghargaan.

Dan saat ia merasa dalam fase mood down ia pergi ke sebuah anjungan. Di sana ia berteriak sepuasnya dan menangis sejadi jadinya. Disanalah ia bertemu 'ayah' ketua klan mafia Wild Eagle dan menawarkan dirinya untuk bergabung. Pertama Silvya ragu namun saat ia mengetahui kejadian di taman bermain ada hubungannya dengan aksi mafia Silvya kemudian menyetujuinya.

Sebenarnya pertemuan Silvya dengan ketua Wild Eagle itu bukan tanpa disengaja melainkan Ketua Wild Eagle itu memang sudah mengincar Silvya karena bakat yang dimilikinya. Dan itu terbukti saat 'ayah' meninggal, Wild Eagle diserahkan pada Silvya padahal waktu itu Silvya masih berusia 21 tahun.

Namun entah mengapa pencarian siapa dalang dibalik kerusuhan di taman bermain waktu itu belum juga ia temukan. Silvya merasa ada yang sengaja ditutupi. Sejenak ia berpikir untuk meminta bantuan Mr. Sun namun ia kembali urung karena ia merasa masih bisa menyelesaikan semua ini sendiri.

Tes….

Tanpa sadar air mata Silvya menetes mengingat sang adik dna hal itu diketahui oleh Dika karena merek setengah duduk berhadapan di sofa setelah selesai buka praktek hari ini.

"Kenapa?" Tanya dika datar.

"Ih sorry, aku hanya ingat adikku."

"Kau punya adik?"

"Ya, tepatnya saudara kembarku. Tapi dia sudah meninggal."

"Oh… maaf."

Silvya mengangguk namun tangisnya semakin menjadi. Entah apa yang terjadi, selama ini tidak ada yang pernah menanyakan kondisi hatinya jadi saat ada yang bertanya seperti itu dia malah merasa ingin menangis sejadi jadinya.

Dika tampak kebingungan melihat Silvya. Ia pun memberanikan dirinya mendekat dan memeluk Silvya.

"Menangislah, kamu perlu melakukan itu. Jangan disimpan sendiri. Kamu boleh memberitahuku kau amat sedih mengingat adikmu."

Silvya memeluk Dika erat dan kembali menangis tersedu sedu. Hingga tanpa sadar ia tertidur.

Dika kemudian menggendong Silvya menuju kamarnya, ia merebahkan tubuh Silvya perlahan. Dika membenarkan surai rambut yang menutupi wajah Silvya.

"Cantik,... Sepertinya kamu memiliki beban yang sangat berat di hatimu." Gumam Dika pelan.

TBC

1
karyaku
hi kk mampir yuk di cerita author "Transmigrasi Menjadi Istri Mafia"

di jamin seru deh..jangan lupa y
Jeng Ining
jika Q tdk ambil resiko besar utk balas dendam kematian Zion kemungkinan dia tdk akam scpt ini tau berbagai rahasia yg ada, ttg kebenaran kakeknya, pamannya jg sodara kembarnya yg laen...
Jeng Ining
tanggung Sisiii, mesti nya bilng skrg Mas Dhikhaa Hhhhottss🔥🔥🔥🔥... 😂😂
Lismawati Salam
Luar biasa
Erna Masliana
iya lari lah... dari pada nyawa melayang... mending kabur hidup bahagia bersama keluarga kalian
Erna Masliana
idemu bagus Om Bisma
Erna Masliana
Sisi seperti tidak punya ibu kala itu..
Erna Masliana
sewotnya 🤣🤣
Erna Masliana
kau terlalu fokus dg kebencianmu pada mafia dan kau terlalu menyayangi Zion hingga mengabaikan Silvya dan pada saat Zion meninggal pun kau terpuruk dg kesedihanmu pdahal Silvya sama terpuruk nya..
Erna Masliana
pembuat onar kalo udah tobat jadi baik
Erna Masliana
untungnya Sisi anak baik
Erna Masliana
mungkin itu karma buat Fatimah juga yang membenci ayahnya
Erna Masliana
boro boro kamu..ayah kandungnya sendiri dibenci dijauhi.. apalagi kamu yang bukan siapa siapa
Erna Masliana
biang masalah tobat
Erna Masliana
jebakan membawa nikmat..ya sudah nikmati saja 🤣🤣🤣
Erna Masliana
Fatimah Fatimah kau seorang ibu dan anak durhakim
Erna Masliana
dosamu banyak banget Fatimah.. mengabaikan Silvya.. membenci ayahmu tanpa mendengar penjelasan.. membenci Geoff padahal Geoff tidak bisa memilih dia mau lahir dari siapa
Erna Masliana
stress
Erna Masliana
harusnya dihabisi dari dulu.. kenapa dibiarkan hidup terus
Erna Masliana
kurang waras
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!