Di sebuah Galaksi, tepatnya di atas Planet terbesar yang ditumbuhi oleh banyak rerumputan.
Terlihat seorang pemuda tengah berdiri menatap Awan Reinkarnasi, pemuda itu ialah, Dewa Angin, Feng Shan Jian.
“Semuanya terbunuh, perang antar planet benar-benar membunuh semuanya.” Feng Shan berkata dengan nada sedih.
“Awan ini, Konon dapat membawa seseorang menemukan kebahagiaan yang dicari. Semoga di kehidupan selanjutnya, aku bisa membuat sebuah keluarga besar dan membawa keseluruhan keluarga naik ke atas.”
Feng Shan Jian mengucapkan sumpah tersebut dengan keras. Dia memasuki awan reinkarnasi dan menghilang dalam sekejap.
Silahkan ikuti, Perjalanan dari Dewa Angin.
(Note : Author Masih Pemula Fantim. Jadi banyak kesalahan dan pastinya perlu revisi.)
Update 2 kali sehari, Waktu tidak menentu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusayni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34
[Chapter 34.]
[Tamu.]
[Silahkan Dibaca.]
Hutan Wujing.
Xiao Fan tiba dan memeluk Ning Shui yang akan jatuh ke belakang. Dia memeluk kemudian menggendongnya seperti putri.
Ning Shui terkejut, akan tetapi tersenyum ketika melihat yang menggendongnya adalah Xiao Fan. Dia meringkuk lebih dalam, matanya memejam dan tidur dalam gendongan.
Xiao Fan tersenyum melihat hal itu, dirinya juga berhasil mengumpulkan berbagai macam Bola Roh kali ini. Dia juga mendapatkan Bola Roh Merah.
‘Aku tidak menyangka akan mendapatkan 1000 Bola Roh. Apakah ada bantuan 250 kembali? Jika begitu berarti ada satu penyusup yang berada di Kota Gaoshan.’
Xiao Fan menggelengkan kepalanya, menghilangkan pikirannya terlebih dahulu. Fokusnya sekarang membawa Ning Shui kembali ke kediaman Xiao.
***
Kediaman Patriark Klan Xiao.
Xiao Fan tiba di rumahnya. Dirinya dengan santai masuk ke dalam rumah. Dia juga melihat ibunya yang sedang memasak di dapur.
“Oh, kamu sudah pulang... Bawa Shui’er ke dalam kamarmu, nak.”
Xiao Fan mengangguk dan membawa Ning Shui ke dalam kamarnya. Dirinya tidak sadar dan menuruti perintah ibunya tersebut.
Tiba di dalam kamar, Xiao Fan meletakkan Ning Shui di tempat tidurnya. Namun, seketika dia berhenti dan merenung sebentar.
‘Sebentar, kenapa aku membawa Shui’er ke dalam kamarku? Bukannya dia memiliki kamar sendiri? Kenapa, aku mengikuti perintah ibuku?’
Xiao Fan menggelengkan kepalanya dan mengabaikan pertanyaan tersebut. Dirinya selesai menidurkan Ning Shui, kemudian pergi menuju ke arah luar kamar.
Tiba di luar, tatapan Xiao Fan terfokus ke arah Ibunya. Gu Lin menyadari hal itu namun tetap memasak untuk makan malam dini hari.
“Bu, kapan Fan’er akan pergi ke Akademi Yuen?” Xiao Fan bertanya setelah duduk di kursi makan. Dirinya tidak bisa menahan pertanyaan tersebut.
Gu Lin mendengar hal itu, ekspresi wajahnya seakan tidak rela, akan tetapi dia berkata, “Kamu dan Shui’er akan pergi besok, jadi persiapkan dirimu.”
Xiao Fan merasakan bahwa suara ibunya sedikit tidak terima. Dirinya menatap ke arah wanita paruh baya tersebut. Dia segera berkata dengan nada serius.
“Ibu, Fan’er akan menjaga diri di sana. Tidak akan ada yang bisa menggertak Fan’er nantinya. Bukankah Ibu sudah tahu kalau Fan’er sudah berada di Tingkat Benua selanjutnya?”
Gu Lin sedikit terkejut, putranya menyadari dirinya yang sedikit tidak rela melepas putra tercinta itu. “Huff, ya Ibu tahu akan hal itu. Ibu berharap Fan’er, Shui’er, Que’er kembali ke sini lagi.”
Xiao Fan mendengar itu jelas langsung serius. Dirinya menatap ke arah Ibunya dalam-dalam dan berkata, “Bukankah itu pasti. Jika Fan’er akan kembali kesini? Jadi tenanglah, Ibu. Fan’er akan selalu datang ke sini di saat ada luang waktu. Bagaimanapun juga ini adalah rumah bagi Fan’er, rumah adalah tempat untuk kembali nantinya.”
Gu Lin mendengar hal itu tersenyum. Dirinya harus semangat karena hari ini adalah Malam akhir Xiao Fan di tempat ini. Entah itu kapan, dia kembali itu belum tahu.
Beberapa menit kemudian, Xiao Feng pulang dengan tiga orang memakai pakaian yang sama. Namun, pakaian satu orang perempuan terlihat sedikit ada perbedaan dari keduanya.
“Aku pulang / Permisi.” Xiao Feng tiba di rumah. Xiao Fan menatap ke arah ayahnya, lalu penasaran dengan tiga orang di belakangnya.
“Selamat datang, Ayah.” Xiao Fan balas menyapa ayahnya tersebut. Dirinya fokus ke arah tiga orang itu, lalu membalas sapaan mereka. “Selamat datang...”
Xiao Fan berhenti karena dirinya tidak tahu siapa tiga orang tersebut. Gu Lin yang mendengar suara orang lain segera menatap ke arah luar dan tersenyum.
“Oh, Lin Hua... Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu kembali.”
Itu benar mereka bertiga adalah tiga orang dari Akademi Yuen. Lin Hua, sebagai guru di Akademi. Liu Kai ialah seorang laki-laki dan senior dari Akademi, sedangkan Zhu Lin seorang perempuan dan senior dari Akademi.
“Ahhh, Senior Gu...” Lin Hua dengan cepat berlari ke arah Gu Lin dan memeluknya dengan erat. Mereka berdua terlihat sangat dekat dan saling melepas rindu.
Xiao Fan terkejut akan perubahan suasana itu. Lalu, dia menatap ke arah dua senior di depannya tersebut.
“Salam Senior.”
Xiao Fan melakukan salam terlebih dahulu, bagaimanapun juga dia menilai dulu dengan merendah. Jika keduanya tidak membalas kesopanan, berarti orang yang tinggi. Namun, jika membalas, maka senior di depannya adalah baik.
Xiao Fan juga tidak hanya menilai dari sikap itu saja, akan tetapi dari gerakan dan ucapan lawan bicaranya, dia dapat menentukan musuh atau teman nantinya.
Liu Kai dan Zhu Lin terkejut, mereka berdua membalas salam Xiao Fan. “Salam juga, Adik Junior.”
Xiao Fan mengangguk, kemudian mempersilahkan mereka berdua duduk di kursi makan. Gu Lin yang sedang berbicara dengan Lin Hua mengabaikan keberadaan mereka.
‘Ibu, apakah seperti itu?’ Xiao Fan sedikit terkejut karena ibunya terlihat begitu terbuka ketika bersama dengan perempuan lain. Dirinya menatap ke arah ayahnya dan membutuhkan jawaban.
Xiao Feng menyadari hal itu, dirinya menatap putranya dan keduanya saling terhubung. Dia menyadari masalah putranya dan menatap ke istri dan guru akademi, lalu berbalik menatap ke putranya.
‘Makhluk bernama perempuan itu misterius...’ Xiao Feng menggelengkan kepalanya. Xiao Fan sendiri tersenyum kecut. Dirinya berjalan ke arah kursi makan dan duduk di sana menunggu makanan.
Liu Kai dan Zhu Lin menatap ke arah Xiao Fan. Mereka bingung akan keputusan gurunya untuk menunjuk Xiao Fan menjadi seorang guru juga.
“Nah, Xiao Fan bolehkah aku bertanya sesuatu?” Liu Kai mencoba untuk berkomunikasi dengan Xiao Fan tersebut.
Xiao Fan yang mendengar Liu Kai, dirinya menatap ke arah Senior laki-laki itu. Dia menjawab, “Silahkan, Senior.”
Xiao Feng dan Zhu Lin juga penasaran. Begitu juga dengan Gu Lin dan Lin Hua. Namun, Gu Lin segera menghentikan mereka. “Berhenti dulu, kita makan bersama baru bicara.”
Seluruhnya menatap ke arah Gu Lin yang berjalan ke arah dapur. Lin Hua mengikutinya untuk membantu wanita tersebut. Kemudian terlihat kedua orang itu keluar dengan nampan yang begitu banyak.
“Fan’er, bangunkan Shui’er. Dia sudah tidur selama 4 jam lebih, jadi kemungkinan dirinya sudah pulih.”
Xiao Fan sedikit terkejut, dirinya mengira hanya beberapa menit saja. Dia mengangguk setuju akan ucapan ibunya. Namun, saat akan turun, sebuah suara terdengar dari pintu kamar.
“Tidak perlu, Fan Ge. Aku sudah bangun.” Suara itu ternyata berasal dari Ning Shui. Xiao Fan menatap dan tersenyum.
“Ayo kesini, kita makan bersama.”
Ning Shui mengangguk dan berjalan mendekat ke arah Xiao Fan. Kemudian, dia duduk di dekat pemuda tersebut dengan senang. Kedua senior sedikit terkejut melihat keakraban kedua juniornya.
Namun, di saat akan memulai. Semuanya merasakan kehadiran dua orang di luar. Xiao Feng sang Patriark mengerutkan keningnya dan berkata dengan lantang.
“Masuklah, pintu tidak terkunci.”
Dua orang masuk, Ning Shui menatap kedua orang itu dengan senyum lebar. Lalu, dia berkata dengan senang. “Kakak...”
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, Vote, dan tip koinnya.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thank you Minna-san.