"Berhenti atau aku akan menciummu gadis jelek?",ancam Rama saat melihat Kaila hendak bunuh diri.Laki-laki itu cukup terperanjat ketika melihat Kaila hendak menjatuhkan tubuhnya ke dasar danau yang cukup dalam.
"Minggir aku tak butuh bantuanmu",desis Kaila.
****
Rama sangat membenci Kaila,si gadis gendut,jelek,kusam dan buluk itu semenjak gadis itu memutuskan untuk bunuh diri.Berbagai umpatan ia layangkan pada Kaila agar gadis itu menjauh darinya dan tidak mengganggunya.Namun,hasilnya nihil.Kaila bahkan membuat ulah dengan mengaku sebagai tunangan Rama agar lebih dekat dengan pemuda yang menolongnya tersebut.
Bagaimana kisah mereka?
Akankah Kaila bisa menarik simpati Rama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wahyuning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejujuran
Saat Kaila hendak berbalik dari hadapan Rama,tiba-tiba saja tubuh Kaila ditarik oleh Rama hingga badan gadis itu menempel di dada Rama.Sesaat,Keduanya bisa merasakan hembusan nafas masing-masing dan mencium aroma tubuh masing-masing di indera penciuman mereka.
Kaila juga bisa merasakan detak jantung Rama yang tak beraturan sama seperti dirinya saat ini.Irama jantung yang bergejolak yang hanya ia rasakan saat ada didekat Rama seorang.
Sontak tindakan Rama menjadi tontonan teman-teman kuliah Kaila yang sedang berlalu lalang di taman tersebut.
"Lihat Say Si Gendut Kaila sedang dipeluk oleh pemuda tampan itu",pekik salah seorang mahasiswa pada teman yang ada disampingnya.
"Uwuuu...Beruntung sekali nasib Kaila bisa dipeluk oleh pangeran tampan itu",kata Mahasiswi lainnya.
"Mau dong dipeluk pemuda tampan itu",sahut mahasiswa yang lain.
Mendengar hal itu,otak Kaila segera berfungsi dengan baik.Ia meminta Rama segera melepaskan pelukannya.Ia tidak ingin teman-temannya salah paham terhadap hubungan mereka berdua.
"Kak lepasin aku",bisik Kaila yang segera diangguki oleh Rama.Rama melonggarkan pelukannya pada Kaila dan bersikap biasa saja,seolah tak terjadi apapun juga.
"Katakan yang sebenarnya!Atau aku akan melakukan lebih dari ini",ancam Rama,sorot matanya tajam menatap Kaila.
Mendapat ancaman itu,Kaila sedikit merasa gugup.Ia akhirnya mengajak Rama duduk di bangku taman yang agak sepi pengunjung.
"Katakan kenapa menghindar dariku?",tanya Rama tegas setelah mereka duduk dengan nyaman.Posisi mereka berdampingan.
"Karena aku em....emm....suka sama Kak Rama",jawab Kaila terbata-bata.Ia terpaksa jujur pada Rama.Meskipun jujur itu menyakitkan.Dan meskipun ia sadar sepenuhnya bahwa ia kalah segalanya dari Rama,baik dari segi penampilan maupun materi.Ia bagai bumi dan langit dengan Rama.
Sedangkan Andara....
Yah dia adalah wanita sempurna yang pantas bersanding dengan Rama.Namun,sekali lagi Kaila tak ingin kehilangan kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.Meskipun ia akan terlihat bodoh di hadapan Rama.
"Apaa?????",cicit Rama seakan tak percaya.Ia terdengar shock begitu mendengar jawaban Kaila.
"Iya.Aku menyukai Kak Rama sejak pertama kita berjumpa!Aku tidak ingin kita terlalu dekat.Karena aku tahu Kak Rama menyukai Kak Andara",jawab Kaila dengan jujur,wajahnya kini mulai sembab karena penuh dengan tetesan embun yang mengalir deras dari pelupuk matanya.Tatapan Rama padanya entah kenapa tak membuatnya takut.Meskipun begitu,ia enggan membalas sorot mata Rama yang kian tajam menatapnya.
"Arghhh.....Ini tidak mungkin",Rama menggeleng frustasi.Ia beranggapan kalau perasaan Kaila memang salah.Ia tidak ingin Kaila meneruskan perasaannya ini.Meskipun dalam hati,ia mungkin juga merasakan hal yang sama dengan Kaila.Rama masih membantah perasaannya tersebut.
"Kau benar Kai!Kau salah bila menyukaiku!Mulai sekarang hapus perasaan itu dari lubuk hatimu",titah Rama yang membuat dada Kaila terasa nyeri.
"Lagi pula sebentar lagi aku akan menikah dengan Andara.Jadi bersikaplah sewajarnya Kai!Jangan melebihi batasmu!",imbuh Rama sebelum ia pergi meninggalkan Kaila sendirian.
Kaila merasakan hatinya hancur berkeping-keping meskipun itu sudah ia prediksikan sebelumnya.Sebuah penolakan dari laki-laki yang dicintainya.Kaila seharusnya lebih tegar dari saat ini.Tapi apa daya,kodratnya yang hanya seorang wanita mengharuskan dirinya menangis hanya karena penolakan Rama.
Kaila menyeka pipinya yang basah sebelum ia berlari menghampiri Rama yang akan meninggalakannya.
"Tunggu Kak",seru Kaila sebelum Rama menjauh darinya.
"Apa?",tanya Rama dengan suara lirih.Laki-laki itu menjadi enggan menatap Kaila.
"Tolong jangan beritahu Mama dan Papa tentang masalah ini",pinta Kaila pada Rama.Kaila tidak ingin masalah ini sampai terdengar lagi oleh orang tua angkatnya.Ia tidak ingin terlibat perjodohan itu lagi.
"Mereka tidak perlu tahu masalah kita",jawab Rama cepat,ia segera melesat dari hadapan Kaila.
Kaila menatap punggung Rama dengan perasaan perih di hatinya.Ia tahu ini salah,namun juga masih berharap.Kini Kaila hanya meringkuk di bangku taman dengan genangan air mata yang membanjiri pipinya.
pengen tak siram pake es biar terkejut dan sadar si ramanya