NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Gadis Desa

Jerat Cinta Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa pedesaan
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Sari, seorang gadis desa yang hidupnya tak pernah lepas dari penderitaan. Semenjak ibunya meninggal dia diasuh oleh kakeknya dengan kondisi yang serba pas-pasan dan tak luput dari penghinaan. Tanpa kesengajaan dia bertemu dengan seorang pria dalam kondisinya terluka parah. Tak berpikir panjang, dia pun membawa pulang dan merawatnya hingga sembuh.

Akankah Sari bahagia setelah melewati hari-harinya bersama pria itu? Atau sebaliknya, dia dibuat kecewa setelah tumbuh rasa cinta?

Yuk simak kisahnya hanya tersedia di Noveltoon. Dengan penulis:Ika Dw
Karya original eksklusif.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34. Patah Hati

Tubuh Sari gemetaran hebat kala membaca surat kabar yang beredar luas tentang pernikahan suaminya. Pemilik  perusahaan L'oreal Group terkaya di kota A sangat mengenal sosok Adrian. Bahkan kalangan masyarakat kecil juga sangat mengenalinya.

"Ini kan Tuan muda Adrian, rupanya beliau jadi menikah dengan nona Karina. Menurut berita yang beredar kalau Tuan muda Adrian itu tengah mengalami amnesia. Apa nggak terburu-buru menikah dalam kondisinya yang belum terlalu sehat?"

"Nggak ada yang terburu-buru Rasti! Pertunangan mereka kan sudah lumayan lama, jadi sudah sewajarnya kalau mereka melangsungkan pernikahan. Esok ataupun nanti nggak akan bisa merubah semuanya, terkecuali takdir yang tak meridhoi," balas wanita bernama Saren yang tak lain pelanggan Sari saat mencuci pakaiannya.

"Iya juga sih. Mereka memang serasi, cowoknya ganteng ceweknya juga cantik, pasti anaknya bakalan menggemaskan. Nggak sabar ingin segera melihat bayi junior mereka."

Semakin sesak saja Sari mendengarkan obrolan mereka. Dia pun langsung pergi tanpa berpamitan. Ingin menjerit namun lidahnya kelu. Dia hanya bisa menangis dengan memukuli dadanya yang serasa sesak.

"Loh, si Sari kenapa nyelonong pergi aja sih! Kan aku belum ambilkan uang untuknya. Gimana sih!" Saren berdesis menatap kepergian Sari.

"Mungkin nunggu kamu kelamaan, jadi dia langsung pergi! Ya makhlum lah, dia kan wanita kampung, nggak suka bergaul dengan orang seperti kita-kita!"

"Yaudah deh, uangnya kan bisa dikasih besok aja. Dia kan setiap hari datang ke sini,'" beo Saren.

Sari dengan berjalan gontai menuju kontrakannya. Ia tak memiliki semangat untuk menjalankan aktivitas seperti biasanya. Hatinya benar-benar kacau balau. Sesekali ia ingin mengakhiri hidupnya, namun ia takut semakin bertambahnya dosa yang dilakukannya.

"Kakek, pupus sudah harapan Sari ingin bertemu dengan mas Jaka. Mas Jaka mau nikah sama pacarnya kek, Sari harus gimana? Di sini Sari nggak punya siapa-siapa, sedangkan Sari masih mengandung anak mas Jaka. Sekiranya mas Jaka apa masih mengingat Sari kek? Jujur Sari takut menjalani kehidupan ini."

Sepanjang perjalanan ia hanya melamun sembari menggumam. Ia tak sadar sudah ada seseorang yang diam-diam telah mengikutinya. Tiba-tiba saja tangannya ditarik cukup keras hingga membuatnya nyaris terjatuh.

"Heh Sari! Rupanya kau masih ada di sini!"

Refleks Sari menoleh. Dia terkejut. "Nyonya Laras?" Sari melotot horor mendapati keberadaan mantan anak majikannya. Tubuhnya gemetaran hebat, takut dengan seringaian wanita itu.

"Nyonya, kok nyonya ada di sini?  Memangnya apa yang anda lakukan di sini?" tanya Sari dengan bibirnya gemetar.

"Apa urusanmu bertanya kayak gitu! Mau aku ada di sini, mau aku ngapain aja nggak ada urusannya denganmu! Kau pikir kau itu siapa? Kau hanyalah mantan pembantu kami, kurasa sampai sekarang kau masih memiliki profesi yang sama, tetap menjadi pembantu!"

Sari berusaha sesabar mungkin menghadapi wanita kejam itu. Baginya yang paling penting sudah berhasil keluar dari kediamannya. Ia tak ingin menjadi beban orang lain. Kalaupun harus hidup kekurangan, setidaknya ia bisa berusaha sendiri tanpa belas kasihan orang lain.

"Iya benar seperti yang Nyonya katakan, sampai sekarang saya masih menjadi pembantu. Apalah diri saya ini nyonya, saya hanyalah orang miskin yang butuh makan. Saya bukan orang yang berada seperti nyonya yang apa-apa tinggal ambil tanpa harus bersusah payah mencari. Kalau saya nggak bekerja yang ada saya nggak bakalan makan."

Laras berdecak dengan menatapnya tajam. "Dasar miskin! Kenapa sih, kemana-mana aku selalu ketemu sama orang miskin seperti kamu!  Bisakah orang-orang seperti kamu itu nggak berkeliaran di sekitar sini? Mengotori mata saja!"

Sari mengepalkan tangan dan menekan giginya dengan mulut tertutup. Ia menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan dirinya sendiri. Ia berusaha untuk tetap tegar apapun permasalahan yang dihadapinya.

"Nggak masalah kalau pun nyonya menghina saya, dihina pun nggak akan buat saya mati. Jangan mentang-mentang anda memiliki segalanya bisa menghina orang seenaknya sendiri nyonya! Apapun yang kita lakukan akan berbalik lagi pada diri kita sendiri. Orang kalau suka menanam kebaikan tentu bakalan memanen kebaikan itu sendiri, tapi sebaliknya~~ jika orang suka menabur kebencian maka dia harus siap menerima azab yang menyakitkan. Silakan saja anda berkata apapun mengenai diri saya, Saya nggak bakalan marah. Saya memang orang miskin, kalau saya kaya tentu saya tidak akan mondar-mandir mencari pekerjaan. Sangat  berbeda sama anda, Anda memiliki segalanya, tidak perlu bersusah payah mencari pekerjaan karena semua kebutuhan anda telah tercukupi, tapi tidak tahu nantinya, apakah kekayaan itu akan selalu berpihak pada anda, atau bahkan berpindah tempat lain, bisa jadi pindah kepada saya."

Laras meludah tepat di depan Sari. Dia terang-terangan menunjukkan kebenciannya terhadap gadis itu. Mengetahui Sari anak dari kakak laki-lakinya, semakin besar saja rasa bencinya dan ingin sekali melenyapkannya.

"Jangan mimpi! Bisa-bisanya kamu menghayal memiliki kekayaan setara dengan saya! Kekayaan yang saya miliki tentu tidak akan pernah menjadi milik orang lain apalagi kamu bertampang gembel yang menjijikkan. Lebih baik kamu jauh-jauh dari kota ini. Pergilah yang jauh dari sini, Aku muak melihatmu!"

Dengan membuang muka dan menyilangkan kedua tangannya di dada Laras menunjukkan kearoganannya. Ia ingin Sari sadar bahwa ia bukanlah tandingannya.

"Nyonya tidak berhak mengusir saya dari sini karena ini bukan cuma wilayah anda," bantah Sari. "Saya berada di sini karena ingin mengais rezeki, bukan mengganggu kehidupan anda. Kalau anda merasa terganggu dengan keberadaan saya anda lah yang harus pergi dari sini. Anda sudah buang-buang waktu menemui saya di sini. Bukankah anda sendiri yang bilang muak melihat saya? Kenapa Anda masih berdiri di sini?"

Laras melayangkan  tamparan keras di pipi gadis itu. Sari yang tak siap dia hanya bisa merasakan panasnya tamparan anak mantan majikannya. Di situ hatinya terkoyak, tapi ia tak memiliki banyak keberanian untuk membalas tamparannya.

"Dasar kamu kurang ajar kamu berani  melawan saya! Tidak tahu diri banget kamu! Di saat kamu mengalami kecelakaan siapa yang sudah membiayaimu?! Kalau bukan kebaikan keluargaku mungkin kamu sudah mati! Dan satu hal lagi, kau pergi membawa uangku dan sampai sekarang belum kau kembalikan. Kau benar-benar wanita ular!"

Sari manggut-manggut  dengan memegangi pipinya yang tercetak bekas tamparan. Ia masih ingat, sebelum kejadian menimpanya ia membawa uang sebesar lima puluh ribu yang Laras berikan, dan kini wanita itu mengungkitnya.

"Oh iya Nyonya, saya minta maaf karena waktu itu Saya membawa uang anda sebesar rp50.000, tapi perlu  anda ingat, saya bahkan berkorban nyawa demi menuruti keinginan Anda, dan itu tidak sepadan dengan uang rp50.000 yang Anda berikan pada saya. Ini saya kembalikan uang anda, dan kita tidak lagi ada urusan. Soal keluarga anda sudah berbuat baik mau membayar biaya rumah sakit, saya ucapkan banyak-banyak terima kasih. Saya tidak bisa membalas kebaikan keluarga anda, tapi saya berharap setelah ini anda dan keluarga anda tidak perlu lagi mengganggu saya! Di antara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa!"

1
4U2C
𝗮𝗱𝗮 𝘀𝗮𝗷𝗮 𝗵𝗮𝘁𝗶 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝘂𝘀𝘂𝗸,,
Ika Dw
Halo, author kembali lagi dengan cerita baru...yuk, mampir simak kisahnya 🙂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!