NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris

Kembalinya Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Anak Genius / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Reni t

Dihina dan direndahkan oleh keluarga kekasihnya sendiri, Candra Wijaya benar-benar putus asa. Kekasihnya itu bahkan berselingkuh di depan matanya dan hanya memanfaatkannya saja selama ini.

Siapa sangka, orang yang direndahkan sedemikian rupa itu ternyata adalah pewaris tunggal dari salah satu orang terkaya di negara Indonesia. Sempat diasingkan ke tempat terpencil, Candra akhirnya kembali ke tempat di mana seharusnya ia berada.

Fakta mengejutkan pun akhirnya terkuak, masa lalu kedua orang tuanya dan mengapa dirinya harus diasingkan membuat Candra Wijaya terpukul. Kembalinya sang pewaris ternyata bukan akhir dari segalanya. Ia harus mencari keberadaan ibu kandungnya dan melindungi wanita yang ia cintai dari manusia serakah yang ingin menguasai warisan yang ditinggalkan oleh orang tuanya.

Harta, Tahta dan Wanita "Kembalinya sang Pewaris. "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Candra terdiam, tiba-tiba dilanda rasa khawatir. Ucapan Bram patut dipercaya karena ayahnya adalah teman lama Rosalinda. Ya, meskipun wanita berusia 50-han itu tidak mengetahui hal tersebut. Bagaimana jika Rosalinda sampai tahu bahwa Erlin berniat mengkhianatinya? Batin Candra gelisah.

"Pak Bos," sapa Bram seketika membuyarkan lamunan panjang seorang Candra Wijaya.

Bukannya menimpali sahutan Bram. Yang dilakukan oleh Candra adalah merogoh jas hitam yang ia kenakan, meraih ponsel canggihnya dari dalam sana. Menatap layarnya sejenak sebelum akhirnya melakukan sambungan telepon. Namun, wanita pujaan hatinya itu sama sekali tidak mengangkat panggilan darinya, bahkan Candra harus mengulangi panggilan telepon, tapi hasilnya tetap sama.

"Telpon saya gak diangkat, Bram," ucap Candra seraya mendengus kesal. "Cepetan dikit bawa mobilnya, Bram. Saya takut Erlin kenapa-napa."

Bram mengangguk patuh seraya menginjak pedal gas guna mempercepat laju mobil. "Baik, Pak Bos. Eu ... anda tenang aja, Pak Bos. Saya gak akan pernah tergoda lagi sama Viona. Dia musuh kita dan saya janji gak akan pernah mengecewakan Anda."

"Baiklah, saya percaya sama kamu, Bram," jawab Candra dengan wajah datar.

***

Setibanya di hotel tempat di mana Rosalinda dan Erlin berada, Candra segera keluar dari dalam mobil, berlari memasuki lobi hotel dengan perasaan khawatir, berharap kekasihnya baik-baik saja dan hubungannya dengan wanita itu tidak diketahui oleh Rosalinda. Langkah seorang Candra seketika terhenti, begitu pun dengan Bram yang berlari tepat di belakangnya saat melihat Rosalinda berjalan dari kejauhan dengan diikuti oleh Erlin dan juga Viona.

Candra dengan napas terengah-engah, menatap wajah Erlin dengan perasaan lega. "Syukurlah, kamu baik-baik saja, Er," ucapnya dalam hati.

Sementara Bram dengan napas yang sama karena sempat berlari nampak lekat memandang wajah Viona dengan seringai tipis yang terukir di kedua sisi bibirnya. "Ternyata benar, Viona jadi anak buahnya Rosalinda. Sebenarnya, apa rencana kamu, Viona?" batinnya dengan kesal.

Sedangkan Rosalinda nampak tersenyum lebar, menghentikan langkah tepat di depan Candra. "Gimana, kamu siap ikut Tante ke Jakarta?" tanyanya dengan santai.

"Siap, Tante," jawab Candra, dengan senyuman yang sama, sedikit membungkukkan tubuhnya, memberi hormat kepada Rosalinda.

"Hmm ... baiklah kalau begitu," ujar Rosalinda, lalu mengalihkan pandangan mata kepada Bram, memandangnya dengan kening dikerutkan. "Kenapa kamu ada di sini? Bukannya kamu harus ngurus pabrik, Bram?"

"Saya bekerja sebagai supirnya Pak Candra, Nyonya," jawab Bram, seraya membungkuk memberi hormat.

"Begitu? Baiklah, Candra memang butuh supir pribadi."

Sedangkan Viona menatap wajah Bram dengan sinis lalu berucap dalam hatinya, "Maksudnya apa coba si Bram tiba-tiba jadi supirnya Candra? Apa dia sengaja nempel sama Candra biar ketularan hoki, gitu?"

"Kita berangkat sekarang? Perjalanan kita akan memakan waktu kurang lebih dua jam," ujar Rosalinda, seraya memandang wajah Bram dan juga Candra secara bergantian. "Di Jakarta, kamu akan menginap di rumah Tante, Candra. Setelah menyelesaikan beberapa urusan penting di sana, kamu boleh kembali ke sini."

"Tidak, saya gak akan kembali ke sini sebelum saya menemukan Ibu kandung saya. Kalau pun saya harus pulang ke sini, saya akan pulang bersama Ibu," batin Candra, memandang tajam wajah Rosalinda.

Dengan diikuti oleh Erlin dan Viona, Rosalinda melangkah melintasi Candra dan Bram. Erlin hanya melirik wajah Candra sekejap dengan anggukan kecil dan senyuman tipis. Hal yang sama pun dilakukan oleh Candra sebelum pria itu melakukan hal yang sama seperti mereka.

"Peperangan baru dimulai, Candra. Aku harap semua ini cepat selesai dan kita bisa bersama selamanya. Menikah dan membangun rumah tangga yang bahagia," batin Erlin.

"Semoga kamu tetap berada dalam lindungan Tuhan di mana pun kamu berada, Er. Maaf karena saya sudah menempatkan kamu dalam bahaya. Saya janji, setelah semua ini selesai, saya akan segera menikahi kamu dan kita akan hidup bahagia, selamanya," batin Candra, memandang punggung Erlan yang berjalan tepat di hadapannya.

***

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih dua jam, mobil yang ditumpangi oleh Candra akhirnya mulai melipir dan memasuki pintu gerbang berwarna keemasan, melintasi halaman luas dengan rumput hijau yang tertata rapi sebelum akhirnya berhenti di depan teras tepat di belakang mobil yang ditumpangi oleh Rosalinda dan yang lainnya.

Candra membuka pintu mobil, lalu melangkah keluar seraya menatap rumah dua lantai yang begitu megah juga mewah dengan pilar besar bertengger tepat di depannya dan menjadi penopang antara lantai satu dan lantai dua. Baginya, bangunan dengan cat berwarna putih yang berada di hadapannya itu bukanlah sebuah rumah, melainkan istana megah.

"Ya Tuhan, rumahnya mewah banget, tapi ngomong-ngomong, ini rumahnya Rosalinda atau rumah Askara Wijaya, Ayah saya?" batin Candra, menatap wajah Erlin yang sedang membukakan pintu mobil untuk Rosalinda. "Saya bisa tanya Erlin nanti. Sebenarnya ini rumah siapa?" ucapnya lagi di dalam hati.

Rosalinda melangkah mendekati Candra, lalu berdiri tepat di hadapannya. "Ini rumah Tante, Candra. Untuk sementara, kamu akan tinggal di sini," ucapnya, menatap wajah Candra sejenak lalu mengalihkan pandangan mata kepada rumah pribadinya.

"Terima kasih, Tante," jawab Candra dengan senyum ringan.

"Hari ini kamu istirahat aja. Besok pagi, kamu ikut Tante ke kantor pengacara."

Candra mengerutkan kening. "Ka-kantor pengacara? Untuk apa kita ke kantor pengacara?"

Rosalinda tersenyum tipis. "Nanti juga kamu tau sendiri," jawabnya, lalu berbalik, kemudian melangkah menuju teras rumah kemudian masuk ke dalam sana.

Sementara Viona yang berdiri tepat di depan Erlin, seketika tersenyum sinis, melangkah mendekati Bram yang berdiri tepat di belakang Candra.

"Lagi ngapain kamu di sini, Bram? Kamu pikir, dengan kamu menempeli Candra kayak perangko, kamu akan sama seperti dia? Jangan mimpi," ucapnya dengan sinis, lalu berjalan mengikuti Rosalinda dari belakang.

"Dasar kurang ajar," decak Bram dengan kesal, ingin rasanya ia merobek mulut pedas mantan kekasihnya itu.

"Tenang, Bram. Jangan terprovokasi sama Viona. Ingat, kita di sini untuk perang dingin. Paham?" tegur Candra seraya menoleh dan menatap wajah Bram sekejap lalu mengalihkan pandangan mata kepada Erlin yang tengah melangkah menghampirinya.

"Selamat datang di Jakarta, Candra," sapa Erlin dengan senyum ringan.

"Kamu baik-baik aja?" tanya Candra dengan khawatir.

"Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik aja," jawab Erlin singkat lalu melangkah meninggalkan Candra dan juga Bram dengan wajah dingin.

"Maafin aku, Candra. Aku terpaksa bersikap seperti ini karena aku tak mau hubungan kita terbongkar. Apalagi ada Viona yang setiap saat mengawasi aku," batin Erlin penuh penyesalan.

Viona yang tidak benar-benar memasuki rumah tersebut hanya berdiri di belakang pintu, menatap wajah Erlin dengan tajam. Segera meraih lalu menarik pergelangan tangannya dengan kasar. Erlin merasa kesal, sontak menepis telapak tangan Viona dengan mata membulat.

"Apa-apaan kamu, Viona?" bentaknya, merasa geram.

"Kamu udah nerima Candra jadi pacar kamu? Kalian udah jadian?" tanya Viona, merasa penasaran.

Erlin menarik napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Viona. "Tidak. Aku menolak perasaan Candra dan kami tidak pacaran. Puas?"

"Bohong!"

Bersambung ....

1
Kimo Miko
sepertinya candra akan dibuat bonekanya rosalinda. kalau memang candra pewarisnya pasti dipertemukan denfan orang tuanya
Yulia Dhanty
bagus dan menarik
Reni: Terima kasih, Kakak❤️❤️❤️
total 1 replies
Kimo Miko
bener candra mengapa bukan rosalinda malah febriana putri. ada hubungan apa rosalinda dan febriana putri?
Kimo Miko
jangan utamakan balas dendam can... biarkan mereka dengan tingkahnya jika bertemu denganmu di sapa dengan baik mereka akam sungkan dan malu sendiri
Kimo Miko
mengspa gak pulang ke rumahmu aja dulu erlin . Emang rumahmu teramat jauh y. pindah cari hotel lain aja
Kimo Miko
lah... candra punya tabungan 4jt yg dikasih ke viona mosok iyo gak bisa bayar. jangan jangan uang kontrakan di embat viona
Kimo Miko
semoga saja candra wijaya anaknya rosalinda yang hilang. pertanyaannya kenapa candra bisa hilang? apakah waktu itu di culik dan dibuang
Sunaryati
Langsung yo the point
Kimo Miko
lanjut kak..,. lihat judulnya jadi tergoda kak...
Reni: Terima kasih, Kakak. Selamat membaca❤️😍
total 1 replies
Kimo Miko
waduhhhhh.... candra kamu kena tipu ... uangmu melayang... tinggalin aja cewek seperti itu bikin strok kalau diterusin. itu ibu derektur baik amat . apalah mungkin yang di cari selama ini si candra? mungkinkah candra anaknya? terus kenapa bisa terpisah?
@Arliey🌪️🌪️
tiba tiba g diakui dong..parah si viona abis dapet duit juga😩
Kar Genjreng
😁 satu kamar extra baht saja ga apa apa
lh
Kar Genjreng
aduhhh Mak Lampir bukan ga mau bayar uangnya di tipu 4 jt duhh niat melamar gatot.ga tau demit cinta sama si menejejer prettt 🤣🤣
Kar Genjreng
shukur ketemu orang tua nya jadi kehidupan nya berbaring terbalik dengan
sekarang ohhh ada yang sengaja niat
jahat menculik Candra jadi tukang sapu jadi viral bertemu orang tua nya yang
tajir melintir setelah hilang 29 th lalu
👍👍
Kar Genjreng
jangan jangan ada hubungan nya ini dengan Nyonya Rosalinda 👍
Kar Genjreng
jahat sekali viona ternyata wanita ga benar pasti Candra pria yang di cari oleh Rosalinda kah ,,,nah Chan apa bila nanti bertemu orang tua nya atau keluarga
jangan mendekati viona itu wanita
ga benar tapi kejam uang melayang
empat jt ga taunya menipumu Chan..😭
Kar Genjreng
mampir ini semoga tambah bagus dan belum TAMAT 👍😂
Reni: Terima kasih banyak, Kakak. 😍❤️
total 1 replies
Ratih Tupperware Denpasar
kok sepertinya nyonya rosalinda ga tukus sama candra wijaya, dugqqnku dia mau memanfaatin aja sampe dia dpt harta warisan ayahnya candra
knovitriana
kasih iklan buat mu
knovitriana
up Thor jangan lupa mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!