Baca Aku bukan/hanya bayangan biar faham alurnya...
.
.
Melarikan diri demi melupakan masa lalu, tersakiti dan terhianati, oleh kekasih dan sahabatnya sendiri..
"Aku benci penghianat, dan aku benci kalian..aku membencimu!"
Kanaya Prameswari Sadewo.
Kesalahannya adalah membuat semuanya abu-abu tanpa penjelasan, membiarkan cintanya pergi tanpa tau yang sebenarnya.
"Aku akan mendapatkanmu kembali..dan mengantikan bencimu kembali menjadi cinta dan ya, kita tak pernah putus maka kamu masih kekasihku!"
Bagaskara Nandowijaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Deal
Bagas baru saja tiba dirumahnya, setelah berdiam selama 4 jam di depan rumah Kanaya, untuk apa? entahlah ia hanya ingin melihat kearah sana.
Bagas benar benar dibuat geram saat Kanaya menyebutkan nama Bima tadi, setelah bicara sebentar Bagas berusaha mengendalikan hatinya yang tiba tiba ingin meledak maka dari itu Bagas hanya diam dan berakhir dengan Kanaya yang memutus sambungan telpon tersebut.
"Apa ini adil untuk ku, setelah sekian lama aku menunggu waktu ini tiba, tapi dia sudah berpaling sekarang.. apa aku benar benar tak pantas untuk mu? apa yang harus aku lakukan untuk mengembalikan kepercayaan mu, aku bersumpah tidak akan menyakitimu lagi" Bagas frustasi tiba tiba ia kehilangan kepercayaan dirinya kemarin ia masih yakin meski Kanaya mengelak ia yakin cinta Kanaya masih ada,namun apa artinya semua itu jika Kanaya terus mengelak dan menolak meski masih ada cinta tapi itu tak akan berguna, Kanaya nya terus menjauh, dan menghindar darinya.
"Satu kali lagi, ini yang terakhir, satu kali lagi, jika masih tidak berhasil maka mungkin kamu memang bukan untuk ku"
Bagas harus siap untuk segala halnya termasuk kegagalan yang akan ia alami meski mungkin sebenarnya ia tak akan siap.
.
.
Bagas berdiri bersandar di sisi mobilnya dengan kaca mata hitam satu tangan yang di masukan ke saku, dan satu tangan menyesap roko, hari ini ia akan menemui Kanaya, untuk mengajukan kesepakatan.
Kanaya baru turun dari motornya dan mengeryit "Kamu sudah sehat..?" tanya Bagas yang menghampiri Kanaya.
"Ada apa?"
"Aku ingin bicara"
"Tentang?"
"Kita"
Kanaya berdehem "Aku sibuk.." Kanaya hendak masuk namun dihadang Bagas "Apa sih?"
"Kamu terus menghindar Naya"
"Ada apa ini?" Bima baru saja turun dari mobilnya dan melihat Kanaya yang dihalangi Bagas.
"Gak ada, gak penting.." tangan Bagas mencekalnya ,tanpa peduli tatapan Bima yang menatap nya tajam.
"Satu minggu" Kanaya mengeryit.
"Satu minggu beri aku kesempatan hanya satu minggu untuk meyakinkan kamu, dan membuktikan bahwa kita masih sama dan saling mencintai"
"Jika untuk minta maaf aku sudah maafkan kamu, aku maafkan kalian, jadi gak usah buang waktu kamu jangankan satu minggu, satu bulan pun aku gak akan merubah pendirian ku" Kanaya menepis tangan Bagas "Tolong jangan ganggu aku lagi, jalan kita sudah berbeda Bagas"
Berbeda..?
"Jika kamu begitu yakin kenapa harus takut" Bagas menyembunyikan hatinya yang terluka karna perkataan Kanaya,benarkah jalan mereka sudah berbeda.
"Apa?"
Bagas mengedikkan bahu "Kalau kamu bisa seyakin itu untuk tak kembali jatuh cinta padaku, maka kamu gak perlu takut lagi pula hanya satu Minggu" itu masalahnya,jangankan satu minggu saat ini saja Kanaya sudah berdebar.
"Aku gak takut.." kilahnya.
Bagas mengangguk "Jadi deal?"
Kanaya menelan ludahnya saat tangan Bagas mengulur kearahnya, kemudian melihat kearah Bima yang menatapnya dengan pandangan tak terbaca.
Bagas mendengus saat Kanaya melihat kearah Bima, dan seolah minta persetujuan "Harusnya kamu bisa adil Naya,jika Bima diberi kesempatan untuk merebut hati kamu, kenapa aku tidak, bukan kah kamu begitu yakin?" Kanaya membelalakan matanya "Tak perlu heran mengapa aku tau, karna nyatanya dihati kamu masih ada aku, itu berarti Bima hanya pelarian kan,tapi aku yakin kamu gak sejahat itu jadi dia pasti tau yang sebenarnya" Bagas menunjuk Bima dengan dagu nya.
Bima berdiri kikuk, nyatanya memang begitu dirinya hanya pelarian.
"Ngapain libatin kak Bima sih gak ada hubungannnya..pede sekali kamu bilang kamu masih dihatiku.."
"Jadi gimana?"
"Oke.. deal, tapi kalau dalam satu minggu memang gak terbukti apapun kamu jangan ganggu aku lagi..!! sekarang minggir" Bagas tersenyum puas, lalu menggeser tubuhnya membiarkan Kanaya masuk kedalam cafe, di ikuti Bima dibelakangnya.
Kanaya membalik tubuhnya kearah Bima yang tersenyum, senyum yang membuat Kanaya semakin merasa bersalah.
"Maaf kak,.."
"Untuk?"
"Yang barusan" Kanaya berkata lirih "Tapi aku benar benar harus menyelesaikan ini, setidak nya setelah ini Bagas gak akan ganggu aku kan"
"Itu hak kamu Aya, lagi pula dari awal kita sudah sepakat tentang ini, jika pun kamu ingin kembali sama Bagas aku gak punya kuasa untuk mencegah kamu" Bima tersenyum pilu. "Kita masih dalam tahap percobaan kan" Bima mengusak rambut Kanaya lalu masuk kedalam ruangannya.
.
.
.
Like..
komen..
vote..
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹