NovelToon NovelToon
Terjebak Gairah Ceo Bastard

Terjebak Gairah Ceo Bastard

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Aurora, merupakan gadis cantik yang berusia 21th, dia dijual oleh Ayah kandungnya sendiri untuk menutupi kerugian perusahaanya, akibat hasutan dari ibu dan anak tirinya.
Kevin Alexander, Ceo tampan dan kaya raya, rela membayar Mahal Aurora dari Ayahnya karena ingin memilikinya.
Kevin mengikat Aurora dengan pernikahan tanpa cinta dan sebagai pelampiasan nafsunya saja.
Akankah Aurora bisa lepas dari jerat Ceo bastard itu atau justru mencintainya?
Yuk simak kelanjutan ceritanya......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

Ceklek...

Saat Aurora masuk ke dalam kamar, kegelisahan telah menggelayut di wajahnya. Kevin, yang sudah menunggu di dalam, tampak marah dengan alis yang terlipat dan mata yang menyala.

Sebelum Aurora sempat menuturkan alasan, Kevin sudah mendekat, mengepungnya hingga tubuhnya terhimpit di dinding. Napasnya terasa berat, dan jantungnya berdegup kencang.

"Darimana saja kamu?" tanya Kevin dengan nada tinggi, suaranya menggema di ruang sempit itu.

"Saya dapur, tuan. membantu Bi Sri masak" jawab Aurora dengan suara gemetar. Matanya terpejam, mencoba menyembunyikan ketakutan yang memuncak.

Kedekatan mereka membuat hidung mereka nyaris bersentuhan, membuat Aurora semakin merasa terintimidasi.

"Kalau saya belum bangun, kamu tetap di kamar jangan kemana-mana. Tugasmu itu melayaniku, bukan memasak di dapur," Kevin terus mencerca tanpa memberi kesempatan

Aurora untuk menjelaskan lebih lanjut.

"Iya, Tuan, saya mengerti," sahut Aurora lemah, suaranya nyaris tidak terdengar. Dalam hati, dia berdoa agar situasi cepat berlalu, agar dia bisa mengambil nafas lega tanpa merasa terjepit oleh amarah dan kontrol Kevin yang begitu menghimpit.

"Siapkan pakaian, dan nanti kamu ikut aku ke kantor" perintah Kevin, kemudian menegakkan badanya kembali.

"Ke-kantor tuan" tanya Aurora tak percaya.

"Apa kau sudah mulai tuli hmm" kesal Kevin.

"Baik tuan" sahut Aurora sambil melihat tubuh Kevin yang sudah menghilang di balik pintu kamar.

Aurora dengan cekatan memilihkan setelan jas terbaik Kevin yang tersimpan rapi dalam lemari pakaian. Jarinya yang gemetar sedikit menyentuh kain halus tersebut, mencoba menenangkan diri atas perintah yang tiba-tiba itu.

"Ke kantor? Apa yang akan aku lakukan di sana?" gumamnya dalam hati sambil melipat dasi dengan rapi.

Kevin keluar dari kamar mandi, mengeringkan rambutnya dengan handuk. Dengan langkah cepat, dia mendekati Aurora yang masih berdiri di depan lemari. "Cepat, kita tidak punya banyak waktu," ucapnya sambil memeriksa setelan yang telah Aurora siapkan.

Raut mukanya tampak serius, matanya mengerjap cepat, menandakan adanya tekanan atau kegelisahan. Aurora mengangguk, berusaha menyembunyikan kegugupan yang mulai menjalar di seluruh tubuhnya.

Dia membantu Kevin memasang dasi, tangan mereka sesekali bersentuhan, membuat Aurora merasakan dinginnya aura yang Kevin pancarkan. Meski begitu, dia berusaha keras untuk terlihat tenang dan terkumpul.

Setelah Kevin berpakaian sempurna, dia menatap Aurora melalui cermin. "Kamu siap?" tanyanya, suaranya rendah namun tegas. Aurora hanya mengangguk, membalas tatapan Kevin melalui pantulan cermin dengan senyum yang dipaksakan. Dia tahu, hari ini mungkin akan menjadi hari yang menentukan banyak hal dalam hidupnya, bersama dengan suaminya di kantor.

Kevin dan Aurora berjalan beriringan sambil menuruni anak tangga, menuju ke ruang makan yang berada di lantai bawah.

Setibanya di ruang makan, Aurora segera melayani Kevin dengan mengambilkan nasi dan lauk kedalam piringnya.

"Ini tuan" ucap Aurora sambil menyerahkan piring yang sudah terisi penuh.

Setelah sarapan Kevin dan Aurora beranjak dari ruang makan, dan pergi meninggalkan Mansion.

Di depan mansion Haikal sudah menunggu di depan mobil sambil membukakan pintu untuk mereka berdua.

"Silahkan tuan" ucap Haikal.

"Terima kasih" ucap Aurora mewakili.

Haikal menutup pintu mobil setelah memastikan tuan dan istrinya duduk dengan nyaman. Setelah itu barulah dia masuk kedalam mobil dan duduk di bagian kemudi. Perlahan Haikal melajukan mobilnya menuju ke kantor.

Sepanjang perjalanan Aurora hanya diam memperhatikan jalanan lewat kaca mobil. Sedangkan Kevin sibuk memandangi layar ponselnya.

Tiba di perusahaan Kevin di sambut oleh karyawanya yang sudah berderet.

"Selamat pagi tuan" sapa para karyawan.

"Hmm" Kevin memasang wajah dingin dan datar tanpa ekspresi.

Sedangkan Aurora yang berjalan dibelakang Kevin tersenyum dan menundukan kepala sebagai tanda hormat.

Mereka berjalan memasuki lift khusus pemilik perusahaan.

Setelah melihat Kevin dan yang lain masuk kedalam lift, para karyawan pun mulai berbisik lirih.

"Gila itu cewek yang di bawa tuan Kevin cantik banget, daripada yang sebelumnya" cletuk karyawan A.

"Iya, dia juga ramah, tidak sombong seperti yang lain." sahut karyawan B.

"Aku dukung sih, kalau tuan Kevin pacaran sama yang ini" ucap karyawan A.

"Sudah ayo kita kembali bekerja, kalau ketahuan ngerumpi yang ada bisa di pecat kita"

*

*

*

Kevin memasuki ruangannya dan duduk di kursi kebesarannya, sedangkan Aurora duduk di sofa sambil menunggu perintah dari Kevin.

"Apa jadwalku hari ini Kal" tanya Kevin sambil menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi.

"Hari ini tak ada jadwal apapun tuan, hanya menandatangi beberapa berkas yang ada di meja tuan" jawab Haikal.

"Jangan biarkan satu orang pun masuk keruangan ku Kal, Aku lagi tidak mau di ganggu" pesan Kevin.

Haikal hanya mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan Axel.

Kevin menoleh menatap Aurora yang sedang duduk di sofa.

"Kamu kesini" ucap Kevin.

"Saya tuan" tanya Aurora. Menunjuk dirinya sendiri.

"Iya kamu, memang di ruangan ini ada siapa lagi selain kamu" kesal Kevin.

Aurora mengangguk, dia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Kevin.

"Kau pijit bahuku sekarang" pinta Kevin.

"Baik tuan" jawab Aurora tanpa membantah.

"Ck, ternyata aku di suruh ikut ke kantor hanya untuk menjadi tukang pijit" keluh Aurora dalam hati.

" Lakukan saja tidak usah mengeluh" ucap Kevin, membuat Aurora langsung memposisikan dirinya di belakang Kevin, ia terkejut melihat suaminya yang cenayang.

Setelah beberapa menit, Kevin menyuruh Aurora memijit dahinya yang terasa pusing.

( Dasar Kevin modus ).

"Sini pindah ke depan, kamu pijit dahiku" titah Kevin dan Aurora pun menurut.

Aurora memijit Kevin dari depan, dengan posisi tubuh Aurora berada di antara kedua paha Kevin. Jujur saja Aurora merasa risih, tetapi Aurora tidak berani membantah perlakuan Kevin kepada dirinya. Kevin sudah membeli dirinya, jadi terserah dia mau memperlakukan Aurora seperti apa, toh sekarang dia sudah jadi Istri yang wajib melayani suaminya, pikir Aurora.

Kevin di pijit sambil mengamati kaki jenjang Aurora yang terlihat seksi di mata Kevin.

Perlahan jemari Kevin mulai menyusuri kaki mulus Aurora hingga berhenti di pangkal paha.

Aurora yang merasa geli pun mulai menggoyangkan tubuhnya.

Tangan Kevin mulai menyentuh bagian bawah Aurora yang masih tertutup kain segitiga. Aurora memakai dress pendek sebatas paha, sangat memudahkan kegiatan Kevin.

"Tuan," ucap Aurora sambil mencoba menepis tangan Kevin

"Diamlah" sentak Kevin membuat Aurora pasrah.

Kevin terus mengusap bagian bawah Aurora dengan mengunakan jarinya. perlahan jari itu mulai menyusup ke balik kain segitiga yang di pakai istrinya.

Kevin mengusap daging kecil yang berada di antara lipatan kulit. Aurora mulai tidak fokus memijit Kevin, dia sengaja mempermainkan istrinya itu., berharap istrinya itu meminta dengan sendirinya.

Kevin memasukkan jari tengahnya ke dalam li yang Aurora, sedangkan ibu jarinya mengusap kli to risnya.

Tangan satu Kevin mulai merayap masuk kedalam dress Aurora dan mer*mas bagian atas dengan sedikit kasar.

"Akhhh.... tuan" desah Aurora dan tubuhnya sedikit limbung, kakinya sudah mulai lemas menahan gejolak di dalam tubuhnya, ingin rasanya Aurora menolaknya, namun respon tubuhnya berkata lain.

Kevin mengangkat Aurora dan mendudukkan tubuhnya di atas meja kerjanya yang lebar.

Jari Kevin terus mengobrak abrik di dalam Li yang Aurora, membuat wanita itu mengeliat tidak karuan. Kevin semakin mempercepat gerakan jarinya.

Setelah akan mencapai puncak nya, Kevin menarik jarinya dari li yang Aurora.

"Tuan.." ucap Aurora dengan tatapan sayu, wajahnya terlihat kecewa menatap suaminya.

"Kau menikmatinya ternyata." ucap Kevin tersenyum smirk.

Kevin yang sudah tidak tahan langsung saja meraup bibir istrinya, tangan nya terus menekan tengkuk Aurora, membuat ciumannya semakin memanas dan begitu intim.

Sedangkan tangan yang satu nya ia gunakan untuk menarik pinggang Aurora, hingga tubuh bagian bawah Kevin menekan milik Aurora yang sudah basah.

Kevin membuka mulut Aurora dengan bibirnya, sehingga lidah nya bisa melesat masuk dan bemain di dalam mulut Aurora. Aurora yang sudah terbuai dengan permainan Kevin akhirnya secara perlahan mulai membalas ciuman suaminya.

**Bersambung

1
Atik Marwati
ya .ya..ya...Kevin kau benar horang kaya mah bebas
Rizky Sandy
kok Kevin sih thor, g salah
Dewi Anggya
dasaaar Bimo reseeee tggu aja kehancuranmuuu
Dewi Anggya
semoga aja Kevin gk jahat sm Aurora
Atik Marwati
ngopi thor biar tambah semangat 😊
Atik Marwati
kamu pantas menerimanya bimo
Atik Marwati
semoga anak buah Kevin tidak lupa membuat videonya..wkwkwkwk
Dewi Anggya
mampiiiir....
Atik Marwati
Aurora..
sabar dikit lagi ketika Kevin menyadari perasaannya padamu semua akan baik baik saja..
Atik Marwati
sabar rora Badai pasti berlalu
Atik Marwati
Kevin takut ditinggal rora
Atik Marwati
siap siap Bucin aja kamu Kevin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!