I Love You Mr.Mafia

“Ayo!!” ucap Kenzo yang kemudian masuk ke dalam mobil Jack sementara Jack menggendong Bella lalu menyusul Kenzo masuk kedalam Mobil.

Mereka pun menuju ke manison untuk bersiap-siap pergi menuju rumah Caca. Yah bersiap-siap mengganti pakaian formal mereka untuk memberikan kesan sebagai tamu yang datang ke rumah orang lain tanpa menggunakan pakaian sekolah maupun kerja, hehehhe. Riki yang baru sampai di mansion bertemu dengan Jack di depan pintu mansion.

“Maaf tuan, terlalu lama. Ini pakaian yang anda  pesan,”ucap Riki.

“Masukkan kedalam mobil ayo ikut dengan ku dan anak-anak ke rumah Caca”

Mereka pun pergi meninggalkan mansion dan menuju ke rumah Caca. Sekitar setengah jam mereka pun sampai di gang rumah Caca, lalu turun untuk berjalan menuju rumahnya. Riki di perintahkan Jack untuk pergi saja dan menjemputnya pukul 2 siang.

*Rumah Caca*

Sop, pudding alpukat, pudding jagung, bolu alpukat, bolu jagung, semua masakkan sudah selesai. Kemudian Caca ingin membuat teh manis jeruk lemon sebagai minuman sehatnya. (wkwkkwkwkw)

Ketika Caca sedang membersikan dapur, pintu rumahnya ada yang mengetuk.

Tok...Tok...Tok...

“Siapa ya siang-siang mengetuk pintu rumah ku? Kalau tukang sampah, listrik atau ibu rumah mana mungkin jam segini berkunjung?” fikiran Caca yang heran ada yang mengetuk pintu di jam segini, yah karena biasanya mereka akan datang ke rumah Caca seminggu sekali atau sebulan sekali mengambil tagihan.

Tok...Tok...Tok...

“Iya tunggu sebentar” Caca yang menuju kamar untuk menggunakan khimarnya kemudian menuju ke pintu untuk membukanya.

Tok...Tok...Tok

“Iya, ada a.....?” ucap Caca terkejut ketika melihat siapa yang sedang berkunjung ke rumahnya.

“Hey, boleh kah kami masuk?” ucap Jack.

“Ka........u?”

“Bolehkah kami berkunjung Bunda Caca?” ucap Kenzo.

“Tentu sayang, ayo masuk!”

Rumah Caca pun kedatangan tamu dari keluarga kecil Jack. Kemudian mereka duduk di ruang tamu yang kecil di rumah sewa Caca itu. Caca yang ingin mempertanyakan kedatangan mereka dengan duduk di samping Kenzo sedangkan Jack bersama Bella.

“Bunda, Kenzo rindu,” ucap Kenzo sambil memeluk Caca dan kemudian di sambut Caca dengan pelukkan juga.

“Silahkan duduk!” ucap Caca.

“Bunda Caca, bolehkah Kenzo duduk di pangkuan bunda?”

“Sini sayang sama bunda!” ucap Caca sambil mengayunkan tangannya untuk menyambut Kenzo.

“Ada apa ke sini Jack?” tanya Caca.

“Kenzo  kan suda bilang kalau Kenzo rindu Bunda,” ucap Kenzo manja sambil memeluk Caca lagi.

“Anak-anak ini merengek ingin bertemu dengan mu makanya aku mengantarkan mereka kemari. Sedangkan aku sendiri untuk mengganti pakaian yang sudah aku pakai semalam. Ku mohon jangan menolaknya, karena pakaian ini seharusnya untuk adik mu kan?” ucap Jack sebelum Caca akan menolak

pemberiannya.

“Baiklah, jadi Bella ini juga anak mu?” Caca yang heran kenapa Bella bersama dengan mereka.

“Iya, dia adalah kembaran Kenzo,” jawab Jack.

“Jadi begitu. Semalam aku berjumpa dengan Bella di Mall A.”

“Iya aku tau, Selly sudah menceritakannya padaku. Ternyata Caca yang aku kenal, ku kira orang lain.”

“Kak Caca, bolehkah Bella juga memanggilmu Bunda seperti kak Ken?” rengek Bella yang mendekati Caca dengan mata yang berkaca-kaca.

“Hahahha, baiklah cantik. Jangan menangis,” ucap Caca sambil mengeluskan kepala Bella dengan tangannya.

Jack hanya tersenyum melihat tingkah anak-anaknya. Kemudian perut Bella berbunyi membuat Caca dan Jack tertawa bersama-sama.

“Kruzzzzzz!”

“Hahhahaha.”

“Apakah kau lapar cantik?” tanya Caca.

“Hehehe, iya bunda.”

“Apakah kalian semua belum makan siang?”

“.....” ketiganya menggelengkan kepala.

“Untung saja kalian datang di waktu yang tepat kalau saja aku tadi belum belanja dan memasak akan aku kasih makan apa tamu yang berkunjung ke rumah ku. Tunggu disini!” ucap Caca sambil berjalan menuju ke dapur.

Cacapun membawa sop ayam yang sudah ia masak, nasi, sambal kecap pedas, piring, sendok dan es teh lemon yang sudah ia masukkan tadi di dalam kulkas. Caca menyusunnya di meja tamu dan mempersilahkan mereka.

“Kalian belum pada makan siang kan? Silakan untuk makan.”

Mereka pun masing-masing mengambil piring dan sop ayamnya namun tidak dengan sambalnya.

“Kau tidak mau mencoba sambalnya?” tanya Caca pada Jack.

“Ini namanya sambal apa? Kenapa ada kecapnya?” tanya Jack.

“Hahahaha, di negara ku ini di namakan dengan sambal kecap pedas. Cobalah untuk memakannya bersama dengan sop ayam itu, akan menjadi lebih enak. Kenzo dan Bella jangan makan itu ya karena terlalu pedas, gak baik buat anak-anak.”

“Tapi Bella dan Kak Ken suka pedas Bunda.”

“Iya kami suka pedas Bunda,” ucap Kenzo.

“Oke. Tapi jangan banyak-banyak, sikit saja. Sini Bunda ambilkan!”

“Kami mau di suapin Bunda, boleh?” ucap Bella.

“Merasa sudah menjadi ibu beranak dua ya aku?” ucap Caca dalam hati.

Caca yang hanya heran dengan suasana yang saat ini ia rasakan hanya bisa bertanya-tanya di dalam hatinya tanpa mengeluarkan suara dari mulutnya. Kenzo dan Bella yang tidak ingin makan sendiri. Meminta Caca untuk menyuapi mereka dengan piring yang sama dengan Caca. Namun dengan sabar Caca menyuapi mereka dan makan juga bersama mereka sampai menambah lagi sebanyak tiga kali. Sedangkan Jack hanya senyum-senyum sendiri melihat tingkah laku anak-anaknya yang manja dengan Caca.

“Bener-bener wanita yang baik dan sangat terlihat sosok keibuan dalam dirinya. Kenzo dan Bella yang tak pernah mau dekat dengan wanita manapun, namun bisa dekat dengannya hanya dalam waktu yang bentar. Daya tarik apa yang kau miliki sampai-sampai anak-anak ku bisa kau ambil perhatiannya?” ucap Jack di dalam hatinya ketika melihat kejadian yang terjadi di depan matanya.

Setelah selesai makan Caca membereskan piring kotor yang di bantu oleh Jack.

“Terimakasih,” ucap Jack dengan lembut ketika membantu Caca mengelap piring yang basah setelah di cuci.

“Untuk?”

“Karena sudah sabar menurutin kemauan mereka. Dan satu hal lagi, kau orang pertama dan satu-satunya wanita yang bisa membuat mereka seperti itu?” ucap Jack.

“Bisa juga manusia ini mengucapkan terimakasih dengan tulus. Apa mungkin karena anak-anaknya?” ucap Caca dalam hati ketika mendengar ucapan Jack.

“Dan maaf jika merepotkan mu?” ucap Jack lagi karena tidak mendapatkan jawaban dari Caca pada ungkapan pertama.

“Tidak apa-apa. Lagian aku jadi rindu dengan keponakan-keponakan ku di negara ku. Mungkin dengan aku baik kepada anak-anak mu sebagai obat rinduku pada keluarga di sana. Lagian mereka hanya anak-anak yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu.”

“Tapi kau satu-satunya wanita yang bisa di terima mereka. Banyak perempuan yang selalu mendekatiku namun tidak ada satu pun yang bisa mendapatkan perlakuan yang sama seperti mereka memperlakukan mu saat ini. Bahkan mereka jarang sekali manja dengan ku begitu?’

“Hahahha, kau yakin cuman aku perempuan yang di perlakukan mereka seperti ini? Bukan kah kau dari keluarga yang terpandang? Harta, kedudukan, ketampanan semuanya kau miliki? Tidak mungkin kau tidak memiliki seorang wanita yang pernah kau perkenalkan pada mereka sebagai ibu masa depan mereka.”

“Tidak ada dan tidak pernah,” ucap Jack dengan singkat.

Jangan lupa terus dukung author dengan like, komentar, vote dan tipsnya.

Salam hangat dari W

Jangan lupa Senyum hari ini😊