NovelToon NovelToon
Adil Untuk Delima

Adil Untuk Delima

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Aliansi Pernikahan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Fia

Berkisah Delima, seorang janda yang menikah lagi dengan seorang pria hanya bermodalkan ingin kejelasan tentang kematian suaminya. Ia hanya mencari kebenaran saja, apa suaminya meninggal karena kecelakaan jatuh di tempat kerja atau memang sengaja mengakhiri hidupnya karena alasan pinjaman online?. Atau memang ada alasan lain dibalik itu semua.

Pernikahannya dengan seorang pria bernama Adil. Mampu membuka beberapa fakta yang sangat ingin diketahuinya. Namun disaat bersamaan kebahagiaan rumah tangganya bersama Adil terancam bubar karena kesalahpahaman.



Mampu kah Delima mempertahankannya atau justru menyerah dengan keadaannya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Fia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Adil Untuk Delima

Pulang dari rumah sakit Delima langsung menuju kantor Adil. Pria itu mengajaknya makan siang bersama. Meninggalkan nenek bersama Om David untuk kembali bicara dari hati ke hati setelah nenek tahu keterlibatannya dengan Meta.

Delima sendiri sepanjang perjalanan menuju kantor terus berpikir. Mencari cara untuk memberitahu Adil kalau Mama Indira masih hidup. Siapa tahu mereka bisa dengan mudah menemukan Mama Indira.

Delima yang baru tiba di lobby langsung disambut oleh Adil. Setangkai bunga mawar Adil berikan pada Delima sekaligus sebuah kecupan singkat mendarat pada pipi Delima yang merona.

"Aku malu, Mas" kata Delima menyembunyikan wajahnya dengan memeluk Adil. Menaruh kepalanya pada dada bidang Adil yang begitu terasa nyaman. Apalagi aroma tubuh Adil yang sangat disukainya.

Untuk beberapa saat Adil menikmati pelukan mereka. Tak peduli meski ini gedung perkantoran, toh gedung ini adalah miliknya terlebih mereka pasangan yang telah halal.

"Mas, udah meluknya nanti makin banyak yang melihat." Kata Delima yang tak kunjung dilepaskan dari dekapan Adil. Cukup risih juga dengan keromantisan mereka yang tak dibuat-buat.

Adil mengedarkan pendangannya ke sekeliling gedung bahkan ke lantai yang tepat berada di atasnya. Benar saja ia menemukan para karyawan sedang menatap kearahnya sambil tersenyum tersipu. Alih-alih ia segera melepaskan pelukannya, yang ada ia semakin mengeratkan lagi pelukannya sambil mendaratkan kecupan pada kening Delima. Tak hanya cukup satu kali melainkan berulang kali.

"Mas!" Delima berontak dalam pelukan Adil karena ternyata ia merasa sesak dengan pelukan posesif Adil. Ditambah dengan wajahnya yang kini memerah seperti kepiting rebus.

Kemudian untuk membuat nyaman sang istri, Adil menggerakkan telunjuknya pada mereka untuk menjauh dan tidak lagi menonton mereka. Dan itu dilakukan pada karyawan yang sebenarnya masih ingin melihat keuwuan dari bos Adil.

"Yah...bubar" ucap salah satu karyawan lalu menjauh dari batas dan segera masuk ke dalam ruangannya.

Setelah keadaan aman, lalu Adil melepaskan Delima sembari terkekeh. Namun tak berselang lama tangannya mengusap wajah sang istri yang benar-benar berwarna merah. Semakin membuatnya sangat gemas.

"Kamu semakin cantik kalau sedang malu-malu seperti ini, sayang" Adil tak pernah bosan untuk memuji kecantikan Delima. Yang menurutnya, memang sangat cantik sebagai seorang perempuan yang dianugerahi kecantikan itu sendiri.

Bola mata Delima memutar, mengamati keadaan yang terjangkau oleh matanya dan sudah tidak ada orang yang menonton. Ia pun merasa lega sambil membuang napas.

Lalu Adil menggandengnya menuju ruangan. Itu pun tak luput dari mata para karyawan yang terus tertuju pada keduanya.

"Om Davis enggak ikut makan siang, Mas?." Tanya Delima setelah Adil memintanya duduk di kursi kebesarannya. Ia sendiri menarik kursi lain untuk didudukinya di sebelah Delima.

"Enggak sayang, Om Davis makan siang bareng istrinya." Jawab Adil.

"Tante Meta ke sini?."

Adil hanya mengangguk. Sebenarnya ia tak ingin membicarakan Meta. Sebab wanita itu telah membuatnya sangat kesal dan marah. Namun karena ia memandang Om Davis, jadi ia menahannya.

Hilang sudah rasa marah dan kesal Adil siang itu karena kehadiran Delima yang menemaninya sampai pulang kantor. Pekerjaan pun telah selesai semua. Besok pun ia bisa libur tanpa harus memikirkan pekerjaan. Adil menarik napas panjang lalu membuangnya perlahan. Ia menatap sang istri yang sudah menunggunya di dekat pintu.

"Kamu sudah siap sayang?" tanya Adil seraya bangkit berdiri sambil tersenyum.

"Iya, Mas Adil." Sahut Delima bernada lembut.

"Kita tidak jadi ke rumah sakit sayang" kata Adil setelah mereka di dalam mobil. Keduanya sudah menggunakan sabuk pengaman. Tadinya mereka sudah berencana selepas pulang kantor akan mengunjungi nenek dan menginap di sana.

"Kenapa memangnya Mas?" tanya Delima. Padahal tadi siang yang begitu menggebu mau menginap di rumah sakit itu adalah suaminya. Tapi sekarang jutsru Adil sendiri yang membatalkannya.

Adil tersenyum menggoda sambil mulai membawa mobil meninggalkan area perkantoran. "Ada deh, sayang."

Delima menautkan kedua alis namun tanpa sampai bertanya lagi pada Adil. Toh nanti juga ia akan tahu. Adil dan Delima sama-sama menikmati perjalanannya yang cukup memakan waktu lama.

"Mas kita di mana?" tanya Delima setelah mobil berhenti di sebuah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam tanaman.

"Kejutan sayang" kata Adil lalu meminta Delima untuk segera turun. Wanita itu pun mengikuti instruksi adil.

Sejenak Delima berdiri di tempatnya setelah menutup pintu mobil. Meski sudah malam namun keindahan di tempat itu masih terlihat jelas dan ia sangat menyukainya.

Adil yang berada beberapa langkah dari Delima ikut mengedarkan pemandangannya lalu berakhir pada sosok yang istri yang begitu sangat cantik. Kecantikan Delima tak bosan untuk dipandang dan kata tak cukup untuk menggambarkannya.

Langkah Adil mendekati Delima, dari arah samping memeluk Delima sambil mendaratkan kecupan singkat pada pipi Delima.

"Kamu menyukai tempat ini?." Tanya Adil.

"Iya, Mas" sahut Delima jujur. Ia menoleh ke arah wajah Adil yang tanpa jarak dari wajahnya. Sebab Adil menempelkan pipi mereka.

"Kamu pasti akan menyukai apa yang ada di dalam" bisik Adil tepat di telinga Delima. Dengan sengaja pria itu juga meniup cupang Delima sehingga wanita itu meremang. Pikirannya susah berkelana kemana saja. Tiba-tiba saja ia menginginkan sentuhan Adil.

Delima hanya mengangguk pelan. Kemudian pasrah saat Adil merangkulnya lalu berjalan menuju rumah.

"Tutup mata sayang" pinta Adil sambil menatap Delima. Lagi-lagi perempuan itu hanya mengangguk. Segera menuruti Adil dengan memejamkan mata, tangannya dipegang kuat Adil dan mereka memasuki rumah bersama.

"Dalam hitungan ketiga kamu bisa membuka mata" kata Adil.

"Iya, Mas."

Delima dan Adil sudah sama-sama berdiri. Indra penciuman Delima dimanjakan dengan wangi vanili bercampur mint yang terasa sangat segar.

"Baik lah sayang, satu...dua...tiga.."

Delima segera membuka mata dan sungguh luar biasa apa yang ada di depan mata.

"Mas...ini sangat cantik sekali" kata Delima memuji. Ekspresi wajahnya sangat menggemaskan, hingga mampu memancing Adil untuk mengecup bibir Delima untuk beberapa saat.

Lalu Delima Mengedarkan pandangannya secara perlahan keseisi ruangan yang telah dihias dengan berbagai macam bunga dan lilin beraroma.

"Kita akan bulan madu di sini, sayang" kata Adil seraya melingkarkan tangannya pada pinggang ramping Delima.

"Terima kasih, Mas" balas Delima sambil mengusap lengan Adil yang ada di perutnya.

"Semuanya untuk kamu, sayang." Perlahan bibir Adil bergerak, menyusuri wajah lalu turun ke leher jenjang Delima. Meninggalkan banyak tanda merah yang sebelumnya tak pernah dibuatnya. Hanya pada tempat tertentu saja ia meninggalkan jejak.

"Eugh...Mas Adil."

Satu desahan lolos begitu saja dari mulut Delima kala tangan Adil sudah menjelajah pada beberapa titik sensitif Delima.

Bersambung

1
Esti Purwanti Sajidin
aduhlah ikut deg2 an jg jadi nya
Teti Hayati
Mulai tegang...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!