Ah apa tidak salah jatuh hati pada gadis kecil, tapi rasanya tak bisa berpaling dari gadis kecil itu.
Ah masa bodoh, tak perduli dia masih kecil tapi dia harus jadi milikku, tak perduli aku harus menunggu bertahun-tahun, kamu tetap harus jadi milikku karena kamu orang yang pertama membuatku terus memikirkan satu nama dalam kepalaku setiap hari.
"akan ku buat kamu hanya mengarah padaku saat kamu sudah dewasa" ucap seorang pria dengan seringaian tipisnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harus Konsisten
Lyka menatap tak percaya ke arah sepupunya yang mengatakan sudah melamar Neva tanpa sepengetahuan keluarga besarnya " kamu gila apa Oce, kapan kamu lamar dia, dan bagaimana bisa, kok tante gak ada kabarin aku, Reno juga gak ada tuh nanya ke aku soal ini, jangan ngawur lah Oce" ucap Lyka panjang kali lebar setelah mendengar ucapan Ocean yang sudah melamar Neva tanpa sepengetahuannya
"aku emang belum kasih kabar sama orang tuaku, niatnya sih nanti kalau abis pulang dari sini, lagian gak mungkin juga nikahnya dalam waktu dekat ini, Neva kan baru mau daftar kuliah jadi itu masih lama" balas Ocean dengan santai
Lyka menggeram kesal mendengar jawaban Ocean "astaga Ocean " ingin rasanya Lyka meremas kepala Ocean yang kadang tak bisa berpikir jernih dan kurang peka, membuatnya begitu kesal bukan main akan tingkah konyol dan tanpa perhitungan dari sepupunya itu
" pernikahan itu bukan main-main Ocean " tegas Lyka akan arti sebuah pernikahan yang jelas begitu sakral dan suci
"saat kamu sudah meminta anak gadis orang lain itu artinya kamu harus bisa konsisten dengannya, dan kamu juga serius menjadikan dia pendamping hidupmu nanti, ini bukan permainan Oce jadi tolong gunakan otakmu sebelum bertindak " teriak Lyka dengan lantang
Ocean tak terima dengan ucapan Lyia tentangnya "yang bilang kalau ini permainan itu siapa Lyka, aku loh serius mau nikahin Neva karena aku sayang sama dia "tegas Ocean akan keseriusannya menjalin hubungan dengan Neva untuk di bawa ke jenjang yang lebih serius
"aku tuh belum lihat kamu serius untuk menikah Oce, Neva itu anak yang baik jangan coba permainkan hati anak gadis orang " sergah Lyka dengan serius
"aku itu serius Lyka, aku gak pernah main-main dengan hidupku" sentak Ocean tak terima dengan tuduhan Lyka
Ah entah harus dengan apa lagi Lyka memberikan pengertian untuk Ocean agar Ocean bisa paham dengan apa yang ia maksudkan, tapi dasarnya Ocean yang keras kepala, mana mau dengar dia ucapan orang lain biarpun orang lain itu benar
"sudahlah Oce, emang susah ngomong sama anak bebal macam kamu " sinis Lyka tak suka dengan obrolannya bersama Ocean yang tak ada penyelesaian sama sekali
"kaya kamu gak bebal saja " balas Ocean tak kalah sinis dari Lyka
***
di tengah kesibukannya di Jakarta untuk mengatasi maslah perusahaan , Ocean masih menyempatkan untuk menemani Neva mendaftar di salah satu kampus ternama yang kebetulan memang milik sepupunya Lyka
"terimakasih sudah nemenin Neva ya kak" ucap Neva dengan senyum lebarnya
"apa sih yang enggak buat calon istri kakak ini" balas Ocean dengah senyum lebarnya
"apaan sih kak, kita belum jelas menikah kan keluarga kakak belum datang buat lamar Neva" Neva tidak ingin langsung berspekulasi akan suatu hal jika pada kenyataannya hal itu belum benar terjadi karena lamaran itu belum jelas di laksanakan karena orang tua Ocean belum datang menemui otang tuanya
"sebentar lagi kok Neva, setelah urusan di sini selesai, kakak akan segera kabarin keluarga kakak dan minta mereka segera melamar kamu " ucap Ocean dengan sungguh-sungguh untuk meresmikan hubungannya bersama Neva
"santai saja kak, aku juga kan masih mau kuliah " Neva tidak ingin terburu-buru karena memang dirinya masihlah akan berkuliah terlebih dahulu sebelum menikah
hubungan Neva dan Ocean makin dekat saja setiap harinya setelah Ocean meminta Neva jadi istrinya pada kedua orang tua Neva, bahkan sekarang Ocean juga tidak kesulitan meminta izin jika ingin mengajak Neva keluar rumah karena memang sekarang Neva juga sudah mulai berkuliah dan lingkup pertemanan Neva juga jauh lebih luas dari sebelumnya sehingga kedua orang tua Neva tidak ingin terlalu membatasi kehidupan Neva karena mereka pikir Neva juga sudah lebih bisa menjaga dirinya di usia Neva yang sudah menginjak 17 tahun
Apalagi sebentar lagi Neva akan berusia 18 tahun dalam beberapa bulan lagi, di mana usia itu tentu sudah bisa memilah mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk dirinya
"kayanya pekerjaan kakak sudah santai ya kak " tanya Neva ketika Ocean punya cukup banyak waktu menemaninya bicara dan jalan-jalan akhir-akhir inin
"iya, pekerjaan kakak di sini sudah mau selesai tinggal merapihkan jajaran direksi di sini abis itu kakak akan kembali ke cabang yang di China " balas Ocean
"berarti kakak akan kasih tahu orang tua kakak dong setelah ini " tanya Neva lagi
Ocean mengusap kepala Neva dengan sayang " iya Neva, kakak rencananya akan bicara setelah kakak pulang nanti " balas Ocean
Neva menganggukan kepalanya "iya kak, aku tunggu kakak lamar aku dengan resmi" bakas Neva
Neva dan Ocean kembali bicara banyak hal dan saling bercanda untuk mengisi waktu luang mereka, mengisi waktu dengan banyak kebahagiaan yang jarang bisa Ocean dapatkan dan hanya dengan Neva lah, Ocean bisa mendapatkannya
Tak jauh dari tempat Ocean dan Neva, Elsa kebetulan baru saja keluar dari salah satu toko yang kebetulan berdampingan dengan Cafe yang sedang di sambangi oleh Ocean dan Neva
"loh itu bukannya kan Ocean ya" gumam Elsa yang nampak melihat Ocean dari jauh
"tapi kenapa Kak Ocean sama Neva, ada apa ya" gumam Elsa bertanya-tanya kenapa juga Ocean ada bersama Neva
"aku tanya Lyka saja lah nanti" ingin rasanya Elsa langsung ke sana untuk bertanya tapi sayangnya ia harus kembali ke kantor karena akan ada rapat bersama ayahnya di kantor di mana Elsa sekarang menjabat sebagai salah satu manager di perusahaan keluarga ayahnya
***
"apa pah, Neva di lamar" Reno begitu terkejut ketika mendengar cerita dari Bram kalau Neva di lamar orang " di lamar siapa pah, kok aku gak tahu" tanya Reno beruntun
"sekitar dua bulan lalu ada dia datang ke rumah buat lamar Neva tapi belum papa kasih kepastian karena Neva kan masih akan kuliah dan orang tua anak itu juga belum di kasih tahu, katanya sih abis kerjaan yang di sini selesai dia akan kasih tau orang tuanya untuk melamar kemari" balas Bram
"kok papah baru kasih tahu sekarang sih " protes Reno tak terima tudak di libatkan tentang keputusan penting dalam kehidupan adiknya
"kemarin kamu kan masih di luar negeri, ini baru juga pulang, papah gak tega bebanin kamu dengan banyak pikiran nak" ujar Bram tak enak hati menyusahkan putranya yang sedang sibuk di luar negeri
"Neva itu adik aku pah, jadi kewajiban aku buat jaga dia " ujar Reno, tak ingin papahnya menyembunyikan apapun darinya biarpun sesibuk apapun Reno
