Pahatan Waktu | Kembali Ke Masa Kerajaan Cina

Baru beberapa menit saja ia sudah mencapai puncaknya. Ia belum pernah merasakan hal ini sebelumnya, karena hari ini adalah yang pertama kali untuknya.

Xia Yi yang menyadari hal itu pun tersenyum mengerti.

Xian Zhen hanya memandangnya tak mengerti.

Akibat pengaruh obat itu ia benar-benar melakukan hal yang tidak seharusnya sekarang.

Erangan kesakitan Xian Zhen mulai berubah menjadi desahan-desahan nikmat. Awalnya Xia Yi menahan dirinya sekuat mungkin untuk tetap tidak bergerak sembari menunggu rasa sakit gadisnya ini menghilang. Namun suara-suara itu membuatnya menjadi brutal.

Desah.

Hanya itu yang dapat didengar selama 30 menit kurang dari dalam kamar berhawa panas itu.

Hingga terdengar desahan terakhir yang panjang dari keduanya setelah Xia Yi melepaskan benih benihnya dalam rahim Xian Zhen.

Rasanya sangat hangat.

Bruk.

Tubuh Xia Yi itu seketika ambruk lemas dan tertidur disamping kekasihnya.

_____________________________________________

Akhirnya matahari pun keluar dari persembunyiannya, pagi itu lebih dingin dari hari biasanya. Sepertinya suhu udara dan matahari pun ingin mendinginkan kamar mereka akibat hawa panas yang menyergap sejak tadi malam.

Kali ini Xia Yi lah yang mendapatkan juara bangun pagi setelah Xiao Mei. Ia segera tersadar dari rasa kantuknya melihat kimono dari kain handuknya tak tertutup dengan benar.

"Ukh?" Xia Yi berusaha mengingat kejadian semalam dengan keras.

"Hah!" pekiknya sendiri setelah menyadari perbuatannya semalam.

Ia menggeleng gelengkan kepalanya tak percaya dengan dirinya sendiri setelah melihat tubuh kekasihnya di sampingnya yang penuh dengan tanda kepemilikan akibat gigitannya semalam.

"Yaampun, ak- aku melakukan ini." gumamnya tak percaya sembari menatap iba Xian Zhen yang masih tertidur lelap dengan wajah yang terlihat begitu lelah.

Tentu saja ini bukan salahku. Dia tidak mau menjauh. Tck! Tapi sebentar lagi kami akan menikah. Tak akan ada masalah apa-apa.

pikir Xia Yi seraya mengelus dadanya sendiri untuk menenangkan diri. Ini adalah kali pertamanya Xia Yi menyentuh seorang wanita. Walau ia adalah anak seorang kaisar, ia sama sekali tidak kurang moral. Masih ada rasa bersalah dalam hati nuraninya itu.

Xia Yi segera berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Sementara Xiao Mei yang menyadari tuannya telah bangun dan sedang masuk ke kamar mandi tak berani menyapanya disaat saat begini. Ia masih kaget dan shock menyaksikan kejadian semalam dengan mata kepalanya sendiri.

Xia Yi memasuki kolam air panasnya sembari mengingat kembali kejadian tadi malam.

Sesekali ia tersenyum saat ekspresi misterius Xian Zhen kemarin kembali membayanginya.

______________________________________________

"Em?" Xian Zhen membuka matanya perlahan sembari menoleh mencari Xia Yi, ia bingung menyadari Xia Yi tak ada di sampingnya.

Sejak kapan dia tidak bangun kesiangan?

"Xiao Mei?" panggil Xian Zhen.

"No-nona aku disini." jawab Xiao Mei sembari berjalan mendekati Nonanya dengan gugup.

Xian Zhen mendudukkan dirinya berusaha turun dari kasur besar itu, tapi tiba tiba rasa nyeri di bawah sana menyergapnya.

"Aww..!" serunya.

Dukh!

Ia terjatuh terduduk ke lantai.

"No-nona ada apa? Apa anda sakit?" tanya Xiao Mei tak paham.

"Hah" Xiao Mei kaget saat melihat Xia Yi yang tiba-tiba mengangkat dan menggendong Xian Zhen untuk kembali duduk di atas kasur.

Like dan masukkan cerita ini dalam rak favorite kamu di NovelToon, dan jangan malas memberi semangat pada author lewat komentarmu~♡ Vote dari kamu juga sangat dinanti.