Pahatan Waktu | Kembali Ke Masa Kerajaan Cina
"Akh! Aduuuuh" Lolita memekik kesakitan sambil menggenggam erat jari kakinya berusaha meredam rasa sakitnya.
Setelah beberapa menit menikmati rasa sakitnya, ia pun tersadar akan sesuatu. Permukaan kulitnya menyentuh sesuatu yang asing sejak tadi, lembut, sedikit berserat, panjang dan,
"Hah rumput?!" teriaknya nya lebay.
"Hah? Di- dimana ini!" Lolita terkejut bukan main, ia terus menoleh ke kanan dan ke kiri tapi sayangnya tak ada yang bisa ia lihat selain dedaunan lebat dari pohon-pohon di sekelilingnya.
Seingatnya tadi ia menendang meja jati kuno milik kakeknya dengan keras hanya karena merasa kesal dengan PR matematika bab limit bagian aljabarnya yang nyaris membuat kepalanya migrain itu.
Tapi tindakan bodohnya membuat kakinya sendiri kesakitan hingga ia terjatuh. Bukannya terjatuh kelantai, Lita malah berada di tempat aneh ini. Sepertinya saat ini ia ada di tengah hutan!
"Hyaaa!!" Lagi-lagi gadis itu berteriak.
Sebuah pedang sungguhan yang begitu tajam, tiba-tiba berada di hadapan wajahnya.
Walau ia adalah anak jurusan IPS di SMAnya, SMAnya tidak pernah mengadakan study tour ke museum bersejarah. Jadi, belum pernah di sepanjang hidup Lolita ini, melihat pedang asli dari zaman kuno yang begitu mengerikan, apa lagi sampai jarak kurang dari lima senti meter dari wajahnya.
"T-tolong jangan bunuh aku."
Lolita memohon hingga tergagap-gagap.
Huaaa ada apaan nih.
Batinnya.
"Diam! Kau pasti mata-mata Kerajaan Fei!" seru Panglima Han dengan lantang.
"Mm- mata-mata? Bu-bukan aku. Tolong turunkan pedangmu."
Keringat Lolita bercucuran saking takutnya ia dengan tuduhan-tuduhan yang sama sekali tidak ia mengerti.
"Sungguh licik Kerajaan Fei! Mengirim seorang wanita untuk memata-matai Kerajaan Ming, kerajaan itu masih menjadi musuh hingga saat ini!"
"Hari ini pasti tuntas! Hiyaat!"
Panglima Han mengayunkan pedangnya ke arah leher Lolita,
TANGG!!!
Sebuah pedang lainnya pun menangkis pedang Panglima Han.
Tiba-tiba kaki seorang pemuda bertubuh sempurna berdiri tepat disebelah Lita. Tubuhnya tinggi, wajahnya imut dan terlihat masih muda, ia sangat tampan serta terawat.
"Apa yang kau lakukan panglima Han!!" seru Pangeran Xia Yi.
Lolita menatap pemuda itu penuh harap. Entah mengapa rasa ingin dilindungi sebagai wanita muncul dari dalam lubuk hatinya. Yang jelas pria itu sangat tampan seperti artis-artis Asia Timur, hanya itu yang ada di benak Lolita.
"Maaf yang mulia! Tapi siapapun di area ini yang tidak menggunakan tanda pengenal Kerajaan Ming dianggap sebagai mata-mata." jawab Panglima Han sembari menunduk takut.
"Kalau seperti ini cara kerjamu, bisa-bisa ketidak adilan terjadi hari ini!!" bentak Pangeran Xia Yi.
"Bangunlah nona." ujar Xia Yi sembari mengulurkan tangannya.
"Pikir dulu sebelum bertindak! Mata-mata mana yang takut dengan pedang?" imbuh Xia Yi dengan raut muka serius.
Panglima Han hanya bisa menunduk tak bernyali di depan pangeran pertama Kerajaan Ming ini. Tak heran lagi, semua orang tahu kemungkinan terbesar Xia Yi lah yang akan menjadi putra mahkota menggantikan Kaisar Hou yang tak lama telah meninggal.
"Siapa namamu?" tanya Xia Yi pada Lolita sembari membantunya berdiri.
"Xian Zhen." jawab Lolita lemah.
Lolita sudah menyadari sejak tadi bahwa ia sedang masuk ke zaman kerajaan Cina. Bagaimana ia tak menyadarinya? hampir setiap hari ia menonton drama Kerajaan Asia Timur dengan seksama.
Bukannya belajar sejarah kemerdekaan RI, ia lebih tertarik dengan adegan-adegan dramatis Kerajaan Asia Timur yang penuh dengan teka-teki.
Lita masih tidak percaya bahwa time traveling seperti yang ada di drama-drama Korea kesukaannya itu memang ada. Kemungkinan kedua, mungkin ia hanya bermimpi buruk akibat stress mengerjakan pekerjaan rumah sekolah.
Beruntungnya ia bisa berbahasa mandarin dan memiliki nama marga Cina, karena ia punya darah keturunan Cina dari kakeknya. Jadi Lita tak akan terlihat bodoh disini.
"Namamu bagus. Kenapa kamu dihutan sore-sore begini?" tanya Xia Yi sambil tersenyum ramah berusaha meredakan ketakutan Lolita yang masih tampak jelas diwajahnya itu.
"Anda bisa percaya atau tidak, saya berasal dari masa depan. Entah bagaimana tapi tiba-tiba aku berada disini." jelas Lolita menggunakan bahasa formal.
"Eh?" Xia Yi hanya terbengong mendengar cerita Lolita.
Tiba-tiba pandangan Lolita menjadi kabur, badannya terasa lemas seketika. Rasa takut sudah menguras energinya sejak tadi, keringatnya telah membasahi hingga separuh pakaiannya.
Brukk.
"Xian Zhen!!" seru Xia Yi panik.
Hari ini hati Xia Yi terasa berbeda dari hari-hari sebelumnya. Seperti ada penutup mata yang terbuka, entah apa yang ia rasakan barusan.
"Panglima Han, siapkan keretaku kita akan pulang membawa gadis ini!" seru Xia Yi tegas.
"Tapi yang mulia, kita belum selesai berburu rusa. Mengapa anda ingin membawa pulang seorang gadis?" tanya Zui Lan pelayan pribadinya yang sudah seperti sahabatnya itu.
"Ibuku sudah lama menginginkan permaisuri untukku." jawab singkat Xia Yi.
"Berita baik! Sejak kapan anda mulai melirik gadis yang mulia? Tapi kenapa harus gadis ini? Sebaiknya kita jodohkan yang mulia dengan putri kerajaan lain?" tanya Zui Lan bertubi-tubi dengan ekspresi yang gembira sekaligus terkejut.
Zui Lan sudah lama mengenal Xia Yi. Zui Lan adalah pelayan pribadi Xia Yi sekaligus sahabat dekatnya sejak kecil.
"Jangan berkata begitu. Memangnya salah kalau aku menyukai rakyat jelata? Sudahlah, kau memang sahabatku, tetapi jangan menolak perintah. Bawa dia!" seru Xia Yi.
"Baik yang mulia!"
Like dan masukkan cerita ini dalam rak favorite kamu di NovelToon, dan jangan malas memberi semangat pada author lewat komentarmu~♡
Kalau berkenan, baca juga novel kedua saya yang berjudul "Cinta Suci Seorang Selir", terimakasih.
Kalau berkenan, baca juga novel ketiga saya yang berjudul, "A Story Of Zhen Xi", terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 434 Episodes
Comments
eza
matematika emang bikin mau mati,😂
2023-07-24
0
fifid dwi ariani
trus sukses
2023-04-24
0
Anita
semangat thor....
ku kasih secangkir kopi untukmu👍👍👍
2023-04-12
1