NovelToon NovelToon
Pilihan Hati Aryana

Pilihan Hati Aryana

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: andrea82

Ini adalah lanjutan dari kisah cinta Yudhatama Dewantara dan Yasmin Kusuma Putri di novel Cinta Yudha

Aryana Maira Yudhatama anak ketiga dari kembar bersaudara dari pasangan Yudhatama Dewantara dan Yasmin Kusuma Putri. Aryana terlahir dengan kelainan Jantung bawaan, maka dari itu kedua orang tuanya sangat protektif dengan Aryana. Aryana tumbuh menjadi gadis yang ceria meski ia mempunyai kelainan Jantung. Aryana menyukai kakak kelasnya bernama Ghavin Herlambang tetapi ia hanya memedamnya, ia tahu atas kekurangannya sebagai gadis yang tak sempurna.
Apakah Aryana akan memperjuangkan cintanya pada Ghavin atau menyerah dan memilih hati yang lain?

Penasaran, ikuti terus ceritanya
Budayakan Like, Vote dan Coment yang sopan karena menulis itu juga perjuangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon andrea82, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode. 34

Kalimat itu sangat menghujam di jantung Aryana, sekarang terjawab sudah kenapa dua minggu Om Fahmi nya lost kontak dengannya. Meskipun Aryana baru berusia tujuh belas tahun namun berkat didikan Yasmin dan sang Oma, Aryana bisa menempatkan diri di segala situasi, di dalam tubuhnya ada darah Dewantara tak boleh ada seorangpun yang bisa berbuat seenaknya pada dirinya.

"Tante, kenapa tante menyuruh saya meninggalkan Om Fahmi, kenapa tante tidak menyuruh Om Fahmi saja yang meninggalkan saya?" tanya Aryana.

"Saya sudah berusaha tapi sampai saat ini tidak berhasil," jawab nyonya Miranda.

"Apa alasan tante tidak menyetujui saya bersama Om Fahmi?" tanya Aryana dengan gaya yang elegan

Jujur penampilan dan sikap Aryana membuat Miranda heran, diusia belia mampu bersikap tenang dan elegan meski dia sudah mengintimidasinya.

"Kau tahu Fahmi satu-satunya pewaris tunggal Pratama group, dia harus bisa memberi keturunan yang banyak dan sehat untuk calon pewaris kami, tapi kau mempunyai kelainan jantung, apa bisa melahirkan anak-anak yang sehat untuk Fahmi," jawab Aryana.

"Dengar Tante!, bukan maksud saya menggurui tante, masalah keturunan itu seperti apa mau bagaimana keadaannya itu semua adalah kehendak Allah, Tante tidak bisa menganggap bahwa dari orang tua yang dalam kondisi tak sehat kelak anaknya juga akan demikian. Contohnya ayah dan bundaku, ayahku seorang tentara tak di ragukan lagi keadaan fisiknya dan bundaku, dia nyatakan sehat dalam hal apapun karena tante tahu sendiri sebagai calon istri tentara akan diperiksa kesehatannya sebelum menikah, tetapi lihat ketika melahirkan anak kembar, salah satunya mengalami kelainan jantung dan itu adalah aku. Namun aku bersyukur bahwa akulah yang harus mengalami ini bukan kedua kakak kembar ku, kalau salah satu dari kakak kembar ku yang mengalami kelainan jantung maka cita-cita mereka menjadi seorang militer akan kandas. Jadi Tante jangan pernah meragukan kekuasaan Allah dalam memberi suatu karunia keturunan bagi semua hamba-Nya. Aku tahu maksud Tante baik, ingin yang terbaik untuk anak Tante tapi ingat Tante, apa yang terbaik untuk manusia belum tentu terbaik menurut Allah karena sesungguhnya kita ini mahkluk lemah, fakir dan tidak bisa berbuat apa-apa tanpa pertolongan-Nya. Tapi baiklah jika tante ingin saya meninggalkan Om Fahmi, akan saya lakukan tetapi tante harus berjanji bahwa tanpa saya Om Fahmi bisa bahagia dan terima kasih atas jamuannya, Assalamualaikum," ucap Aryana kemudian langsung meninggalkan privat room itu begitu saja.

Aryana keluar restoran dengan perasaan dongkol ia berjalan sendirian menyusuri jalan, tiba-tiba ada sebuah mobil disampingnya dan meneriakkan namanya.

"Mbak Ana!" panggil seorang pria paruh baya dari dalam taxi.

Mendengar namanya dipanggil Aryanapun menoleh, betapa terkejutnya Aryana melihat siapa yang memanggilnya.

"Pak Harun," lirih Aryana.

"Mbak Aryana kenapa berjalan sendirian di jalan mbak, bahaya daerah ini sangat rawan kejahatan?" tanya pak Harun.

"Saya sedang menunggu teman pak tapi nggak datang-datang," jawab Aryana bohong.

"Kalau begitu saya antar mbak pulang ya, ini mendung ntar mbak kehujanan, kasihan kakak mbak nanti khawatir," tawar pak Harun.

"Baiklah, tapi apa tidak merepotkan bapak?" tanya Aryana.

"Tidak mbak, mbak sudah begitu baik dengan keluarga saya padahal kita baru kenal, mari mbak nanti keburu hujan!" ajak pak Harun.

Aryana kemudian naik ke taxi pak Harun, Aryana senang pada saat galau ada seseorang yang menolongnya meski hanya memberi tumpangan dan diajak ngobrol.

"Terima kasih ya mbak, atas bantuan mbak Ana, anak saya Ayu sekarang sudah dapat pekerjaan gajinya lumayan buat dia tabung untuk kuliah dan membantu adik-adiknya," ucap pak Harun.

"Sama-sama pak, bukankah tugas manusia itu harus saling tolong menolong," ucap Aryana.

"Tapi mbak Ana special lho, nggak kenal dengan keluarga kami tapi mau nolongin, keluarga besar saya saja yang katanya anaknya ada yang kerja jadi manajer, jadi kepala bagian nggak mau bantuin carikan Ayu kerjaan, padahal kami cuma minta info aja, mereka seakan nggak peduli mbak dengan keadaan kami. Makanya ada istilah jawa sedulur dadi wong liyo, wong liyo dadi sedulur (saudara jadi orang lain, orang lain malah jadi saudara), istilah itu persis dengan apa yang keluarga kami alami," ucap pak Harun membuat Aryana tersenyum.

"Ah bapak bisa aja, saya hanya melakukan apa yang harus saya lakukan, nggak lebih," ucap Aryana merendah. Memang siapa yang akan berani tidak menerima Ayu anaknya pak Harun di Dewantara group kalau sang pemberi referensi adalah salah satu pewaris sah Dewantara group.

Pada saat melintasi jalan yang agak sepi, Aryana melihat dari kejauhan ada seorang wanita di tarik paksa dari dalam mobil dan seorang pria sedang berkelahi dengan tiga orang laki-laki berbadan kekar, semakin taxi pak harun berjalan mendekat, Aryana semakin jelas melihat bahwa wanita yang ditarik paksa tersebut adalah mami dari Om Fahmi dan pria berbaju hitam yang sedang berkelahi dengan tiga pria berbadan kekar tersebut adalah supir dari maminya om Fahmi yang tadi berbicara dengannya di sekolah.

"Pak tolong berhenti dekat mobil itu pak!" pinta Aryana.

"Waduh jangan mbak berbahaya itu sedang terjadi perampokan mbak, saya nggak mau mbak Ana celaka, kita telpon polisi saja!" ucap pak Harun melarang.

"Kalau menunggu polisi ntar keburu mereka kenapa-napa," ucap Aryana.

"Memang mbak Ana kenal dengan ibu itu?" tanya pak Harun.

"Ibu itu maminya teman saya pak, saya harus nolongin dia," jawab Aryana.

"Lebih baik kita telpon polisi dulu mbak, dan mbak Ana jangan keluar, biar bapak saja yang keluar!" pinta pak Harun.

Setelah menelpon polisi pak Harun keluar dari dalam taxi, langsung membantu supir nyonya Miranda melawan empat orang penjahat, sedangkan nyonya Miranda ketakutan, tangannya masih dicekal oleh salah seorang penjahat.

Melihat pak Harun dan sang supir kelihatan sudah terdesak melawan para penjahat itu, Aryana turun dari taxi berniat membantu pak Harun dan supir maminya Om Fahmi. Keempat penjahat juga sebenarnya juga cukup kewalahan menghadapi pak Harun dan sang supir. Salah seorang penjahat mengeluarkan pisau belati, sepertinya pisau tersebut akan diarahkan ke nyonya Pratama. Pak Harun dan sang supir tak menyadari hal itu karena sibuk melawan tiga penjahat lainnya. Aryana tidak tahu harus berbuat apa untuk menyelamatkan maminya Om Fahminya. Saat penjahat yang membawa belati mengarahkan pisaunya ke arah nyonya Pratama, Aryana langsung mendorong nyonya Pratama kesamping sehingga tubuh Aryana lah yang terkena pisau dari penjahat tersebut.

"Tante...,awass!

Jleb, pisau penjahat tersebut menembus perut Aryana.

"Mbak Ana...!" pekik pak Harun.

Para penjahat itu mengehentikan perlawanannya karena mendengar teriakan seorang wanita dan teriakan pak Harun. Pada saat itulah para penjahat akan melarikan diri namun polisi keburu datang ke TKP.

Nyonya Miranda sangat syok ketika tahu siapa yang menyelamatkannya, ia berlahan mendekat pada Aryana yang sudah bersimbah darah, seragam sekolah Aryana sudah penuh dengan darah.

"Aryana, kenapa kamu menyelamatkan tante?, tante sudah menyakitimu tapi kenapa kamu mau melakukan semua ini?" tanya nyonya Miranda sambil memegang tangan Aryana.

"Ka...ka...re...na Tan..te ada...lah ibu dari pria yang a...ku cintai be..rarti ta..nte ada...lah ibuku juga, se..se..karang tan...te bii...bisa te...nang ka..karena a...aku a...kan meninggal..kan Om Fahmi un...tuk sela...manya, bu..buat Om Fahmi ba...ha...gia," ucap Aryana terbata-bata kemudian ia menutup matanya.

Melihat Aryana bersimbah darah, pak Harun berlari mendekat

"Mbak Ana, ya Allah mbak kenapa mbak keluar dari mobil," ucap pak Harun mendekati Aryana.

Dengan dibantu pihak kepolisian Aryana dilarikan ke rumah sakit, pak Harun, nyonya Miranda dan sang supir juga dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Begitu mendapat telpon dari kepolisian Yudha segera meluncur ke rumah sakit perasaannya sungguh tak karuan. Yasmin juga tak kalah histeris, ia diantar supir menuju rumah sakit. Afwi mengendarai motornya seperti orang kesetanan menuju rumah sakit karena posisi Afwi masih di sekolah sewaktu kejadian.

Yudha lebih dulu sampai di rumah sakit, ia memasuki rumah sakit dengan berlari, namun ia tak lupa menanyakan tentang tempat Aryana di rawat. Aryana masih di UGD menunggu pihak keluarga. Di depan UGD terlihat beberapa anggota kepolisian, anggota polisi tersebut terkejut melihat Yudha ternyata seorang perwira TNI, anggota polisi itu memberi hormat kepada Yudha lalu memberitahu tentang garis besar kejadian naas yang dialami oleh putrinya. Tak jauh dari mereka ada pak Harun, nyonya Miranda dan supirnya yang sudah selesai mendapat perawatan. Tak lama seorang dokter keluar dari UGD.

"Kelurga nona Aryana!" panggil dokter tersebut.

"Saya dok," sahut Yudha.

"Begini Pak, luka tusuk yang dialami putri bapak sangat dalam meski tak mengenai organ vital namun darah yang keluar cukup banyak apalagi terdeteksi jantung putri anda dalam keadaan tidak bagus, jadi kami harus menanganinya dengan sangat hati hati," ucap dokter tersebut.

"Ya dokter, putri saya menderita kelainan jantung bawaan dari lahir," ucap Yudha

"Baiklah, karena pasien mengeluarkan banyak darah kami harus melakukan operasi, dan transfusi darah. Darah pasien AB dan stock darah di rumah sakit ini untuk golongan darah tersebut sedang habis," ucap dokter tersebut.

"Darah saya AB dokter," ucap Yudha.

"Baik kalau begitu silahkan anda ikut perawat ini ke ruang lab!" pinta dokter tersebut.

Saat berjalan ke arah lab Yudha melihat nyonya Miranda, Yudha mengehentikan langkahnya lalu mendekati nyonya Miranda.

"Nyonya Miranda Pratama!" panggil Yudha.

Mendengar namanya dipanggil nyonya Miranda mengangkat kepalanya, ia cukup terkejut melihat Yudha menatapnya tajam dan dingin.

"Aku akan selidiki tentang peristiwa yang menimpa putriku jika kau anda ada hubungannya dengan anda, maka bersiaplah sampai ke ujung dunia anda akan aku kejar!" ancam Yudha kemudian berlalu dari hadapan nyonya Miranda.

___________________________________________

Mohon doanya untuk Aryana ya readers

Please Like, Vote, Coment, Rate and Favorit

Thank You

Bersambung....

1
Wina Kusuma
lanjut Thor... semangat, upnya jgn lm2
Wina Kusuma
lanjut dong thor... lm bgt up nya, udah g sabar nich thor
Ami Usrekk
yech ahirnya up jg
Dwi Turi
sdh slsai kh ni...kok gk up lg thor...knap???
Ayu galih wulandari: Mana ini kelanjutannya kak...
total 1 replies
Tria Hartanto
lanjut thor jangan lama lama upnya.
Miya Wibowo
wueehhh babang azka nekad juga nich.. semangat thor.. jangan lama2 updatenya nyaa.. kami menunggu karya mu..
Miya Wibowo
visual donk thorr
Miya Wibowo
lhaa babang azka terkena pesona istri orang wkwwkwkwkwk
Ayu galih wulandari
Semoga Azka & Bela berjodohv....Lanjuuut kak double up doong 🤗🤗😍😍😍😍
Ayu galih wulandari
Alhamdulillah...akhirnya yg di tunggu tunggu sekian purnama,update jg....penisiriiiin nih sm kelanjutan kisah bambang Azka ..🤗🤗😍😍😍
Marliana MARLIANA
azka mengangkat derajat janda..
lanjut kk author..
itin
bagus
itin
sepertinya kisah romansa azka jauh lebih menarik lagi dari ketiga kakaknya.....
azka dengan seorang janda.... janda berkelas yakan.
itin
rindu kamu 🥰😁
Oma Umi
up yang lancar... tak kirim bunga yang banyak...
Arum Nisa
thor.. apa kabar nya thor
Rahma Inayah
maksih sekli up lngs 2 ..👍👍👍semangt menulis semoga bisa up tiap hri..ya thor sehat srllu dan bd mrngobati kerinduan cerita ni yg sdh lama gantung.semoga azka dan nela makn dekat..pasti bunda jasmine dan ayah yudha akn mendukung hub merk klu status nela sdh jelas nnt nya nela akan dpt penggnti sosok ibu di bunda jasmine yg mana bs mengibati kerinduannya stlh lama di tinggl ortunya
Ami LeoGirl
Alhamdulillah udh mulai up kembali thor setelah sekian lama menungu🥰 semangt up banyak2
Dewi kunti
nambah thooooorrr 😘😘😘
Rahma Inayah
syukut lah bs up lgi setlh sekian lama sya kirab gantung ceritanya .semoga perusahaan nela bs sukses..dan nela bs membuktikan pada penghianat doni klu nela bs hdp dan sukses tnp dia...semoga hdp doni dan pelakor melarat...semoga bs lanjut lg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!