NovelToon NovelToon
Pesona Dokter Steven

Pesona Dokter Steven

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / Contest / Cintamanis
Popularitas:324.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tiny Flavoi

15 tahun berlalu, tapi Steven masih ingat akan janjinya dulu kepada malaikat kecil yang sudah menolongnya waktu itu.

"Jika kau sudah besar nanti aku akan mencarimu, kita akan menikah."

"Janji?"

"Ya, aku janji."

Sampai akhirnya Steven bertemu kembali dengan gadis yang diyakini malaikat kecil dulu. Namun sang gadis tidak mengingatnya, dan malah membencinya karena awal pertemuan mereka yang tidak mengenakkan.

Semesta akhirnya membuat mereka bersatu karena kesalahpahaman.

Benarkah Gadis itu malaikat kecil Steven dulu? atau orang lain yang mirip dengannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiny Flavoi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33 - Kegilaan Marvin

Rimba dihadang Marvin dan dua orang temannya saat berjalan dikoridor sekeluarnya dari toilet. Tadi selepas kuliah terakhir, mendadak perut Rimba mulas, ia mengijinkan Ellena untuk pulang ke kost-an duluan. Padahal biasanya Rimba selalu minta antar bila ke toilet itu, karena konon tersebar kabar kalau toilet yang ada di gedung ini terkenal angker dan banyak mahasiswa yang kesurupan. Ditambah saat ini suasana kampus khususnya di fakultas kedokteran sudah mulai sepi.

"Apa-apaan nih?" tantang Rimba tanpa ada rasa takut sedikitpun. Pasalnya ini masih dilingkungan kampus, pasti ada beberapa mahasiswa atau dosen yang masih berkeliaran di gedung ini.

"Bener Lo udah nikah sama dosen sok kegantengan itu?" tanya Marvin. Sorot matanya yang semu merah begitu tajam menatap Rimba.

"Pak Steven maksud Lo? Ya, gue udah nikah sama dia, kenapa? nyesel Lo ninggalin gue?" ucap Rimba malah memanasi laki-laki itu.

Marvin maju selangkah ke arah Rimba, reflek Rimba pun ikut mundur selangkah.

"Lo jangan macem-macem ya, Vin. Gue hajar kalo berani maju selangkah lagi!" ancam Rimba memperingatkan Marvin. Bukannya takut, lelaki itu malah selangkah lagi maju dan mulai kurang ajar menyentuh dagu Rimba. Perempuan itu lantas menghindar, mundur beberapa langkah dari hadapan Marvin.

"Jadi bener foto yang tersebar di forum online kampus kemarin? ternyata selama ini tipe Lo itu Om Om macam dia ya," ucap Marvin sambil meludah didepan Rimba. Cuihh! "Apa yang Lo cari? cowo kaya kah? mapan? ganteng macam si Steven itu?" ujarnya membuat Rimba jadi sedikit ketakutan karena Marvin mendorong tubuhnya hingga mentok ke dinding gedung. Ia merasa terpojok.

"Apaan sih?" desis Rimba berontak, mendorong bahu Marvin agar menjauh darinya.

Nampak kedua teman Marvin itu menoleh kaget dengan sikap bar bar Rimba. Tapi mereka tak bergerak dari tempatnya yang berdiri di ujung koridor seolah tengah berjaga-jaga bila ada orang lain yang melintas.

"Gue masih sayang sama Lo, Rim. Gue mau Lo jadi pacar gue lagi," ucap Marvin penuh paksaan.

"Gila! minggir Lo!" Rimba hendak pergi, namun tangannya dicekal Marvin.

"Gue nggak akan lepasin Lo sebelum Lo nerima gue lagi," ujar Marvin konyol.

"Seandainya gue belum nikah pun, nggak bakalan gue balikan sama Lo, Vin. Jangan ngimpi!" ucap Rimba, lalu menepis tangan Marvin dari lengannya. Ia segera kabur dari tempat itu.

"Kejar!" teriak Marvin kepada dua temannya.

Tau bahwa dirinya tengah dikejar Marvin dan teman-temannya, Rimba terus berlari ke depan. Melewati beberapa gedung kampus yang memang sudah mulai sepi.

"Rimba, tunggu!" teriak Marvin dari belakang.

Rimba tak menyahutinya, ia terus berlari ke depan kampus. Dari kejauhan terlihat mobil berwarna merah milik Steven baru saja masuk ke area kampus. Rimba merasa lega. Ia semakin melebarkan langkahnya, namun langkahnya tersusul oleh Marvin dan kedua temannya tersebut.

"Gue masih perlu bicara sama Lo Rim," ucap Marvin langsung menarik paksa tangan Rimba. sementara kedua temannya menjaga disamping kanan dan kiri Rimba agar gadis itu tak lagi kabur.

"Bicara apa lagi sih? kita udah nggak ada urusan ya, Vin. So, stop buat gangguin hidup gue lagi!" ujar Rimba jengah.

Marvin menyeringai, dari arah belakang Rimba terlihat Steven mulai berjalan ke arah mereka. Dan ini kesempatan Marvin untuk mengganggunya.

"Gue tau Lo masih cinta sama gue, Rim" ujar Marvin sengaja mengeraskan suaranya.

"Lo apa-apaan sih? dasar gila!" umpat Rimba hendak membalikkan badan untuk pergi.

Namun tiba-tiba saja Marvin memeluk Rimba dengan paksa. Rimba berusaha berontak, namun sekuat-kuatnya tenaga Rimba, tetap kalah dengan tenaga Marvin yang jauh lebih besar.

"Kalian sedang apa peluk-pelukan diarea kampus?" tanya Steven nampak tenang, tak ada sedikitpun guratan api cemburu atau marah diwajah putihnya.

Rimba langsung mendorong tubuh Marvin sekuat tenaga saat melihat sang suamu sudah berdiri didekatnya.

"Kamu jangan salah paham dulu, tadi dia---"

"Nggak perlu jelasin apa-apa. Saya sudah tau," potong Steven. "Dan kamu! kamu, dan kamu!" tunjuknya pada Marvin dan kedua teman Marvin, "Saya pastikan kalian akan mendapatkan sanksi dari pihak kampus," ancam Steven.

"Sanksi apa? kami nggak ngerasa buat kesalahan apapun," sangkal Marvin.

"Oya? Kalian mabuk dilingkungan kampus apa bukan kesalahan?"

"Kami nggak mabuk Pak," ujar salah satu teman Marvin.

"Bau alkohol dari mulut kalian itu tercium sampai ke hidung saya," ucap Steven sambil mengibaskan tangannya ke depan indera penciumannya.

"Nggak ada buktinya kalo kita mabuk, bau arak besok juga ilang," gumam Marvin tetap menyangkal.

"Oke, kita lihat saja besok, ada banyak CCTV disini. Dan mata saya juga tidak rabun, jelas tadi saya melihat kalian mengejar Rimba dari belakang sana dan menghadangnya disini," ujar Steven tetap tenang. "Dan kamu, Marvin. Jangan pernah ganggu istri saya lagi!" ucapnya kali ini sambil menaikkan telunjuknya ke arah muka Marvin, penuh penekanan.

"Sial! ayo!" Marvin memilih pergi bersama kedua temannya tanpa berpamit.

"Tidak sopan," gumam Steven seraya menatap kepergian ketiga orang itu pergi menjauh.

"Ah, syukurlah kamu cepet datang. Kalo nggak ada aku nggak tau apa yang akan dilakuin Marvin," ucap Rimba menghela napasnya.

"Makanya kalau ada perubahan jadwal kuliah itu ngabarin, ayo pulang!" ujar Steven menarik tangan Rimba dan membawanya pulang.

Selama diperjalanan Rimba terus bicara, menceritakan tentang kejadian tadi dikampus mulai ia keluar dari toilet hingga dikejar Marvin sampai ke depan kampus.

"Lain kali kalau mau ke toilet itu liat sikon. kalau udah sepi gitu mending tahan dulu, atau kamu bisa pakai toilet umum yang ada didepan, disitu deket pos security, kalau ada apa-apa kan keliatan," komentar Steven tanpa memandang ke arah Rimba, ia fokus menyetir.

"Emang orang lagi mules bisa ditahan? nggak lah," sahut Rimba rada kesal.

Steven tak lagi menjawab, ia lebih memilih fokus melihat kedepan.

"Kata bunda, aku nggak pernah pergi ke Jepang. So, foto gadis yang ada didompet kamu itu bukan aku," kata Rimba.

"Yakin foto itu masih ada didompet saya? bukannya kamu sendiri yang udah diam-diam mengambilnya?" ujar Steven melirik sebentar istri disampingnya.

"Shit! ketauan," gumam Rimba membuang wajahnya kesamping ke arah jendela.

Steven hanya tersenyum samar mendengar umpatan Rimba.

"Kalo dia bukan aku, trus kamu mau tetep mencarinya?" tanya Rimba beberapa saat kemudian.

"Nggak," sahut Steven pendek.

"Kok enggak? bukannya kamu udah janji sama dia buat nikahin dia? gimana kalo emang dia sekarang lagi nungguin Kak Steve?"

Steven tidak menjawab pertanyaan Rimba. Kebetulan didepan sana jalanan sedang padat merayap. Lelaki itu lebih berkonsentrasi ke jalanan daripada menjawab pertanyaan dari Rimba.

.

.

.

Keyakinan yang paling sederhana adalah menerima keyakinan itu sendiri.

1
Nartik Najs
who come😭😭
Nartik Najs
why..Steven kau abaikan org yg dekat dgn mu .😭
Nartik Najs
kekecewaan dan kedewasaan diri adalah pengalaman hidup yg berarti
Nartik Najs
UPS ,.ganteng dan cantik visualnya Thor 💪💪
Roh Mah
Luar biasa
Ima Kristina
kok udah tamat aja sich Thor kurang greget gitu
Ima Kristina
siapa yang datang Thor
Ima Kristina
q tuh suka ketawa dengan cara panggil kakek ke Steven .... STIP /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ima Kristina
muga kakek baik' saja
Ima Kristina
kayaknya Rimba positif Hamidun nich kok uring uringan teyusss
Ima Kristina
astaga Nagasaki malu maluin aja mas dokter digerebek sama polisi /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ima Kristina
muga rimika tidak ada niat merebut Steven dari saudara kembarnya
Ima Kristina
meski saudara kembar tapi Rimba dan rimiko terpisah lama jadinya seperti orang asing
Nartik Najs
semoga kmu kuat rimbah .jgn sia siakan sifat bar bar mu klo ngak bisa nolong diri li sendiri.💪
Nartik Najs
masih bisakah kmu berpaling dari pri yg sempurna itu rimba 💪💪
Nartik Najs
dispa gadis pujaan Steven itu .lanjut 💪👍
Nartik Najs
seiring waktu dn saling bersama bisa menimbulkan rasa cinta tjor
Nartik Najs
lanjut Thor .ngak bisa komplen 💪💪💪
Nartik Najs
UPS pria mapan dan setia .mencari jodohnya yg ada dlm filingnya ♥️👍
Nartik Najs
rim jadi cewek kalem dikit Napa👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!