NovelToon NovelToon
Dilamar Tuan Ibrahim

Dilamar Tuan Ibrahim

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pa'tam

Jatuh cinta pandangan pertama bisa saja terjadi.
Dan katanya pacaran setelah menikah sangat indah.
Benarkah?
Simak yuk dan temukan jawabannya disini.

Seperti biasa cerita ini hanya fiktif, jangan dikaitkan dengan dunia nyata, oke!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 11

Azizah tanpa sadar meremas tangan suaminya cukup kuat, sehingga Ghafur meringis menahan sakit. Ghafur mengelus pundak istrinya agar lebih tenang.

Berbeda dengan Ibra yang tidak kalah tegang menunggu jawaban dari Viora. Sebenarnya Ibra sudah siap walau apapun jawaban dari gadis itu. Karena ia juga sadar diantara mereka tidak ada hubungan apa-apa.

"Bagaimana Nak?" ulang Aisyah.

"Ayo jawab, jangan biarkan orang lain menunggu. Dan jangan menggantung perasaan orang lain. Kalau iya jawab iya, kalau tidak jawab tidak," ucap Diva dengan bijak.

Azizah dan Ibra semakin tegang mendengar pernyataan dari Diva. Mereka takut lamaran mereka ditolak.

Viora memandang semua orang yang ada disitu, lalu bertanya kepada Mamanya.

"Apakah Mama bahagia?" tanya Viora.

Aisyah mengernyitkan keningnya mendengar pertanyaan Viora, seolah dirinya yang memaksa putrinya untuk menikah, hal itu membuat Aisyah sedikit bingung.

"Mengapa kamu bertanya seperti itu, sayang? Mama tidak memaksa mu untuk menerima atau menolak, semua keputusan ada padamu. Dan kami yang ada disini akan menghargai keputusanmu," jawab Aisyah.

"Maksudku, apakah Mama akan bahagia kalau aku terima?" tanya Viora.

"Bagi Mama yang utama adalah kebahagiaanmu, sayang. Karena yang menjalani semua ini adalah kamu," jawab Aisyah.

"Baiklah, Bismillahirrahmanirrahim. Aku menerima lamaran ini," jawab Viora akhirnya.

Ibra langsung memeluk bundanya, lalu memeluk ayahnya serta Abi Abdullah dan umi Sa'diah. Ibra merasa sangat bahagia karena diterima. Meskipun Viora tidak mencintainya, lebih tepatnya belum.

"Alhamdulillah," ucap Azizah segera bangkit lalu memeluk Viora dan mencium pipi gadis itu kiri dan kanan.

Aisyah tersenyum melihat putrinya diperlakukan dengan baik. Mereka semua merasa lega.

Sementara Abqari sejak tadi curi-curi pandang kearah Arumi. Hal itu kepergok oleh umi Sa'diah, tapi ia pura-pura tidak tau. Begitu juga dengan Arumi, sesekali ia curi-curi pandang kepada Abqari.

Waktu pertama bertemu keduanya tidak menyadari dan tidak ada ketertarikan satu sama lain. Sehingga pertemuan itu hanya dianggap angin lalu.

"Berhubung saya ada disini, bagaimana kalau kita nikahkan saja langsung?" tanya Abi Abdullah.

Mereka saling pandang antara satu sama lain. Darmendra dan Diva tidak bisa mengambil keputusan sepihak. Walau bagaimanapun yang berhak menentukan adalah kesepakatan bersama keluarganya.

"Akad nikah saja dulu, selebihnya biar menjadi urusan belakangan," usul Abi Abdullah.

"Bagaimana pendapat kalian?" tanya Darmendra pada putranya.

"Bagaimana sayang?" tanya Ren pada Aisyah.

"Tanya yang punya badan by, apakah dia siap menikah atau belum. Kalau aku sih oke-oke saja," jawab Aisyah.

"Bagaimana Nak?" tanya Azizah yang sudah tidak sabar ingin punya menantu seperti Viora.

"Ayo, katanya mau langsung nikah kalau ada yang melamar. Yang tampan, mapan, dan ...." Abqari tidak jadi meneruskan perkataannya.

"Bila aku bilang begitu?" tanya Viora menyangkal.

"Nih buktinya," ucap Abqari mengeluarkan ponselnya.

Ternyata iseng-iseng Abqari merekam percakapan mereka hari itu. Viora tidak bisa mengelak. Lalu bangkit hendak menghajar sang Abang.

Abqari lari keruang tamu, aksi kejar-kejaran pun terjadi. Persis seperti mereka waktu kecil dulu.

Semua orang tertawa melihat kelakuan kedua bersaudara itu. Bahkan Abi Abdullah yang jarang tertawa pun ikut tertawa.

"Sudah!" Ren bersuara tegas.

Bukan membentak tadi mereka langsung berhenti dan kembali keruang keluarga.

"Maaf," ucap keduanya serentak.

"Kalau begitu kita nikahkan saja mereka malam ini, bagaimana nak Ibra?" tanya Abi Abdullah.

"Aku setuju Abi," jawabnya cepat.

"Kalau sudah begitu kita akad nikah malam ini, besok kalian ke KUA untuk mengurus surat nikah kalian. Kebetulan Abi ada teman yang bekerja disana," kata Abi Abdullah.

Akhirnya akad nikah pun digelar dengan mahar sebesar 1M langsung ditransfer ke rekening Viora. Ibra dengan dengan lantang dan lancar mengucapkan ijab kabul.

Sehingga kata sah pun terucap dari mulut mereka masing-masing sebagai saksi.

"Gak nyangka Vio dilamar langsung nikah," kata Kayvira.

Rayna merekam momen ini dan mengirimkan keluarganya. Keluarga kaget karena tiada angin tiada hujan, tiba-tiba sudah menikah.

"Baiklah kalau begitu, ini seserahan dari kami," ucap Azizah. Karena dia yang paling bahagia setelah Ibra.

Ibra tidak henti-hentinya tersenyum karena sudah menikah dengan gadis yang ia cintai sejak pandangan pertama. Soal urusan dicintai atau tidak itu urusan belakangan.

Yang penting baginya, sekarang sudah halal. Mau menyentuhnya pun tidak akan ada larangan.

Kemudian keluarga Yusuf pun pulang setelah mereka ngobrol-ngobrol ringan. Yang lain juga pulang, hanya Ibra yang menginap disini.

Ibra dibawa Viora masuk kedalam kamarnya, meskipun canggung Viora tetap harus profesional karena Ibra sekarang adalah suaminya.

"Aku tidak akan menyentuhmu bila kamu belum siap," kata Ibra.

"Bukankah itu suatu dosa bila mengabaikan suami?" tanya Viora.

"Kalau suami ikhlas, tidak. Kecuali kalau suami yang meminta terus istri menolak dan suami murka baru berdosa," jawab Ibra.

(Maaf ya bila salah, soalnya aku juga kurang mengerti masalah beginian.)

"Maafkan aku," ucap Viora.

"Gak apa-apa, tapi aku gak punya baju ganti," kata Ibra.

Viora pun kekamar Abqari, kebetulan ukuran tubuh mereka hampir sama, jadi pakaian mereka juga pas.

Viora meminta beberapa helai pakaian, juga d***man yang masih baru tentunya. Kemudian Viora kembali kekamarnya. Dilihatnya Ibra baru selesai mandi.

Viora melihat Ibra hanya memakai handuk untuk menutupi bagian tubuh bawahnya. Sementara tubuh bagian atas terekspos. Viora tidak berani menatap kearah Ibra.

"Ganti pakaianmu," pinta Viora.

"Bisakah panggilan nya diganti? Walau bagaimanapun aku sekarang adalah suamimu," pinta Ibra.

"Aku harus panggil apa?" tanya Viora tertunduk, ia tidak berani menatap Ibra yang mendekat padanya.

"Apa saja asal jangan kamu dan panggil nama, gak sopan," jawab Ibra.

"Pakai bajunya dulu bang," ucap Viora.

Ibra tersenyum dan mengangguk. Kemudian ia mengambil pakaian dan masuk keruang ganti.

Viora pun mengganti pakaiannya dengan piyama tidur, dan rambut panjangnya dibiarkan tergerai indah. Ibra yang baru keluar dari ruangan ganti seketika terpesona melihat Viora.

Ibra mendekat langsung memeluknya dari belakang. Viora yang terkejut refleks memutar tubuhnya dan meninju Ibra. Beruntung Ibra juga ahli beladiri sehingga ia bisa menghindar.

"Begini nih punya istri bar bar," goda Ibra.

"Maaf, habisnya abang ngagetin sih, aku jadi refleks.

"Tidur yuk!" ajak Ibra.

Viora menjadi kikuk saat mendengar ajakan tidur, dalam pikirannya kata itu sangat ambigu bila seorang laki-laki yang mengatakannya.

Ibra langsung membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur. Viora masih berdiri mematung.

"Aku tidur dimana?" tanyanya.

"Disisi," jawab Ibra sambil menepuk ranjang.

Viora semakin kikuk dibuatnya. Selama ini dia tidak pernah tidur ditemani laki-laki.

"Tenang aku tidak akan meminta hakku malam ini. Tidak tau besok dan seterusnya," kalimat diakhir hanya mampu diucapkan Ibra dalam hati.

Viora akhirnya naik ketempat tidur, dan perlahan membaringkan tubuhnya disamping Ibra. Kemudian ia membelakangi Ibra. Tapi Ibra malah memeluknya dari belakang.

.

Berhubung hari ini aku tidak sibuk, jadi bisa update 3 bab. Kebetulan otakku agak lancar hari ini.

1
Titiek Murtiati s
Luar biasa
ngabdul salah
Lumayan
Pa'tam: Terima kasih. maaf belum bisa membuat cerita bagus. mohon bimbingannya ya.
total 1 replies
Syaiful Amri
namanya juga dunia halu ya thor🤭🤭🤭?
Pa'tam: Hehehe, iya.
total 1 replies
Ria
Lumayan
Pa'tam: terima kasih. masih perlu banyak belajar, belum bisa membuat cerita bagus.
total 1 replies
Wiek Noer
Se 7 Thor, pakai buangeettt
hersita maharani
makasih author ❤️❤️❤️❤️🙏🙏🙏
Pa'tam: sama-sama
total 1 replies
hersita maharani
Luar biasa
RJ 💜🐑
jadi ingat masa muda diva sama sih kembar 🤗🤗🤗❤😢
RJ 💜🐑
aku suka sama ceritanya 🤗🤗❤❤❤👍🏻💪🏻💪🏻
Pa'tam: terima kasih
total 1 replies
RJ 💜🐑
aku sudah baca novel pertamanya, kedua dan ketiga, jadi aku suka ada kelanjutannya, mau maraton baca nya supaya bisa baca novel baru
Pa'tam: terima kasih
total 1 replies
Lismawati Salam
Luar biasa
Mumun Vira
thor buat cerita para bocil thor pasti seruu
sherly
suka aku baca novel yg ortunya pengertian Ama anaknya...
sherly
ngak penasaran gitu yg antar gimana orgnya, ngk ada cctv di dpn ya ibra
sherly
gokil si Ibra motor org main dibawa aja...
sherly
panggilan mereka Ra,RI,Ren awal yg menarik... cusslah perdana baca novelmu thor...
Pa'tam: terima kasih.
total 1 replies
murdiyati najib
Luar biasa
Mumun Vira
ceritanya luar biasa
Salma Suku
Makasih thor aku suka ceritanya...tetap semangat dan terus berkarya...
Mulyanti Fitri
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!