Kesha Kim Elvania adalah anak ketiga dari pasangan Kenzie dan Aisha. dikeluarga KIM Kesha di perlakukan sangat baik layaknya seorang Princess.
Kesha menjalin hubungan dengan seorang Dosen dikampusnya. mereka berencana akan menikah dalam waktu dekat, namun nahasnya disa'at menjelang H-5 pernikahannya calon suami Kesha mengalami kecelaka'an.
Pernikahan dan rumah tangga yang di impikannya bahagia justru sebaliknya menjadi belenggu cinta. Kesha dianggap pembawa sial oleh keluarga suaminya.
______________
"Aku ingin bercerai darimu, aku tidak mau terus-terusan disalahkan oleh kedua orangtuamu yang bukan atas kesalahanku" Pinta Kesha.
"Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikanmu! karena penyebabku seperti ini adalah gara-gara kamu"
"Lucu sekali kamu tidak mau melepaskanku, tapi kamu dan orangtuamu tidak punya hati memperlakukanku tidak baik, jangan sampai Daddyku tahu, jika tahu kamu akan dihabisi olehnya!"
Setelah bercerai akankah Kesha bahagia kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Queenza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 - Kehebohan Mafia Absurd
Kesha dan Arxel sedang berganti pakaiannya di dalam kamar yang sama. "Kasih saya waktu lima belas menit," kata Arxel kepada Mua dan asisten Muanya.
"Baik pak," jawab Mua lalu kaluar dari dalam kamar.
Arxel memeluk Kesha dari belakang dan melihat kearah cermin di depannya. "Kita sudah sah sayang," bisik Arxel.
"Lalu kamu mau apa?" tanya Kesha.
"Aku ingin memasukimu, sungguh aku sudah tidak tahan," kata Arxel sambil mengendus dan menciumi punggung Kesha.
"Mampus aku, dia pikir aku janda beneran, kalau aku melayaninya bisa repot, yang ada aku terkapar nanti," batin Kesha.
"Suamiku sayang, nanti ya ini masih belum berakhir, banyak tamu penting yang sudah menunggu kita, bahkan kita belum foto keluarga sabar ya," kata Kesha dengan lembut.
"Sepuluh menit saja sayang please biar aku plong," pinta Arxel dengan memohon, karena ia pikir memasuki Kesha sangat mudah.
"Ar, kalau kamu gitu nanti aku kepikiran kamu tidak tulus denganku, kamu tahan ya sampai nanti, kita ciuman saja bagaimana?"
"Hm... Baiklah sorry, bukan maksudku gitu hanya saja aku sudah gemas melihat mu yang cantik ini, sudah tidak usah nanti riasanmu rusak, aku akan menahannya sampai malam," ucap Arxel sambil mencium Kesha dengan sekilas.
Lalu Mua dan asistennya mengetuk pintu dan meneruskan pekerjaannya kembali.
***
Di ballroom—Kenzie, David, Azegara, Arsya dan para istrinya pun sedang berkumpul di meja yang sama mereka sedang berbincang, begitupun dengan Raka dan Yudha sedangkan Keyvan tengah sibuk menjaga anak-anaknya yang tak hentinya berlarian.
"Hahaa... Hahaa... Lihat si Keyvan lagi cosplay jadi Baby sitter Dad," seru Raka dengan heboh.
"Kenapa tidak memakai jasa babby sitter saja?" sambung David.
"Gak ada yang betah Tuan David, Baby sitterku saja sudah ganti tujuh kali mereka pusing sama anak-anak hyper aktif itu," balas Raka.
Arsya dan Istrinya pun saling memandang. "Emang se aktif itu? Sampai tidak ada yang betah?" tanya Arsya dengan heran.
"Kau belum tahu saja Arsya, ke enam cucu Daddyku itu semuanya bocah kematian, mereka itu astaghfirullah banget, aku aja sering melempar mereka ke kolam ikan saking kesalnya,"
"Kaya anakku dulu gitu, anak Siluman itu sangat aktif sekali David sering melemparnya ke kolam renang," balas Vania.
"Hanya putriku saja sama Keyvan yang tidak seperti itu ya sayang, Reyvan pun sama aktif namun tidak se hyper cucu-cucuku." sambung Kenzie.
"Abang Rak, semua ponakanku nurut tahu, makanya kalau mau membuat anak berdoa dulu jangan asal masuk aja," celetuk Arsya.
Azegara dan Zaskia pun membulatkan kedua matanya yang mendengar ucapan cucunya sangat prontal.
"Anjiiir... kamu Gus Apaan Arsya, kamu gak sadar kamu terlahir dari seorang kyai mu'min sholeh, pendiam, tapi kamu malah cerewet dan jadi anggota bawah tanah, eh salah maksudnya anggota bisnis bawah," balas Raka.
"Jangan salahkan aku! itu adalah gara-gara Papah sama Abah bersatu jadi aku seperti ini satu gus satu mafia aku juga muak," balas Arsya yang sudah mulai nyerocos kembali.
Kenzie dan Aisha pun tercengang atas apa yang di katakan Arsya—sedangkan David dan Vania hanya diam saja karena mereka kurang paham atas apa yang di katakan Raka dan Arsya. Alif hanya memijit pelipisnya saja.
"Hahaa... dasar mafia bocah, eh nona kecil apa kamu oke dekat denganya yang comel?"
"Jangan dengarkan cucu sableng ini nak, dia juga gak waras tahu gak, dia dan suamimu 11 12," sambung Yudha.
"Abang Rak, kakekmu sama kaya Abah malin kundang dia sangat berisik," ucap Arsya.
"Hahaaa... Hahaaa... Dasar cucu gemblung kau, masa kakek sendiri di sebut malin kundang anjiiir parah lo Arsya,"
"So Crazy," gumam David sambil menggelengkan kepalanya saja yang melihat Arsya dan Raka tak hentinya berbual.
"Ken unik-unik orang sini, aku tidak paham betul apa yang mereka katakan namun aku tahu dari cara mereka berbicara itu sedang mengumpatkan?"
"Yes, aku sudah bilang Raka itu putra spesialku dan itu yang masih mudah cucu Azegara mungkin dia juga cucu spesial Azegara." balas Kenzie.
"What kau masih muda sudah mempunyai cucu setua itu?" seru David dengan heran.
"Eh tuan David Morgan jangan bilang aku tua ya, yang tua itu Tuan, bahkan kelahiranku saja sampai PO nya lama," balas Arsya.
"Hahaaa... Jangan dengarkan dia itu agak lain tuan David," balas Raka.
"Dia hanya badannya saja yang tinggi besar umurnya masih muda, Lama kita baru berjumpa lagi tuan David, aku sudah jarang pergi ke luar negri," balas Alif.
"Hm... Dan aku kehilangan konsumenku yang setiap tahun membeli senjataku," balas David.
"Dia sudah tobat," balas Kenzie.
"Oh ya, lalu siapa yang meneruskannya?" tanya David.
"Tuh cucunya," balas Kenzie.
"Hm... Aku tidak percaya emang ada pimpinan mafia se cerewet itu?" ucap David dengan blak-blakan.
"Ada ini dia, Mafia cerewet," sambung Raka.
"Aku cerewet gara-gara si Samsudin dan Abah malin kundang itu," sambung Arsya.
"Samsudin?" gumam David dan Kenzie.
"Samuel Vincenzo Gonzales namanya, putra dari Gonzales itu adalah suami dari kembaran Arsya Mafia besar dari Rusia, tapi entah kenapa Arsya menyebut namanya Samsudin." sahut Alif.
"Ck... Bener-bener lo ya Arsya, masa nama Samuel jadi Samsudin sih, aku juga malah di panggil Rak, memangnya Rak piring, tapi aku suka bukan hanya wajahmu saja yang sebangsaku, tapi sikapmu juga." ucap Raka yang merasa senang karena ia mempunyai sekutu.
Semua para istri hanya diam dan menggelengkan kepalanya saja biasanya perempuan yang heboh ini terbalik.
"Aku taunya Gonzalesnya saja, kalau Samuel gak tahu," kata Kenzie.
"Seperti gak asing namannya," gumam David.
"Obrolan yang sangat Absurd sekali kalian ini," kata Aisha.
Axel yang habis menerima tamu pun ikut bergabung. "Om Axel sejak kapan jadi pak ustadz itu peci hitamnya masih nempel saja di kepala," ucap Raka.
"Dia sengaja buat menutupi botaknya," balas Kenzie.
Semuanya pun menahan tawa atas apa yang di katakan Kenzie. "Diam kau Raka jangan jadi kompor," balas Arxel.
"Lagian kenapa mesti botak sih om memangnya kutuan?" celetuk Arsya dengan heran.
"Anjir Arsya... lo bener-bener ya masa kutuan sih, sudah bertahun-tahun om Axel itu rambutnya gak numbuh-numbuh entah gara-gara apa aku pun tidak tahu, mungkin kena ledakan kembang api sewaktu tahun baru." celetuk Raka.
"Diam kalian! Mulutnya itu tidak bisa di rem, nyerocos saja dari tadi," sela Yudha dengan geram.
"Oppa tua, sabar dan minum lah nanti darah tinggi," ucap Arsya.
Semunya hanya menggelengkan kepalanya saja. Tidak lama kemudian salah satu panitia pun menghampiri Kenzie.
"Tuan ma'af di panggil Sang mempelai untuk foto keluarga bersama," ucapnya.
"Ayo Kenzie kita buat foto keluarga yang indah," kata Axel dengan bahagia.
"Aku kesana dulu, Azegara, David, Arsya nanti kalian juga kesana kita berfoto." kata Kenzie. Semuanya pun mengangguk.
Kesha dan kedua orang tuanya pun berfoto bersama lalu bergantian dengan para keluarga lainnya terlihat jelas dari wajah keluarga KIM dan para kerabatnya sangat bahagia.
Setelah selesai—Reyvan pun keluar dari ballroom itu ia duduk di depan sambil memegang minumannya dengan mata terarah ke depan melihat tamu yang tak hentinya berdatangan.
Lalu Reyvan melihat seorang lelaki tampan yang lebih muda dari Kenzie sambil menggandeng istrinya yang berhijab dan putrinya yang bercadar.
"Rey sedang apa kamu disini?" tanya Raka sambil membawa piring yang berisikan makanan, ia tak hentinya mengunyah.
Reyvan belum sempat menjawab Raka melihat orang yang ia kenal yang tak lain orang yang pernah menolongnya.
"Assalamualaikum Pak Azreen, Ya Allah... apa kabar kita baru jumpa lagi," sapa Raka dengan heboh.
"Waalaikumsalam Raka, kami baik. ma'af ya sewaktu kamu nikahan tidak bisa datang, kami sedang di Arab. Sayang kenalkan ini Raka putra pertama dari pak Kenzie dan yang menikah ini waktu bayi kamarnya di dekor sama kita masih ingatkan?"
"Masyaallah... iya mas aku ingat,"
"Masuk Pak Azreen, Daddy juga sudah disana," kata Raka sambil mengantar Azreen dan istrinya Shena.
Sedangkan putrinya Sheva masih berjalan di belakang—ia tampak kebingungan karena orang tuanya sudah masuk duluan.
Reyvan yang sedari memperhatikan gadis bercadar itu hanya mengangkat satu alisnya, lalu ia bangun dan menghampirinya. "Ukhti kamu butuh bantuanku?" tanya Reyvan.
Sheva hanya tertunduk sambil menggelengkan kepalanya—lalu masuk kedalam untuk mencari orang tuanya.
"Aneh sekali di tanya malah kabur dia pikir aku setan," gumam Reyvan sambil menggelengkan kepalanya.
