Terkadang seseorang harus merasakan kehilangan terlebih dahulu untuk bisa menghargai kehadiran seseorang, yah seperti itulah kisah cinta seorang Aldi Nugroho, pewaris utama dari keluarga pembisnis besar di bidang property dan fashion retail.
Aldi harus merasakan kehilangan orang yang tulus mencintainya demi seorang wanita yang mengkhianatinya yaitu sang mantan kekasih. Aldi baru menyadari betapa berharganya seorang Kiandra Anastasya Darwin setelah mereka berpisah selama empat tahun lamanya. Disaat cinta sudah terkubur mati dalam hati Kiandra, Aldi datang kembali dengan ketulusan hati, mencoba memperjuangkan kembali cinta Kiandra yang sudah mati.
Akankah Aldi berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu Arin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33 - Berkunjung
"Siapa yang akan menjelaskan ini?" tunjuk Kiandra ke arah tangan mereka berdua yang sedang bergandengan.
Dita reflek melepas tangan Bayu yang menompa tubuhnya.
"Jangan konyol kamu, Anindita! Bagaimana kalau kamu jatuh?" Bayu melotot ke arah Dita.
"Hey, aku bertanya bukan meminta kalian berbuat romantis seperti itu." Kiandra menyilangkan tangannya di dada.
"Ish kau ini, tidak lihat kawanmu sedang lemah? persilahkan dulu dia duduk, jika kau ingin marah dan mengintrogasi, cukup lakukan itu kepadaku, dia sedang lemah." ucap Bayu.
Kiandra kaget karena Bayu begitu peduli dengan Dita.
"Baiklah silahkan masuk dan duduk." Kiandra mempersilahkan Bayu dan Dita duduk diruang tengah.
Bayu membantu Dita duduk di sofa.
"Apa masih sakit?" tanya Bayu datar.
"Sedikit." Dita masih merasakan sedikit ngilu dibagian perutnya.
"Dita, apa kamu sudah makan? kenapa kau terus memegangi perutmu seperti itu?" tanya Kiandra dari ujung sofa.
"I'ts okay. I'm fine Kiandra." jawabnya pelan.
"Aku ingin bicara sebentar dengan Bayu ya Dit, kamu istirahat rebahan saja dulu, aku tak lama." ucap Kiandra.
Dita mengangguk pelan, wajahnya pucat karena kondisinya masih sangat kurang baik.
"Kau! ikut aku!" Kiandra melotot ke arah Bayu.
Jadi mereka sudah saling kenal? Astaga kenapa aku tidak bisa menyadari hal ini.
Bayu dan Kiandra saat ini ada di teras depan rumah.
"Jelaskan!" Pinta Kiandra dengan tatapannya yang seperti ingin memukul wajah Bayu.
"Dia calon istriku!" jawab Bayu
"What?" Mika tiba-tiba muncul dari balik pintu dan menghampiri mereka berdua. Bayu melanjutkan penjelasannya.
"Om Adam dan Papa ku menjodohkan kami berdua, jika aku tidak menikahi Dita, Papa akan menghancurkan bisnis Cafe ku di Djogja, kalian tahu betul bagaimana makna Cafe itu untuk hidupku. Jika Dita tidak menerima perjodohan ini maka dia tidak diperbolehkan melanjutkan S2 di Jepang. Begitulah aturan main dari para tetua itu." ucap Bayu kesal.
"Astaga kenapa masalah datang bertubi-tubi." ucap Mika.
Mika memijit pelipisnya, Kiandra dan Bayu melihat Mika secara bersamaan.
"Lalu apa yang akan kalian lakukan?" tanya Kiandra.
"Aku harus menikah dengannya, suka atau tidak suka hanya itu caranya." ucap Bayu.
Mika mengepalkan tangannya, rasa kesalnya seperti sudah di ubun-ubun mendengar jawaban Bayu.
"Jadi maksudmu demi menolong Cafe sialan mu itu kau memaksa Dita untuk menerima perjodohan kalian? jawab!" teriak Mika yang menarik kerah kaos Bayu.
Bayu kaget karena ia tidak pernah melihat sisi Mika yang seperti ini. Dita yang mendengar keributan di luar pun mencoba bangun dari duduknya dan menghampiri mereka bertiga.
"I have no choice! (aku tidak punya pilihan lain!)" jawab Bayu datar.
"Brengsek kau!" teriak Mika dengan penuh amarah.
Bugh! - Mika menghujani pukulan di muka Bayu.
Mika yang terkenal baik akan olahraga Muay thai itu menghujani muka pewaris tunggal keluarga Wicaksono dengan tinjunya.
"Astaga Mika, stop!" Dita mencoba berlari ke arah Mika dan Bayu.
"Mika, stop please! kau akan menyakitinya, ku mohon Mika berhentilah." Dita menangis melihat Mika kalap, Dita berdiri ditengah mereka berdua.
"Iya Mika, berhenti memukulinya, lihat tanganmu sampai merah seperti itu, kau sudah berjanji padaku dan Dita untuk mengontrol emosimu bukan? Ayo kita semua masuk lagi ke ruang tengah." ajak Kiandra.
"Kau! kalau kau bicara seperti tadi akan ku sobek mulut sialan mu itu." ancam Mika yang meninggalkan mereka di teras rumah, di susul oleh Kiandra.
"Ayo bangunlah, jangan selemah itu." ajak Dita ke Bayu.
Bayu berusaha berdiri, ia mencoba memegang mulutnya yang memar dan meninggalkan bercak darah.
"Shhh" rintih Bayu.
"Apa begitu sakit?" tanya Dita. Tangannya memegangi pinggir bibir Bayu yang berdarah.
"Shh, Aw!" pekik Bayu. Bayu memejamkan matanya, menahan perih pada luka di bibirnya yang tersentuh tangan Dita.
"Maafkan sahabatku. Ayo kita masuk ke dalam dulu." ajak Dita.
Dia meminta maaf?
Tanpa basa basi mereka sudah berada di ruang tengah kembali. Mika yang duduk berjauhan dari Bayu mampu menatap muka Bayu dengan penuh amarah.
"Jauhi Sahabatku, Bay! kalau kau ingin mempermainkan hati wanita jangan Dita." ucap Mika.
"Mika, aku harus meluruskan ini." ucap Dita pelan.
"Jangan membelanya Dita." ucap Mika.
"Ka, biarkan mereka berdua menjelaskannya terlebih dahulu." pinta Kiandra yang mengelus punggung Mika.
"Kenapa kalian semua membelanya? apa kau dan Aldi juga mendukung ide bodoh itu? cih.." Mika merasa kesal.
"Cukup Mika! kau ini selalu saja bodoh jika sedang emosi." ujar Kiandra.
"Sudahlah, jangan ribut lagi." ucap Dita.
"Mika, aku dan Bayu harus menikah." ujar Dita.
Tentu mereka semua terheran dengan ucapannya, termasuk Bayu, karena yang Bayu tahu bahwa Dita masih tidak juga memberikan keputusan akan atau tidaknya menikah dengannya.
Dia serius?
"Dita.." Mika mencoba untuk membuat Dita berpikir jernih.
"Sudahlah Mika, ini keputusanku. Percayalah aku tahu apa yang sedang ku ucapkan." Dita mencoba menyudahi obrolan ini agar sahabatnya itu tidak jauh menanyakan banyak hal padanya.
Mika menarik napasnya dan membuangnya kasar.
"Baiklah, tapi jika pria ini menyakitimu aku yang akan mematahkan tangannya." ancam Mika. Bayu hanya diam menatap Mika yang sedang mengancamnya.
Aku menang Mika, walaupun aku harus babak belur karena sikap bar-bar mu itu. ucap Bayu dalam hati.
Bayu merasa sedikit senang karena Dita ternyata lebih memilihnya dari pada sahabatnya, walaupun dia tahu akan ada barter benefit yang akan mereka lakukan sebelum mereka benar-benar menikah.
"Apa kalian punya kotak obat?" pertanyaan Dita sontak membuat mereka semua heran.
"Ada, sebentar ku ambilkan." ucap Kiandra.
"Terima kasih calon Kakak Ipar." Dita meledek Kiandra.
Kiandra terhenti langkahnya karena ucapan Dita.
"Jadi kau sudah mengetahuinya?" tanya Kiandra yang mematung tak bergeming.
"Ya, dan sungguh kecewanya aku tidak mendengarnya langsung darimu, sudahlah kita bahas nanti, tolong ambilkan kotak obat dulu." pinta Dita.
Kiandra pun mengambil kotak obat tersebut dan memberikannya ke Dita.
"Terima kasih, Kakak Ipar." Dita tersenyum.
"Berhenti memanggilku seperti itu, aku belum jadi Kakak Iparmu." ucap Kiandra.
"Soon.. " balas Dita.
Dita pun mulai mempersiapkan obat tersebut untuk di oleskan di muka Bayu. Saat Dita mengoleskan obat ke muka Bayu, ia tidak menyadari bahwa Bayu memperhatikannya tanpa berkedip. Bayu terpana dengan kecantikan muka Dita dari jarak yang sangat dekat.
Tatapan Bayu fokus ke bibir Dita dan Matanya.
"Apa ini sakit?" tanya Dita tanpa menatap mata Bayu.
"Bay!" Dita menekan luka di muka Bayu, dan membuat Bayu tersadar dari lamunannya.
"Aw.." pekik Bayu kesakitan.
"Kau obati saja sendiri!" ucap Dita. Ketika ingin menurunkan tangannya Bayu menahannya.
"Tolong lanjutkan, aku tidak bisa melihatnya." ucap Bayu.
Mika dan Kiandra hanya menonton drama yang sedang Bayu lakoni.
"Dasar modus! kau tidak lihat disana ada cermin? kau bisa melihat lukamu dan mengobatinya sendiri." ujar Mika.
"Mika..." panggil Dita dengan nada pelan, bermaksud menyuruh Mika untuk diam dan tidak ribut lagi dengan Bayu.
"Kau lihat kan Kiandra, sekarang Dita lebih memilih mendengarkan Bayu dari pada aku sahabatnya." ucap Mika kesal.
"Ha ha ha, ayolah Mika, kau hanya belum berada di fase itu. Jika kau sudah mengalaminya kau akan paham." ledek Kiandra.
"Kau meledekku, Kia?" Mika geram karena Kiandra meledeknya.
"Oh ayolah Nyonya Besar, kau ini kaku sekali. Anggap saja sedang melihat serial drama korea favoritmu itu." Kiandra tertawa melihat muka kesal Mika.
Bagaimana aku bisa merasakan fase itu, Mike saja menolakku mentah-mentah dua kali, dasar pria jelek itu! lihat saja jika dia sudah kembali, aku yang akan menolaknya didepan banyak orang.
🍂
Bersambung..
Thank you semua Good Readers and Authors yang menyempatkan diri untuk mengikuti perjalan kisah cinta mereka, aku tidak bosan-bosan untuk minta support kalian semua untuk vote, vote, vote, vote and vote. Give us ur boom like, comment, 5 rate karena itu gratis tapi sangat berarti bagi penulis.
See you on next chapter everyone, big love from the distance 🖤.
aq kangen mike and mika thor
smga bayi mereka kembar beneran thor
semangatt thor di tunggu up selanjuttnya..fighting.
huaaaakakakakakakakkakaka
semangatt thor di tunggu up selanjuttnya.
kuat macam kudaa😂